Profil Kelompok Kerja Biodiversity on Beyond National Jurisdiction
A. Profil Kelompok Kerja Biodiversity on Beyond National Jurisdiction
(BBNJ)
1. Pembentukan Kelompok Kerja BBNJ
Diskusi yang mengarah ke pertanyaan terkait keanekaragaman hayati di luar wilayah yurisdiksi nasional (BBNJ) telah dimulai beberapa tahun yang lalu. Di antara tonggak penting diskusi ini dimulai pada CoP kedua CBD di Jakarta pada bulan November 1995 yang mengadopsi Keputusan II10, meminta Sekretaris Eksekutif untuk melakukan studi mengenai hubungan antara CBD dan UNCLOS mengenai konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan sumber daya genetik di laut
dalam. 106 Selanjutnya, pada tahun 2002, Majelis Umum PBB menyerukan organisasi antar-pemerintah termasuk FAO, Sekretariat CBD, dan Sekretariat
106 Gulardi Nurbintoro dan Haryo Budi Nugroho, Biodiversity Beyond National Jurisdiction: Current Debate and Indonesia’s Interest dalam Indonesia Law Review (Depok: Universitas Indonesia,
2016), Hal. 294
PBB untuk mempertimbangkan penyelesaian mendesak untuk mengintegrasikan dan meningkatkan pengelolaan risiko terhadap keanekaragaman hayati laut lepas di bawah UNCLOS. Seruan ini disampaikan kembali pada tahun 2003, melalui permintaan Majelis Umum PBB untuk sebuah laporan termasuk berbagai
pendekatan potensi dan perangkat untuk melindungi dan mengelola laut lepas. 107 Kemudian, negara-negara anggota CBD merespon pada Februari 2004, yang
secara khusus meminta Majelis Umum PBB dan IGO lainnya untuk mengambil langkah-langkah jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang yang diperlukan untuk mengatasi maupun mencegah praktek-praktek perusakan laut lepas, seperti larangan sementara praktek perusakan yang berdampak terhadap keanekagaraman hayati laut yang difokuskan pada area laut dalam yang bersifat
rentan dengan cara membuat moratorium penggunaan pukat dasar laut dalam. 108
Pada tahun 2004, telah muncul pengakuan negara-negara akan pentingnya perlindungan laut lepas pada World Summit on Sustainable Development
(WSSD). 109 Pada tahun yang sama, di dalam sidang Majelis Umum PBB ke-59 pada 17 November 2004, 110 tepatnya pada rapat pleno ke-56, berhasil
menghasilkan dua resolusi yang menjadi proses awal untuk melestarikan keanekaragaman hayati laut di luar wilayah yurisdiksi nasional. Resolusi pertama
107 Duncan E.J. Currie, Protecting the Deep Sea Under International Law: Legal Options for 108 Addressing High Seas Bottom Trawling (Amsterdam: Greenpeace, 2004), Hal. 3
Currie, Protecting the Deep Sea Under International Law, Hal. 3 109 Callum M. Roberts, dkk., Roadmap to Recovery: A Global Network of Marine Reserves (York:
University of York, 2006), Hal. 11 110 UN, General Assembly, Concered About World’s Marine Ecosystems, Adopt Texts on Law of
Sea, Sustainable Fisheries (2004) dari http:www.un.orgpressen2004ga10299.doc.htm diakses pada 1 April 2017.
yaitu Resolusi MU 5925 Tahun 2004 (ARES5925) 111 yang diadopsi melalui konsensus, yang menunjukkan perhatian Majelis Umum PBB pada kegiatan
overfishing yang mengganggu stok dan migrasi ikan di berbagai wilayah di dunia. 112 Selain itu, sidang tersebut juga menghasilkan Resolusi MU 5924 Tahun
2004 (ARES5924) 113 yang diadopsi melalui proses voting dengan didukung oleh 141 negara, ditentang oleh 1 negara (Turki), dan 2 negara memutuskan untuk
abstain (Kolombia dan Venezuela). 114
2. Fungsi dan Tugas Kelompok Kerja BBNJ
Berdasarkan Resolusi Majelis Umum 6030, dua Co-Chairpersons ditunjuk oleh Presiden Majelis Umum, dalam konsultasi dengan negara anggota dan memperhitungkan kebutuhan untuk perwakilan dari negara-negara maju dan berkembang, untuk mengkoordininir pertemuan Kelompok Kerja BBNJ. Co- Chairpersons menguraikan format untuk diskusi dan memfasilitasi pekerjaan
Working Group, sesuai dengan aturan prosedur dan praktek Majelis Umum. Berdasarkan paragraf 79 dari Resolusi MU 6030 menjelaskan bahwa pertemuan
Kelompok Kerja BBNJ akan dilakukan melalui sidang pleno, yang akan terbuka untuk semua negara anggota PBB dan semua negara anggota Konvensi, dengan aktor lain diundang sebagai pengamat sesuai dengan praktek PBB, dan memberi
UN, General Assembly Resolution 5925 (2004) dari http:www.un.orgengasearchview_doc.asp?symbol=ARES5925 diakses pada 1 April 2017.
112 UN, General Assembly, Concered About World’s Marine Ecosystems, Adopt Texts on Law of Sea, Sustainable Fisheries (2004) dari http:www.un.orgpressen2004ga10299.doc.htm
diakses pada 1 April 2017. 113 UN, General Assembly Resolution 5924, Paragraf 73 (2004) dari
http:www.un.orgengasearchview_doc.asp?symbol=ARES5924 diakses pada 1 April 2017. 114 UN, General Assembly, Concered About World’s Marine Ecosystems, Adopt Texts on Law of
Sea, Sustainable Fisheries (2004) dari http:www.un.orgpressen2004ga10299.doc.htm diakses pada 1 April 2017.
catatan bahwa pertemuan tersebut dapat dilakukan dalam sesi tertutup, jika sesuai. 115
Berdasarkan paragraf 73 dari Resolusi MU 5924, Majelis Umum memutuskan bahwa Kelompok Kerja BBNJ akan mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati laut di luar wilayah yurisdiksi nasional yang memiliki
empat tugas Kelompok Kerja, antara lain; (1) meninjau aktivitas-aktivitas PBB dan organisasi internasional lainnya yang berkaitan dengan konservasi dan
pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati laut di luar wilayah yurisdiksi nasional pada masa lalu maupun sekarang; (2) melakukan pengujian pada aspek ilmiah, teknis, ekonomi, hukum, lingkungan, sosial ekonomi dan aspek lain dari masalah tersebut; (3) mengidentifikasi masalah-masalah kunci dan pertanyaan- pertanyaan yang dapat memfasilitasi pertimbangan negara dalam permasalahan tersebut melalui studi-studi latar belakang yang lebih rinci; serta (4) mengajukan pilihan-pilihan dan pendekatan-pendekatan yang mempromosikan kerjasama dan koordinasi internasional terkait upaya konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan
keanekaragaman hayati laut di luar wilayah yurisdiksi nasional. 116 Laporan dari Co-Chairpersons akan dilaporkan pada sidang Majelis Umum, dalam bentuk
adendum untuk dilaporkan kepada Secretary General on oceans and the law of the sea untuk mengidentifikasi isu-isu kunci dan pertanyaan dari studi latar
115 UN, Report of the Ad Hoc Open-ended Informal Working Group to Study Issues Relating to the
Conservation and Sustainable Use of Marine Biological Diversity Beyond Areas of National Jurisdiction, Appendix 1, Para. 1 (2006) dari https:documents-dds- ny.un.orgdocUNDOCGENN0627750PDFN0627750.pdf?OpenElement diakses pada 5 Maret 2017. 116
UN, General Assembly Resolution 5924, Para. 73.
belakang yang lebih rinci yang dapat memfasilitasi pertimbangan negara terhadap isu yang berkaitan dengan konservasi dan pemanfaatan berkelanjutan keanekaragaman hayati laut di luar wilayah yurisdiksi nasional serta masalah yang
membutuhkan perhatian lebih lanjut dari perspektif kebijakan. 117