Tabel 5.4. Gambaran Trauma Kapitis Trauma Kapitis
Jumlah Persentase
Ringan 167
55.1 Sedang
91 30.0
Berat 45
14.9 Total
303 100.0
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat 167 55.1 sampel mengalami trauma kapitis ringan, 91 30 sampel mengalami trauma kapitis sedang, dan 45 14,9 sampel
mengalami trauma kapitis berat.
5.2. Pembahasan
MRC CRASH Trial Collaborator 2007 menyatakan dalam penelitiannya bahwa 81 pasien yang mengalami trauma kapitis adalah laki-laki. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Bruns and Hauser 2003 yang menyatakan bahwa rasio laki-laki dibandingkan dengan perempuan dalam mengalami trauma kapitis
adalah 1.5 : 1 bahkan dapat mencapai 2.8 : 1. Pada penelitian ini didapati hasil yang sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya yaitu laki-laki lebih sering
mengalami trauma kapitis dibandingkan dengan perempuan. Menurut Farghaly et al 2005 dan Dawodu 2009, hal ini dapat dijelaskan berdasarkan fakta bahwa laki-laki
lebih terpapar terhadap trauma dan merupakan populasi dengan faktor resiko tinggi terjadinya trauma kapitis.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Nicholl and LaFrance 2009, Puncak insidensi trauma kapitis adalah antara umur 15 - 24 tahun. Penelitian lainnya oleh Farghaly et al 2005 menyatakan bahwa
insiden trauma kapitis tertinggi adalah antara umur 20 - 30 tahun dan diikuti oleh umur 10 - 20 tahun. Pada penelitian ini didapati hasil yang sesuai yaitu, insidensi
tertinggi pada umur 11 - 20 tahun yang diikuti oleh kelompok umur 21 - 30 tahun sedangkan insidensi terendah adalah pada kelompok umur 60 tahun. Hal ini
mungkin disebabkan tingginya tingkat kekerasan dan kecelakaan kendaraan bermotor pada masa-masa remaja dan dewasa muda. Bruns and Hauser, 2003.
Pada penelitian ini ditemukan bahwa gambaran nilai GCS terbanyak adalah nilai GCS 15 diikuti dengan nilai GCS 14. Hal ini mungkin dapat disebabkan karena
pemeriksaan GCS dilakukan setelah resusitasi kardiopulmonal, dimana resusitasi kardiopulmonal merupakan kontroversi dalam melakukan penilaian sehingga dapat
mengurangi prediksi nilai GCS Sastrodiningrat,2007. Pada penelitian ini juga dijumpai nilai GCS terendah yaitu 3 sebanyak 7 orang. Hal ini mungkin dapat
disebabkan karena pada beberapa orang skor mata dan skor verbal sulit ditentukan pada mata yang bengkak dan setelah dilakukan intubasi endotrakeal
Sastrodiningrat,2007. Skor GCS 14 dan 15 diklasifikasikan menjadi trauma kapitis ringan, dimana pada
penelitian ini ditemukan bahwa trauma kapitis yang paling sering terjadi adalah trauma kapitis ringan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Bruns
dan Hauser 2003 yang menyatakan bahwa insidensi trauma kapitis yang paling sering terjadi adalah trauma kapitis ringan. Hal yang sama juga dinyatakan oleh
Nicholl dan LaFrance 2009. Sedangkan menurut MRC CRASH Trial Collaborator 2007 didapati persentase kejadian trauma kapitis yang sama antara trauma kapitis
ringan, sedang, maupun berat. Perbedaan hasil yang didapat pada penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh MRC CRASH Trial Collaborator ini mungkin
dapat disebabkan karena penelitian tersebut sengaja memilih sampel yang terbagi rata dari ketiga derajat keparahan trauma kapitis tersebut. Pada penelitian ini, perbedaan
persentase kejadian trauma kapitis ringan dengan penelitian lainnya mungkin dapat
Universitas Sumatera Utara
disebabkan tidak tepatnya waktu penilaian GCS awal yang tentunya sangat berpengaruh.
Jennet 2005 menyatakan bahwa semakin cepat GCS dinilai maka hasil yang didapat akan semakin akurat, akan tetapi harus diperhatikan bahwa dapat terjadi berbagai
perubahan yang biasanya timbul 24 jam setelah terjadi trauma kapitis. Waktu yang paling tepat untuk menilai GCS adalah setelah resusitasi dan stabilisasi, akan tetapi
banyak pasien telah diintubasi ataupun disedasi sehingga penilaian lengkap tidak mungkin dilakukan. Bila hal ini terjadi, skor motorik merupakan penilaian yang
paling berguna.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Kesimpulan pada penelitian ini adalah : 1.
Sebagian besar sampel yang mengalami trauma kapitis berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 240 79,2 sampel.
2. Kelompok umur sampel yang paling sering mengalami trauma kapitis
adalah kelompok umur 11-20 tahun yaitu sebanyak 94 31 sampel. 3.
Gambaran skor GCS terbanyak adalah skor GCS 15 yaitu 120 39,6 sampel.
4. Gambaran trauma kapitis tersering adalah trauma kapitis ringan yaitu
sebanyak 167 55,1 sampel.
6.2. Saran
Saran yang dapat diberikan adalah : 1.
Diharapkan data pasien di RSUP H. Adam Malik dicantumkan lebih lengkap agar dapat mempermudah penelitian yang akan dilakukan lebih
lanjut. 2.
Diharapkan data pasien yang berada di bagian rekam medis disesuaikan dengan data yang terdapat di komputer agar dapat memperlengkap data.
3. Diharapkan data-data yang terdapat pada penelitian ini dapat dikembangkan
lebih lanjut berupa suatu studi analitik.
Universitas Sumatera Utara