Warisan Budaya Dunia Kerangka Konseptual

10

II.2. Kerangka Konseptual

Konsep adalah suatu simbol atau obyek, sifat maupun suatu fenomena tertentu. Konsep dalam ilmu sosial menunjuk pada sifat dari obyek yang dipelajari oleh studi tertentu yang dapat berupa kelompok, negara dan organisasi internasional Mas’oed, 1994. Melalui konsep, penulis dapat menentukan bagian mana dari suatu obyek tertentu yang menjadi hal penting dalam penelitian ini. Penulis menggunakan beberapa konsep yaitu peran organisasi internasional yaitu UNESCO dan Warisan Budaya Dunia.

II.2.1. Warisan Budaya Dunia

Warisan Budaya Dunia didefinisikan sebagai sebuah gabungan hasil kreasi dari alam dan manusia yang membentuk sebuah lingkungan tempat kita hidup dalam sebuah ruang dan waktu. Warisan Budaya Dunia adalah realitas yang dimiliki oleh suatu masyarakat yang mengandung nilai-nilai warisan yang kaya yang dapat disebarkan yang mengundang pengakuan dan partisipasi kita Jokilehto, 2005. UNESCO n.d memberikan pemaparan Warisan Budaya Dunia sebagai sebutan untuk tempat di bumi yang memiliki nilai universal yang luar biasa untuk kemanusiaan dan dengan demikian, telah tertulis di Daftar Warisan Dunia untuk dilindungi, dihargai dan dinikmati oleh generasi mendatang . Konsep Warisan Budaya Dunia digunakan untuk memperjelas bahasan dan status Angkor Wat yang menjadi sebuah situs warisan budaya. Angkor Wat termasuk dalam kategori sebagai Warisan Budaya monumen yang memiliki nilai- nilai sejarah dan estetika. Konsep ini membahas mengenai status dari Angkor 11 Wat sebagai Warisan Budaya Dunia yang memiliki nilai-nilai budaya yang harus dilindungi dan keterlibatan peran UNESCO dalam usaha-usaha perlindungan Angkor Wat sebagai situs Warisan Budaya Dunia. Suatu Warisan Budaya Dunia harus memiliki nilai-nilai yang merepresentasikan Outstanding Universal Value OUV. Pada tahun 1976, UNESCO Expert Meeting mendiskusikan definisi dari OUV. Definisi universal diinterpretasikan sebagai artian bahwa properti yang diajukan untuk dimasukkan ke dalam World Heritage List harus melambangkan ide atau nilai-nilai yang diakui secara universal sebagai suatu hal penting atau mempengaruhi evolusi manusia pada suatu waktu yang dikutip dari Jokilehto J 2008: Meaning that a property submitted for inclusion in the WHL should represent or symbolise a set of ideas or values which are universally recognized as important, or as having influenced the evolution of mankind as a whole at one time or another OUV dapat diukur melalui berbagai kriteria berdasarkan nilai-nilai yang dimiliki. Kriteria tersebut yaitu properti dengan pencapain artistik yang unik, mempengaruhi arsitektur dunia, mewakili intelektual tinggi dan prestasi sosial atau artistik, properti bersifat unik dan langka, bersifat kuno, properti terkait dengan peristiwa, agama atau filsafat, penjelasan ini sebagaimana dikutip dari Jokilehto J. , 2008 : 1 Properties which represent a unique artistic achievement, including the masterpieces of internationally renowned architects and builders. 2 Properties of outstanding importance for the influence they have exercised over the development of world architecture or of human settlements either over a period of time or within a geographical area. 3 Properties which are the best or most significant examples of important types or categories representing a high intellectual, social or artistic achievement. 12 4 Properties which are unique or extremely rare including those characteristic of traditional styles of architecture, methods of construction or forms of human settlements which are threatened with abandonment or destruction as a result of irreversible socio-cultural or economic change. 5 Properties of great antiquity. 6 Properties associated with and essential to the understanding of globally s ignificant persons, events, religions or philosophies. Poin-poin di atas dapat dijelaskan bahwa sebuah situs menjadi Warisan Budaya Dunia harus memiliki keunikan tersendiri yang menjadi ciri khas dan memiliki nilai-nilai budaya universal.

II.2.1. Peran UNESCO