Statistik Deskriptif Uji Koefisien Determinasi R²

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi.

d. Uji heteroskedastisitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan ke pengamtan lainnya. Jika varience yang residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

3. Pengujian Hipotesis

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Adapun dari analisis linier berganda dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut: BM+1 = α + PE + DAU + PAD + SILPA t-1 + Luas + e Dimana : α = konstanta β t = Intersepslopekoefisien regresi BM = Belanja Modal PE = Pertumbuhan Ekonomi DAU = Dana Alokasi Umum PAD = Pendapatan Asli Daerah SILPA = Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran LUAS = Luas Wilayah t = periode e = error

b. Pengujian Hipotesis

1. Uji Koefisien Determinasi R²

Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk R² yang nilainya antara 0 sampai 1.

2. Uji Signifikan-F Uji F

Pengujian ini untuk mengetahui apakah model regresi yang digunakan layak fit untuk melakukan pengujian hipotesis dalam penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan alat bantu program SPSS versi 17.0.

3. Uji Koefisien Regresi Uji t

Uji signifikansi-t dimaksudkan untuk pengujian pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. HASIL PENELITIAN A. Statistik Deskriptif a. Data Variabel Belanja Modal Hasil Analisis Statistik Deskriptif Belanja Modal Deskriptif statistik BM N Valid sah 35 Missing hilang Rata-rata Mean 189558,9143 Nilai tengah Median 185814,0000 Modus Mode 73304,00 a Simpangan Baku Std. Deviation 73400,10233 Terendah Minimum 73304,00 Tertinggi Maximum 351854,00 Sumber: Data diolah by SPSS, 2014

b. Data Variabel Pertumbuhan Ekonomi

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Pertumbuhan Ekonomi Deskriptif statistik BM N Valid sah 35 Missing hilang Rata-rata Mean 5,5384 Nilai tengah Median 5,5430 Modus Mode 4,33 a Simpangan Baku Std. Deviation 0,53730 Terendah Minimum 4,33 Tertinggi Maximum 6,60 Sumber: Data diolah by SPSS, 2014

c. Data Variabel Dana Alokasi Umum

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Dana Alokasi Umum Deskriptif statistik DAU N Valid sah 35 Missing hilang Rata-rata Mean 710501,9143 Nilai tengah Median 702708,0000 Modus Mode 325710,00 a Simpangan Baku Std. Deviation 186173,68222 Terendah Minimum 325710,00 Tertinggi Maximum 1057810,00 Sumber: Data diolah by SPSS, 2014

d. Data Variabel Pendapatan Asli Daerah

Hasil Analisis Statistik Deskriptif Pendapatan Asli Daerah Deskriptif statistik PAD N Valid sah 35 Missing hilang Rata-rata Mean 139325,3714 Nilai tengah Median 105463,0000 Modus Mode 77799,00 a Simpangan Baku Std. Deviation 118353,02729 Terendah Minimum 77799,00 Tertinggi Maximum 779617,00 Sumber: Data diolah by SPSS, 2014

e. Data Variabel SILPA

Hasil Analisis Statistik Deskriptif SILPA Deskriptif statistik SILPA N Valid sah 35 Missing hilang Rata-rata Mean 109210,5714 Nilai tengah Median 103934,0000 Modus Mode 33463,00 a Simpangan Baku Std. Deviation 56177,74616 Terendah Minimum 33463,00 Tertinggi Maximum 283718,00 Sumber: Data diolah by SPSS, 2014

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 90 92

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Dan Luas Wilayah Terhadap Belanja Modal Dengan Dana Alokasi Khusus Sebagai Variabel Moderating Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

2 91 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 39 85

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum Dan Dana Alokasi Khusus Terhadap Anggaran Belanja Modal Pada Pemko/Pemkab Sumatera Utara

1 65 74

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Provinsi se Indonesia

0 36 72

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Keagenan - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Moda

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten

0 0 10

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran, Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus Dan Dana Bagi Hasil Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

0 0 12