Analisis Perhitungan Analisa Pengukuran dan Perhitungan

Eko Prasetyo : Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Jala-Jala Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai, 2010 Seiring merosotnya tegangan jala-jala yang di berikan ke motor akan membuat efisiensi motor menurun. Hal ini sangat merugikan performansi motor induksi tersebut. .

4.3 Analisis Perhitungan

Besar pengaruh jatuh tegangan jala-jala terhadap unjuk kerja motor induksi tiga fasa dapat di tentukan melalui pengujian dan perhitungan. Untuk mendapatkan perbandingan besarnya kinerja motor dalam perhitungan materi yang digunakan data hasil pengujian, bedanya untuk mencari besar daya input motor digunakan persamaan P = 3 .V.I. Cos θ . Dari hasil perhitungan daya input motor ini dapat dicari besar rugi daya dan efisiensi motor. Dengan menggunakan persamaan ini diharapkan antara data pengukuran dan perhitungan selisihnya kecil bahkan sama. Untuk memperoleh besarnya daya input motor penulis mengambil contoh pada tegangan 380 Volt dengan beban 6 N-m dan dapat kita lihat dalam perhitungan dibawah ini : a. Kecepatan medan putar stator P f Ns 120 = Rpm x 1500 4 50 120 = = b. Besarnya slip motor s r s N N N S − = 056 , 1500 1415 1500 = − = c. Besar daya input motor Eko Prasetyo : Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Jala-Jala Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai, 2010 P = 3 .V.I. Cos θ = 3 x 380 x 3,4 x 0,7 = 1566,47 Watt d. Besarnya daya output r out Tx P ϖ = S s r − = 1 ϖ ϖ sehingga 60 . 2 s s N π ϖ = s rad x x 157 60 1500 14 , 3 2 = = jadi S s r − = 1 ϖ ϖ 056 , 1 157 − = s rad 20 , 148 = Besar daya output motor induksi tiga fasa 1500 Watt sebagai berikut : r out Tx P ϖ = 2 , 148 6x = = 889,248 Watt d. Rugi – rugi motor P Rugi total = P In – P Out = 1566,47 – 889,248 = 677,22 Watt e. Efisiensi motor induksi 100 x P P in out = η 100 47 , 1566 248 , 889 x = = 56,77 Eko Prasetyo : Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Jala-Jala Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai, 2010 Tabel 4.2 Perhitungan motor induksi tiga fasa dengan beban 6 N-m. No V S Volt I In A N r Rpm P f Cos φ P In Watt P Out Watt P Rugi Watt η 1 380 3,40 1415 0,70 1566,47 889,25 677,22 56,77 2 360 3,55 1315 0,68 1505,22 825,82 679,4 54,86 3 340 3,72 1220 0,67 1467,76 765,846 701,914 52,18 4 320 3,90 1110 0,66 1426,66 697,08 729,58 48,86

4.4 Analisa Pengukuran dan Perhitungan

Motor induksi dapat berputar jika tegangan terinduksi oleh medan magnet putar stator, artinya agar tegangan terinduksi maka di perlukan adanya perbedaan- perbedaan relatif antara kecepatan medan putar stator Ns dengan kecepatan medan putar rotor Nr. Bila Ns=Nr tegangan tidak akan terinduksi dan arus tidak mengalir pada batang konduktor rotor, sehingga tidak menghasilkan kopel, kopel akan timbul jika Ns Nr. Perbedaan antara Ns dan Nr disebut dengan slip, hubungannya dengan pengukuran perhitungan diatas adalah jika beban bertambah akan memperbesar kopel motor yang oleh karenanya akan memperbesar pula arus induksi pada rotor sehingga slip antara medan putar stator dan putaran rotor pun akan bertambah besar. Jadi bila beban motor bertambah putaran rotor cenderung menurun dan slip motor akan bertamah besar. Perubahan tegangan tidak hanya mempengaruhi torsi awal tetapi juga torsi pada keadaan jalan. Setiap penambahan beban motor maka torsi yang dihasilkan motor akan terus merosot. Akibatnya putaran motor pun semakin pelan dan akhirnya berhenti artinya jika tegangan turun maka torsi motor akan turun seiring dengan bertambahnya beban. Eko Prasetyo : Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Jala-Jala Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai, 2010 Daya output motor adalah merupakan daya yang dihasilkan oleh putaran rotor. Daya output dihasilkan dari daya input motor dikurangi total rugi-rugi pada motor induksi. Rugi pada motor diantaranya rugi tembaga Pcu, rugi inti, rugi celah udara Pag. Rugi inti dan rugi celah udara relatif konstan tetapi rugi tembaga akan bertambah besar seiring naiknya beban motor. Jika beban motor ditambah pada tegangan yang sama maka daya input dan arus input bertambah besar sehingga menghasilkan daya output yang lebih besar. Hal ini terlihat pada tabel pengukuran dan tabel perhitungan. Semakin besar beban yang dipikul motor maka arus input dan daya input motor akan bertambah besar, bertambahnya besar komponen aktif tersebut mengakibatkan bertambahnya daya output motor. Dari perhitungan efisiensi motor terlihat bertambahnya beban yang dipikul motor akan mempengaruhi nilai efisiensi. Semakin bertambahnya beban motor maka semakin kecil efisiensi motor tersebut. Selisih antara perhitungan dan pengukuran kecil, antara pengukuran dan berhitungan besar daya input motor pada pengukuran lebih besar hal ini disebabkan faktor ketelitian dari alat ukur itu sendiri atau faktor usia motor itu sendiri. Dari perhitungan nilai daya input motor lebih kecil dari hasil percobaan, hal ini juga mempengaruhi rugi daya pada motor meskipun selisihnya kecil. Percobaan dan perhitungan ini dikatakan telah sesuai landasan teori yang ada hal ini dibuktikan dengan selisih yang tidak terlalu besar. Kesimpulan yang dapat diambil dari pergukuran dan perhitungan diatas bahwa adanya pengaruh jatuh tegangan jala-jala terhadap daya output dan efisiensi motor induksi tiga fasa rotor sangkar tupai yang cukup signifikan yang dapat mempengaruhi kinerja motor induksi. Dengan bertambahnya beban, daya input, arus input, daya output dan rugi daya akan bertambah besar, sedangkan efisiensi motor semakin kecil Eko Prasetyo : Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Jala-Jala Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai, 2010 seiring dengan bertambahnya beban motor sehingga putaran rotor pun akan semakin turun. Adapun pengaruh jatuh tegangan tersebut dinyatakan bahwa semakin besar tegangan sumber yang menjalankan motor, maka daya output semakin besar. Efisiensi motor juga akan semakin besar sejalan dengan bertambahnya daya output motor induksi tersebut. Demikian sebaliknya jika terjadi penurunan tegangan jala-jala. Dari hasil perhitungan pengaruh jatuh tegangan jala-jala pada beban yang sama dapat mempengaruhi unjuk kerja motor induksi . Semakin kecil tegangan jala-jala maka semakin kecil daya output dan efisiensi motor semakin kecil pula putaran rotor. Berkurangnya tegangan jala-jala berpengaruh besar slip yang dihasilkan oleh motor induksi, semakin kecil tegangan jala-jala maka semakin besar slip motor induksi tersebut. Diharapkan dalam pemakaian motor induksi dapat dilakukan penggunaan tegangan jala-jala secara maksimum dan sesuai dengan kapasitas motor. Hal ini dapat memfungsikan motor secara efektif dan efisien. Eko Prasetyo : Analisis Pengaruh Jatuh Tegangan Jala-Jala Terhadap Unjuk Kerja Motor Induksi Tiga Fasa Rotor Sangkar Tupai, 2010

BAB V PENUTUP