BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam melekukan penelitian ini adalah penelitian dekriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskiptif adalah jenis
penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu masalah secara rinci, tanpa ada perlakuan terhadap obyek yang diteliti Kountur, 2007: 54.
Pendekatan kualitatif dapat diartikan sebagai pendekatan yang menghasilkan data, tulisan dan tingkah laku yang didapat dari apa yang diamati Nawawi, 1994:203.
Dimana dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif dimaksudkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan hal – hal yang berkenaan dengan masalah yang diteliti, yaitu untuk
melihat sejauh mana peran ganda istri yang melakukan dua 2 pekerjaan sekaligus, yakni sebagai istri dan ibu rumah tangga yang melaksanakan tugas – tugasnya setiap harinya
pada sektor domestik, seperti: melayani suami, merawat dan mengasuh anak – anaknya, merawat kebersihan rumah, menyediakan makanan bagi suami dan anak – anaknya, dan
lain sebagainya. Selain itu, sang istriibu juga bekerja di sektor publik domain public sebagai buruhkaryawan perkebunan pada PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Kabupaten
Sergei dari hari Senin sd Sabtu tiap minggunya untuk membantu keuangan suaminya sebagai pencari nafkah utama di dalam keluarganya sehingga dapat menunjang
perekonomian keluarganya.
Universitas Sumatera Utara
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Socfindo, Kebun Mata Pao, Kabupaten Serdang Bedagai. Lokasi ini dipilih karena peneliti dapat memperoleh data dari apa yang akan
ditelitinya yaitu ingin melihat sejauh mana peran istri yang ikut terjun bekerja di sektor publik, yakni sebagai buruhkaryawan perkebunan guna untuk membantu keuangan
suami yang tidak memadai untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidup keluarga sehari – hari, sehingga dapat menunjang perekonomian keluarganyarumah tangganya,
dan permasalahan yang dihadapi oleh istriibu sehubungan dengan peran ganda yang dilakukannya, yaitu peran domestik sebagai istriibu bagi anak – anaknya dan peran
publik sebagai buruhkaryawan perkebunan.
Unit Analisis dan Informan Unit Analisis
Unit analisis dalam penelitian ini adalah perempuan yang telah berumah tangga dan sudah mempunyai anak yang melaksanakan dua 2 pekerjaan
sekaligus peran ganda, yaitu sebagai sebagai istri dan ibu rumah tangga yang melaksanakan tugas – tugasnya setiap harinya pada sektor domestik, seperti:
melayani suami, merawat dan mengasuh anak – anaknya, merawat kebersihan rumah, menyediakan makanan bagi suami dan anak – anaknya, dan lain
sebagainya. Selain itu, dirinya juga bekerja di sektor publik domain public sebagai buruhkaryawan perkebunan pada PT. Socfindo Kebun Mata Pao,
Kabupaten Sergei dari hari Senin sd Sabtu tiap minggunya untuk membantu keuangan suaminya sebagai pencari nafkah utama di dalam rumah tangganya
Universitas Sumatera Utara
keluarganya sehingga dapat menunjang perekonomian rumah tangganya keluarganya.
Informan
Informan adalah individu, komunitas kelompok masyarakat maupun institusi yang menjadi sumber informasi. Dalam penelitian ini, informan
dibedakan atas dua 2 jenis, yakni informan kunci dan informan biasa. 1.
Informan Kunci Adapun yang menjadi informan kunci dalam penelitian ini, adalah:
→ Perempuan yang telah berumah tangga dan sudah mempunyai anak
yang melaksanakan dua 2 pekerjaan sekaligus peran ganda, yakni sebagai istri dan ibu rumah tangga yang melaksanakan
tugas – tugasnya setiap harinya pada sektor domestik, seperti: melayani suami, merawat dan mengasuh anak – anaknya, merawat
kebersihan rumah, menyediakan makanan bagi suami dan anak – anaknya, dan lain sebagainya. Selain itu, dirinya juga bekerja di
sektor publik domain public sebagai buruhkaryawan perkebunan pada PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei dari hari Senin
sd Sabtu tiap minggunya untuk membantu keuangan suaminya sebagai pencari nafkah utama di dalam rumah tangganya
keluarganya sehingga dapat menunjang perekonomian rumah tangganya keluarganya, dengan kriteria sebagai berikut:
Kriteria umur berkisar antara 30 – 50 tahun.
Universitas Sumatera Utara
Perempuan yang telah berumah tangga dan sudah mempunyai anak yang sudah bekerja sebagai buruhkaryawan perkebunan pada PT. Socfindo
Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei selama ± 9 sd 30 tahun sampai
dengan saat ini. Dimana, dari hari Senin sd Sabtu setiap minggunya ia melaksanakan ’kerja bawah’ yang sangat membutuhkan fisik, otot dan
tenaga yang kuat agar dapat melaksanakan pekerjaannya itu, misalnya: melakukan pemupukan, penyemprotan pestisida pembasmi hama,
mencari anak kayu, dan lain sebagainya pada perkebunan sawit tersebut.
Masih terikat dalam ikatan perkawinan tidak bercerai.
Mempunyai suami yang masih hidup hingga sampai dengan saat ini belum meninggal.
Masih mempunyai anak – anak yang masih tinggal berdomisili bersama kedua orangtuanya di rumah dinas yang diberikan PT. Socfindo Mata Pao,
Kabupaten Sergei kepada staff pegawainya yang bekerja di kantor dan karyawannya baik karyawan pabrik yang melaksanakan ’kerja produksi’
maupun karyawan lapangan, seperti: Mandor Potong Buah, karyawanburuh perkebunan sawit yang melaksanakan ’kerja bawah’, dan
lainnya.
Dari informan kunci itu, si peneliti mengharapkan dapat memperoleh informasi – informasi yang akurat untuk menjawab permasalahan dalam
penelitian ini, yakni mengenai bagaimana cara mereka melaksanakan 2 dua pekerjaan sekaligus, yaitu sebagai istri dan ibu rumah tangga sektor
domestik setiap harinya dan sebagai buruhkaryawan perkebunan sawit
Universitas Sumatera Utara
PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei sektor publik dari hari Senin sd Sabtu tiap minggunya, masalah – masalah yang mereka hadapi
ketika mereka menjalankan peran ganda tersebut, yakni peran domestik sebagai istriibu rumah tangga dan peran publik sebagi buruhkaryawan
perkebunan sawit serta bagaimana pengalokasian pendapatan penghasilan yang mereka peroleh setiap bulannya dari hasilnya bekerja
di sektor publik sebagai buruhkaryawan perkebunan agar dapat membantu mencukupi perekonomian rumah tangganya keluarganya
ataupun dapat menunjang perekoniman rumah tangganya keluarganya. 2.
Informan Biasa
→ Suami dari informan kunci, dengan kriteria sebagai berikut:
Masih terikat dalam ikatan perkawinan dengan informan kunci sampai
dengan saat ini tidak bercerai.
Belum meninggal masih hidup.
Mempunyai pekerjaan di luar rumah sektor publik dan memperoleh penghasilan pendapatan berupa uang hingga sampai dengan saat ini.
Dari mereka, peneliti mengharapkan dapat
memperoleh informasi – informasi yang berkaitan dengan permasalahan dalam
penelitian ini, yakni mengenai pendapat dan tanggapan mereka ketika istrinyaibu dari anak – anaknya menjalankan dua 2 peran sekaligus,
yaitu sebagai istriibu rumah tangga peran domestik dan sebagai buruhkaryawan perkebunan peran publik, dan bagaimana kondisi
perekonomian rumah tangganya keluarganya setelah istriibu dari
Universitas Sumatera Utara
anak – anaknya memutuskan untuk ikut bekerja bersama – sama dengannya di luar rumah sektor publik dengan bekerja sebagai
buruhkaryawan perkebunan sawit PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei.
→ Anak – anak dari informan kunci, dengan kriteria sebagai berikut:
Laki – laki atau perempuan yang berusia
±13 tahun keatas, karena dalam penelitian ini batasan usia tersebut dianggap sebagai kategori yang
dianggap remaja dan sudah beranjak dewasa.
Masih tinggal berdomisili bersama kedua orangtuanya di rumah dinas orangtuanya yang diberikan PT. Socfindo Mata Pao, Kabupaten Sergei
selama masih menjadi buruh karyawan di perkebunan sawit tersebut yang letaknya tidak begitu jauh dari perkebunan sawit PT. Socfindo Mata Pao,
Kabupaten Sergei.
Dari mereka, peneliti mengharapkan dapat memperoleh
informasi – informasi yang berkaitan dengan pemasalahan dalam penelitian ini, yakni mengenai tanggapan dan pendapat mereka ketika
ibunya menjalankan dua 2 peran sekaligus peran ganda, yakni sebagai istri dan ibu rumah tangga peran domestik dan sebagai buruhkaryawan
perkebunan peran publik.
→ Mandor Perkebunan PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei
yang mengkoordinir dan mengawasi segala pekerjaan yang dilakukan oleh buruhkaryawan yang melaksanakan ’kerja bawah’ pada
perkebunan sawit tersebut dari hari Senin sd Sabtu setiap minggunya.
Universitas Sumatera Utara
Darinya, peneliti mengharapkan dapat memperoleh
informasi – informasi yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini, yakni mengenai kinerja buruhkaryawan perumpuan
wanita yang telah berkeluarga dan sudah mempunyai anak – anak yang melaksanakan ’kerja bawah’ di perkebunan sawit tersebut sektor
publik.
→ Human Resources Development HRD PT. Socfindo kota Medan,
Sumatera Utara di Jalan K.L. Yos Sudarso No. 106. Dari mereka si peneliti mendapatkanmemperoleh Surat Pengantar untuk mengadakan
penelitian di PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei.
→ Pengurus dan Kepala Tata Usaha KTU dari PT. Socfindo Kebun
Mata Pao, Kabupaten Sergei. Dari mereka si peneliti mendapatan informasi yang berhubungan dengan data – data yang berkaitan dalam
penelitian ini, seperti: data penduduk PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei, alamat rumah tempat tinggal informan kunci,
denah lokasi PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei, struktur organisasi beserta bidangseksi kerja di PT. Socfindo Kebun
Mata Pao, Kabupaten Sergei, memperoleh fotocopy Buku Perjanjian Kerja Bersama PKB sesuai dengan UU Undang – Undang
Ketenagakerjaan No.13 Tahun 2003 antara pengusaha dan pekerja pegawaikaryawan PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Sergei, dan lain
sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui pengumpulan data primer dan sekunder.
1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh peneliti langsung dari sumber
utamanyaobyek yang akan diteliti Ronny Kountur, 2007: 182. Untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yaitu :
• Observasi Langsung, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung yang
dilakukan peneliti terhadap obyek yang akan diteliti di lokasi penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Hal ini dilakukan oleh si peneliti, untuk
mengamati dan melihat bagaimana kehidupan sehari – hari dari rumah tanggakeluarga informan kunci, yakni istriibu yang tidak hanya menjalankan
tugasnya di sektor domestik sebagai istri dan ibu rumah tangga, tapi juga ikut terjun ke dalam sektor publik, yakni sebagai buruhkaryawan di PT.Socfindo
Indonesia, Kebun MataPao, Kabupaten Sergei guna membantu keuangan suami sebagai pencari nafkah utama yang tidak memadai untuk memenuhi tuntutan
kebutuhan hidup keluarganya yang semakin lama semakin meningkat. Disini, peneliti hanya sebagai pengamat.
• Wawancara mendalam depth interview bertujuan untuk mengumpulkan
keterangan – keterangan dari proses tanya – jawab langsung. Wawancara ini dilakukan untuk menemukan sesuatu yang tidak dapat dipantaudiamati, seperti:
perasaan, pikiran, keinginan, alasan, dan sebagainya Soehardi Sigit, 2003: 235. Untuk melengkapi wawancara ini, maka digunakan daftar pertanyaan
yang telah disusun sebelumnya oleh si peneliti. Daftar pertanyaan yang telah
Universitas Sumatera Utara
disusun sebelumnya tersebut dinamakan pedoman wawancara atau interview guide. Adapun yang menjadi aspek – aspek yang menjadi bahan wawancara,
meliputi: bagaimana realita kehidupan sehari – hari dalam suatu rumah tangga keluarga yang mana pihak istri sebagai informan kunci dalam penelitian ini
melaksankan dua 2 peran sekaligus, yakni sebagai istri dan ibu dalam keluargarumah tangga peran domestik setiap harinya dan bekerja sebagai
buruhkaryawan perkebunan peran publik dari hari Senin sd hari Sabtu setiap minggunya dalam rangka untuk menunjang perekonomian keluarganyarumah
tangganya sehari – hari. 2.
Data Sekunder, yaitu data yang bersumber dari hasil penelitian orang lain yang dibuat untuk maksud yang berbeda. Data tersebut dapat berupa fakta,
tabel, gambar, dan lain – lain. Walaupun data tersebut diperoleh dari hasil penelitian orang lain yang didibuat untuk maksud yang berbeda, namun data tersebut dapat
dimanfaatkan Kountur, 2007: 178 – 179. Ada beberapa manfaat menggunakan data sekunder, antara lain:
data sekunder dapat diperoleh dengan cepat, dalam banyak situasi tidak membutuhkan dana yang besar, dan
tidak ada cara lain yang dapat dilakukan kecuali dengan data sekunder Kountur, 2007: 179.
Pengumpulan data sekunder dalam penelitian ini dilakukan peneliti melalui:
• Penelitian Kepustakaan library research, yaitu cara memperoleh data yang
bersifat sekunder melalui studi kepustakaan. Studi kepustakaan dilakukan terhadap sumber primer, sekunder ataupun media massa Faisal, 2005: 53.
Universitas Sumatera Utara
Dalam penelitian ini, si peneliti menggunakan studi kepustakaan dengan menghimpun berbagai informasi dari buku – buku referensi, jurnal yang
diperoleh si peneliti dari perpustakaan ataupun dari internet, dan lain – lainnya yang dianggap sangat relevan berkaitan dengan topik permasalahan yang ingin
dikaji dalam penelitian ini. Dan juga si peneliti menggunakan dokumentasi dalam penelitian ini yang digunakan untuk menelusuri data historis, dimana
sebagian data yang tersedia berbentuk surat – surat, catatan harian, laporan, memorial, dokumen, dan foto yang berkaitan dengan topik permasalahan yang
ingin dikaji dalam penelitian ini.
Interpretasi dan Analisa Data
Analisis data kualitatif menyangkut identifikasi apa yang menjadi perhatian concerns dan apa yang merupakan persoalan issues Kountur, 2007: 192. Dengan
melakukan identifikasi ini ada beberapa proses yang perlu dilakukan, yaitu: Proses kategorisasi adalah proses menyusun kembali catatan dari hasil observasi
atau wawancara yang menjadai bentuk yang lebih sistematis. Laporan dibuat dalam beberapa kategori yang sistematis,
Proses prioritas dilakukan apabila terdapat banyak sekali kategori, untuk itulah perlu adanya prioritas mana kategori yang dapat ditampilkan dan mana yang tidak
perlu ditampilkan karena terlalu banyak kategori akan menyulitkan dalam interpretasi, dan
Proses penentuan kelengkapan dilakukan apabila jumlah atau jenis kategori dianggap sudah layak apabila secara logika rangkaian kategori dapat diterima.
Universitas Sumatera Utara
Dengan kata lain, permasalahan yang muncul dapat dijelaskan dengan kategori yang dihasilkan. Namun, jika kategori yang dihasilkan tidak dapat menjawab
permasalahan yang menjadi perhatian, berarti kategori yang dikumpulkan belum cukup Kountur, 2007: 192 – 194.
Adapun tahapan dalam menganalisa data dalam penelitian ini adalah: Pertama, seluruh data yang tertuang dalam catatan hasil wawancara dengan bantuan buku
catatan atau tape recorder, hasil pengamatan langsung observasi langsung, hasil kajian pustaka akan dibaca dan ditelaah kembali. Kedua, memberikan kode dan nomor pada
setiap data sesuai dengan sifat data yang terkumpul. Sesudah pemberian kode ini selesai kemudian dipelajari untuk disaring kembali. Ketiga, data yang sudah diberi kode serta
sudah dipelajari, kemudian disusun kedalam kerangka klasifikasi data. Keempat, mengkaji kembali data yang telah disusun sesuai dengan tipenya dan membandingkannya
dengan uraian kepustakaan yang relevan terhadap data tersebut sehingga dapat menghasilkan keterangan yang dapat memberi arti sehubungan dengan masalah yang
ingin diteliti.
Jadwal Kegiatan Tabel 3.1.
Jadwal Kegiatan Kegiatan
Bulan I
Bulan II
Bulan III
Bulan IV
Bulan V
Bulan VI
Bulan VII
Revisi Proposal Penelitian
Setelah Seminar Proposal
Penelitian √√√
Universitas Sumatera Utara
Membuat Interview Guide
√ √ Acc Turun
Lapangan √
Pengurusan Surat Izin Penelitian
√√ Observasi dan
Wawancara √√√√
Bimbingan Skripsi
√√√√ √√√√ Penyusunan
Laporan Akhir
Penelitian √√
Revisi Laporan Akhir Penelitian
√√ ACC Meja Hijau
√
Keterbatasan Penelitian
Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menghadapi beberapa kendala – kendala, antara lain:
1. Peneliti agak susah mendapatkan surat pengantar dari PT. Socfindo kota Medan
untuk dapat memberikan izin melakukan penelitian di PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei dengan alasan dari pihak HRD PT. Socfindo kota Medan
bahwa surat tersebut belum ditandatangani oleh Pimpinannya karena yang bersangkutan lagi dinas ke luar kota pada saat itu. Sekitar kurang lebih dua 2
minggu lamanya menunggu, akhirnya si peneliti memperoleh surat pengantar izin penelitian agar dapat melakukan penelitian di PT. Socfindo Kebun Mata Pao,
Kabupaten Sergei dari PT. Socfindo Kota Medan. 2.
Pada saat melakukan sesi wawancara dengan informan kunci perempuan yang telah berumahtangga dan sudah mempuyai anak yang bekerja menjadi
Universitas Sumatera Utara
buruhkaryawan di perkebunan sawit PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei dan Informan Biasa suami dan anak dari Informan Kunci kurang
memahami dan takut dalam memberi jawaban atas pertanyaan – pertanyaan yang diajukan oleh si peneliti, Akan tetapi, si peneliti dapat mensiasatinya dengan
melakukan pendekatan pribadi kepada mereka dan dibantu sama Ibu Dewi Mandor Perkebunan Divisi II PT. Socfindo Kebun Mata Pao, Kabupaten Sergei
untuk memberikan penjelasan kepada mereka. Tetapi, dengan beberapa syarat diantaranya peneliti harus membuat nama samaran dari informan kunci dan
informan biasa untuk dapat menjaga identitas diri informan. 3.
Kendala lainnya adalah si peneliti hanya memperoleh 5 lima orang informan kunci saja dikarenakan karena peneliti banyak menemukan informan yang tidak
sesuai dengan batasan kriteria dari informan kunci, misalnya: informan kunci sudah janda, ataupun anak – anak dari informan kunci sudah tidak tinggal
berdomisili lagi bersama kedua orangtuanya di rumah dinas orangtuanya yang diberikan PT. Socfindo Mata Pao, Kabupaten Sergei selama menjadi pegawai
maupun karyawan di perusahaan perkebunan sawit tersebut.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI DAN INTERPRETASI PENELITIAN