Strategi dan Kebijakan serta Program dan Rencana Aksi untuk

kompetensi tersebut diharapkan akan meningkatkan kinerja Instruktur Komputer dimasa yang akan datang. Adapun 10 kompetensi yang diusulkan sekaligus format penilaian kinerja Instruktur Komputer adalah : 1. empati 2. Berpikir Konseptual 3. Berpikir Analitis 4. Pemahaman Organisasi 5. Kemampuan Mempengaruhi 6. Kemampuan Mengarahkan 7. Kemampuan Memimpin Kelompok 8. Pengendalian Diri 9. Mencari Informasi 10. Kepercayaan Diri

6.5. Strategi dan Kebijakan serta Program dan Rencana Aksi untuk

Peningkatan Kinerja Instruktur Komputer. Dari kompetensi Spencer yang dianalisis, terlihat bahwa 3 kompetensi yang memiliki bobot paling tinggi adalah empati, berpikir konseptual dan berpikir analitis maka penulis mengusulkan strategi dan kebijakan serta program dan rencana aksi untuk peningkatan kinerja instruktur komputer, dimana dengan memperhatikan kompetensi tersebut diharapkan akan meningkatkan kinerja Universitas Sumatera Utara instruktur komputer dimasa yang akan datang tentunya tetap dengan tidak mengabaikan kompetensi yang lainnya. Empati merupakan kemampuan instruktur komputer untuk mendengarkan dan memahami hal-hal yang tidak diungkapkan oleh para siswa dengan perkataan. Hal ini bisa dalam bentuk pemahaman atas perasaan, pemikiran dan keinginan siswai. Berfikir konseptual yaitu kemampuan memahami situasi atau masalah sebagai satu kesatuan menggunakan logika dan pengalaman masa lalu dalam menganalisa masalah. Termasuk dalam pengelolaanpenguasaan kelas saat pembelajaran akan berlangsung. Berfikir analitis yakni usaha untuk memahami situasi dengan cara memecahkan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, atau mengamati implikasi suatu keadaan tahap demi tahap berdasarkan pengalaman masa lalu. Dari ketiga definisi dan pemahaman kompetensi inilah, maka diperlukan strategi dan kebijakan antara lain untuk: a. Menumbuhkan rasa empati sehingga instruktur komputer mampu untuk mendengarkan dan memahami hal-hal yang tidak diungkapkan oleh para siswa dengan perkataan. b. Mengembangkan cara berfikir konseptual sehingga instruktur mampu memahami situasi atau masalah sebagai satu kesatuan menggunakan logika dan pengalaman masa lalu. c. Mengembangkan dan meningkatkan cara berfikir analitis yakni usaha untuk memahami situasi dengan cara memecahkan menjadi bagian-bagian Universitas Sumatera Utara yang lebih kecil, atau mengamati implikasi suatu keadaan tahap demi tahap berdasarkan pengalaman masa lalu. Adapun program dan rencana aksi yang diusulkan dapat dilihat pada Tabel 6.6. Tabel 6.6. Program dan Rencana Aksi No Jangka Pendek 1 Semester Jangka Panjang 1 Tahun Ajaran 1 Melaksanakan Sharing Session instruktur komputer yang ada di BiNus Center Gajah Mada Medan secara rutin tiap dua bulan sekali. Melaksanakan gathering bersama setiap akhir tahun ajaran dengan konsep acara yang dibutuhkan. 2 Mendorong instruktur untuk peka terhadap kebutuhan konsumen dalam hal ini sekolah ataupun siswa dengan metode dan strategi mengajar. Memfasilitasi instruktur komputer untuk training ke Head Office untuk melakukan study banding. 3 Micro Teaching untuk instruktur komputer sesuai dengan peminatan dan keahliannya dengan rutin untuk melihat kematangan mengajar dan penguasaan kelas. Mendorong instruktur komputer untuk meningkatkan kinerja dengan prestasi kerja yang baik. 4 - Penyempurnaan training yang berkelanjutan 5 - Mengadakan seminar-seminar kepada instruktur komputer dengan mengundang nara sumber yang kompeten khususnya menyangkut topik empati, cara perfikir konseptual dan cara berfikir analitis. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

1. Dari 20 kompetensi spencer yang diusulkan maka diperoleh 10 kompetensi utama untuk penilaian kinerja instruktur komputer yaitu empati, berpikir konseptual, berpikir analitis, pemahaman organisasi, kemampuan mempengaruhi, kemampuan mengarahkan, kemampuan memimpin kelompok, pengendalian diri, mencari informasi, kepercayaan diri. 2. Dari 10 kompetensi utama, dirancang penilaian kinerja instuktur dengan skala penilaian yang digunakan dalam penilaian kinerja instruktur komputer adalah skala rating. 3. Kompetensi yang memiliki bobot paling tinggi adalah empati, berpikir konseptual dan berpikir analitis maka penulis mengusulkan strategi dan kebijakan serta program dan rencana aksi untuk peningkatan kinerja instruktur komputer, dimana dengan memperhatikan kompetensi tersebut diharapkan akan meningkatkan kinerja instruktur komputer dimasa yang akan datang tentunya tetap dengan tidak mengabaikan kompetensi yang lainnya. 4. Program dan rencana aksi yang diusulkan berupa program dan rencana aksi jangka pendek 1 Semester yakni melaksanakan sharing session, metode dan strategi mengajar yang tepat, micro teaching dan jangka panjang 1 Tahun Ajaran yakni melaksanakan gathering, training ke Head Office untuk melakukan studi banding, penyempurnaan training yang berkelanjutan, Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Fahp) Dalam Menentukan Posisi Jabatan

12 131 82

Implementasi Metode Profile Matching dan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) pada Perekrutan Tenaga Kurir (Studi Kasus PT. JNE Cabang Medan)

16 91 137

Analisis Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Berdasarkan Nilai Consistency Ratio

2 46 123

Penentuan Komoditas Unggulan Pertanian Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus: Pertanian Kecamatan Parbuluan, Kabupaten Dairi)

18 117 72

Implementasi Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Fuzzy Multi-Attribute Decision Making (Fuzzy MADM) dalam Penentuan Prioritas Pengerjaan Order di PT. Sumatera Wood Industry

6 138 175

Analisis Pemilihan Supplier Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) di PT. Indo CafCo

12 57 78

Studi Penerapan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Dan Metode Technique For Order Preference By Similarity To Ideal Solution (TOPSIS) Untuk Peningkatan Kualitas Layanan Di Rumah Sakit Bina Kasih Medan-Sunggal

4 41 149

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Pejabat Struktural Berdasarkan Kompetensi dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus di Universitas Maranatha, Bandung).

0 1 21

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Karyawan Berdasarkan Kompetensi Spencer Dengan Metode Analytical Hierarchy Process (Studi Kasus Di Perusahaan Aswi Perkasa).

0 0 165

Perancangan Perangkat Penilaian Kinerja Struktural Berdasarkan Kompetensi Dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Di Universitas Kristen Maranatha).

1 1 29