ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DIRUMAH SAKIT BERSALIN PEMERINTAH KOTA MALANG
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DIRUMAH SAKIT
BERSALIN PEMERINTAH KOTA MALANG
SKRIPSI
Oleh: ALFI SYAHRIN
NIM. 08060117
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
(2)
i
SKRIPSI
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DIRUMAH SAKIT
BERSALIN PEMERINTAH KOTA MALANG
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh: ALFI SYAHRIN
NIM. 08060117
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2012
(3)
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DI RUMAH SAKIT
BERSALIN PEMERINTAH KOTA MALANG
SKRIPSI
Disusun Oleh: Alfi Syahrin
08060117
Proposal skripsi ini telah disetujui untuk diujikan Tanggal 31 Juli 2012
Pembimbing I,
Aini Alifatin S. Kp, M. Kep NIP. 112.9311.0305
Pembimbing II,
Dewi Baririet Baroroh S. Kep, Ners NIDN. 0727068701
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Nurul Aini, S. Kep, Ns., M. Kep NIP. UMM. 112.0501.0419
(4)
iii
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DIRUMAH SAKIT
BERSALIN PEMERINTAH KOTA MALANG SKRIPSI
Disusun Oleh: Alfi Syahrin
08060117
Di Ujikan
Pada tanggal 31 Juli 2012
Penguji II,
Penguji I,
Aini Alifatin S. Kp., M. Kep NIP.UMM. 112.9311.0305
Penguji II,
Dewi Baririet Baroroh, S.Kep.,Ns. NIDN. UMM. 0727068701
Penguji III,
DR. Moch. Agus Krisno Budiyanto M. Kes NIP. UMM. 104.8909.0118
Penguji IV,
Tri Lestari Handayani M.Kep.,Sp.Mat NIP. UMM. 112.9311.0304
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat. NIP.UMM. 112.9311.0304
(5)
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Alfi Syahrin
Nim : 08060117
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul Skripsi : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Resiko Terjadinya
Postpartum Blues di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 19 Juli 2012 Yang Membuat Pernyataan,
Alfi Syahrin NIM. 08060117
(6)
v
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum WR. WB
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Resiko Terjadinya Postpartum Blues di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang”. Sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana Keperawatan (S.Kep) pada Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Malang.
Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani M. Kep., Sp. Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep, Ns., M. Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang,
terima kasih atas semua ilmu yang telah diberikan dan juga dukungannya
terhadap saya.
3. Ibu Aini Alifatin S.Kp., M. Kep, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sekaligus pembimbing I saya
yang telah memberikan dukungan, motivasi, arahan serta masukan yang
sangat berguna dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Dewi Baririet Baroroh, S.Kep., Ners selaku pembimbing II saya yang
telah memberikan dukungan, motivasi, arahan serta masukan yang sangat
(7)
vi
5. Seluruh Dosen dan Staf Pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan dan
Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
6. Kedua orangtua dan keluarga saya tercinta dan tersayang yang selalu
mendoakan, mendukung dan menjadi semangat dalam hidup saya.
7. Responden yang berperan aktif dan meluangkan waktu untuk penelitian saya
sehingga penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan.
8. Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang, yang telah memberikan ijin
atas penelitian yang saya lakukan.
9. Teman-teman PSIK angkatan 2008, khususnya PSIK C.
10. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak dapat
saya sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir/skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, segala saran dan kritikan yang sifatnya membangun
sangat saya harapkan. Semoga tugas akhir skripsi ini dapat bermanfaat bagi
masyarakat dan dunia kesehatan khususnya di bidang keperawatan.
Malang, 19 Juli 2012
(8)
vii
ONLY THOSE WHO
WILL RISK GOING
TOO FAR CAN
POSSIBLY FIND OUT
HOW FAR ONE CAN
GO
…
(9)
viii
The Primary of Everything...
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat
terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi. My Beloved Mom and Dad
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini kepada Ibunda Hj. Raehan Athar dan Ayahanda H. Shafwan Hakim yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Bunda dan Ayah bahagia karna kusadar, selama ini belum bisa berbuat yang lebih. Untuk Bunda dan Ayah yang selalu
membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang, selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik,
Terima Kasih Bunda.... Terima Kasih Ayah...
“A THESIS TRIBUTE”
TO:
(10)
ix
My Brother’s dan Sister
Untuk kakak dan adik-adikku, tiada yang paling mengharukan saat kumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa
tergantikan, terima kasih atas doa dan bantuan kalian selama ini, hanya karya kecil ini yang dapat aq persembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan seutuhnya, tapi aq
akan selalu menjadi yang terbaik untuk kalian semua...
My Best friend’s
Buat sahabat-sahabatku “Kiky Aqidatus Zahro, Izzatul Mila, Deby Agustia, Yuris Ainunnisa Aini dan Unun Safitri“ terima kasih atas bantuan, doa, nasehat, hiburan,
traktiran, dan semangat yang kalian berikan selama kuliah disini, aku tak akan melupakan semua yang telah kalian berikan selama ini. Buat anak-anak 8 Generation
especially “Titien Nur’aminy dan Lu’luin Najwa” terima kasih atas bantuan, semangat dan candaan kalian. Buat sahabat-sahabatku PSIK angkatan 2008 dan KKN Kelompok 13 yang turut membantu Do’a dan semangat selama ini, yang tidak kompak
tapi selalu solid terima kasih banyak telah menjadi keluargaku selama di malang. A Supervisor of My Final Task
Ibu Aini Alifatin S. Kp, M. Kep dan Ibu Dewi Baririet Baroroh S. Kep Ners selaku dosen pembimbing tugas akhir saya, terima kasih banyak bu.., saya sudah dibantu
selama ini, sudah dinasehati, sudah diajari, saya tidak akan lupa atas bantuan dan kesabaran dari ibu.
Terima kasih banyak Semuanya I Love You All…
(11)
x
aABSTRAK
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO TERJADINYA POSTPARTUM BLUES DI RUMAH SAKIT BERSALIN
PEMERINTAH KOTA MALANG
Alfi Syahrin.1, Aini Alifatin S. Kp., M. Kep.2, Dewi Baririet Baroroh, S.Kep., Ners.3
Latar Belakang: Postpartum blues adalah suatu keadaan perubahan psikologis setelah
ibumelahirkan yang bersifat sementara dan dialami oleh kebanyakan ibu baru, muncul
pada hari pertama, ketiga atau keempat dan biasanya berakhir dalam dua minggu pasca persalinan. Faktor resiko postpartum blues: faktor hormonal, faktor fisik (kelelahan fisik), faktor demografi (usia, paritas), faktor psikologis (riwayat trauma sebelumnya), dan faktor dukungan sosial (status sosial ekonomi, status perkawinan, tingkat pendidikan). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi resiko terjadinya postpartum blues.
Metode: Desain penelitian ini adalah desain Cross Sectional. Populasi adalah seluruh ibu yang melahirkan di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang pada satu bulan terakhir sebanyak 30 orang. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 ibu dengan teknik sampling yaitu accidental sampling. Variabel independen adalah faktor umur ibu, paritas, komplikasi persalinan, riwayat kesehatan mental dan status ekonomi ibu sedangkan variabel dependen adalah postpartum blues. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji chi square.
Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan 64,5% atau 16 responden mengalami resiko postpartum blues dan 35,5% tidak beresiko postpartum blues, hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien kontingensi dari faktor umur 0,482, paritas sebesar 0,460, komplikasi persalinan sebesar 0,284, riwayat kesehatan mental sebesar 0,581 dan status ekonomi sebesar 0,465.
Kesimpulan: Dari hasil penelitian diatas menunjukkan bahwa faktor umur, paritas, riwayat kesehatan mental dan status ekonomi yang mempengaruhi resiko terjadinya postpartum blues.
Kata Kunci: faktor-faktor resiko, postpartum blues.
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang
(12)
xi ABSTRACT
ANALYSIS OF FACTORS THAT AFFECTING THE RISK OF POSTPARTUM BLUES IN THE MATERNITY HOSPITAL OF MALANG
CITY GOVERNMENT
Alfi Syahrin.1, Aini Alifatin S. Kp., M. Kep.2, Dewi Baririet Baroroh, S.Kep., Ners.3
Background: Postpartum blues a psychological changes after delivery and it’s temporary experienced by most new mothers, appeared on the first day postpartum, third or fourth and usually ends in two weeks postpartum. Risk factors of postpartum
blues: hormonal factors, physical factors (physical exhaustion), demographic factors
(age, parity), psychological factors (history of previous trauma), and social support factors (socioeconomic status, marital status, education level). The purpose of this study was to analyze the factors that influence the risk of postpartum blues.
Methods: The study design was cross sectional design. The population was all mothers who gave birth at the Maternity Hospital of the Malang City Government in the last month as many as 30 people. The samples in this study were 24 mothers with a sampling technique that is accidental sampling. Independent variable is the factor of maternal as age, parity, complications of labor, a history of mental health and economic status of the mother, while dependent variable is postpartum blues.
Results: From the research results obtained 64.5% or 16 respondents experiencing the risk of postpartum blues and 35.5% do not are at risk of postpartum blues, the study results showed the value coefficient of contingency from factor age 0.482, parity amounting to 0.460, complications of labor amounting to 0.284, health history mental amounting to 0.581 and economic status of 0.465.
Conclusion: From the results indicate that the factor of age, parity, history of mental health and economic status affects the risk of postpartum blues.
Keywords: Risk factors, postpartum blues
1. Student in Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
2. Lecture in Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
3. Lecture in Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang
(13)
xii DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan Keaslian Tulisan ... iv
Kata Pengantar ... v
Motto ... vii
Lembar Persembahan ... viii
Abstrak ... x
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ... xvi
Daftar Gambar ... xvii
Daftar Lampiran ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 6
1.3.1 Tujuan Umum ... 6
1.3.2 Tujuan Khusus ... 6
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1 Bagi Perawat ... 6
1.4.2 Bagi Keilmuan ... 7
1.4.3 Bagi Ibu In Partu ... 7
1.4.4 Bagi Rumah Sakit ... 7
1.5 Keaslian Penelitian ... 8
1.6 Keterbatasan Penelitian ... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11
2.1 Postpartum ... 11
(14)
xiii
2.3 Tinjauan Umum tentang Postpartum blues ... 14
2.3.1 Definisi ... 14
2.3.2 Penyebab ... 17
2.3.3 Gejala... 20
2.3.4 Dampak Postpartum blues ... 23
1) Bagi Ibu ... 23
2) Bagi Bayi ... 25
2.4 Hubungan Umur dengan Postpartum blues ... 26
2.5 Hubungan Paritas dengan Postpartum blues ... 29
2.6 Hubungan Riwayat Kesehatan Mental dengan Postpartum blues ... 31
2.7 Hubungan Komplikasi Persalinan dengan Postpartum blues ... 33
2.8 Hubungan Status Ekonomi dengan Postpartum blues ... 34
2.9 Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) ... 35
2.10 Peran Perawat ... 38
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 42
3.1 Kerangka Konsep ... 42
3.2 Hipotesis Penelitian ... 45
BAB IV METODE PENELITIAN ... 46
4.1 Desain Penelitian ... 46
4.2 Kerangka Kerja ... 46
4.3 Populasi, Sampel dan Sampling ... 48
4.3.1 Populasi ... 48
4.3.2 Sampel... 48
4.3.3 Sampling ... 49
4.4 Variabel Penelitian ... 49
4.4.1 Variabel Independen ... 50
4.4.2 Variabel Dependen ... 50
4.5 Definisi Operasional ... 50
4.6 Tempat Penelitian ... 52
4.7 Waktu Penelitian ... 52
(15)
xiv
4.8.1 Kuesioner atau Angket ... 52
1) Kuesioner Postpartum blues ... 52
4.8.2 Dokumentasi... 53
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 54
4.9.1 Tahap Persiapan ... 54
4.9.2 Tahap Pelaksanaan ... 54
4.10Pengelolaan dan Analisa Data ... 55
4.10.1 Pengelolaan Data... 55
4.10.2 Analisa Data ... 55
1) Analisis Univariate ... 56
2) Analisis Bivariate ... 57
4.11Etika Penelitian ... 58
4.11.1 Inform Consent ... 58
4.11.2 Anonymity ... 58
4.11.3 Confidentiality ... 59
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 60
5.1 Hasil Penelitian ... 60
5.1.1 Faktor Umur Ibu ... 60
5.1.2 Faktor Paritas ... 61
5.1.3 Faktor Komplikasi Persalinan ... 61
5.1.4 Faktor Riwayat Kesehatan Mental ... 62
5.1.5 Faktor Status Ekonomi ... 62
5.2 Analisa Data ... 63
5.2.1 Analisis Univariate ... 63
1) Postpartum Blues ... 63
2) Hubungan Faktor Umur dan Paritas dengan Postpartum blues ... 64
5.2.2 Analisis Bivariate dengan Uji Chi-Square ... 65
1) Hubungan Faktor Umur dengan Postpartum blues ... 65
2) Hubungan Faktor paritas dengan Postpartum blues ... 66
3) Hubungan Faktor Komplikasi Persalinan Ibu dengan Postpartum blues ... 67
(16)
xv
4) Hubungan Faktor Riwayat Kesehatan Mental dengan Postpartum
blues ... 68
5) Hubungan Faktor Status Ekonomi dengan Postpartum blues ... 69
BAB VI PEMBAHASAN ... 71
6.1 Interpretasi dan Hasil Diskusi ... 71
6.1.1 Analisis Univariate ... 71
1) Postpartum Blues ... 71
6.1.2 Analisis Bivariate ... 73
1) Faktor Umur responden ... 73
2) Faktor Paritas responden ... 74
3) Faktor Komplikasi Persalinan ... 75
4) Faktor Riwayat Kesehatan Mental ... 77
5) Faktor Status Ekonomi ... 78
6.2 Keterbatasan Penelitian ... 80
6.3 Implikasi Keperawatan ... 81
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 83
7.1 Kesimpulan dan Saran ... 83
7.1.1 Kesimpulan ... 83
7.1.2 Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 86 LAMPIRAN
(17)
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1: The symptoms of Postpartum Illness Comparation from Cleveland Clinic
(2004) and National Mental Health Association (2003) ... 22
Tabel 2.2: Perbandingan secara umum Postpartum blues dan Postpartum depression ... 23
Tabel 4.1: Definisi Operasional ... 50
Tabel 5.1: Distribusi Frekuensi Umur Ibu... 60
Tabel 5.2: Distribusi Frekuensi Paritas... 61
Tabel 5.3: Distribusi Frekuensi Komplikasi Persalinan ... 61
Tabel 5.4: Distribusi Frekuensi Riwayat Kesehatan Mental... 62
Tabel 5.5: Distribusi Frekuensi Status Ekonomi ... 63
Tabel 5.6: Distribusi Frekuensi Kejadian Postpartum Blues di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang, 2012 ... 63
Tabel 5.7: Distribusi Frekuensi Umur dan Paritas Responden di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang, 2012 ... 64
Tabel 5.8: Hasil Uji Chi-Square Hubungan Faktor Umur Ibu dengan Postpartum blues ... 65
Tabel 5.9: Hasil Uji Chi-Square Hubungan Faktor Paritas Ibu dengan Postpartum blues ... 66
Tabel 5.10: Hasil Uji Chi-Square Hubungan Faktor Komplikasi Persalinan dengan Postpartum blues ... 67
Tabel 5.11: Hasil Uji Chi-Square Hubungan Faktor Riwayat Kesehatan Mental dengan Postpartum blues ... 68
Tabel 5.12: Hasil Uji Chi-Square Hubungan Faktor Status Ekonomi dengan Postpartum blues ... 69
(18)
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1: Kerangka Konsep ... 42 Gambar 4.1: Kerangka Kerja ... 47
(19)
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Rekomendasi Penelitian dari Badan Kesatuan Bangsa Politik dan
Linmas ... 89
Lampiran 2 Surat Permohonan Studi Pendahuluan dan Ijin Penelitian ... 90
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan ... 91
Lampiran 4 Surat Pernyataan Telah Melaksanakan Penelitian ... 92
Lampiran 5 Surat Permohonan Pengisian Kuesioner ... 93
Lampiran 6 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ... 94
Lampiran 7 Lembar Kuesioner ... 95
Lampiran 8 Data Dokumentasi Responden ... 102
Lampiran 9 Hasil Perhitungan Frekuensi Faktor-Faktor Postpartum blues ... 103
Lampiran 10Hasil Uji Chi- Square ... 106
Lampiran 11Perhitungan Manual Chi Square ... 117
Lampiran 12Nilai-nilai Chi Kuadrat ... 123
Lampiran 13Dokumentasi ... 124
Lampiran 14Lembar Bimbingan Skripsi ... 126
(20)
xix
DAFTAR PUSTAKA
Atmadibrata, B. P. 2005. Punya bayi kok, malah sedih. Femina, Agustus, 32, 76-77. Bewley, C. 1999. Postnatal Depression. Nursing Standard. 13 (16); 49-56
Blows, William T. 2011. The biological basis of mental health nursing 2nd edition. Abingdon, Oxon USA: Routledge halaman 229
Bobak Irene, Perry S., Lowdermilk D.L. 1999. Maternity Nursing 5th Edition. Missouri: Mosby Inc.
Bobak Irene, Jensen., Lowdermilk D.L. 2004. Buku ajar Keperawatan Maternitas Edisi 4. Jakarta: EGC
Boyce, P., Stubbs, J., & Todd, A. (1993). The Edinburgh Postnatal Depression Scale:
validation for an Australian sample. Australian & New Zealand Journal of
Psychiatry, 27(3), 472-476.
Cox JL, Holden JM, Sagovsky R. 1987. Detection of postnatal depression: development of the
10-item Edinburgh Postnatal Depression Scale. Br J Psychiatry;150:782–6.
Cox JL, Murray D., & Chapman G. 1993. A Controled Study of the Onset, Duration and
Prevalence of Postnatal Depression. British Journal of Psychiatry, 163: 27-31
Frances, A. 2000. Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder: Fourth Edition, Text
Revision. Washington DC: American Psychiatric Association.
Glover L., Fuggle, P., Khan F., & Haydon K., 2002. Screening for Postnatal depression in Bengali women: preliminary observation from using a translated version of the Edinburg
Postnatal Depression Scale (EPDS). Journal of reproductive & Infant Psychology,
20 (2): 71-82
Gonidakis Fragiskos, Leonardou Angeliki. 2008. Maternity Blues and Post-partum
Depression. Journal of Psychiatric Departement of Athens University Medical
School: 21-23
Handayani, Lestari Tri. 2006. Pengaruh Perilaku Fisik, Psikologis, Ekonomi dan seksual
Selama Kehamilan Terhadap Interaksi Ibu-Bayi pada Periode Postpartum. Thesis
Program Magister Spesialis Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan UI: Jakarta, halaman 43-52
Hasma. 2011. Faktor Resiko Baby Blues Syndrome di BPS Lusia Sandaden Kelurahan
Sudiang Raya Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.
Skripsi Peminatan Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat UMI: Makassar
Hensaw C, Mood disturbances in the early puerperium: a review, Arch Womens Ment Health, 2003;6(Suppl. 2): 33–42.
(21)
xx
Hidayat, Alimul Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Kendall, P.C., Hammen, C. 1998. Abnormal Psychology: Understanding Human Problems,
2nd edition. Boston: Houghton Mifflin Company.
Lewis-Hall, Freda. 2002. Psychiatric Illness in Women: Emerging Treatments and Research. USA: American Psyciatric Pub Halaman 137
Marshall F. 2004. Mengatasi depresi pasca melahirkan. Alih bahasa, Fransiska. Lilian,Juwono. Jakarta: Arcan
National Institute of Mental Health Association. 2003. An Overview That Summarizes Research Into The Causes, Diagnosis, Prevention and Treatment of Depression. Diakses tanggal 15 Mei 2012 http://www.nimh.nih.gov/publicat/deprespact.cfm gejala depresi Postpartum-ibu
Nevid, J.S., Rathus, S.A., Greene, B. 2005. Psikologi Abnormal: Edisi ke 5 Jilid 1. Alih Bahasa oleh Tim Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Jakarta: Erlangga. Nonacs, R. & Cohen, L. S. 1998. Postpartum mood disorders: Diagnosis and treatment
guidelines. Journal of Clinical Psychiatry, 59 (2): 34-40
Notoamodjo, Soekidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta
Novak, J.C., Broom, B.L. 1999. Maternal and Child Health Nursing. Missouri: Mosby, Inc.
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Patricia Hannah, Adams, Glover Lee, A., & Sandler. 1992. Links between early
post-partum moodand post-natal depression. British Journal of Psychiatry, 160, 777-780.
Rahmandani, Amalia. 2007. Strategi Penanggulangan (Coping) Pada Ibu yang Mengalami
Postpartum blues di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang. Skripsi Program
Sarjana Psikologi Universitas Diponegoro: Semarang
Reeder, S.J., Martin, L.L., Koniak, D. 1997. Maternity Nursing, Eighteenth Edition. Philadelphia: Lippincott-Raven Publishers.
Reid V, Oliver MM, 2007. Postpartum Depression in Adolescent Mothers : An Integrative Review of the Literature. Journal of Pediatric Health Care ; 21 : 289-298. Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu
Silvia Sari, Layla. 2009. Sindroma Depresi Pasca Persalinan di Rumah Sakit Umum Pusat
Haji Adam Malik Medan. Thesis Program Magister Spesialis Bidang Ilmu
(22)
xxi
Siswosuharjo Suwignyo, Chakrawati Fitrio. 2010. Panduan Super Lengkap Hamil Sehat. Jakarta: Penebar Plus halaman 218-220
Stewart Donna, Robertson E., Dennis Cindy-Lee, Grace L. Sherry, Tamarra. 2003.
Postpartum Depression: Literature Review of Risk Factors and Interventions. Kanada: Toronto Public Health
Storkey, Karen. 2006. The Prevalence of Depressive Symptoms in the Prepartum and Postpartum Period: a Study of Low-income Women in the Western Cape, South Africa. Thesis Presented in Fulfillment of the Requirements for the Degree of Masters of Art (Psychology) at the University of Stellenbosch: South Africa
Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta Tomb, David. 2003. Buku Saku Psikiatri. Jakarta: EGC
Varney Helen, Kriebs Jan M., Gregor Carolyn L. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Edisi 4. Jakarta: EGC
Whiffen, V. E. 1992. Is postpartum depression a distinct diagnosis?. Clinical Psychology Review, 12(5), 485-508.
Wiknojosastro GH, Alfiben, Elvira SD. 2000. Efektivitas peningkatan dukungan suami
dalam menurunkan terjadinya depresi pascasalin. Majalah Obstetri Ginekologi
Indonesia; 24(4): 208-14.
Yusdiana, Dina. 2009. Perbedaan Kejadian Stress Pasca Trauma pada Ibu Postpartum dengan Seksio Sesaria Emergenci, Partus Pervagina dengan Vakum dan Partus Spontan di
Rumah Sakit Umum Dr. Pringadi Medan. Thesis Program Magister Ilmu
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara: Medan
Zahra, Roswiyani P. 2009. Depresi Postpartum. Thesis Program Magister Psikologi Universitas Tarumanegara: Jakarta
(23)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angka kejadian postpartum blues pada ibu yang baru melahirkan saat ini sangat mengkhawatirkan. Hasil penelitian menunjukkan angka kejadian
postpartum blues pada ibu mencapai 30-80% di negara industri seperti Amerika Serikat dan Meksiko, 15-25% mengalami hingga tingkat depresi berat (Stern &
Kruckman, 1983 hal. 1027). Kejadian di Amerika Serikat tahun 2001 dimana
seorang ibu membunuh kelima anaknya, wanita ini mengalami postpartum blues
ketika melahirkan anak keempat dan semakin parah ketika melahirkan anak
kelima. Kasus lain, Tonya Vasilev membunuh dua anaknya karena menderita
frustasi dan depresi berat pasca melahirkan. Kenyataan ini memperlihatkan
bahwa kedua wanita ini mengalami gangguan psikologis pada tingkat depresi
berat pasca melahirkan karena tidak ada penanganan sebelumnya (Bernardus,
2008 dalam Roswiyani 2009 hal. 5). Di Indonesia sendiri angka kejadian
postpastum blues antara 50-70% dari wanita pasca persalinan (Iskandar, 2007 dalam Roswiyani 2009 hal. 4). Hasil penelitian yang dilakukan di DKI Jakarta
oleh dr. Irawati Sp. Kj menunjukkan 25% dari 580 ibu yang menjadi
respondennya mengalami postpartum blues (Atmadibrata, 2005 hal. 76), selain itu penelitian di RS. Dr. Sutomo, Surabaya mendapatkan angka kejadian postpartum blues sebesar 61,4 % ibu yang baru melahirkan. Data di Rumah Sakit Bersalin Prasetya Husada Malang dari 43 Pasien yang baru melahirkan, 23 pasien
(24)
2
Postpartum blues adalah salah satu bentuk gangguan perasaan akibat penyesuaian terhadap kelahiran bayi, yang muncul pada hari pertama sampai
hari ke empat belas setelah proses persalinan, dengan gejala memuncak pada
hari kelima (Beck dkk., dalam Reeder dkk., 1997, hal. 1048). Postpartum blues
menunjukkan gejala-gejala depresi ringan yang dialami oleh ibu seperti mudah
menangis, perasaan-perasaan kehilangan dan dipenuhi dengan tanggung jawab,
kelelahan, perubahan suasana hati yang tidak stabil dan lemahnya konsentrasi
(Landy et al dalam Reeder dkk., 1997, hal. 1047). Selain itu ibu menjadi mudah
tersinggung dan mengalami gangguan pola makan dan tidur (Novak dan
Broom; 1999 hal. 354). Saat ibu mengalami gangguan emosional ini berbagai
perasaan berkecamuk sangat cepat sehingga menimbulkan perasaan tidak
menentu, kadang kosong, mudah sekali menunjukkan ekspresi emosional yang
sangat tinggi hanya karena stimulasi atau situasi emosional yang sederhana
sekalipun. Ibu bisa menangis sejadi-jadinya karena anaknya menangis, atau
marah hingga membanting barang-barang hanya karena pembantu terlambat
memenuhi panggilan, merasa cemburu dan tidak diinginkan lagi hanya karena
suami menengok dan mencium bayi terlebih dahulu dibanding dirinya.
Kondisi emosional seperti ini tentu bukan kondisi yang sehat bagi bayi.
Ibu bisa berprilaku posesif sehingga melindungi anak secara berlebihan dan
secara tidak sadar malah menyakiti anak. Kondisi perasaan tidak nyaman yang
dirasakan oleh ibu yang mengalami baby blues ditransfer juga sebagai perasaan yang tidak nyaman, tidak merasa aman dan cemas pada diri anak. Kondisi
psikologis yang dirasakan membuat anak mengembangkan ketidakpercayaan
pada orang lain, anak menjadi cemas sehingga mudah mengalami temper
(25)
3
lain yang tidak dikenali. Selain itu, kondisi baby blues pada ibu berdampak tidak mau memberikan ASI kepada bayinya, hal ini tentu berbahaya bagi
perkembangan bayi karena ASI merupakan makanan wajib yang dapat
membentuk antibodi sang bayi sebagai pertahanannya dari berbagai penyakit.
Jika gejala yang dirasakan ibu lebih parah dan bertahan lebih lama tanpa ada
penanganan serius, maka ibu akan mengalami yang disebut postpartum depression
atau depresi pasca melahirkan. Pada saat kondisi depresi ini ibu bisa berprilaku
destruktif (merusak) sehingga membahayakan bayi bahkan dirinya sendiri.
Kondisi stress postmaternal ini dapat menimbulkan masalah dalam hubungan ibu dan bayi, gangguan psikopatologis pada bayi dan keterlambatan perkembangan
bayi (Clark et al, 2003 dalam fragiskos et al 2008 hal. 22). Penelitian
longitudinal atas 122 keluarga didaerah perkotaan Inggris menunjukkan bahwa
depresi postmaternal berpengaruh terhadap munculnya perilaku menyimpang atau tindak kekerasan ketika mereka berusia 11 tahun (Hay et al, 2003 dalam
Roswiyani 2009 hal. 4). Gangguan depresi pasca maternal ini bisa bertambah
parah menjadi tingkat psychosis, meskipun hanya mempengaruhi 1 dari 1000 ibu yang melahirkan. Tetapi pada kondisi ini ibu harus mendapatkan penanganan
medis sesegera mungkin, karena biasanya pada kondisi ini ibu beresiko untuk
bunuh diri dan menyakiti bayinya sendiri.
Banyak faktor yang diperkirakan berpengaruh terhadap terjadinya
postpartum blues, antara lain: dukungan sosial dari suami dan keluarga, keadaan dan kualitas bayi, stressor psikologis dan lingkungan, riwayat problem
emosional sebelumnya, faktor hormonal dan budaya, kelelahan setelah masa
kehamilan dan melahirkan, kewalahan akan tanggung jawab baru sebagai
(26)
4
dari baby blues syndrome yaitu faktor umur, paritas, adanya persalinan yang sulit dan kesulitan dalam menyusui, kehamilan yang sulit atau penuh kekhawatiran,
setiap jenis trauma (riwayat depresi) masa kanak-kanak yang dapat
menimbulkan depresi, lebih khusus lagi pada hubungan yang penuh masalah
dengan ibu di masa kanak-kanak dan dukungan dari suami yang dapat
melatarbelakangi postpartum blues syndrome (Marshall, dalam Hasma 2011 hal. 2). Besar resiko penderita postpartum blues pada usia <20 tahun atau >35 tahun 3,5 kali lebih besar dibanding penderita yang berumur 20-35 tahun. Besar
risiko penderita Postpartum blues yang primipara 3,6 kali lebih besar dibanding penderita yang multipara (Syahrir S, 2008 dalam Hasma 2011 hal. 32).
Dikatakan bahwa mereka yang pernah mengalami baby blues pasca melahirkan dianggap sangat rentan untuk mengalaminya kembali (Marshall, 2004 dalam
Hasma 2011 hal. 33). Penelitian pada ibu baru dari kelas sosial menengah oleh
Paykel dan Inwood mendapatkan hipotesis bahwa 83% mengalami depresi
ringan pasca persalinan lebih banyak dibandingkan perempuan multipara,
mengingat bahwa peran seorang ibu dan segala yang berkaitan dengan bayinya
merupakan situasi yang sama sekali baru bagi dirinya dan dapat menimbulkan
stress (Regina et al, 2001 dalam Karen 2006 hal. 40). Johnstone et al (dalam
Karen, 2006 hal. 42) menyebutkan bahwa ibu yang memiliki riwayat stress
sebelum melahirkan menjadi faktor terbesar terjadinya depresi pasca
melahirkan. Hasil penelitian Benbow (1995), yang dilakukan pada dua
kelompok ibu in partum yaitu pada kelompok wanita bersalin dengan prosedur
seksio caesaria, persalinan dengan vakum dan kelompok kedua wanita bersalin secara spontan, diperoleh gambaran bahwa ibu yang mengalami tindakan
(27)
5
dibandingkan ibu yang bersalin spontan (Dina Y, 2009 hal. 4). Penelitian yang
dilakukan pada wanita di negara Asia mendapatkan bahwa gejala depresi pasca
melahirkan lebih banyak ditemukan pada wanita yang berkulit putih dengan
tingkat ekonomi menengah ke bawah (Upadhyaya et al., dalam Donna et al.,
2003 hal. 24).
Peran perawat pada kejadian Postpartum blues seperti perawat maternitas yaitu bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu tentang
perubahan-perubahan pada masa nifas secara fisiologis, termasuk keterampilan
merawat diri dan bayi. Selain perawat maternitas, perawat jiwa juga berperan
dalam memberikan pendidikan psikologis pascamaternal bagi ibu terutama bagi ibu baru.
Berdasarkan gambaran ini, diantara faktor-faktor tersebut belum ada
faktor resiko yang diketahui menjadi penyebab paling berpengaruh. Oleh
karena itu, peneliti tertarik mengambil penelitian tentang Analisis Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Resiko Terjadinya Postpartum blues di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah faktor umur pada ibu mempengaruhi resiko terjadinya postpartum blues?
2. Apakah faktor paritas pada ibu mempengaruhi resiko terjadinya postpartum blues?
3. Apakah riwayat kesehatan mental pada ibu mempengaruhi resiko terjadinya
(28)
6
4. Apakah komplikasi persalinan pada ibu mempengaruhi resiko terjadinya
postpartum blues?
5. Apakah status ekonomi keluarga mempengaruhi resiko terjadinya postpartum blues?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh faktor umur, paritas, riwayat kesehatan mental,
komplikasi persalinan, dan status ekonomi keluarga terhadap resiko terjadinya
postpartum blues pada ibu. 1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengaruh umur terhadap resiko kejadian postpartum blues
2. Mengidentifikasi pengaruh paritas terhadap resiko kejadian postpartum blues
3. Mengidentifikasi pengaruh riwayat kesehatan mental terhadap resiko
kejadian postpartum blues
4. Mengidentifikasi pengaruh komplikasi persalinan terhadap resiko kejadian
postpartum blues
5. Mengidentifikasi pengaruh status ekonomi keluarga terhadap resiko kejadian
postpartum blues
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat bagi Perawat
1. Meningkatkan kualitas Asuhan Keperawatan dalam memfasilitasi
(29)
7
kemungkinan terjadinya postpartum blues lebih dini agar tidak terjadi depresi
postpartum.
2. Penatalaksanaan dan pemberian asuhan keperawatan juga menjadi lebih
komprehensif oleh tim kesehatan yaitu dokter spesialis kandungan,
psikolog, psikiater dan perawat maternitas.
1.4.2 Manfaat bagi Keilmuan
1. Hasil penelitian ini dapat memperkuat bahan kajian dalam asuhan
keperawatan pada ibu dengan postpartum blues.
2. Sebagai dasar penelitian tentang postpartum blues bagi peneliti berikutnya. 1.4.3 Manfaat bagi Ibu In Partu
1. Memberikan informasi bagi ibu hamil dan melahirkan untuk mengenali,
memahami timbulnya situasi stress akibat persalinan, serta upaya-upaya
untuk mencegah terjadinya gangguan psikologis yang lebih berat sehingga
berdampak terhadap hubungan ibu dan bayi.
2. Sebagai catatan bagi ibu bahwa perkembangan bayi sepenuhnya tergantung
dari bagaimana ibu memberikan perhatian terhadap bayi.
1.4.4 Manfaat bagi Rumah Sakit
1. Sebagai bahan informasi dan masukan untuk petugas kesehatan di Rumah
Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang, khususnya dalam penanganan pada
ibu dengan postpartum blues.
2. Sebagai dasar untuk pengembangan penanganan ibu postpartum blues oleh petugas kesehatan di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang.
(30)
8
1.5 Keaslian Penelitian
Sepengetahuan peneliti, penelitian tentang analisis faktor penyebab
Meningkatnya Resiko Postpartum blues di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang belum pernah dilakukan, namun beberapa penelitian tentang postpartum blues yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut :
1. Nurul Azizah (2010), dengan judul penelitian ”Hubungan Antara Latar Belakang Psikososial Ibu dengan Kejadian Postpartum blues di RSUD Sidoarjo”. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain cross sectional. Subjek penelitiannya adalah ibu nifas 1-6 hari
postpartum yang dirawat di RSUD Sidoarjo. Analisa data menggunakan uji
chi square dengan hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara
variabel status sosial ekonomi dengan postpartum blues yang mempunyai angka signifikan 0,003. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas
adalah variabel dan tempat penelitiannya, pada penelitian ini subjek
penelitiannya ibu-ibu melahirkan di RSUD Sidoarjo sedangkan penelitian
diatas adalah ibu-ibu yang melahirkan di RS Bersalin Pemerintah Kota
Malang. Penelitian ini variabel independennya hanya latar belakang
psikososial ibu sedangkan penelitian diatas variabel independennya adalah
umur, paritas, komplikasi persalinan, riwayat kesehatan mental, dan status
ekonomi.
2. Siti Fatimah (2009), dengan judul ”Hubungan Dukungan Suami dengan Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Primapara di Ruang Bugenvile RSUD Tugurejo Semarang”. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan metode observasi. Subjek penelitiannya adalah ibu-ibu
(31)
9
menggunakan uji chi square dengan hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan antara dukungan suami dengan postpartum blues pada ibu primipara di RSUD Tugurejo dengan angka p value = 0,033. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian diatas adalah subjek, variabel dan tempat penelitiannya,
pada penelitian ini subjek penelitiannya ibu-ibu primipara di RSUD
Tugurejo sedangkan penelitian diatas adalah ibu-ibu yang melahirkan baik
primipara maupun multipara di RS Bersalin Pemerintah Kota Malang.
Penelitian ini variabel independennya hanya dukungan suami sedangkan
penelitian diatas variabel independennya adalah umur, paritas, komplikasi
persalinan, riwayat kesehatan mental, dan status ekonomi.
3. Munawaroh H. (2008), dengan judul “Hubungan Paritas dengan Kemampuan Mekanisme Koping dalam Menghadapi Postpartum blues pada Ibu Seksio Sesarea di bangsal Mawar 1 RSUD Dr. Mawardi Surakarta”. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif analitik dengan studi cross
sectional. Subjek penelitiannya adalah ibu yang melahirkan dengan seksio
sesarea di bangsal Mawar 1 RSUD Dr. Mawardi Surakarta. Analisa data
menggunakan uji chi square dengan hasil penelitian menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan antara paritas dengan kemampuan mekanisme
koping dalam menghadapi postpartum blues. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah subjek, variabel dan tempat penelitiannya, pada
penelitian ini subjek penelitiannya ibu-ibu melahirkan dengan seksio sesarea
RSUD Dr. Mawardi Surakarta sedangkan penelitian diatas adalah ibu-ibu
yang melahirkan baik seksio sesarea maupun pervaginam di RS Bersalin
(32)
10
paritas sedangkan penelitian diatas variabel independennya ditambah umur,
komplikasi persalinan, riwayat kesehatan mental, dan status ekonomi.
1.6 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor penyebab meningkatnya
postpartum blues. Batasan penelitiannya yaitu:
1. Responden yang diteliti difokuskan pada ibu yang baru melahirkan.
2. Postpartum blues merupakan bentuk gangguan mood yang paling ringan. Terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan dengan gejala-gejala
perasaan yang berubah-ubah, munculnya perasaan sedih, kelelahan,
kecemasan, bingung, mudah menangis, dan tidak nyaman. Pada penelitian
ini, peneliti mengambil data pada pasien ibu yang baru melahirkan pada
minggu pertama.
3. Faktor-faktor resiko merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya resiko
postpartum blues. Pada penelitian ini, faktor-faktor yang diteliti yaitu faktor usia ibu, paritas, komplikasi persalinan, riwayat kesehatan mental, dan status
ekonomi keluarga.
4. Fokus penelitian ini dilakukan di rumah sakit bersalin pemerintah kota
(1)
dibandingkan ibu yang bersalin spontan (Dina Y, 2009 hal. 4). Penelitian yang dilakukan pada wanita di negara Asia mendapatkan bahwa gejala depresi pasca melahirkan lebih banyak ditemukan pada wanita yang berkulit putih dengan tingkat ekonomi menengah ke bawah (Upadhyaya et al., dalam Donna et al., 2003 hal. 24).
Peran perawat pada kejadian Postpartum blues seperti perawat maternitas yaitu bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu tentang perubahan-perubahan pada masa nifas secara fisiologis, termasuk keterampilan merawat diri dan bayi. Selain perawat maternitas, perawat jiwa juga berperan dalam memberikan pendidikan psikologis pascamaternal bagi ibu terutama bagi ibu baru.
Berdasarkan gambaran ini, diantara faktor-faktor tersebut belum ada faktor resiko yang diketahui menjadi penyebab paling berpengaruh. Oleh karena itu, peneliti tertarik mengambil penelitian tentang Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Resiko Terjadinya Postpartum blues di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah faktor umur pada ibu mempengaruhi resiko terjadinya postpartum blues?
2. Apakah faktor paritas pada ibu mempengaruhi resiko terjadinya postpartum blues?
3. Apakah riwayat kesehatan mental pada ibu mempengaruhi resiko terjadinya postpartum blues?
(2)
4. Apakah komplikasi persalinan pada ibu mempengaruhi resiko terjadinya postpartum blues?
5. Apakah status ekonomi keluarga mempengaruhi resiko terjadinya postpartum blues?
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh faktor umur, paritas, riwayat kesehatan mental, komplikasi persalinan, dan status ekonomi keluarga terhadap resiko terjadinya postpartum blues pada ibu.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi pengaruh umur terhadap resiko kejadian postpartum blues 2. Mengidentifikasi pengaruh paritas terhadap resiko kejadian postpartum blues 3. Mengidentifikasi pengaruh riwayat kesehatan mental terhadap resiko
kejadian postpartum blues
4. Mengidentifikasi pengaruh komplikasi persalinan terhadap resiko kejadian postpartum blues
5. Mengidentifikasi pengaruh status ekonomi keluarga terhadap resiko kejadian postpartum blues
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat bagi Perawat
1. Meningkatkan kualitas Asuhan Keperawatan dalam memfasilitasi kebutuhan fisik dan psikologis pada ibu postpartum dan mengantisipasi
(3)
kemungkinan terjadinya postpartum blues lebih dini agar tidak terjadi depresi postpartum.
2. Penatalaksanaan dan pemberian asuhan keperawatan juga menjadi lebih komprehensif oleh tim kesehatan yaitu dokter spesialis kandungan, psikolog, psikiater dan perawat maternitas.
1.4.2 Manfaat bagi Keilmuan
1. Hasil penelitian ini dapat memperkuat bahan kajian dalam asuhan keperawatan pada ibu dengan postpartum blues.
2. Sebagai dasar penelitian tentang postpartum blues bagi peneliti berikutnya. 1.4.3 Manfaat bagi Ibu In Partu
1. Memberikan informasi bagi ibu hamil dan melahirkan untuk mengenali, memahami timbulnya situasi stress akibat persalinan, serta upaya-upaya untuk mencegah terjadinya gangguan psikologis yang lebih berat sehingga berdampak terhadap hubungan ibu dan bayi.
2. Sebagai catatan bagi ibu bahwa perkembangan bayi sepenuhnya tergantung dari bagaimana ibu memberikan perhatian terhadap bayi.
1.4.4 Manfaat bagi Rumah Sakit
1. Sebagai bahan informasi dan masukan untuk petugas kesehatan di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang, khususnya dalam penanganan pada ibu dengan postpartum blues.
2. Sebagai dasar untuk pengembangan penanganan ibu postpartum blues oleh petugas kesehatan di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang.
(4)
1.5 Keaslian Penelitian
Sepengetahuan peneliti, penelitian tentang analisis faktor penyebab Meningkatnya Resiko Postpartum blues di Rumah Sakit Bersalin Pemerintah Kota Malang belum pernah dilakukan, namun beberapa penelitian tentang postpartum blues yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut :
1. Nurul Azizah (2010), dengan judul penelitian ”Hubungan Antara Latar
Belakang Psikososial Ibu dengan Kejadian Postpartum blues di RSUD Sidoarjo”. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain cross sectional. Subjek penelitiannya adalah ibu nifas 1-6 hari postpartum yang dirawat di RSUD Sidoarjo. Analisa data menggunakan uji chi square dengan hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara variabel status sosial ekonomi dengan postpartum blues yang mempunyai angka signifikan 0,003. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah variabel dan tempat penelitiannya, pada penelitian ini subjek penelitiannya ibu-ibu melahirkan di RSUD Sidoarjo sedangkan penelitian diatas adalah ibu-ibu yang melahirkan di RS Bersalin Pemerintah Kota Malang. Penelitian ini variabel independennya hanya latar belakang psikososial ibu sedangkan penelitian diatas variabel independennya adalah umur, paritas, komplikasi persalinan, riwayat kesehatan mental, dan status ekonomi.
2. Siti Fatimah (2009), dengan judul ”Hubungan Dukungan Suami dengan Kejadian Postpartum Blues pada Ibu Primapara di Ruang Bugenvile RSUD Tugurejo Semarang”. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik korelasional dengan metode observasi. Subjek penelitiannya adalah ibu-ibu primipara di Ruang Bugenvile RSUD Tugurejo Semarang. Analisa data
(5)
menggunakan uji chi square dengan hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara dukungan suami dengan postpartum blues pada ibu primipara di RSUD Tugurejo dengan angka p value = 0,033. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah subjek, variabel dan tempat penelitiannya, pada penelitian ini subjek penelitiannya ibu-ibu primipara di RSUD Tugurejo sedangkan penelitian diatas adalah ibu-ibu yang melahirkan baik primipara maupun multipara di RS Bersalin Pemerintah Kota Malang. Penelitian ini variabel independennya hanya dukungan suami sedangkan penelitian diatas variabel independennya adalah umur, paritas, komplikasi persalinan, riwayat kesehatan mental, dan status ekonomi.
3. Munawaroh H. (2008), dengan judul “Hubungan Paritas dengan Kemampuan Mekanisme Koping dalam Menghadapi Postpartum blues pada Ibu Seksio Sesarea di bangsal Mawar 1 RSUD Dr. Mawardi Surakarta”. Jenis penelitian yang digunakan adalah Deskriptif analitik dengan studi cross sectional. Subjek penelitiannya adalah ibu yang melahirkan dengan seksio sesarea di bangsal Mawar 1 RSUD Dr. Mawardi Surakarta. Analisa data menggunakan uji chi square dengan hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara paritas dengan kemampuan mekanisme koping dalam menghadapi postpartum blues. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian diatas adalah subjek, variabel dan tempat penelitiannya, pada penelitian ini subjek penelitiannya ibu-ibu melahirkan dengan seksio sesarea RSUD Dr. Mawardi Surakarta sedangkan penelitian diatas adalah ibu-ibu yang melahirkan baik seksio sesarea maupun pervaginam di RS Bersalin Pemerintah Kota Malang. Penelitian ini, variabel independennya hanya
(6)
paritas sedangkan penelitian diatas variabel independennya ditambah umur, komplikasi persalinan, riwayat kesehatan mental, dan status ekonomi.
1.6 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor penyebab meningkatnya postpartum blues. Batasan penelitiannya yaitu:
1. Responden yang diteliti difokuskan pada ibu yang baru melahirkan.
2. Postpartum blues merupakan bentuk gangguan mood yang paling ringan. Terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan dengan gejala-gejala perasaan yang berubah-ubah, munculnya perasaan sedih, kelelahan, kecemasan, bingung, mudah menangis, dan tidak nyaman. Pada penelitian ini, peneliti mengambil data pada pasien ibu yang baru melahirkan pada minggu pertama.
3. Faktor-faktor resiko merupakan faktor yang menyebabkan terjadinya resiko postpartum blues. Pada penelitian ini, faktor-faktor yang diteliti yaitu faktor usia ibu, paritas, komplikasi persalinan, riwayat kesehatan mental, dan status ekonomi keluarga.
4. Fokus penelitian ini dilakukan di rumah sakit bersalin pemerintah kota Malang.