Keadaan Pendidikan Kondisi Perekonomian

commit to user 67 Tabel 4.5 Luas Wilayah, Jumlah Penduduk, Rasio Jenis Kelamin dan Tingkat Kepadatan Tiap Kecamatan Di Kota Surakarta Tahun 2008 Kec. Luas Wil Jumlah Penduduk Rasio Jenis Kelamin Tingkat Kepada tan Presentas e L P Jumlah Laweyan 8,64 54.164 55.766 109.930 12.723 97,13 19,43 Serengan 3,19 31.263 32.395 63.558 19.899 96,80 11,23 Pasar Kliwon 4,82 43.172 44.808 87.980 18.272 96,35 15,55 Jebres 12,58 70.466 71.826 142.292 11.311 98,11 25,15 Banjarsari 14,81 80.259 81.834 162.093 10.945 98,08 28,64 Jumlah 44,04 279.324 286.529 565.853 12.849 97,49 100 Sumber: BPS Kota Surakarta, diolah

C. Keadaan Sosial Ekonomi

1. Keadaan Pendidikan

Berdasarkan tabel 4.6 di bawah ini dapat dijelaskan bahwa penduduk di Kota Surakarta paling banyak adalah tamatan SMP, yaitu sebanyak 101.351 jiwa atau sebesar 21,27. Penduduk dengan tingkat pendidikan tamatan SMA menduduki tempat kedua dengan jumlah 101.018 jiwa atau sebesar 20,64. Urutan ketiga adalah tamat SD sebanyak 98.118 jiwa atau sebesar 20,59. Sedangkan penduduk yang tidak bersekolah atau tidak mempunyai tingkat pendidikan adalah sebesar 32.192 jiwa atau sebesar 6,75 dan merupakan presentase terendah. Keadaan pendidikan penduduk di Kota Surakarta dapat dilihat melalui tabel 4.6 berikut ini : commit to user 68 Tabel 4.6 Banyaknya Penduduk 5 Tahun ke Atas Menurut Tingkat Pendidikan di Kota Surakarta Tahun 2004-2008 No Tingkat Pendidikan 2008 Presentase 1 2 3 4 5 6 7 Tamat AkademiPT Tamat SMA Tamat SMP Tamat SD Tidak Tamat SD Belum Tamat SD Tidak Sekolah 35.639 98.340 101.351 98.118 44.051 66.799 32.192 7,48 20,64 21,27 20,59 9,24 14,02 6,75 Jumlah 476.490 100 Sumber : BPS Surakarta dalam angka, diolah

2. Kondisi Perekonomian

Salah satu indikator perkembangan ekonomi suatu daerah dapat dilihat dari Produk Domestik Regional Bruto PDRB daerah tersebut. Perhitungan PDRB yang dilakukan dengan harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun tertentu sebagai tahun dasar. Sedangkan PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahun. PDRB merupakan jumlah nilai tambah yang ditimbulkan dari semua unit produk dalam suatu wilayah tertentu dalam jangka waktu yang tertentu pula. Sektor – sektor penyusun PDRB dapat dikelompokan dalam tiga kelompok jenis lapangan usahannya yaitu kelompok primer yang terdiri dari berbagai jenis sektor pertanian, pertambangan dan penggalian. Kelompok sekunder yang terdiri dari sektor industri, listrik, gas dan air bersih, serta kelompok bangunan. Dan kelompok tersier terdiri dari sektor commit to user 69 pengangkutan dan komunikasi, perdagangan, hotel dan restoran, keuangan, sewa dan jasa perusahaan, serta sektor jasa. Dengan melihat PDRB dapat diketahui besarnya kontribusi masing-masing sektor yang ada. Kontribusi suatu sektor adalah suatu peranan yang diberikan oleh masing-masing sektor terhadap PDRB. Dari masing-masing sektor dapat digunakan untuk mengetahui indukator perubahan struktur ekonomi. Perhitungan PDRB Kota Surakarta tahun 2004-2008 berdasarkan harga konstan 2000 dapat dilihat dalam tabel 4.7 Tabel 4.7 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Kota Surakarta Tahun 2004-2008 Jutaan Rupiah Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 Pertanian 3.211,38 3.502,98 3.760,34 4.259,39 4.726,23 Pertambangan dan Galian 2.068,90 2.227,96 2.304,36 2.525,78 2.945,24 Industri Pengolahan 1.336.418,57 1.475.697,87 1.554.314,71 1.681.790,25 1.838.499,70 Listrik, Gas dan Air Bersih 128.661,45 144.699,63 166.228,03 186.120,50 203.337,92 Bangunan 603.033,27 720.012,60 809.243,40 924.664,68 1.140.846,43 Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.092.201,20 1.330.461,23 1.507.159,41 1.711.786,42 1.984.698,20 Pengangkutan dan Komunikasi 515.088,71 643.368,20 729.036,31 802.106,24 884.951,75 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 529.665,79 638.280,54 697.231,13 763.887,99 863.921,29 Jasa-jasa 546.210,25 627.525,83 720.834,86 831.953,32 977.959,30 PDRB 4.756.559,52 5.585.776,84 6.190.112,55 6.909.094,57 7.901.886,06 Sumber: BPS Kota Surakarta Berdasarkan tabel 4.7 dapat dijelaskan bahwa PDRB Kota Surakarta mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Dari semua sektor tersebut, industri pengolahan memberikan kontribusi paling besar pada PDRB Kota Surakarta. Sedangkan sektor yang memberikan kontribusi commit to user 70 paling kecil adalah sektor Pertambangan dan Galian. Rendahnya kontribusi sektor ini dikarenakan di Kota Surakarta tidak memiliki potensi industri pertambangan dan galian. Berdasar tabel 4.7 PDRB atas dasar harga berlaku tahun 2008 mencapai 7.901.886,06 juta, dengan jumlah penduduk pertengahan tahun sebanyak 522.935 jiwa dan telah dikurangi penyusutan sebesar 475.100,90 dan pajak tidak langsung sebesar 513.357.96 juta maka pendapatan perkapita tahun 2008 mencapai 13.220.433,14 Tabel 4.8 Produk Domestik Regional Bruto Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 di Kota Surakarta Tahun 2004-2008 Jutaan Rupiah Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007 2008 Pertanian 2.796,91 0,08 2.821,39 0,07 2.855,22 0,07 2.899,10 0,07 2.866,18 0,06 Pertambangan dan Galian 1.732,80 0,05 1.790,65 0,05 1.786,83 0,04 1,828.17 0,04 1.905,23 0,04 Industri Pengolahan 1.089.912,64 29,70 1.105.952,91 28,67 1.134.134,37 27,88 1.173.422,60 27,26 1.200.606,83 26,39 Listrik, Gas dan Air Bersih 80.416,81 2,19 83.995,71 2,18 91.764,94 2,26 96.867,33 2,25 103.020,58 2,26 Bangunan 420.965,63 11,47 455.657,84 11,81 482.295,37 11,86 528.770,39 12,28 583.069,88 12,82 Perdagangan, Hotel dan Restoran 920.675,34 25,09 990.436,08 25,67 1.059.091,72 26,04 1.126.471,69 26,17 1.211.208,49 26,62 Pengangkutan dan Komunikasi 362.003,52 9,87 381.852,29 9,90 404.594,41 9,95 428.864,77 9,96 449.073,94 9,89 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 354.389,44 9,66 378.286,92 9,60 401.749,42 9,88 425.590,18 9.89 449.992,44 9,89 Jasa-jasa 436.480,36 11,90 457.375,87 11,85 489.257,66 12.03 519.573,14 12,07 546.699,38 12,02 PDRB 3.669.373,45 100,00 3.858.169,66 100,00 4.067.529,94 100,00 4.304.287,37 100,00 4.549.342,95 100,00 Sumber: BPS Kota Surakarta Berdasarkan tabel 4.8 dapat dijelaskan pertumbuhan ekonomi Kota Surakarta tahun 2008 yang ditunjukkan laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar 5,69 persen lebih rendah kanaikannya dibandingkan tahun 2007 yang hanya sebesar 6.909.094,57 commit to user 71 juta 5,82 persen. Pertumbuhan riil paling tinggi adalah sektor Industri Pengolahan, diikuti oleh sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sedangkan yang terendah adalah sektor Pertambangan dan Galian. Struktur ekonomi Kota Surakarta telah bergeser dari industri ke perdagangan dan kontribusi sektor perdagangan sebesar 1.984.698,20 juta sedangkan industri sebesar 1.838.499,70 juta. Kedua sektor ini perlu diperhatikan keberadaannya dan perlu ditingkatkan karena merupakan faktor yang utama dalam mendukung perekonomian. a. Jumlah Pasar Jumlah pasar tradisional di Kota Surakarta berjumlah 38 pasar pada tahun 2008, antara lain yaitu : Pasar Gede, Pasar Tanggul, Pasar Legi, Pasar Singosaren, Pasar Harjodaksino, Pasar Klewer, Pasar Rejosari, Pasar Mebel, Pasar Depok, Pasar Ledoksari, Pasar Nusukan, Pasar Windujenar, Pasar Turisari, Pasar Kembang, Pasar Kadipolo, Pasar Kabangan, Pasar Jongke, Pasar Sidodadi, Pasar Penumping, Pasar Purwosari, Pasar Ayam, Pasar Jebres, Pasar Ngemplak, Pasar Sangkrah, Pasar Kliwon, Pasar Mojosongo, Pasar Mojosongo Perumnas, Pasar Joglo, Pasar Sidomulyo, Pasar Ngumbul, Pasar Bangunharjo, Pasar Gading, Pasar Besi, Pasar Balapan, Pasar Tunggulsari, Pasar Jurug, dan Pasar Dawung. b. Jumlah Industri commit to user 72 Perkembangan jumlah industri di Kota Surakarta dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Tabel 4.9 Banyaknya Industri di Kota Surakarta tahun 2008-2009 No. Cabang Industri Bidang Usaha Jumlah Unit Usaha 2008 2009 1 INDUSTRI BESARMENENGAH Besar Menegah 48 115 49 116 2 INDUSTRI KECIL Formal Non Formal 1.225 4.289 1.351 4.429 Total Industri 5.677 5.945 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta 2009 Pada tabel 4.9 dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2008 jumlah unit usaha pada industri kecil berjumlah 5.514 unit dari 5.677 unit total industri di Kota Surakarta atau 97,13. Sedangkan tahun 2009 berjumlah 5.780 atau 97,22 yang merupakan bagian terbesar dari keseluruhan jumlah unit usaha di Kota Surakarta yang mencapai 5.945 unit usaha.

D. Gambaran Umum Industri Kerajinan Tangan di Kota Surakarta