Kesimpulan Analisis Yuridis dan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Pemerkosaan Anak(Studi Kasus Putusan No.300/PID.B/2013/PN.KBJ)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hal yang telah diuraikan dan telah dibahas pada bab- bab diatas mengenai “ Analisi Yuridis dan Kriminologis Terhadap Tindak Pidana Pemerkosaan Di Bawah Umur “. 8. Menurut teori kriminologi yang menjadi faktor penyebab terjadinya pemerkosaan terhadap anak adalah teori Cesare Lambroso tentang teori perspektif biologis,dimana para pelaku criminal memiliki bentuk fisik berbeda dengan warga yang patuh terhadap hukum. Inti dari ajaran lambroso tentang kejahatan adalah penjahat mewakili suatu tipe keanehan keganjilan fisik yang berbeda dengan non kriminil. Lambroso mengklaim para penjahat mewakili bentuk kemerosotan yang termanifestasi dalam karakter fisik yang merefleksikan suatu bentuk awal revolusi. Teori lain nya yang mempengaruhi terjadinya kejahatan yaitu teori perspektif psikologis yang dipelopori Raffaele Gorofalo Ia menelusuri kejahatan bukan kepada bentuk – bentuk fisik tetapi kepada kesamaan – kesamaan psikologis yang dapat juga dikatakan sebagai kekacauan moral moral anomalies . Teori moral anomalies mengunngkapkan bahwa secara alami kejahahtan – kejahatan yang ditemukan dalam diri manusia . Kejahatan yang dilakukan akan mendatangkan penderitaan kepada orang lain. Kelemahan organic dalam sentiment moral , tidak menjadikan moral dasar sebagai halaman untuk melakukan kejahatan. Penjahat yang memiliki anomaly moral ini . Tokoh lain adalah Sigmund Freud 1856 – 1939 yang terkenal melalui teori psikoanalisa. Ia menyatakan bahwa kejahatan dihasilkan dari suatu kesadaran yang berlebihan atas perasaan bersalah pada diri seseorangrjadi karena faktor keturunan . Universitas Sumatera Utara Faktor lain terjadi nya kejahatan pemerkosaan dapat dilihat dari faktor ekstern. Faktor ekstern yaitu Kejahatan pemerkosaan timbul berpangkal pada lingkungan dan rohani. Faktor ekstern merupakan faktor terjadinya kejahatan karena adanya faktor dan pengaruh dari luar pelaku kriminal. Faktor ekstern terjadinya pemerkosaan berbeda dengan faktor intern yang melihat dari faktor biologis dan psikologis yang dipelopori oleh Lambroso dan tokoh – tokoh lain nya,dalam faktor ekstern mengarah kepada faktor sosiologis nya, pelopor dari teori ini adalah Lacassagne, Ia merupakan seorang ahli kedokteran di Perancis yang menganut mazhab Prancis atau mazhab lingkungan. 2. Bentuk perlindungan hukum yang diberikan terhadap korban perkosaan anak dibawah umur adalah pemberian ganti kerugian , bantuan hukum , pemberian informasi tentang perkembangan kasus , penanganan secara khusus , perlindungan oleh aparat kepolisian . Sedangkan bentuk perlindungan lain nya berupa konseling dan bimbingan rohani, pelayanan bantuan medis .Dengan menerapkan sanksi hukum kepada pelaku maka secara tidak langsung hal itu merupakan benruk perlindungan terhadap korban pemerkosaan.KUHP sendiri melindungi dan memberikan keadilan dengan pidana penjara 12 tahun bagi pelaku pemerkosaan lalu UU No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak yang khusus memberikan perlindungan bagi anak korban kekerasan fisik , mental , dan seksual di dalam pasal 81 yang memberikan hukuman pidana bagi pelaku pemerkosaan dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun,dan paling singkat tiga tahun dan denda paling banyak Rp.300.000.000 dan paling sedikit Rp.60.000.000.lalu UU No 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga terdapat dalam pasal 46 dan 47 yang memberikan hukuman bagi pelaku pemerkosaan pasal 46 memberikan hukuman dua belas tahun penjara,dan denda paling banyak Rp.36.000.000,dan pasal 47 yang memberikan hukuman penjara paling singkat empat tahun,paling lama lima belas tahun denda paling sedikit Universitas Sumatera Utara Rp.12.000.000, dan paling banyak Rp.300.000.000.lalu UU No.13 Tahun 2006 Tentang Perlindungan Saksi dan Korban,dimuat dalam pasal 37 sampai dengan pasal 43,dengan ada nya pasal tersebut maka dapat melindungi hak hak korban dalam memberikan kesaksiaan kepada penegak hukum.

B. Saran