79
dan analisis
dapat dilakukan
secara komprehensif,
dan mampu
mengkontekstualisasi antara tujuan dan target penelitian dengan berbagai kenyataan yang berkembang di lapangan Arida, 2009:12.
Menurut Effendi dan Manning 2012:250-252, analisis data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
diinterprestasikan. Dalam proses ini sering kali digunakan statistik. Salah satu fungsi pokok statistik adalah menyederhanakan data penelitian yang amat besar
jumlahnya menjadi informasi yang lebih sederhana dan lebih mudah untuk dipahami. Muhktar 2013:120 menyatakan analisis data dalam penelitian kualitatif
adalah proses mengolah, memisahkan, mengelompokkan dan memadukan sejumlah data yang dikumpulkan di lapangan secara empiris menjadi sebuah kumpulan
informasi ilmiah yang tersetruktur dan sistematis yang selanjutnya siap dikemas menjadi laporan hasil penelitian.
3.8.1 Analisis Matriks Internal Eksternal
Matriks Internal Eksternal dipergunakan untuk merumuskan strategi umum grand strategi yang akan diterapkan, setelah posisi Agrowisata Desa Kerta dalam
Matriks Internal Eksternal.dapat diketahui Untuk menentukan posisi Agrowisata Desa Kerta di Kawasana Agropolitan Payangan, maka dilakukan tahapan analisis
matriks IFAS dan EFAS sebagai berikut: 1.
Menentukan kekuatan dan kelemahan IFAS serta peluang dan ancaman EFAS pada kolom 1;
2. Memberikan bobot pada masing-masing faktor dengan skala 1,0 sangat
penting sampai 0,0 sangat tidak penting berdasarkan pengaruh faktor-
80
faktor tersebut terhadap pengembangan Agrowisata Desa Kerta. Pemberian bobot dilakukan oleh birokrat, akademisi dan praktisi, yang berkompeten di
bidang agrowisata; 3.
Menghitung rating pada masing-masing faktor dengan skala mulai dari 4 sangat baik sampai 1 berdasarkan pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap
pengembangan Agrowisata Desa Kerta; 4.
Pada kolom 4, perkalian bobot dengan rating menghasilkan skor dengan hasil yang bervariasi, yaitu mulai dari 4,0 sangat baik sampai dengan 1,0
tidak baik; 5.
Memberikan komentar terhadap factor-faktor yang dipilih sekaligus menghitung skor pembobotannya.
Tabel 3.1 Internal Factor Analysis Summary IFAS
Faktor-faktor Strategi Internal
Bobot Rating
Skor Bobot x Rating
Komentar Kekuatan
Kelemahan Total
Tabel 3.2 Eksternal Faktor Analysis Summary EFAS
Faktor-faktor Strategi Esternal
Bobot Rating
Skor Bobot x Rating
Komentar Peluang
Ancaman Total
81
Sumber: Rangkuti 2004 Matriks internal eksternal ini dikembangkan dari model General Electric
GE-Model. Parameter yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal perusahan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini
adalah untuk memperoleh strategi bisnis di tingkat korporat yang lebih detail Rangkuti, 1997:95. Pemberian interval penilaian atas posisi agrowisata terhadap
faktor internal dan eksternal menggunakan rumus seperti di bawah ini. Interval
= Range
Kelas Keterangan : Selisih nilai tertinggi dan terendah yakni 4 sangat baik
sampai ai 1 sangat kurang baik Range = 3
Kelas = Jenis penilaian sangat baik, baik, kurang baik, sangat kurang baik
Jadi interval penilaian = ¾ = 0,75 Dari rumus tersebut dapat ditentukan kriteria penilaian hasil analisis pada
Tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3
Kriteria Hasil Analisis Nilai
Range Hasil
4 3,26
– 4,00 Sangat baik
3 2,51
– 3,25 Baik
2 1,76
– 2,50 Kurang baik
1 1,00
– 1,75 Sangat kurang baik
Sumber: Rudika, 2004:77
82
Tabel 3.3, menggambarkan faktor internal dan eksternal Agrowisata Desa Kerta. Indikator faktor internal dengan sebutan sangat baik diidentikkan dengan sangat
kuat, baik diidentikkan dengan kuat, kurang baik diidentikkan dengan lemah, dan sangat kurang baik diidentikkan dengan sangat lemah. Kriteria baik dan sangat baik
memiliki rentang nilai 2,51 sampai 4,00 merupakan kekuatan, dan kriteria kurang baik dan sangat kurang baik memiliki rentang nilai 1,00 sampai 2,50 merupakan
kelemahan. Indikator faktor eksternal yang masuk dalam kriteria baik dan sangat baik dengan rentang nilai 2,51
–4,00 adalah peluang, tetapi jika nilai yang diperoleh masuk dalam kriteria kurang baik dan sangat kurang baik dengan rentang nilai
1,00-2,5, merupakan ancaman bagi pengembangan Agrowisata Desa Kerta. Matriks Internal Eksternal IE terdiri dari dua dimensi yaitu total skor dari
matriks IFE pada sumbu X dan total skor dari matriks EFE pada sumbu Y. Matriks IE bermanfaat untuk memposisikan suatu SBU perusahan ke dalam matriks yang
terdiri dari sembilan sel, seperti pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Matriks Internal-Eksternal
Evaluasi Faktor Internal Total Nilai IFE yang diberi bobot 4,0
3,0 2,0 1,0
Evaluasi Faktor
Eksternal Total nilai EFE
3,0 2,0
1,0 I
II III
IV V
VI
VII VIII
IX
Sumber: David 1995:210
83
Tabel 3.4 di atas, menggambarkan sembilan sel dengan tiga implikasi strategi yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
1. Pada Sel I, II, IV, strategi yang harus diterapkan adalah Grow and Build,
yaitu strategi penetrasi pasar, pengembangan produk dan pasar. 2.
Pada Sel III, V dan VII, strategi yang dibutuhkan adalah Hold and Maintain, yaitu penetrasi pasar dan pengembangan produk.
3. Pada Sel VI, VIII dan IX, dibutuhkan penerapan strategi Harvest or Diverst.
3.8.2 Analisis SWOT