Pengaruh Pemberian Bokashi Batang Jagung Terhadap Kelengketan Tanah (Soil Stickiness) Pada Alat Pengolahan Tanah Bajak Singkal
WSLITA WSUF. FO1496023. PENGARUH PEMBERlAN BOKASHI
BATANG JAGUNG TERFIADAP KELENGKETAN TANAH (Soil Stickiness)
PADA ALAT PENGOLAHAN TANAH BAJAK SINGKAL. Dibawah Bimbingan
Dr. Ir. Tineke Mandang Lumintang, MS. 2000.
Kondisi tanah yang baik adalah salah satu faktor berhasilnya produksi
tanaman, dan untuk rnencapai kondisi tanah yang baik diperlukan peralatan mekanis.
Pada pengolahan tanah primer umumnya digunakan bajak singkal. Dalam
penggunaan peralatan mekanis seringkali timbul pennasalahan teknis. Salah satu
permasalahan teknis tersebut adalah terjadinya kelengketan tanah pada bajak singkal
selama proses pengolahan tanah. Tanah yang lengket sela~naproses pengolahan tanah
berlangsung, selain berpengaruh terhadap tahanan tanah juga berpengaruh pada
kualitas kerja alat serta kualitas hasil pengolahan tanah. Kelengketan tanah ini
merupakan faktor yang perlu dipelajari karena selain meningkatkan tahanan tanah
juga menurunkan efisiensi keja alat. Dengan adanya pemberian bokashi batang
jagung sebagai bahan yang dapat memperbaiki sifat fisika tanah sebelum pengolahan
tanah dan diharapkan dapat mengurangi kelengketan tanah pada bajak singkal dengan
tetap menyediakan unsur hara bagi tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besamya kelengketan tanah yang
terjadi pada bajak singkal dan perubahan sifat fisik tanah akibat penambahan bokashi
batang jagung pada tanah olahan.
Menurut Hillel (1980), pengolahan tanah merupakan aplikasi gaya mekanis
yang dikenakan pada tanah. Secara urnum pengolahan tanah bertujuan untuk
~nenyediakanlahan agar siap tanarn dengan meningkatkan kondisi fisik tanah dengan
cara ~nerubahnya (Moenandir, 1994). Bajak singkal merupakan salah satu alat
pengolahan tanah pertama yang difjunakan untuk bennacam-macam jenis tanah dan
sangat baik untuk membalik tanah. Hasil penelitian Fusakazu Ai (1988) menunjukkan
bahwa kadar air tanah merupakan faktor yang penting pengaruhnya terhadap besar
kelengketan tanah. Selanjutnya Wididana et a1 (1996) menyatakan bahwa kompos
dengan teknologi EM4 (bokashi) memiliki kegunaan yaitu (1) memperbaiki sifat
fisika,kimia dan biologi tanah, (2) meningkatkan produksi tanaman dan menjaga
kestabilan produksi, (30 menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang
benvawasan lingkungan.
Perlakuan penelitian terdiri dari dua macam yaitu perlakuan terhadap dosis
bahan organik (P) dan perlakukan kadar air (A). Masing-masing perlakuan
dikombinasikan. Perlakuan dosis bahan organik yang diberikan ke dalam tanah terdiri
dari 3 perlakuan, yaitu (1) tanpa penambahan organik (Po), (2) penambahan organik
12 tonlha (PI) dan (3) penambahan organik 16 toniha (PI). Perlakuan kadar air yang
dilakukan adalah dibawah kapasitas lapang (AI), pada kapasitas lapang (A?), dan di
atas kapasitas lapang (A3). Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari langkahlangkah berikut : (1) persiapan bokashi batang jagung, (2) persiapan plot tanah lokasi
penelitian, (3) pemberian bahan organik pada plot tanah, dan (4) pengukuran sifat
fisik dan mekanik tanah yang terdiri dari parameter : (a) konsistensi tanah, (b) ltadar
air tanah, (c) bulk density tanah, (d) tahanan penetrasi tanah, (e) gaya geser tanah
(direel sl7ear) ,dan (f)kelengketan tanah (soil stickiness) pada bajak singkal.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan maka dapat diketahui bahwa
penambahan bahan organik pada saat pengolahan tanah dapat memperbaiki sifat fisik
tanah, khususnya menurunkan tahanan penetrasi dan bulk densip tanah karena
pengolahan tanah dapat menurunkan kepadatan tanah. Bahan organik juga dapat
rnenurunkan nilai konsistensi tanah.
Dari hasil pengukuran terhadap total kelengketan tanah pada alat pengolahan
tanah bajak singkal, diperoleh bahwa kelengketan tanah yang terbesar terjadi pada
plot lahan tanpa perlakuan bahan organik yaitu sebesar 12500 gram untuk kecepatan
pelnbajakan 21 dan 4733.2 gram untuk kecepatan pelnbajakan 2 2 (Plot A3PO).
Icelengketan tanah yang terkecil terjadi pada plot lahan dengan perlakuan bahan
organik 16 tonlha, dimana sama sekali tidak terjadi kelengketan tanah pada
pennukaan bajak singkal (Plot AlP2). Dengan demikian semakin besar dosis bahan
organik yang diberikan ~nakasemakin kecil kelengketan tanah yang terjadi pada
bajak singkal. Kelengketan tanah yang terbesar, juga terjadi pada perlakuan kadar air
diatas kapasitas lapang pada masing-masing perlakuan bahan organik. Jika dilihat
dari hasil pembalikan tanah, pengolahan tanah dengan bajak singkal pada perlakuan
kadar air diatas kapasitas lapang menghasilkan kualitas pembalikan tanah yang baik.
Icelengketan tanah yang terjadi pada bajak singkal, kebanyakan pada bagian pisau
(share) bajak dan sebagian pada bagian 1~~01dbou1.d.
!k@o,nAr.-(4
BATANG JAGUNG TERFIADAP KELENGKETAN TANAH (Soil Stickiness)
PADA ALAT PENGOLAHAN TANAH BAJAK SINGKAL. Dibawah Bimbingan
Dr. Ir. Tineke Mandang Lumintang, MS. 2000.
Kondisi tanah yang baik adalah salah satu faktor berhasilnya produksi
tanaman, dan untuk rnencapai kondisi tanah yang baik diperlukan peralatan mekanis.
Pada pengolahan tanah primer umumnya digunakan bajak singkal. Dalam
penggunaan peralatan mekanis seringkali timbul pennasalahan teknis. Salah satu
permasalahan teknis tersebut adalah terjadinya kelengketan tanah pada bajak singkal
selama proses pengolahan tanah. Tanah yang lengket sela~naproses pengolahan tanah
berlangsung, selain berpengaruh terhadap tahanan tanah juga berpengaruh pada
kualitas kerja alat serta kualitas hasil pengolahan tanah. Kelengketan tanah ini
merupakan faktor yang perlu dipelajari karena selain meningkatkan tahanan tanah
juga menurunkan efisiensi keja alat. Dengan adanya pemberian bokashi batang
jagung sebagai bahan yang dapat memperbaiki sifat fisika tanah sebelum pengolahan
tanah dan diharapkan dapat mengurangi kelengketan tanah pada bajak singkal dengan
tetap menyediakan unsur hara bagi tanaman.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besamya kelengketan tanah yang
terjadi pada bajak singkal dan perubahan sifat fisik tanah akibat penambahan bokashi
batang jagung pada tanah olahan.
Menurut Hillel (1980), pengolahan tanah merupakan aplikasi gaya mekanis
yang dikenakan pada tanah. Secara urnum pengolahan tanah bertujuan untuk
~nenyediakanlahan agar siap tanarn dengan meningkatkan kondisi fisik tanah dengan
cara ~nerubahnya (Moenandir, 1994). Bajak singkal merupakan salah satu alat
pengolahan tanah pertama yang difjunakan untuk bennacam-macam jenis tanah dan
sangat baik untuk membalik tanah. Hasil penelitian Fusakazu Ai (1988) menunjukkan
bahwa kadar air tanah merupakan faktor yang penting pengaruhnya terhadap besar
kelengketan tanah. Selanjutnya Wididana et a1 (1996) menyatakan bahwa kompos
dengan teknologi EM4 (bokashi) memiliki kegunaan yaitu (1) memperbaiki sifat
fisika,kimia dan biologi tanah, (2) meningkatkan produksi tanaman dan menjaga
kestabilan produksi, (30 menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang
benvawasan lingkungan.
Perlakuan penelitian terdiri dari dua macam yaitu perlakuan terhadap dosis
bahan organik (P) dan perlakukan kadar air (A). Masing-masing perlakuan
dikombinasikan. Perlakuan dosis bahan organik yang diberikan ke dalam tanah terdiri
dari 3 perlakuan, yaitu (1) tanpa penambahan organik (Po), (2) penambahan organik
12 tonlha (PI) dan (3) penambahan organik 16 toniha (PI). Perlakuan kadar air yang
dilakukan adalah dibawah kapasitas lapang (AI), pada kapasitas lapang (A?), dan di
atas kapasitas lapang (A3). Prosedur penelitian yang dilakukan terdiri dari langkahlangkah berikut : (1) persiapan bokashi batang jagung, (2) persiapan plot tanah lokasi
penelitian, (3) pemberian bahan organik pada plot tanah, dan (4) pengukuran sifat
fisik dan mekanik tanah yang terdiri dari parameter : (a) konsistensi tanah, (b) ltadar
air tanah, (c) bulk density tanah, (d) tahanan penetrasi tanah, (e) gaya geser tanah
(direel sl7ear) ,dan (f)kelengketan tanah (soil stickiness) pada bajak singkal.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan maka dapat diketahui bahwa
penambahan bahan organik pada saat pengolahan tanah dapat memperbaiki sifat fisik
tanah, khususnya menurunkan tahanan penetrasi dan bulk densip tanah karena
pengolahan tanah dapat menurunkan kepadatan tanah. Bahan organik juga dapat
rnenurunkan nilai konsistensi tanah.
Dari hasil pengukuran terhadap total kelengketan tanah pada alat pengolahan
tanah bajak singkal, diperoleh bahwa kelengketan tanah yang terbesar terjadi pada
plot lahan tanpa perlakuan bahan organik yaitu sebesar 12500 gram untuk kecepatan
pelnbajakan 21 dan 4733.2 gram untuk kecepatan pelnbajakan 2 2 (Plot A3PO).
Icelengketan tanah yang terkecil terjadi pada plot lahan dengan perlakuan bahan
organik 16 tonlha, dimana sama sekali tidak terjadi kelengketan tanah pada
pennukaan bajak singkal (Plot AlP2). Dengan demikian semakin besar dosis bahan
organik yang diberikan ~nakasemakin kecil kelengketan tanah yang terjadi pada
bajak singkal. Kelengketan tanah yang terbesar, juga terjadi pada perlakuan kadar air
diatas kapasitas lapang pada masing-masing perlakuan bahan organik. Jika dilihat
dari hasil pembalikan tanah, pengolahan tanah dengan bajak singkal pada perlakuan
kadar air diatas kapasitas lapang menghasilkan kualitas pembalikan tanah yang baik.
Icelengketan tanah yang terjadi pada bajak singkal, kebanyakan pada bagian pisau
(share) bajak dan sebagian pada bagian 1~~01dbou1.d.
!k@o,nAr.-(4