15 didalam
biofilm
menyebabkan pengendapan dari fase mineral, sama dengan yang terlihat pada pembentukan kalkulus.
3
2.6 Spektrofotometer Serapan Atom SSA
Spektrofotometer Serapan atom merupakan suatu alat yang digunakan pada metode analisis untuk unsur-unsur logam dan metalloid yang pengukurannya
berdasarkan penyerapan cahaya dengan panjang gelombang tertentu oleh atom logam dalam keadaan bebas. SSA terdiri dari komponen sumber cahaya, tempat sample,
monokromator dan detektor. Prinsip kerja SSA pada dasarnya sama seperti absorpsi sinar molekul atau ion senyawa dalam larutan. Atom-atom menyerap sinar tersebut
pada panjang gelombang tertentu, tergantung sifat unsurnya SSA meliputi absorpsi sinar oleh atom-atom, banyaknya penyerapan radiasi kemudian diukur pada panjang
gelombang tertentu menurut jenis unsurnya.
31
Universitas Sumatera Utara
16
2.7 Landasan Teori
Saliva senantiasa membasahi gigi dan mukosa mulut, fungsinya sebagai larutan pembersih, pelicin,
buffer
dan penyimpanan dari ion kalsium dan fosfat, yang penting untuk remineralisasi awal lesi karies gigi.
5
Komposisi saliva terdiri atas 99 air dan 1 terdiri atas ion dan unsur organik. Ion penting dalam saliva adalah
kation Na
+
dan K
+
, anion Cl
-
dan bikarbonat HCO
3
. Elektrolit lain yang terdapat dalam saliva seperti kalsium, fosfat, fluorida, tiosianat, magnesium, sulfat dan iodin.
Unsur organik saliva seperti protein, karbohidrat, lipid dan molekul organik kecil.
11
Saliva dapat mempengaruhi proses karies dalam berbagai cara yaitu: aliran saliva dapat menurunkan akumulasi plak pada permukaan gigi dan memfermentasi
karbohidrat dari rongga mulut. Sistem
buffer
asam karbonat-bikarbonat, serta kandungan amonia dan urea dalam saliva dapat menyangga dan menetralkan asam
penurunan pH yang terjadi saat bakteri plak sedang memetabolisme gula. Kapasitas
buffer
dan pH saliva erat hubungan nya dengan kecepatan sekresinya.
25
Volume saliva dengan stimulasi yang normal berkisar lebih dari 5,0 ml5 menit, rendah 3,5-5,0 ml5 menit dan hiposalivasi kurang dari 3,5 ml5 menit.
26
Volume saliva dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk derajat hidarsi, posisi tubuh, terpapar cahaya matahari.
27
Penurunan pH mulut dibawah 5,5 akan menyebabkan terjadinya demineralisasi enamel gigi. Salah satu komponen yang
memberikan kontribusi terhadap tingkat keasaman pH mulut adalah pH saliva.
28
Kalsium merupakan salah satu komponen elektrolit didalam saliva terdapat dalam bentuk ion. Kadar normal kalsium saliva adalah 1-2 mmolliter. Interaksi
antara plak dan saliva mempunyai peranan penting dalam mineralisasi, karena saliva merupakan sumber utama ion anorganik kalsium yang berperan membantu proses
pembentukan kalkulus.
15
Karies gigi merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi pada enamel, dentin dan sementum, yang dihasilkan oleh fermentasi dari diet
karbohidrat, Karies ditandai adanya demineralisasi pada jaringan keras gigi, tapi proses penyakit dimulai dalam
biofilm
bakteri plak gigi yang menutupi suatu permukaan gigi.
1
Universitas Sumatera Utara
17 Etiologi karies gigi bersifat multifaktorial. Perkembangan karies gigi
melibatkan beberapa faktor yaitu host, plak, substrat dan waktu.
1,2
Mekanisme dari proses karies mirip pada semua tipe karies, bakteri endogen lebih banyak
mutans streptococci
Streptococcus mutans dan Streptococcus sobrinu
s dan
Lactobacillus
spp di dalam
biofilm
menghasilkan asam organik sebagai hasil metabolisme fermentasi karbohidrat, asam ini menyebabkan nilai pH lokal menurun dibawah nilai
kritis sehingga menyebabkan demineralisasi pada jaringan gigi. Jika difusi dari kalsium, fosfat dan karbonat keluar dari gigi secara terus-menerus pada kavitas gigi
akan terjadi demineralisasi dan dikembalikan dalam tingkat semula dengan kemabalinya kalsium dan fosfat.
1
Proses demineralisasi dan remineralisasi adalah proses dinamis, dengan periode dari demineralisasi yang diselang selingi oleh
remineralisasi. Pengaruh demineralisasi dapat dikembalikan jika waktu yang cukup antara pengaruh asiogenik memungkinkan untuk terjadinya remineralisasi.
3
Universitas Sumatera Utara
18
2.8 Kerangka Teori