4
dalam menemukan kondisi dan t ren yang sulit unt uk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang mem bent uk rasio.
1. Return On Assets ROA
Ret urn On Asset ROA digunakan sebagai ukuran kinerja keuangan
dan dijadikan sebagai variabel dependen karena ROA digunakan unt uk mengukur efekt ifitas perusahaan di dalam menghasilkan keunt ungan dengan
memanfaat kan akt iva yang dimilikinya. Semakin t inggi laba yang dihasilkan, maka semakin t inggi pula ROA, hal it u berart i bahwa perusahaan semakin
efekt if dalam penggunaan akt iva unt uk menghasilkan keunt ungan.
2. Capital Adequacy Ratio CAR
CAR adalah rasio yang memperlihat kan seberapa besar jumlah seluruh akt iva bank yang mengandung resiko. Rasio CAR digunakan unt uk
mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank unt uk menunjang akt iva yang mengandung atau menghasilkan resiko. Semakin t inggi CAR maka semakin
kuat kemampuan bank tersebut unt uk menanggung risiko. Jika nilai CAR t inggi sesuai dengan ketent uan Bank Indonesia sebesar 8 berart i bank
mampu membiayai operasi bank, dan dapat memberikan kont ribusi yang cukup besar bagi profitabilitas bank ROA.
3. Non Performing Loan NPL
NPL adalah rasio kredit bermasalah dengan t otal kredit . NPL yang baik adalah NPL yang memiliki nilai dibawah 5. Sem akin kecil NPL semakin kecil
pula risiko kredit yang ditanggung bank. Bank dengan NPL yang t inggi akan memperbesar biaya baik pencadangan akt iva produkt if maupun biaya
lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.
5
4. Loan To Deposit Ratio LDR
LDR merupakan rasio yang mengukur kemampuan bank unt uk memenuhi kewajiban keuangan yang harus dipenuhi. LDR dihit ung dari
perbandingan antara t otal kredit dengan dana pihak ket iga. Standar terbaik LDR adalah diatas 85. Unt uk dapat memperoleh LDR yang opt imum, bank
tetap harus menjaga NPL.
5. Biaya Operasi Dibanding Dengan Pendapatan Operasi BOPO
BOPO merupakan rasio biaya operasi terhadap pendapatan operasi. Semakin kecil BOPO, semakin efisien bank menjalankan akt ivitas usahanya.
Bank yang sehat rasio BOPO-nya kurang dan sebaliknya bank kurang sehat , rasio BOPO-nya lebih dari sat u. M enurut ketent uan Bank Indonesia efisiensi
operasi diukur dengan BOPO.
f. Net Interest M argin NIM
NIM merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata akt iva produkt if. Bank wajib menjaga kualitas akt iva
produkt ifnya dan melaporkan perkembangannya ke BI secara berkala.
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Cap it al A de qu ac y Rat i o CA R
H
1
+ No n Per fo r m i ng Lo an
NPL H
2
- Liku i di t as
H
3
+ LDR
Ef isie ns i Op er a si H
2
- BO PO
H
5
+ Ne t Int e r est M argi n
NIM RO A
6
Semakin t inggi CAR semakin baik kinerja suat u bank. Penyaluran kredit yang opt imal, dengan asumsi t idak terjadi macet akan menaikkan laba yang
akhirnya akan meningkat kan ROA. Besarnya modal suat u bank, akan mempengaruhi t ingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja bank W isnu
M awardi, 2005. Agus Suyono 2005 dan Basran Desfian 2005 yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh posit if t erhadap ROA. Hipotesis yang
diajukan:
H1 : Rasio CAR berpengaruh positif terhadap ROA
NPL merupakan proksi dari resiko kredit yang t erdapat dalam laporan keuangan publikasi. Bank dapat menjalankan operasinya dengan baik jika
mempunyai NPL dibawah 5. Penelit ian W isnu M awardi 2005 yang menunjukkan bahwa NPL mempunyai pengaruh yang negat if terhadap ROA,
art inya set iap kenaikan jum lah NPL akan berakibat menurunnya ROA. Hipotesis yang diajukan:
H2 : Rasio NPL berpengaruh negatif terhadap ROA
Peningkatan LDR berart i penyaluran dana ke pinjaman semakin besar sehingga laba akan meningkat . Standar LDR yang baik adalah 85 sampai dengan
110. Basran Desfian 2005 menyatakan bahwa secara parsial LDR berpengaruh posit if terhadap ROA. Hipotesis yang diajukan:
H3 : Rasio LDR berpengaruh positif terhadap ROA
Agus Suyono 2005 menunjukkan bahwa BOPO merupakan variabel yang paling dominan dan konsisten dalam mempengaruhi ROA. Basran Desfian 2005
menunjukkan bahwa efisiensi berpengaruh terhadap ROA. W isnu M awardi 2005 juga menyatakan bahwa semakin besar perbandingan t otal biaya operasi
7
dengan pendapatan operasi akan berakibat t urunnya ROA. Dengan demikian efisiensi operasi yang diproksikan dengan BOPO berpengaruh negat if terhadap
kinerja bank yang diproksikan dengan ROA. Hipotesis yang diajukan:
H4 : Rasio BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA
NIM sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga serta kualitas akt iva produkt if. Didukung hasil penelit ian W isnu M awardi 2005 yang menunjukkan
bahwa NIM berpengaruh terhadap ROA. Hipotesis yang diajukan:
H5 : Rasio NIM berpengaruh positif terhadap ROA
M ETODE PENELITIAN
Data yang dibut uhkan berupa data sekunder yait u rasio-rasio keuangan bank: CAR, NPL , LDR, BOPO, NIM , dan ROA dari Rat ing 120 Perusahaan
Perbankan tahun 2010-2011. Populasi adalah Bank Umum di Indonesia tahun 2010-2011 dengan kriteria menyampaikan laporan keuangan pada Bank
Indonesia periode laporan 2010 - 2011. M et ode pengumpulan data dengan st udi kepustakaan dan dokumenter. Penelit ian ini menggunakan model analisis regresi
berganda dengan persamaan kuadrat terkecil atau Ordinary Least Square OLS, dengan model sebagai berikut :
Y = a + ß
1
CAR + ß
2
NPL + ß
3
LDR + ß
4
BOPO + ß
5
NIM + e keterangan :
Y : ROA
a : Konstanta
ß
1
, ..., ß
5
: koefisien regresi e
: Standar error
8
HASIL ANALISIS DATA
Tabel 1. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
M odel Koefisien
Regresi t
Sig Konstanta
CAR NPL
LDR BOPO
NIM 9,148
-0,006 -0,100
-0,003 -0,088
0,142 25,907
-3,385 -5,948
-3,064 -24,566
6,894 0,000
0,001 0,000
0,002 0,000
0,000
F R
2
Adj R
2
DW 177,780
0,792 0,787
2,130 0,000
Dapat dirumuskan persamaan regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 9.148 – 0.006CAR – 0.100NPL - 0.003LDR – 0.088BOPO + 0.142NIM
Diketahui konstanta sebesar 9,148 art inya jika variabel independen diasumsikan dalam keadaan tetap, maka ROA akan naik sebesar 9,148 . Variabel
NIM mempunyai arah posit if dan signifikan terhadap ROA, sementara variabel CAR, NPL, LDR dan BOPO mempunyai arah yang negat if dan signifikan terhadap
ROA. Dengan demikian hasil analisis pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang telah dilakukan ini sebagian besar sesuai dengan
kerangka pemikiran yang diajukan oleh penelit i, baik arah tanda maupun signifikansinya. Hanya terdapat dua variabel independen CAR dan LDR yang
mempunyai pengaruh negarif tapi signifikan terhadap ROA. Dari hasil analisis regresi pada Tabel 1. tampak bahwa sebagian besar
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependennya, yait u ROA. Hal ini dibukt ikan dengan t ingkat signifikansi yang diperoleh variabel
independen sebagian besar kurang dari 0,05.
9
a. Pengaruh CAR terhadap ROA; terbukt i perhit ungan diperoleh t
hit ung
= -3,385 dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berart i CAR berpengaruh
negat if terhadap ROA, sehingga hipotesis pertama yang menyatakan: “ Rasio CAR berpengaruh posit if terhadap ROA”, t idak terbukt i kebenarannya.
b. Pengaruh NPL terhadap ROA; terbukt i perhit ungan diperoleh t
hit ung
= -5,948 dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berart i NPL berpengaruh
negat if terhadap ROA, sehingga hipotesis kedua yang menyatakan: “ Rasio NPL berpengaruh negat if terhadap ROA”, terbukt i kebenarannya.
c. Pengaruh LDR terhadap ROA; terbukt i perhit ungan diperoleh t
hit ung
= -3,064 dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berart i LDR berpengaruh
negat if terhadap ROA, sehingga hipotesis ket iga yang menyatakan: “ Rasio LDR berpengaruh posit if terhadap ROA”, t idak terbukt i kebenarannya.
d. Pengaruh BOPO terhadap ROA; terbukt i perhit ungan diperoleh t
hit ung
= -24,566 dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berart i BOPO
berpengaruh negat if terhadap ROA, sehingga hipot esis empat yang menyatakan: “ Rasio BOPO berpengaruh negat if terhadap ROA”, terbukt i
kebenarannya. e. Pengaruh NIM terhadap ROA; terbukt i perhit ungan diperoleh t
hit ung
= 6,894 dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yang berart i NIM berpengaruh
posit if terhadap ROA, sehingga hipotesis lima yang menyatakan: “ Rasio NIM berpengaruh posit if terhadap ROA”, terbukt i kebenarannya.
Dari hasil perhit ungan diperoleh nilai F sebesar 177,780 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari t ingkat kepercayaan yang
10
digunakan 5, berart i terdapat pengaruh yang signifikan variabel-variabel CAR, NPL, LDR, BOPO, dan NIM secara bersama-sama terhadap variabel ROA dan
dapat disimpulkan bahwa model layak unt uk ditelit i goodness of fit . Berdasarkan koefisien determ inasi atau adjusted R
2
sebesar 0,787 atau 78,7 hal ini berart i hanya 78,7 variabel ROA yang bisa dijelaskan oleh variabel
dari kelima variabel bebas yait u: CAR, NPL, LDR, BOPO, dan NIM sedangkan sisanya sebesar 21,3 dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
Kecilnya pengaruh kelima variabel terhadap ROA, dikarenakan range penelit ian hanya 2 tahun laporan keuangan, dan selain it u unt uk rasio keuangan sebagai
variabel independen juga dapat menjadi penyebab.
PEM BAHASAN
1. Capital Adequacy Rat io CAR Secara parsial CAR berpengaruh negat if dan signifikan terhadap ROA
dit unjukkan dengan besarnya nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 yait u 0,001. Sesuai dengan Basran Desfian 2005 bahw a semakin menurunnya CAR
semakin rendah profitabilitas yang diperoleh. Hal tersebut disebabkan terkikisnya modal akibat negat if spread dan peningkatan aset yang t idak
diimbangi dengan penambahan modal. Rendahnya CAR menyebabkan t urunnya kepercayaan masyarakat yang pada akhirnya dapat menurunkan
profitabilitas.
11
2. Non Performing Loan NPL
Pengaruh signifikan NPL dit unjukan dengan besarnya t ingkat signifikan yang lebih kecil dari 0,05 yait u sebesar 0,000 bernilai negat if menunjukan NPL
mengalami penurunan. W isnu M awardi 2005 bahwa NPL berpengaruh negat if terhadap ROA, art inya set iap kenaikan NPL berakibat menurunnya
ROA.
3. Loan to Deposit Ratio LDR