PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

(1)

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

IKE NUR HIDAYAH 201210170311358

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

i

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN

LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajad Sarjana Ekonomi

Oleh:

IKE NUR HIDAYAH 201210170311358

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(3)

ii SKRIPSI

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN

LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

oleh: Ike Nur Hidayah 201210170311358

Diterima dan disetujui Pada tanggal 16 April 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Masiyah Kholmi, MM., Ak.,CA Dra. Endang Dwi W, M.Si., Ak.,CA

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ketua Program Studi,


(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN

LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

Yang disiapkan dan disusun oleh: Nama : Ike Nur Hidayah NIM : 201210170311358 Jurusan : Akuntansi

Telah dipertahankan di depan penguji pada tanggal 16 April 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh Sarjana Ekonomi pada Universitas Muhammadiyah Malang.

Susunan Tim Penguji;

Penguji I : ……… 1.

Penguji II : ……… 2.

Penguji III : ………. 3.

Penguji IV : ………. 4.

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ketua Jurusan,


(5)

(6)

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA”

Selama proses penyusunan skripsi ini penulis mendapatkan bimbingan, arahan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua, Bapak H. Rusnan dan Ibuk Hj. Lastri serta seluruh keluargaku tercinta yang dengan tulus memberikan dukungan baik moril maupun material serta senantiasa mendoakan dan memberikan motivasi dari awal masuk kuliah sampai dengan penyusunan tugas akhir skripsi ini.

2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, M.Si., selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

3. Ibu Dra. Siti Zubaidah, M.M., Ak., Selaku Ketua Program Studi Akuntansi dan seluruh dosen Program Studi Akuntansi FEB-UMM yang memberi ilmu pengetahuan dan mendidik sampai penulis bisa menyelesaikan studi.

4. Ibu Dr. Masiyah Kholmi, M.M., Ak., CA. selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.


(8)

vii

5. Ibu Dra. Endang Dwi W, M.Si., Ak., CA. selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Bapak Drs. Adi Prasetyo, M.Si., selaku dosen wali kelas G angkatan 2012. 7. Segenap jajaran pimpinan Universitas Muhammadiyah Malang, jajaran

pimpinan Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang baik secara langsung maupun tidak langsung turut memperlancar proses penyusunan skripsi ini.

8. Pakde Waridjo dan budhe Muatun yang sudah seperti orang tua kedua untukku. 9. For someone yang selalu memberikan dukungan dan semangat tiada henti

selama ini. Walaupun sekarang sudah tak bersama lagi tapi aku ucapkan banyak terimakasih.

10. My best friend, Afidah Muliati K. dan Inayatun Nafilah. Terima kasih untuk 1 kata yaitu “persahabatan” yang telah menyatukan kita selama ini dan semoga untuk seterusnya. Amin....

11. Teman-teman kos putri Ibuk Sum. Mariyam, Wika, Riska, Ratna, dan Indri yang saling memberi semangat dalam berbagai hal.

12. Teman-teman yang tergabung dalam Kimsol Super, kalian luar biasa guys... 13. Rekan-rekan seperjuangan akuntansi G 2012. terima kasih atas

kebersamaannya selama menempuh bangku kuliah 4 tahun ini.


(9)

viii

Penulis sadar bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Saran dan kritik membangun sangat penulis harapkan guna sempurnanya karya ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang membacanya.

Malang, 12 April 2016 Peneliti,

Ike Nur Hidayah 201210170311358


(10)

(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KARTU KENDALI BIMBINGAN SKRIPSI... iv

KATA PENGANTAR ... vi

ORISINALITAS SKRIPSI... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian... 7

1.4 Manfaat Penelitian... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 9

2.2 Landasan Teori ... 11

2.2.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 11

2.2.2 Corporate Governance... 13

2.2.3 Manajemen Laba ... 17

2.3 Kerangka Pemikiran ... 23

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 24

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3.1 Jenis Penelitian ... 30

3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ... 30

3.2.1 Variabel Dependen ... 30

A. Manajemen Laba ... 30

3.2.2 Variabel Independen ... 31

A. Kepemilikan Institusional ... 32

B. Kepemilikan Manajerial ... 32

C. Komposisi Dewan Komisaris ... 32

D. Ukuran Dewan Komisaris ... 33

E. Komite Audit... 33

3.3 Populasi dan Sampel ... 33


(12)

xi i

3.5 Teknik Perolehan Data ... 34

3.6 Teknik Analisis Data ... 35

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 35

3.6.2 Uji Normalitas ... 35

3.6.3 Uji Asumsi Klasik ... 36

A. Uji Heterokedastisitas ... 36

B. Uji Multikolonieritas ... 36

C. Uji Autokorelasi ... 36

3.6.4 Regresi Linier Berganda... 37

A. Persamaan Regresi ... 37

B. Pengujian Hipotesis ... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Populasi dan Sampel Penelitian ... 39

4.2 Deskripsi Data ... 40

4.3 Analisis Data ... 41

4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 41

4.3.2 Uji Normalitas ... 44

A. Normal P-P Plot ... 44

B. Uji Kolmogorov-Smirnov ... 45

4.3.3 Uji Asumsi Klasik ... 45

A. Uji Heterokedastisitas ... 46

B. Uji Multikolonieritas ... 47

C. Uji Autokorelasi ... 48

4.3.4 Regresi Linier Berganda... 49

A. Persamaan Regresi ... 49

B. Pengujian Hipotesis ... 50

4.4 Pembahasan ... 55

4.4.1 Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba ... 55

4.4.2 Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Manajemen Laba ... 56

4.4.3 Pengaruh Komposisi Komisaris Independen terhadap Manajemen Laba ... 57

4.4.4 Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Manajemen Laba ... 59

4.4.5 Pengaruh Ukuran Komite Audit terhadap Manajemen Laba ... 60

BAB V PENUTUP... 62

5.1 Simpulan... 62

5.2 Keterbatasan ... 64


(13)

xii

DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN-LAMPIRAN ...


(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Prosedur Pemilihan Sampel ... 39

Tabel 4.2 Daftar Perusahaan Perbankan yang Menjadi Sampel Penelitian Dari Tahun 2012-2014 ... 40

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ... 41

Tabel 4.4 Hasil Pengujian Normalitas Metode Kolmogorov-Smirnov... 45

Tabel 4.5 Hasil Pengujian Multikolonieritas VIF ... 47

Tabel 4.6 Hasil Pengujian Autokorelasi ... 48

Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikasi Simultan ... 51

Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikasi Parsial ... 52


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ... 23 Gambar 4.1 P-P Plot Uji Normalitas... 44 Gambar 4.2 Scatter Plot Uji Heterokedastisitas ... 46


(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar Perusahaan Perbankan yang Menjadi Sampel Penelitian Dari Tahun 2012-2014

Lampiran 2 Tabulasi Variabel Corporate Governance Lampiran 3 Perhitungan Discretionary Accrual Lampiran 4 Pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y Lampiran 5 Statistik Deskriptif

Lampiran 6 Uji Normalitas (P-P Plot dan Kolmogorov-Smirnov) Lampiran 7 Uji Heterokedastisitas (Scatter Plot)

Lampiran 8 Uji Multikolonieritas Lampiran 9 Uji Autokorelasi Lampiran 10 Regresi Linier


(17)

DAFTAR PUSTAKA

Azlina, N. 2012. "Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI)". PEKBIS (Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis), Vol. 2, No. 03, hlm: 355-363.

Boediono, G. S. 2005. "Kualitas Laba : Study Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Dampak Manajemen Laba dengan Menggunakan Analisis Jalur". Artikel dipresentasikan pada Simposium Nasional Akuntansi VIII, IAI, 2005, di Solo.

Dewayanto, T. 2010. "Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan Nasional Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2006-2008". Fokus Ekonomi, Vol. 5, No. 2, hlm: 104-123.

Dewi, S. C. 2008. "Pengaruh Kepemilikan Managerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Hutang, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen". Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 10, No. 1, hlm: 47-58.

Ghozali, I. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro.

Gumanti, T. A. 2000. "Earnings Management : Suatu Telaah Pustaka". Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 2, No. 2, hlm: 104-115.

Guna, W. I., dan A. Herawaty. 2010. "Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance, Independensi Auditor, Kualitas Audit dan Faktor Lainnya Terhadap Manajemen Laba". Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 12, No. 1, hlm: 53-68.

Handayani, R. S., dan A. D. Rachadi. 2009. "Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba". Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 11, No. 1, hlm: 33-56.

Herawaty, V. 2009. "Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan". Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol. 10, No. 2, hlm: PP. 97-108.

Indrawati, N., dan L. Yulianti. 2010. "Mekanisme Corporate Governance dan Kualitas Laba". PEKBIS (Jurnal Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis), Vol. 2, No. 2, hlm: 283-291.


(18)

Jao, R., dan G. Pagalung. 2011. "Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, dan Leverage Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Manufaktur Indonesia". Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol. 8, No. 1, hlm: 43-54.

Kaihatu, T. S. 2006. "Good Corporate Governance dan Penerapannya di Indonesia". Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 8, No. 1, hlm: 1-9.

KNKG. 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia.

Murhadi, W. R. 2009. "Studi pengaruh good corporate governance terhadap praktik earnings management pada perusahaan terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia". Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Vol. 11, No. 1, hlm: pp. 1-10.

Nasution, M., dan D. Setiawan. 2007. "Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Laba di Industri Perbankan Indonesia". Artikel dipresentasikan pada Simposium Nasional Akuntansi X, di Makasar.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good

Corporate Governance Bagi Bank Umum. 2006.

Purnomo, B. S., dan P. Pratiwi. 2009. "Pengaruh Earning Power terhadap Praktek Manajemen Laba (Earning Management)". Jurnal Media Ekonomi, Vol. 14, No. 1.

Purwani, T. 2010. "Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan". Majalah Ilmiah INFORMATIKA, Vol. 1, No. 2.

Putri, M., dan V. Diyanty. 2014. "Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Tingkat Pengungkapan Laporan Keberlanjutan". Artikel dipresentasikan pada SNA 17 Mataram, di Lombok.

Raharja, dan Nasikin. 2014. "Pengaruh Good Corporate Governance dan Leverage Keuangan Terhadap Manajemen Laba Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia". Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB, Vol. 2, No. 1.

Siallagan, H., dan M. u. Machfoedz. 2006. "Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan". Artikel dipresentasikan pada Simposium Nasional Akuntansi IX, di Padang.

Sulistiawan, D., Y. Januarsi, dan L. Alvia. 2011. Creative Accounting : Mengungkap Manajemen Laba dan Skandal Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.


(19)

Ujiyantho, M. A., dan B. A. Pramuka. 2007. "Mekanisme Corporate Governance, Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan". Artikel dipresentasikan pada Simposium Nasional Akuntansi X, di Makasar.

Ulum, I. 2015. Klinik Skripsi : Jurus-Jurus Jitu Menyusun Skripsi dan PKM. Malang: Aditya Media Publishing.

Wahyono, R. E. S., Wahidahwati, dan A. Sunaryo. 2013. "Pengaruh corporate governance pada praktik manajemen laba: studi pada industri perbankan Indonesia". Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. Volume 1 Nomor 2, No., hlm: 20.

Wahyuningsih, P. 2009. "Pengaruh Struktur Kepemilikan Institusional dan Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba". Fokus Ekonomi, Vol. 4, No. 2, hlm: 78-93.

Wardhani, R. 2006. "Mekanisme Corporate Governance dalam Perusahaan yang Mengalami Permasalahan Keuangan (Financially Distressed Firms)". Artikel dipresentasikan pada Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang, di Padang.


(20)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Skandal akuntansi merupakan isu bisnis yang selalu menarik karena menyangkut trik penyajian informasi. Indikasinya adalah selalu terjadi kasus kecurangan perusahaan yang menggunakan informasi keuangan sebagai media

(Sulistiawan et al., 2011). Munculnya skandal keuangan yang melibatkan

perusahaan-perusahaan besar Amerika seperti Enron, World Com, Global

Crossing, Adelphia dan Tyco serta beberapa perusahaan besar lainnya telah mempengaruhi kepercayaan publik terhadap laporan keuangan, pelaksanaan audit dan kompetensi dewan direksi perusahaan. Skandal keuangan tersebut tidak hanya menerpa perusahaan besar luar Negeri sebab beberapa kasus yang terjadi di Indonesia, seperti PT. Lippo Tbk dan PT. Kimia Farma Tbk juga

melibatkan pelaporan keuangan (financial reporting) yang berawal dari

terdeteksi adanya manipulasi (Boediono, 2005). Meskipun terjadi di negara yang berbeda, kasus-kasus tersebut memiliki kesamaan, yaitu bermotivasi untuk mendapatkan uang dengan cara ilegal sehingga konflik kepentingan merupakan area rawan yang perlu dicermati dari setiap kecurangan.

Perilaku manajemenlaba sebagai salah satu bentuk tindakan creative

accounting dari manajer tentunya tidak muncul dengan sendirinya, melainkan ada motivasi ekstrinsik dibalik perilaku tersebut. Hal ini berhubungan erat dengan teori keagenan dimana seorang manajer secara moral bertanggung


(21)

2

jawab memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham. Namun di sisi lain, manajer juga memiliki kepentingan pribadi untuk mengoptimalkan kesejahteraan mereka melalui pencapaian bonus yang dijanjikan oleh

pemegang saham (Sulistiawan et al., 2011). Sehingga terdapat perbedaan

kepentingan antara pihak manajer dan pemegang saham. Untuk itu, diperlukan

suatu mekanisme corporate governance yang bertujuan meminimalisir

masalah manipulasi laporan keuangan atau manajemen laba.

Corporate governance dapat didefinisikan sebagai susunan aturan yang menentukan hubungan antara pemegang saham, manajer, kreditor, pemerintah, karyawan, dan stakeholder internal dan eksternal yang lain sesuai dengan hak dan tanggung jawabnya (FCGI, 2003) dalam Nasution dan

Setiawan (2007). Mekanisme corporate governance memiliki kemampuan

dalam kaitannya menghasilkan suatu laporan keuangan yang memiliki kandungan informasi laba (Indrawati dan Yulianti, 2010). Ada beberapa

komponen corporate governance yang sering digunakan dalam penelitian

untuk mengetahui pengaruhnya terhadap manajemen laba. Pertama, kepemilikan institusional yang dimana menurut Wahyuningsih (2009) kehadiran kepemilikan institusional yang tinggi membatasi manajer untuk melakukan manajemen laba. Kedua, dengan memperbesar kepemilikan saham

perusahaan oleh manajemen (managerial ownership) (Jensen dan Meckling,

1976) dalam (Ujiyantho dan Pramuka, 2007), sehingga kepentingan pemilik atau pemegang saham akan dapat disejajarkan dengan kepentingan manajer. Ketiga, dengan komposisi dewan komisaris melalui perannya dalam


(22)

3

menjalankan fungsi pengawasan, komposisi dewan dapat mempengaruhi pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu laporan laba yang berkualitas (Boediono, 2005). Keempat, untuk ukuran dewan komisaris Nasution dan Setiawan (2007) menyatakan bahwa dengan jumlah komisaris yang lebih sedikit lebih mampu mengurangi indikasi manajemen laba daripada jumlah komisaris yang banyak. Terakhir, komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani masalah pengendalian (Wahyuningsih, 2009).

Sehubungan dengan pelaksanaan GCG, Pemerintah juga makin

menyadari perlunya penerapan good governance di sektor publik, mengingat

pelaksanaan GCG oleh dunia usaha tidak mungkin dapat diwujudkan tanpa

adanya good public governance dan partisipasi masyarakat (KNKG,

2006).Selain itu, good corporate governance pada industri perbankan menjadi

lebih penting untuk saat ini dan masa-masa yang akan datang, mengingat resiko dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan akan semakin

meningkat (Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 Tentang

Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, 2006).

Penelitian mengenai pengaruh corporate governance terhadap

manajemen laba telah banyak dilakukan, salah satunya penelitian Boediono (2005) pada industri manufaktur di BEJ dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis) yang hasilnya kepemilikan institusional memberikan tingkat pengaruh terhadap manajemen laba yang cukup kuat. Sementara kepemilikan


(23)

4

manajerial dan komposisi dewan komisaris memberikan tingkat pengaruh

terhadap manajemen laba yang sangat lemah. Pengaruh corporate governance

terhadap manajemen laba juga telah dibuktikan secara empiris oleh Nasution dan Setiawan (2007) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ. Dari hasil pengujian regresi linear berganda ditemukan bahwa secara individual, komposisi dewan komisaris dan keberadaan komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba sedangkan untuk ukuran dewan komisaris berpengaruh positif. Sementara, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Namun secara keseluruhan dapat disimpulkan

bahwa mekanisme corporate governance telah efektif mengurangi manajemen

laba perusahaan perbankan.

Ujiyantho dan Pramuka (2007) menguji mekanisme corporate

governance, manajemen laba dan kinerja keuangan menggunakan metode regresi pada sektor perusahaan manufaktur. Hasilnya menunjukkan kepemilikan institusional dan jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba sementara kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba dan untuk proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Namun secara keseluruhan pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen dan jumlah dewan komisaris secara bersama-sama teruji dengan tingkat pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba. Sementara hasil


(24)

5

kepemilikan institusional dan corporate governance terhadap manajemen laba

dengan menggunakan regresi linear menunjukkan bahwa semua variabel yaitu kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite audit, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Penelitian Murhadi (2009) tentang pengaruh good corporate

governance terhadap praktik earnings management pada perusahaan terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode OLS ditemukan

bahwa praktik GCG berpengaruh signifikan terhadap praktik EM (earning

management) yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Namun dari lima

indikator GCG yakni komite audit, komisaris independen, CEO duality, top

share dan koalisi pemegang saham, yang berpengaruh signifikan hanya dua

yakni CEO duality dan top share. Dualisme antara pemilik yang sekaligus

menjadi CEO mendorong peningkatan terjadinya praktik earning

management. Jao dan Pagalung (2011) juga melakukan penelitian mengenai

corporate governance, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap manajemen laba perusahaan manufaktur Indonesia. Dari hasil pengujian regresi linear berganda diketahui bahwa kepemilikan manajerial, komposisi dewan komisaris independen, dan jumlah pertemuan komite audit mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba sedangkan ukuran perusahaan mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap manajemen laba dan leverage tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.


(25)

6

Kemudian penelitian yang dilakukan Raharja dan Nasikin (2014)

tentang pengaruh good corporate governance yang meliputi komposisi dewan

komisaris, kepemilikan institusional dan komite audit serta leverage keuangan

terhadap manajemen laba dengan menggunakan level of signifikan

menyatakan komposisi dewan komisaris dan variabel leverage berpengaruh

signifikan terhadap manajemen laba, begitu pula dengan kepemilikan institusional yang menunjukkan pengaruh terhadap manajemen laba. Sementara, komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Pemilihan sektor perbankan sebagai sampel mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Nasution dan Setiawan (2007). Sektor perbankan dipilih karena menurut Nasution dan Setiawan (2007) industri perbankan memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Industri perbankan mempunyai regulasi yang lebih ketat dibandingkan dengan industri

lain, misalnya suatu bank harus memenuhi kriteria capital adequacy ratio

minimum. Bank Indonesia menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam penentuan status suatu bank (apakah bank tersebut merupakan bank yang sehat atau tidak). Oleh karena itu, perlu suatu mekanisme untuk meminimalkan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan perbankan.

Salah satu mekanisme yang dapat digunakan adalah praktik corporate

governance.

Penelitian ini menguji pengaruh corporate governance terhadap


(26)

7

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen

laba?

2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen

laba?

3. Apakah komposisi dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen

laba?

4. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen

laba?

5. Apakah komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh:

1. Kepemilikan institusional terhadap manajemen laba.

2. Kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba.

3. Komposisi dewan komisaris terhadap manajemen laba.

4. Ukuran dewan komisaris terhadap manajemen laba.

5. Komite audit terhadap manajemen laba.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada para


(27)

8

khususnya sektor perbankan di Indonesia dalam memahami

model-model corporate governance serta praktik manajemen laba,

sehingga dapat meningkatkan nilai dan pertumbuhan perusahaan; 2. Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan

kajian akuntansi keuangan mengenai agency theory dan corporate

governance sehingga dapat memperoleh model-model corporate

governance yang secara konseptual mempengaruhi tindakan

manajemen laba;

3. Hasil penelitian ini mungkin juga dapat menjadi acuan penelitian-penelitian sejenis dan penelitian-penelitian lanjutan.


(1)

menjalankan fungsi pengawasan, komposisi dewan dapat mempengaruhi pihak manajemen dalam menyusun laporan keuangan sehingga dapat diperoleh suatu laporan laba yang berkualitas (Boediono, 2005). Keempat, untuk ukuran dewan komisaris Nasution dan Setiawan (2007) menyatakan bahwa dengan jumlah komisaris yang lebih sedikit lebih mampu mengurangi indikasi manajemen laba daripada jumlah komisaris yang banyak. Terakhir, komite audit dianggap sebagai penghubung antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan pihak manajemen dalam menangani masalah pengendalian (Wahyuningsih, 2009).

Sehubungan dengan pelaksanaan GCG, Pemerintah juga makin menyadari perlunya penerapan good governance di sektor publik, mengingat pelaksanaan GCG oleh dunia usaha tidak mungkin dapat diwujudkan tanpa adanya good public governance dan partisipasi masyarakat (KNKG, 2006).Selain itu, good corporate governance pada industri perbankan menjadi lebih penting untuk saat ini dan masa-masa yang akan datang, mengingat resiko dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan akan semakin meningkat (Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum, 2006).

Penelitian mengenai pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba telah banyak dilakukan, salah satunya penelitian Boediono (2005) pada industri manufaktur di BEJ dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis) yang hasilnya kepemilikan institusional memberikan tingkat pengaruh terhadap manajemen laba yang cukup kuat. Sementara kepemilikan


(2)

manajerial dan komposisi dewan komisaris memberikan tingkat pengaruh terhadap manajemen laba yang sangat lemah. Pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba juga telah dibuktikan secara empiris oleh Nasution dan Setiawan (2007) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEJ. Dari hasil pengujian regresi linear berganda ditemukan bahwa secara individual, komposisi dewan komisaris dan keberadaan komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba sedangkan untuk ukuran dewan komisaris berpengaruh positif. Sementara, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Namun secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa mekanisme corporate governance telah efektif mengurangi manajemen laba perusahaan perbankan.

Ujiyantho dan Pramuka (2007) menguji mekanisme corporate governance, manajemen laba dan kinerja keuangan menggunakan metode regresi pada sektor perusahaan manufaktur. Hasilnya menunjukkan kepemilikan institusional dan jumlah dewan komisaris tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba sementara kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba dan untuk proporsi dewan komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Namun secara keseluruhan pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen dan jumlah dewan komisaris secara bersama-sama teruji dengan tingkat pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba. Sementara hasil penelitian Wahyuningsih (2009) yang meneliti tentang pengaruh struktur


(3)

kepemilikan institusional dan corporate governance terhadap manajemen laba dengan menggunakan regresi linear menunjukkan bahwa semua variabel yaitu kepemilikan institusional, proporsi dewan komisaris independen, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite audit, ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

Penelitian Murhadi (2009) tentang pengaruh good corporate governance terhadap praktik earnings management pada perusahaan terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan metode OLS ditemukan bahwa praktik GCG berpengaruh signifikan terhadap praktik EM (earning management) yang dilakukan oleh suatu perusahaan. Namun dari lima indikator GCG yakni komite audit, komisaris independen, CEO duality, top share dan koalisi pemegang saham, yang berpengaruh signifikan hanya dua yakni CEO duality dan top share. Dualisme antara pemilik yang sekaligus menjadi CEO mendorong peningkatan terjadinya praktik earning management. Jao dan Pagalung (2011) juga melakukan penelitian mengenai corporate governance, ukuran perusahaan, dan leverage terhadap manajemen laba perusahaan manufaktur Indonesia. Dari hasil pengujian regresi linear berganda diketahui bahwa kepemilikan manajerial, komposisi dewan komisaris independen, dan jumlah pertemuan komite audit mempunyai pengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba sedangkan ukuran perusahaan mempunyai hubungan negatif signifikan terhadap manajemen laba dan leverage tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba.


(4)

Kemudian penelitian yang dilakukan Raharja dan Nasikin (2014) tentang pengaruh good corporate governance yang meliputi komposisi dewan komisaris, kepemilikan institusional dan komite audit serta leverage keuangan terhadap manajemen laba dengan menggunakan level of signifikan menyatakan komposisi dewan komisaris dan variabel leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba, begitu pula dengan kepemilikan institusional yang menunjukkan pengaruh terhadap manajemen laba. Sementara, komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba.

Pemilihan sektor perbankan sebagai sampel mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Nasution dan Setiawan (2007). Sektor perbankan dipilih karena menurut Nasution dan Setiawan (2007) industri perbankan memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Industri perbankan mempunyai regulasi yang lebih ketat dibandingkan dengan industri lain, misalnya suatu bank harus memenuhi kriteria capital adequacy ratio minimum. Bank Indonesia menggunakan laporan keuangan sebagai dasar dalam penentuan status suatu bank (apakah bank tersebut merupakan bank yang sehat atau tidak). Oleh karena itu, perlu suatu mekanisme untuk meminimalkan manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan perbankan. Salah satu mekanisme yang dapat digunakan adalah praktik corporate governance.

Penelitian ini menguji pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba di industri perbankan Indonesia.


(5)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap manajemen laba?

2. Apakah kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap manajemen laba?

3. Apakah komposisi dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba?

4. Apakah ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap manajemen laba?

5. Apakah komite audit berpengaruh terhadap manajemen laba?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris pengaruh:

1. Kepemilikan institusional terhadap manajemen laba. 2. Kepemilikan manajerial terhadap manajemen laba. 3. Komposisi dewan komisaris terhadap manajemen laba. 4. Ukuran dewan komisaris terhadap manajemen laba. 5. Komite audit terhadap manajemen laba.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran kepada para pemakai laporan keuangan dan praktisi penyelenggara perusahaan


(6)

khususnya sektor perbankan di Indonesia dalam memahami model-model corporate governance serta praktik manajemen laba, sehingga dapat meningkatkan nilai dan pertumbuhan perusahaan; 2. Diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan

kajian akuntansi keuangan mengenai agency theory dan corporate governance sehingga dapat memperoleh model-model corporate governance yang secara konseptual mempengaruhi tindakan manajemen laba;

3. Hasil penelitian ini mungkin juga dapat menjadi acuan penelitian-penelitian sejenis dan penelitian-penelitian lanjutan.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba di Industri Perbankan Indonesia

0 12 66

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA ( STUDI EMPIRIS PADA PERBANKAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA ).

0 1 17

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA.

0 1 16

BAB 1 PENDAHULUAN PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA.

0 1 7

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA Pengaruh Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Industri Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 15

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia.

0 1 15

PENDAHULUAN Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia.

0 1 8

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA Pengaruh Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Di Industri Perbankan Indonesia.

0 2 15

AKPM05. PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA

0 0 26

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA DI INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 1 18