Pemasaran Basil Tangkapan dan Kondisi Kesejahteraan Nelayan di Desa Sungaibuntu Karawang Jawa Barat

セ@

",

II

,\ ,
ABSTRAK

SINDY DESIWARDANL Pemasaran Basil Tangkapan dan Kondisi
Kesejah teraan Nelayan di Desa Sungaibuntu Karawang Jawa Barat. Dibimbing
oleh TRI WIJI NURANL
Usaha perikanan laut eli Kabupaten Karawang sebagian besar adalah
perikanan rakyat yang bermodal kecil, menggunakan peralatan sederhana serta belum
dikel a dengan baik. Kabuparen Karawang memiliki enam Pangkalan Pendaratan
Ikan (fPD yaitu PPI Cilamaya, PPI Tempuran, PPI Sungaibuntu, PPI Cibuaya, PPI
b。エオェセ
。@ dan PPI Tanjungpakis. PangkaJan Pendaratan Ikan (PPD yang memiliki
Temp!! Pelelangan Ikan (fPD hanya ada dua yaitu PPI Tempuran dan PPI
sオョァセ
「 オョエL@

tetapi kegiatan pelelangan ikan hanya beIjalan eli PPI Sungaibuntu saja
kareruE letaknya yang strastegis dan standar harga yang ditetapkan sesuai harga elI
mセ
b。イオNL@
Jakarta Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengkaji sistem pemasaran
eli Tempat Pelelangan Ikan (fPD Sungaibuntu; (2) Menentukan tingkat
yang セ イャ。ォオ@
ォ・ウェセ
エ・イ。ョ@
nelayan Sungaibuntu.
セ@ Metode penelitian yang eligunakan adalah metode survei dengan melakukan
pengauuitan langsung terhadap kondisi di lapangan dan mengumpulkan informasi
dari risPonden dengan menggunakan kuisioner. Analisis data prUner menggunakan
anali$ finasial, analisis pendapatan keluarga, dan analisis kesejahteraan keluarga
セ@ Tempat Peleuingan Ikan (fPD Sungaibuntu kurang dimanfaatkan secara
opt:inlil oleh nelayan asli Sungaibuntu karena tingginya biaya retribusi yang
ditetaPkan, sehingga sering ,terjadi penjualan ikan di tengah laut maupun langsung
kepada tengkulak. Balrul dan tengkulak secara tidak langsung memegang peranan
cukup penting ketika musim barat tiba, karena membantu perekonomian nelayan
dengan syarat pengembalian yang elianggap mudah oleh nelayan.

Menurut kriteria kesejahteraan SUSENAS (1993), keluarga nelayan buruh
dan keluarga juragan kapal termasuk dalam tingkat kesejahteraan tinggi. Menurut
kriteria kemiskinan Sajogjo, keluarga nelayan buruh termasuk dalam kategori miskin
sebesar 500.10 dan kategori miskin sekali sebesar 50%. Keluarga juragan kapal
termasuk dalam kategori tidak miskin sebesar 93,33% dan kategori miskin sekali
ウ・セ@
6,67%. Menurut kriteria kemiskinan Direktorat Jenderal Tata Guna Tanah.
ォ・ャセ
。@ nelayan buruh termasuk dalam kategori hampir miskin sebesar 96,67% dan
misJdit sebesar 3,33%. Keluarga juragan kapal termasuk kategori tidak miskin 20010,
ィ。ュ
セ ュゥウォョ@
66,67% dan miskin 13,33%.
(Q
セN@

(')

C
r-+


...,

C

Ol

C
::::J

<

CD
...,

C/) r-+

'<