bahan pembuatan piston

Apa sih bahan pembuatan piston, dan kenapa memilih bahan tersebut?
apa saja bahan pembuat piston, dan kenapa memilih bahan tersebut untuk pembuatan
piston..?
Bahan baku piston aluminium alloy (paduan logam aluminium).
Dipih aluminium alloy karena : ringan dan koefisien muai ruang aluminium alloy masih
dalam toleransi.
Proses pembuatan piston (sampai saat ini) ada dua jenis:
==> Casting (cor) injeksi, dilanjutkan finishing menggunakan CNC (computerized
numerical control).
==> Forging (tempa), dilanjutkan finishing menggunakan CNC.
Forging lebih bagus dari pada casting dalam hal : kepadatan dan tingkat bubble (bubble =
gelembung yang terbentuk pada hasil olahan logam). Piston yang diproses secara forging
(hampir) tidak terdapat bubble.

Nih, Proses Pembuatan Cast Piston dan Forging Piston!
Beberapa waktu yang lalu sudah dijelaskan bedanya piston biasa (cast piston) dan piston
yang dibuat dengan proses tempa (forging piston). Sekarang Kita cermati cara
membuatnya. Mulai dari Cast piston dulu ya!
Cast Piston

Bahan baku dari lempengan aluminium. Kalau di PT Federal Izumi Manufaturing diambil

langsung dari Jepang. Makanya meski dibuat menggunakan proses casting tapi didukung

bahan berkualitas. Agar hasilnya lebih kuat sesuai pesanan pabrikan motor. Bahan
lempengan aluminium dipanaskan sampai mencair. Titik didihnya lumayan tinggi.

Aluminium cair kemudian dimasukkan ke dalam cetakan menggunakan cawan. Kalau di PT
FIM proses cetak tidak hanya mengandalkan gravity, tapi juga dibarengi dengan tekanan.
Supaya hasilnya kuat.
Hasil dari proses pencetakan bentuknya masih seperti kue apem yang perlu diproses
machining dengan mesin bubut CNC. Proses pembentukan piston menggunakan mesin CNC
sehingga sampai sempurna. Ukurannya sampai benar-benar presisi dari mulai lubang pen,
lubang oli dan alur ring piston.

Hasil dari proses finishing cast piston. Badan piston masih lebar kuat namun jadi banyak
bidang geseknya dengan dinding liner. Bentuknya masih tebal sehingga berat.
Putaran

mesin

jadi


terbebani.

Forging Piston
Bahan baku dari pipa padat alias dalamnya tidak bolong. Pipa-pipa ini kemudian dipotongpotong. Ukuran mendekati piston yang sudah jadi. Supaya tidak banyak membuang bahan
baku. Hasil potongan pipa dipanaskan sampai benar-benar membara. Tapi tidak sampai
mencair

Bahan piston membara didinginkan sebentar. Lalu dimasukkan ke cetakan dan dipukul agar
bentuknya sebesar lubang cetakan. Pemukul juga dibentuk seperti pantat piston.Bentuk
piston sehabis dipukul baru pantatnya saja yang terbentuk. Namun sudah kelihatan bagian
lumayan tipis. Meski tipis tapi bisa kuat karena dipukul.

Tetap harus dilakukan proses finishing. Supaya bentuk dan ukurannya presisi. Proses
finshing menggunakan alat permesinan macam mesin bubut CNC. Dibentuk juga lubang
pen, ring piston dan lubang oli sepresisi mungkin.

Hasil dari proses pembuatan. Bentuk piston forging serba tipis-tipis namun bisa kuat.
Karena prosesnya aluminium padat yang dipukul atau tempa seperti bikin pedang. Bidang
kontak dengan liner sedikit. Gesekannya ringan. Juga lebih enteng, sehingga putaran mesin

lebih enteng.