4.4 Distribusi Perikanan Budidaya Perairan Darat
Data ikan yang terekap oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor meliputi data ikan bawal, mujair, gurame, mas, nila, lele, tawes dan patin.
Setiap jenis ikan tersebut, data yang mewakili yakni mengenai rekapitulasi penjualan, daerah pemasaran, harga rata-rata untuk setiap komoditas serta data
pelaku tata niaga perikanan Kabupaten Bogor.
4.4.1 Produksi Ikan Bawal
Dari hasil yang diperoleh untuk jenis ikan bawal dalam satu tahun penjualan mencapai angka 2230 kg dengan total nilai Rp.33.450.000,00. Daerah
distribusi untuk jenis ikan bawal meliputi Kecamatan Ciseeng, Pamijahan serta Kalapanunggal, sementara untuk daerah pemasaran meliputi Kecamatan
Kalapanunggal, Kota Jakarta, Bekasi, serta Tangerang. Pada tampilan web dapat dilihat peta lokasi distribusi Gambar 13, hingga peta lokasi pemasaran Gambar
14.
Gambar 13. Peta lokasi distribusi ikan bawal
Gambar 14. Peta lokasi pemasaran ikan bawal Rekapitulasi penjualan ikan bawal Kabupaten Bogor terlihat paling
mendominasi pada bulan Januari tahun 2011 mencapai 870 kg dengan harga mencapai Rp.13.050.000,00 sedangkan paling rendah ikan bawal dipasarkan pada
bulan Februari sebanyak 630 kg dengan harga mencapai Rp.9.450.000,00 sehingga pada tahun 2011 dapat diketahui harga untuk satu kilogram kg ikan
bawal mencapai Rp.15.000,00. Dapat dilihat fluktuasi dari ikan bawal yang dipasarkan dari Kabupaten Bogor ditunjukkan pada Gambar 15.
Gambar 15. Diagram rekapitulasi ikan bawal
4.4.2 Produksi Ikan Gurame
Berbeda dari ikan bawal, ikan gurame di Kabupaten Bogor berhasil menempati nilai jual yang tinggi dengan harga Rp.30.033,00 untuk setiap kg.
Dalam satu tahun, pemasaran ikan gurame mencapai jumlah 678.048 kg dengan pemasaran tertinggi pada bulan Maret sebesar 90.144 kg yang berbanding terbalik
pada bulan April yang hanya mencapai nilai 21.667 kg. Grafik pemasaran ikan gurame ditunjukkan pada Gambar 16.
Gambar 16. Diagram rekapitulasi ikan gurame Lokasi distribusi ikan gurame di Kabupaten Bogor meliputi daerah
Kecamatan Ciseeng, Kecamatan Petir, Kecamatan Kalapanunggal, Kecamatan
Cibinong, Kecamatan Ranca Bungur dan Kota Bogor. Sedangkan untuk daerah pemasaran ikan gurame meliputi Kota Bekasi, Kota Jakarta, Kodya Tangerang,
Kecamatan Ciampea, Kecamatan Kalapanunggal, Kecamatan Ranca Bungur, Kecamatan Leuwiliang. Pada tampilan web peta lokasi distribusi ditunjukkan pada
Gambar 17 dan peta lokasi pemasaran ditunjukkan pada Gambar 18.
Gambar 17. Peta lokasi distribusi ikan gurame
Gambar 18. Peta lokasi pemasaran ikan gurame
4.4.3 Produksi Ikan Mujair
Data untuk ikan mujair yang diperoleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor menyebutkan bahwa harga rata-rata sebesar
Rp.12.625,00 untuk setiap kg. Selain itu, data rekapitulasi menyebutkan bahwa sebanyak 18.514 kg ikan mujair yang keluar dari Kabupaten Bogor dalam tahun
2011. Setiap bulan dari Januari hingga Desember jumlah ikan mujair yang keluar bervariasi dimulai dengan sebanyak 130 kg pada bulan Februari hingga sebanyak
6.602 kg pada bulan Oktober. Sehingga dapat diketahui untuk ikan mujair di Kabupaten Bogor paling banyak produksi dan terjual di tahun 2011 pada bulan
Oktober. Pada tampilan web dapat dilihat diagram rekapitulasi ikan mujair ditunjukkan pada Gambar 19.
Gambar 19. Diagram rekapitulasi ikan mujair Titik-titik lokasi distribusi untuk ikan mujair yakni meliputi Kecamatan
Cibinong dan Kecamatan Rancabungur. Data yang diperoleh mengatakan untuk informasi ikan mujair, daerah persebaran dan pemasaran meliputi daerah yang
sama yakni Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Rancabungur, namun pastinya untuk pemasaran lebih luas jangkauannya hingga ke daerah Kota Bogor. Lokasi
distribusi dan pemasaran ikan mujair ditunjukkan pada Gambar 20.
Gambar 20. Peta lokasi distribusi dan pemasaran ikan mujair
4.4.4 Produksi Ikan Mas
Pada data ikan mas menyebutkan untuk informasi harga rata-rata dalam satu tahun dalam setiap kilogramnya sebesar Rp.18.792,00. Dari hasil
rekapitulasi, jumlah ikan mas keluar terbanyak pada bulan September dengan jumlah 189.266 kg berbanding terbalik pada bulan Januari dengan jumlah 13.494
kg. Sehingga dalam satu tahun jumlah ikan mas yang keluar sebanyak 1.240.187 kg di Kabupaten Bogor. Tampilan fluktuasi ikan keluar dapat dilihat pada Gambar
21.
Gambar 21. Diagram rekapitulasi ikan mas Pada tampilan distribusi ikan mas menunjukkan data lokasi, data lokasi
tersebut yakni menyebutkan titik-titik lokasi persebaran ikan mas di Kabupaten Bogor. Selain itu, ada kolom yang menampilkan informasi peta distribusi dan peta
lokasi pemasaran. Titik-titik lokasi distribusi ikan mas di kabupaten bogor meliputi wilayah Kecamatan Tenjolaya, Kecamatan Ciampea, Kecamatan
Cinaraga, Kecamatan Cijeruk, Kecamatan Cigombong, Kecamatan Cileungsi, Kecamatan Pamijahan, dan Kecamatan Rancabungur. Sedangkan titik-titik lokasi
pemasaran ikan mas meliputi beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor seperti Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Citeureup, Kecamatan
Pamijahan, Kecamatan Rancabungur, hingga ke wilayah DKI Jakarta, Bekasi dan Tangerang. Tampilan untuk menunjukkan lokasi distribusi disediakan pada
Gambar 22 sedangkan tampilan peta lokasi pemasaran ditunjukkan pada Gambar 23.
Gambar 22. Peta lokasi distribusi ikan mas
Gambar 23. Peta lokasi pemasaran ikan mas
4.4.5 Produksi Ikan Nila
Data untuk ikan nila yang diperoleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor menyebutkan bahwa harga rata-rata dalam tahun 2011 sebesar
Rp.14.583,00 untuk setiap kg. Selain itu, data rekapitulasi menyebutkan bahwa sebanyak 226.693 kg ikan nila yang keluar dari Kabupaten Bogor dalam tahun
2011. Setiap bulan dari Januari hingga Desember jumlah ikan nila yang keluar bervariasi dimulai dengan sebanyak 5.078 kg pada bulan Februari hingga
sebanyak 72.982 kg pada bulan Oktober. Sehingga dapat diketahui untuk ikan nila di Kabupaten Bogor paling banyak produksi dan terjual di tahun 2011 pada bulan
Oktober. Pada tampilan web dapat dilihat diagram rekapitulasi ikan nila ditunjukkan pada Gambar 24.
Gambar 24. Diagram rekapitulasi ikan nila Titik-titik lokasi distribusi untuk ikan nila yakni meliputi Kecamatan
Ciampea, Kecamatan Pamijahan, Kecamatan Cinaraga, Kecamatan Cigombong, serta Kecamatan Cileungsi. Data yang diperoleh mengatakan untuk informasi ikan
nila, daerah distribusi dan pemasaran meliputi daerah yang berbeda tidak seperti daerah distribusi dan pemasaran ikan mujair. Daerah pemasaran ikan nila meliputi
Kota Bekasi, Ibu Kota Jakarta, Kota Tangerang serta dalam Kota Bogor sendiri. Lokasi distribusi dan pemasaran ikan mujair ditunjukkan pada Gambar 25 dan
Gambar 26.
Gambar 25. Peta lokasi distribusi ikan nila
Gambar 26. Peta lokasi pemasaran ikan nila
4.4.6 Produksi Ikan Lele
Pada data ikan lele menyebutkan untuk informasi harga rata-rata dalam satu tahun dalam setiap kilogramnya sebesar Rp.13.708,00. Dari hasil
rekapitulasi, jumlah ikan lele keluar terbanyak pada bulan Maret dengan jumlah 2.304.901 kg berbanding terbalik pada bulan Juli dengan jumlah 600.100 kg.
Sehingga dalam satu tahun jumlah ikan lele yang keluar sebanyak 16.417.564 kg di Kabupaten Bogor. Tampilan fluktuasi ikan keluar dapat dilihat pada Gambar
27.
Gambar 27. Diagram rekapitulasi ikan lele Pada tampilan distribusi ikan lele menunjukkan data lokasi, data lokasi
tersebut yakni menyebutkan titik-titik lokasi persebaran ikan lele di Kabupaten Bogor. Selain itu, ada kolom yang menampilkan informasi peta distribusi dan peta
lokasi pemasaran. Titik-titik lokasi distribusi ikan lele di Kabupaten Bogor meliputi wilayah Kecamatan Cikampak, Kecamatan Cileungsi, Kecamatan
Cibinong, Kecamatan Ciseeng, Kecamatan Kalapanunggal. Sedangkan titik-titik lokasi pemasaran ikan lele meliputi beberapa kecamatan di Kabupaten Bogor
seperti Kecamatan Cibinong, Kecamatan Cileungsi, Kecamatan Kalapanunggal, hingga ke wilayah DKI Jakarta, dan Tangerang. Tampilan untuk menunjukkan
lokasi distribusi disediakan pada Gambar 28 sedangkan tampilan peta lokasi pemasaran ditunjukkan pada Gambar 29.
Gambar 28. Peta lokasi distribusi ikan lele
Gambar 29. Peta lokasi pemasaran ikan lele
4.4.7 Produksi Ikan Patin
Data untuk ikan patin di Kabupaten Bogor menyebutkan bahwa harga rata- rata dalam tahun 2011 sebesar Rp.13.708,00 untuk setiap kg. Selain itu, data
rekapitulasi menyebutkan bahwa sebanyak 132.368 kg ikan patin yang keluar dari Kabupaten Bogor dalam tahun 2011. Setiap bulan dari Januari hingga Desember
jumlah ikan nila yang keluar bervariasi dimulai dengan sebanyak 4.311 kg pada bulan Juni hingga sebanyak 29.080 kg pada bulan September. Sehingga dapat
diketahui untuk ikan patin di Kabupaten Bogor paling banyak produksi dan terjual di tahun 2011 pada bulan September. Pada tampilan web dapat dilihat diagram
rekapitulasi ikan patin ditunjukkan pada Gambar 30.
Gambar 30. Diagram rekapitulasi ikan patin Titik-titik lokasi distribusi untuk ikan patin yakni meliputi Kecamatan
Cigombong, serta Kecamatan Cibinong. Data yang diperoleh mengatakan untuk informasi ikan patin, daerah distribusi dan pemasaran meliputi daerah yang sama.
Hal tersebut serupa dengan daerah distribusi dan pemasaran pada ikan mujair. Daerah pemasaran ikan patin meliputi Kecamatan Cibinong dan Kecamatan
Cigombong. Lokasi distribusi dan pemasaran ikan patin ditunjukkan pada Gambar 31.
Gambar 31. Peta lokasi distribusi dan pemasaran ikan patin
4.4.8 Produksi Ikan Tawes
Pada data ikan tawes menyebutkan untuk informasi harga rata-rata dalam satu tahun dalam setiap kilogramnya sebesar Rp.15.167,00. Dari hasil
rekapitulasi, jumlah ikan tawes keluar terbanyak pada bulan September dengan jumlah 3.147 kg berbanding terbalik pada bulan Juli dengan jumlah 277 kg.
Sehingga dalam satu tahun jumlah ikan tawes yang keluar sebanyak 20.955 kg di Kabupaten Bogor. Tampilan fluktuasi ikan keluar dapat dilihat pada Gambar 32.
Gambar 32. Diagram rekapitulasi ikan tawes Pada tampilan distribusi ikan tawes menunjukkan data lokasi, data lokasi
tersebut yakni menyebutkan titik-titik lokasi distribusi ikan tawes di Kabupaten Bogor. Selain itu, ada kolom yang menampilkan informasi peta distribusi dan peta
lokasi pemasaran. Titik lokasi distribusi dan pemasaran ikan tawes hanya di daerah Kecamatan Rancabungur. Tampilan untuk menunjukkan lokasi distribusi
dan pemasaran disediakan pada Gambar 33.
Gambar 33. Peta lokasi distribusi dan pemasaran ikan tawes
4.5 Informasi Curah Hujan
Menurut Effendie 2002, bila satu spesies ikan dimasukkan ke dalam satu lingkungan yang baru, kecepatan pertambahan dalam jumlah dan juga dalam berat
akan seperti bentuk pertumbuhan sigmoid dari individu. Pada awalnya individu yang dimasukkan akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya yang baru dan
akan melengkapi daur reproduksinya. Bila tidak ada penghambat dari lingkungan, natalitas kelahiran ikan berhasil dimana survival keberlangsungan hidup dari
ikan akan melampaui kecepatan mortalitasnya. Hal ini akan menyebabkan jumlah ikan dalam populasi akan bertambah secara eksponensial untuk waktu tertentu.
Berdasarkan informasi pendukung yakni curah hujan tahun 2011, apabila dikaitkan dengan jumlah produksi perikanan budidaya maka akan terlihat
hubungan positif. Namun dengan demikian, curha hujan yang tinggi akan menyebabkan produksi ikan yang tidak stabil. Contoh dalam penelitian ini angka
produksi ikan mengalami ketidakstabilan jika dikaitkan dengan curah hujan mencapai angka 311 mm. Angka tersebut hanya terjadi dalam penelitian ini
karena data yang di olah kurang dari 30 data dan hanya dalam satu tahun. Grafik hubungan curah hujan dengan produksi perikanan disajikan pada Gambar 34.
Adapun data curah hujan tersedia pada Lampiran 3.
y = 10277x + 55235 R² = 0,6926
50000 100000
150000
49 91
157 273
310 321
P ro
d u
k si
I k
a n
M a
s
Kg
Curah Hujan mm
y = 5573x + 49482 R² = 0,9695
20000 40000
60000 80000
100000
49 103
148 163
187 310
311
P ro
d u
k si
i k
a n
G u
ra me
Kg
Curah Hujan mm
Gambar 34. Grafik hubungan curah hujan dengan produksi ikan gurame a, ikan mas b, ikan nila c, ikan tawes d, ikan mujaer e ikan patin f, ikan lele g
y = 157,8x + 5369,2 R² = 0,9513
5000 5500
6000 6500
49 91
103 157
187 310
P ro
d u
k si I
k a
n N
ila Kg
Curah Hujan mm
y = 24,4x + 756,8 R² = 0,8381
700 750
800 850
900
103 157
187 310
311
P ro
d u
k si
I k
a n
M u
ja e
r
Kg
Curah Hujan mm
y = 40,8x + 1397 R² = 0,6823
1350 1400
1450 1500
1550 1600
1650
91 157
273 310
P ro
d u
k si
I k
a n
Ta w
e s
Kg
Curah Hujan mm
y = 3955,3x - 1806,7 R² = 0,8964
5000 10000
15000 20000
25000
91 157
187 273
311
P ro
d u
k si
I k
a n
P a
ti n
K g
Curah Hujan mm
y = 182194x + 305562 R² = 0,626
500000 1000000
1500000 2000000
49 91
103 187
273 310
318 321
P ro
d u
k si I
k a
n le
le Kg
Curah Hujan mm
a
e d
c b
f
g