45
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Para responden pada umumnya memiliki nilai yang cukup yaitu antara 6,1 hingga 7,0, dan sebagian besar juga dari antara mereka berasal dari
kalangan menengah ke bawah. Berbagai fasilitas dalam keluarga yang dimiliki rata-rata dimiliki oleh masyarakat kebanyakan. Demikian juga dengan gaya
hidup. Para responden bukan merupakan anak muda dengan gaya hidup mewah, meskipun mereka mencoba untuk selalu aktual dalam gaya hidupnya.
Meskipun tidak difasilitasi internet oleh orang tuanya, para responden sering menggunakan internet, yang artinya mereka memiliki pengetahuan modern
yang cukup, mengingat dari internet berbagai informasi terkini bisa didapatkan. Hal ini terjadi karena sekolah menyediakan fasilitas internet di
perpustakaan, meskipun dengan jumlah yang terbatas serta waktu penggunaan terbatas pula, yaitu di luar jam belajar.
Pada penelitian di SMA Bruderan Purworejo, prestasi belajar siswa tidak selalu ditentukan oleh status sosial ekonomi keluarga siswa. Banyak dari
mereka yang orang tuanya memiliki penghasilan tinggi dengan berbagai fasilitas yang mendukung namun responden atau siswa memiliki prestasi
belajar biasa-biasa saja. Demikian pula, banyak responden dari keluarga dengan status sosial ekonomi menengah atau bahkan bawah memiliki prestasi
belajar yang lebih baik.
46
Akan tetapi ada kecenderungan hubungan antara status sosial ekonomi dengan prestasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya responden
yang orang tuanya berpenghasilan di atas Rp. 1.000.000,00 yang memiliki prestasi cukup baik yaitu nilai rapornya antara 7,1 hingga 8,0. Hal senada
terjadi pada responden dengan orang tua perpenghasilan atau keluarganya berpengeluaran antara Rp. 500.000,00 hingga Rp. 1.000.000,00, cukup banyak
dari mereka yang memiliki nilai rapor antara 7,1 hingga 8,0. Beberapa hal yang mempengaruhi prestasi para responden antara lain:
1. Fasilitas
Meskipun mereka yang diberi fasilitas lebih dijamin akan memiliki prestasi lebih baik, namun adanya fasilitas dapat meningkatkan motivasi serta
semangat dalam belajar. Fasilitas wajib bagi siswa adalah ketersediaan buku teks pelajaran. Dengan buku teks, siswa dapat mengulang ketika belajar di
rumah apa yang telah dipelajari di sekolah. Responden dengan nilai tertinggi dalam penelitian ini diberikan fasilitas buku teks oleh orang tuanya.
Jikalau memungkinkan fasilitas yang juga mendukung pelajaran yaitu koran dan internet. Melalui koran para siswa dapat mengetahui berbagai hal
aktual dalam ilmu pengetahuan, demikian juga dengan internet. Berbagai hal pendukung yang barangkali tidak tersedia dalam buku teks dapat diperoleh
dari internet. Dari penelitian ini, responden yang diberi fasilitas koran oleh keluarganya sebagian besar memiliki nilai yang cukup baik.
47
2. IntensitasLama Belajar
Meskipun tidak selalu mereka yang belajar lebih giat dengan intensitas waktu yang lebih lama di luar jam pelajaran sekolah memiliki prestasi yang
lebih baik. Akan tetapi, pembiasaan belajar dapat membuat siswa lebih memahami materi pelajaran yang telah diberikan di sekolah. Dalam penelitian
ini, responden dengan intensitas belajar cukup lama, sebagian besar memiliki prestasi yang cukup baik. Karena tidak semua orang memiliki talenta serta
kemampuan yang sama.
3. Kebiasaan Dalam Keluarga
Kebiasaan dalam keluarga juga penting dalam mendukung prestasi belajar siswa. Ada baiknya anggota keluarga tidak menyalakan televisi pada
jam-jam saat siswa sedang belajar. Karena hal ini dapat menyebabkan siswa lebih tertarik untuk ikut meluangkan waktu di depan layar televisi ketimbang
mengulang pelajaran di sekolah atau mengerjakan PR pekerjaan rumah dari guru. Adanya orang yang memotivasi dari kalangan keluarga atau kerabat
penting sebagai cerminan serta sumber kekuatan dan semangat responden.
B. Saran