Analisis Tingkat Turn Over

44 Tabel 12. Lanjutan INDIKATOR STS 1 TS 2 S 3 SS 4 Rataan Skor Kategori Pandangan karyawan tentang perilaku tidak etis meninggalkan jam kerja demi kepentingan pribadi. 8 38 6 9 2,26 Tidak baik Pandangan karyawan tentang anggapan karyawan yang sering sakit harus dipotong bonusnya oleh perusahaan. 41 8 12 2,52 Baik Prosedur cuti perusahaan yang mudah. 10 39 8 4 2.10 Tidak baik Penghargaan perusahaan terkait dengan absensi karyawan. 6 33 22 3,26 Sangat baik Hukuman terkait dengan absensi karyawan. 7 20 34 3,44 Sangat baik Dimensi tingkat absensi 18 146 97 105 2.79 Baik Keterangan Rataan Skor: 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik; 1,76 – 2,5 = tidak baik; 2,51 – 3,25 = baik; 3,26 – 4,00 = sangat baik

4.4.4 Analisis Tingkat Turn Over

Indikator turn over menyatakan perbandingan antara masuk dan berhentinya karyawan dari suatu perusahaan. Turn over juga menggambarkan keinginan karyawan sendiri untuk berhenti dari perusahaan tempatnya bekerja. Berdasarkan hasil penelitian dari jawaban responden, didapatkan total dari rata-rata nilai jawaban sebesar 2,85. Nilai tersebut apabila mengacu pada Tabel 13, maka dikategorikan baik. Hal ini menunjukan bahwa pemberian bonus yang diterapkan oleh perusahaan sudah sangat 45 baik dalam mempertahankan karyawan agar tidak pindah ke perusahaan- perusahaan lain. Adanya kebijakan penghargaan berupa penambahan bonus dari perusahaan untuk karyawan yang yang setia bekerja tiap kelipatan lima tahun kerja, telah mampu membuat sebagian besar karyawan merasa ingin tetap bekerja di perusahaan minimal lima tahun kerja mengingat usia perusahaan menjelang empat tahun sejak berdiri pada tahun 2007. Walaupun begitu, ada hal penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan yaitu sebagian besar karyawan pula memiliki pandangan dan penghayatan terhadap nilai-nilai kesetiaan seorang pekerja yang tidak baik. Karyawan akan mudah berpindah kerja bila ia mengetahuimendapatkan tawaran bonus yang lebih baik dari perusahaan pesaing. Selain itu, hendaknya perusahaan mulai mencari penyebab yang sebenarnya dan mengintropeksi agar turn over karyawan dapat dicegah, karena melihat hasil jawaban responden yang menyatakan keinginan untuk tetap bekerja di perusahaan menunjukan nilai yang tidak baik. Ada kekhawatiran karyawan akan mencari alternatif-alternatif perusahaan lain yang dirasakan mampu memenuhi harapan karyawan yang tidak terpenuhi oleh PT Export Leaf Indonesia, Lombok. Hal ini sejalan dengan pendapat Hasibuan 2008, yang menyatakan bahwa seringkali alasan-alasan yang digunakan karyawan untuk berhenti dari perusahaan, seperti: kesehatan yang kurang baik, melanjutkan pendidikan, berwiraswasta; hanya dibuat-buat saja oleh karyawan. Sedangkan alasan sesungguhnya adalah balas jasa terlalu rendah, mendapat pekerjaan yang lebih baik, suasana dan lingkungan pekerjaan yang tidak baik, kesempatan promosi yang tidak ada, perlakuan yang kurang adil, dan sebagainya. Pemberhentian atas keinginan karyawan sendiri menimbulkan kerugian bagi perusahaan, karena karyawan itu membawa biaya-biaya penarikan, seleksi, dan 46 latihan. Sedangkan pengadaan karyawan baru akan membutuhkan biaya- biaya penarikan, seleksi, dan pengembangan. Tabel 13. Penilaian rataan skor dimensi turn over INDIKATOR STS 1 TS 2 S 3 SS 4 Rataan Skor Kategori Kemampuan bonus untuk membuat karyawan tetap setia bekerja di perusahaan. 10 23 28 3,30 Sangat baik Kenyamanan karyawan terhadap bonus perusahaan. 11 23 27 3,26 Sangat baik Penghargaan perusahaan terhadap karyawan yang setia. 9 26 26 3,28 Sangat baik Adanya keinginan karyawan untuk tetap bekerja di perusahaan. 2 41 7 11 2,44 Tidak baik Sikap karyawan bila mendapat tawaran bonus yang lebih baik dari perusahaan pesaing. 1 43 7 10 2,43 Tidak baik Pandangan dan penghayatan karyawan terhadap nilai-nilai kesetiaan seorang pekerja. 1 45 5 10 2,39 Tidak baik Dimensi turn over 4 159 91 112 2,85 Baik Keterangan Rataan Skor: 1,00 – 1,75 = sangat tidak baik; 1,76 – 2,5 = tidak baik; 2,51 – 3,25 = baik; 3,26 – 4,00 = sangat baik

4.4.5 Analisis Kegelisahan Karyawan Dalam Bekerja