41
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
1. Pemberian terak baja berpengaruh nyata meningkatkan pH, basa-basa Ca dan Mg dapat dipertukarkan, serta unsur mikro Mn-tersedia. Pemberian terak baja
juga berpengaruh nyata meningkatkan kadar Ca dan Mg bagi tanaman. 2. Pemberian terak baja berpengaruh nyata meningkatkan tinggi tanaman,
jumlah anakan maksimum dan anakan produktif, serta biomassa tanaman. Selain itu pemberian terak baja sebagai pupuk silikat berpengaruh nyata
meningkatkan bobot gabah kering panen, bobot gabah kering giling dan bobot kering gabah bernas, serta menurunkan persentase gabah hampa.
3. Pemberian terak baja menurunkan kelarutan logam berat karena pH tanah meningkat. Kandungan logam berat dalam tanah dan gabah masih dalam
ambang batas normal, kecuali kandungan logam berat arsen pada gabah. 4. Secara ekonomi, pemanfaatan terak baja dapat mengurangi penggunaan
pupuk konvensional. Dapat dilihat dari nilai efisiensi pupuk yang tinggi pada perlakuan terak baja.
5.2. Saran
Diperlukan penelitian lebih banyak mengenai pengaruh terak baja terhadap kandungan logam berat tanah maupun gabah, sehingga terak baja dapat dipastikan
aman untuk diaplikasikan sebagai pupuk dan beras layak untuk dikonsumsi manusia. Selain itu alangkah baiknya jika dilakukan percobaan lapang, untuk menguji lebih
lanjut pengaruh terak baja bagi pertumbuhan dan produksi tanaman.
42
VI. DAFTAR PUSTAKA
Andriesse, 1988. Nature and Management of Tropical Peat Soil. FAO Soils Bulletin 5:5. Roma.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. http : agribisnis.deptan.go.id ... batas maksimum cemaran logam berat dalam pangan SNI 7387-2009. pdf. diakses
pada tanggal 30 Oktober 2010. Barchia, M. F. 2002. Emisi Karbon dan Produktivitas Tanah pada Lahan Gambut
yang Diperkaya Bahan Mineral Berkadar Besi Tinggi pada Sistem Olah Tanah yang Berbeda. Disertasi Program Pascasarjana IPB, Bogor.
--------------. 2006. Gambut : Agroekosistem dan Transformasi Karbon. Gajahmada University Press, Yogyakarta.
Darmawijaya, M. I. 1990. Klasifikasi Tanah Dasar Teori bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia, Gajahmada University Press, Yogyakarta.
Darmono, 1995. Logam dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. UI Press, Jakarta. De Datta, S.K. 1981. Principles and Practices of Rice Production. John Willey and
Sons, Inc. New York. Driessen P.M., and Soepraptohardjo, 1974. Organic Soils. pp 8-13. In Soils for
Agricultural Expansion in Indonesia. ATA 106 Bulletin 1. Soils Research Institut. Bogor.
Halim, A. 1987. Pengaruh Pencampuran Tanah Mineral dan Basa dengan Tanah Gambut Pedalaman Kalimantan Tengah dalam Budidaya Tanaman Kedelai,
Disertasi S3. Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Leiwakabessy, F.M. dan A. Sutandi. 2004. Pupuk dan Pemupukan. Departemen Ilmu
Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Noor, M. 2001. Pertanian Lahan Gambut “Potensi dan Kendala”. Kanisius,
Yogyakarta. Notohadiprawiro, T. 1986. Tanah Eustrin : Watak, Sifat, Kelakuan dan
Kesuburannya. Ghalia, Jakarta. Prasetyo, T.B. 1996. Perilaku Asam-Asam Organik Meracun pada Tanah Gambut
yang Diberi Garam Na dan Beberapa Unsur Mikro dalam Kaitannya dengan Hasil Padi. Disertasi. Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
43
Salampak. 1999. Peningkatan Produktivitas Tanah Gambut yang Disawahkan dengan Pemberian Bahan Amelioran Tanah Mineral Berkadar Besi Tinggi. Disertasi.
Program Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor. Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Departemen Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian.
Institut Pertanian Bogor. Bogor. Suendarti, M. 2004. Pemanfaatan Bakteri Pengakumulasi Logam Berat Pb dan Cd
untuk Menurunkan Kandungan Logam Berat pada Beras Tercemar Limbah Industri. Disertasi Program Pascasarjana IPB, Bogor.
Sulaeman, Suparto, dan Eviati. 2005. Analisis Kimia Tanah, Tanaman, Air, dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah, Bogor.
Suwarno and I. Goto. 1997. Effect of Indonesia Electric Furnace Slag on the Rice Yield and Chemical Properties of Soils. pp 803-804. In Plant Nutrition for
Sustainable Food Production and Environment. Kluwer Academic Publisher. -----------------. 1997. Mineralogical and Chemical Properties of Indonesian Electric
Furnace Slag and its Application Effect as Soil Amendment. Journal of Agricultural Science, Tokyo Nogyo Daigaku. 42 3 : 151-162
Tan K.H., 1998. Dasar-Dasar Kimia Tanah. Indonesia Edition Cetakan Ketiga. Penerjemah D.H. Goenadi. Gadjah Mada University Press.
Yoshida, S. 1981. Fundamentals of Rice Crop Science. International Rice Research Institute, Los Banos, Philippines.
LAMPIRAN
45
Tabel Lampiran 1. Komposisi Hara Terak Baja
Parameter Satuan Nilai pH H
2
O - 11.1 EC dS
m
-1
0.38 P
2
O
5
-tersedia 0.21
SiO
2
-tersedia 5.09
B-tersedia ppm 38.7
P
2
O
5
0.37 K
2
O 0.18 CaO 21.6
MgO 11.6 SiO
2
14.6 Fe
2
O
3
42.6 Al
2
O
3
7.21 MnO
2
1.55 Na
2
O 0.33 Cu ppm
146.2 Zn ppm
242.7 B ppm
66.3 Daya Netralisasi
67.6 Sumber : Suwarno 1997
46
Tabel Lampiran 2. Analisis Ragam pH Tanah
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 3.959
a
13 0.305 12.600
0.000 Perlakuan 3.959
13 0.305
12.600 0.000
Galat 1.015 42
0.024 Total 4.974
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap pH tanah dengan taraf α = 5
Tabel Lampiran 3. Analisis Ragam Ca-dd Tanah
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 279.787
a
13 21.522 11.166
0.000 Perlakuan 279.787
13 21.522
11.166 0.000
Galat 80.953 42
1.927 Total 360.740
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap Ca-dd Tanah dengan taraf α = 5
Tabel Lampiran 4. Analisis Ragam Mg-dd Tanah
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 40.441
a
13 3.111 16.701
0.000 Perlakuan 40.441
13 3.111
16.701 0.000
Galat 7.823 42
0.186 Total 48.264
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap Mg-dd Tanah dengan taraf α = 5
47
Sangat Masam
Masam Agak
Masam Netral
Alkalis Agak
Alkalis
Tabel Lampiran 5. Kriteria Penilaian Analisis Tanah Pusat Penelitian Tanah, 1983 dalam
Sulaeman et al., 2005
Sifat Tanah Sangat Rendah
Rendah Sedang
Tinggi Sangat Tinggi
C-Organik 1,00
1,00-2,00 2,01-3,00
3,01-5,00 5,00
Nitrogen 0,10
0,10-0,20 0,21-0,50
0,51-0,75 0,75
CN 5
5 - 10 11 - 15
16 - 25 25
P
2
O
5
HCl mg100g 10
10 - 20 21 - 40
41 - 60 60
P
2
O
5
Bray-1 ppm 10
10 - 15 16 - 25
26 - 35 35
P
2
O
5
Olsen ppm 10
10 - 25 26 - 45
46 - 60 60
K
2
O HCl 25 mg100g 10
10 - 20 21 - 40
41 - 60 60
KTK me100g 5
5 - 16 17 - 24
25 - 40 40
Susunan Kation: K me100g
0,1 0,1-0,2
0,3-0,5 0,6-1,0
1,0 Na me100g
0,1 0,1-0,3
0,4-0,7 0,8-1,0
1,0 Mg me100g
0,4 0,4-1,0
1,1-2,0 2,1-8,0
8,0 Ca me100g
0,2 2 - 5
6 - 10 11 - 20
20 Kejenuhan Basa
20 20 - 35
36 - 50 51 - 70
70 Aluminium
10 10 - 20
21 - 30 31 - 60
60
pH H
2
O 4,5
4,5-5,5 5,6-6,5
6,6-7,5 7,6-8,5
8,5
48
Tabel Lampiran 6. Analisis Ragam Kadar Fe-tersedia dalam Tanah
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 292.214
a
13 22.478 1.055
0.421 Perlakuan 292.214
13 22.478
1.055 0.421
Galat 894.803 42
21.305 Total 1187.017
55
Tabel Lampiran 7. Analisis Ragam Kadar Mn-tersedia dalam Tanah
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 25727.845
a
13 1979.065 27.334
0.000 Perlakuan 25727.845
13 1979.065
27.334 0.000
Galat 3040.909 42
72.403 Total 28768.754
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap Kadar Mn-tersedia dalam tanah dengan taraf
α = 5
Tabel Lampiran 8. Analisis Ragam Kadar Cu-tersedia dalam Tanah
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 0.569
a
13 0.044 1.308
0.247 Perlakuan 0.569
13 0.044
1.308 0.247
Galat 1.406 42
0.033 Total 1.976
55
Tabel Lampiran 9. Persyaratan Logam Berat dalam Tanah Sulaeman et al., 2005
Elemen Batas Normal Batas
Kritis ………….mgkg………….
Pb 2-300 100-400 Cd 0.01-2.0 3.0-8.0
As 0.1-40 20-50 Sn 1-200
50 Hg 0.01-0.5 0.3-5
Sumber : Balai Penelitian Tanah 2005
Tabel Lampiran 10. Pengaruh Terak Baja terhadap Pertumbuhan Tanaman
Perlakuan Tinggi Tanaman
Rataan Anakan
Maksimum Rataan
Anakan Produktif Rataan
Biomassa Tanaman Rataan
1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 1
2 3
4 …..……..cm…………..
………………….batangpot…………………. ……………gpot……………
Kontrol 29 38.5
32.3 20 29.95 2 2 2 2 2.00 2 2 2 2 2.00 0.79 0.77 1.16 0.99 0.93 Standar
70.8 75.2 70 76.8 73.20 13 9 14 14 12.50 13 7 13 14 11.75 24.23 21.30 31.28 25.44 25.56 NPK
1 74.4
74.5 70.5 46 66.35 2 5 3 3 3.25 2 5 2 3 3.00 9.70 7.75 8.51 2.19 7.04
NPK 1 + 1 Slag 72.5 79.6 69.5 73.2 73.70
7 6
5 8
6.50 7
6 5
8 6.50
14.26 9.33
10.99 21.72 14.08
NPK 1 + 2 Slag 85.2 80.5 90.4 85.3 85.35
6 12
7 7
8.00 6
12 7
7 8.00
15.85 28.24 20.86 27.13 23.02
NPK 1 + 3 Slag 87.6 68.1 96.8 86.5 84.75
5 4
9 9
6.75 5
4 9
9 6.75
11.64 9.70
22.45 18.36 15.54
NPK 1 + 4 Slag 92.8 90.2 84.4 97.7 91.28
10 13 12 13 12.00
10 13 12 13 12.00
24.55 29.85 30.53 49.37 33.58
NPK 1 + 5 Slag 65.6 89.5 91.4 90.3 84.20
4 20 11 24
14.75 4
19 11 21 13.75
11.66 53.28 30.83 60.24 39.00
NPK 2
65.5 75.4
67.4 40.1 62.10 5 4 3 2 3.50 4 1 3 2 2.50 5.84 10.65 5.86 2.30 6.16
NPK 2 + 1 Slag 70.8 50.5 68.5 67.2 64.25
6 5
5 3
4.75 6
3 3
3 3.75
9.60 3.45
13.91 7.67
8.66 NPK 2 + 2 Slag 80.9 84.5 67.4 86.2
79.75 11 21
6 12
12.50 11 20
6 12
12.25 14.07 51.07 21.32 36.02
30.62 NPK 2 + 3 Slag 90.6 83.2 82.1 96.3
88.05 20 12
7 14
13.25 20 12
7 14
13.25 50.28 32.92
23.3 20.15
31.66 NPK 2 + 4 Slag
95 91.7 89.3 83.2
89.80 14 12 17 13
14.00 13 12 17 13
13.75 37.17 25.80 42.15 33.70
34.71 NPK 2 + 5 Slag
98 89.3 86.5 85.5
89.83 16 16 22 18
18.00 15 16 21 18
17.50 18.21 83.64 62.04 41.42
51.33
50
Tabel Lampiran 11. Analisis Ragam Tinggi Tanaman Padi
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 14253.454 13
1096.420 13.754
0.000 Perlakuan 14253.454
13 1096.420
13.754 0.000
Galat 3348.085 42
79.716 Total
17601.539 55
Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman padi dengan taraf α = 5
Tabel Lampiran 12. Analisis Ragam Anakan Maksimum Padi
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 1323.804
a
13 101.831 7.507
0.000 Perlakuan 1323.804
13 101.831
7.507 0.000
Galat 569.750 42
13.565 Total 1893.554
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan maksimum padi dengan taraf
α = 5
Tabel Lampiran 13. Analisis Ragam Anakan Produktif Padi
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 1318.589
a
13 101.430 8.382
0.000 Perlakuan 1318.589
13 101.430
8.382 0.000
Galat 569.750 42
12.101 Total 1893.554
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap jumlah anakan produktif padi dengan taraf α
= 5
Tabel Lampiran 14. Analisis Ragam Biomassa Tanaman Padi
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 11254.335
a
13 865.718 5.911
0.000 Perlakuan 11254.335
13 865.718
5.911 0.000
Galat 6150.953 42
146.451 Total 17405.228
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap biomassa tanaman padi dengan taraf α = 5
51
Tabel Lampiran 15. Analisis Ragam Bobot Gabah Kering Panen Padi
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 6640.422 13
510.802 7.079
0.000 Perlakuan 6640.422
13 510.802
7.079 0.000
Galat 3030.442 42
72.153 Total 9670.865
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap bobot gabah kering panen padi dengan taraf
α = 5
Tabel Lampiran 16. Analisis Ragam Bobot Gabah Kering Giling Padi
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 5180.904
a
13 398.531 6.631
0.000 Perlakuan 5180.904
13 398.531
6.631 0.000
Galat 2524.154 42
60.099 Total 7705.057
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap bobot gabah kering giling padi dengan taraf
α = 5
Tabel Lampiran 17. Analisis Ragam Bobot Gabah Kering Bernas Padi
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 3.959
a
13 0.305 12.600
0.000 Perlakuan 3.959
13 0.305
12.600 0.000
Galat 1.015 42
0.024 Total 4.974
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap bobot gabah kering bernas padi dengan taraf
α = 5
Tabel Lampiran 18. Analisis Ragam Persentase Gabah Hampa Padi
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 5932.735
a
13 456.364 3.290
0.002 Perlakuan 5932.735
13 456.364
3.290 0.002
Galat 5825.886 42
138.712 Total 11758.621
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap persentase gabah hampa padi dengan taraf α
= 5
52
Tabel Lampiran 19. Analisis Ragam Kadar Hara N Tanaman
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 1.375
a
13 0.106 2.546
0.011 Perlakuan 1.375
13 0.106
2.546 0.011
Galat 1.744 42
0.042 Total 3.119
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap kadar hara N tanaman dengan taraf α = 5
Tabel Lampiran 20. Analisis Ragam Kadar Hara P Tanaman
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 0.038
a
13 0.003 1.487
0.163 Perlakuan 0.038
13 0.003
1.487 0.163
Galat 0.082 42
0.002 Total 0.120
55
Tabel Lampiran 21. Analisis Ragam Kadar Hara K Tanaman
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 13.082
a
13 1.006 2.926
0.004 Perlakuan 13.082
13 1.006
2.926 0.004
Galat 14.444 42
0.344 Total 27.526
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap kadar hara K tanaman dengan taraf α = 5
Tabel Lampiran 22. Analisis Ragam Serapan Hara N Tanaman
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 1.300E6
a
13 99969.262 6.362
0.000 Perlakuan 1299600.403
13 99969.262
6.362 0.000
Galat 659961.232 42
15713.363 Total 1959561.635
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap serapan hara N tanaman dengan taraf α = 5
53
Tabel Lampiran 23. Analisis Ragam Serapan Hara P Tanaman
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 35688.299
a
13 2745.254 5.408
0.000 Perlakuan 35688.299
13 2745.254
5.408 0.000
Galat 21319.155 42
507.599 Total 57007.454
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap serapan hara P tanaman dengan taraf α = 5
Tabel Lampiran 24. Analisis Ragam Serapan Hara K Tanaman
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 4.597E6
a
13 353585.619 6.608
0.000 Perlakuan 4596613.048
13 353585.619
6.608 0.000
Galat 2247395.203 42
53509.410 Total 6844008.251
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap serapan hara K tanaman dengan taraf α = 5
Tabel Lampiran 25. Analisis Ragam Kadar Ca dalam Tanaman
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 2.583
a
13 0.199 4.000
0.000 Perlakuan 2.583
13 0.199
4.000 0.000
Galat 2.086 42
0.050 Total 4.669
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap Kadar Ca dalam tanaman dengan taraf α =
5
Tabel Lampiran 26. Analisis Ragam Kadar Mg dalam Tanaman
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 80.455
a
13 6.189 10.596
0.000 Perlakuan 80.455
13 6.189
10.596 0.000
Galat 24.532 42
0.584 Total 104.986
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap Kadar Mg dalam tanaman dengan taraf α =
5
54
Tabel Lampiran 27. Analisis Ragam Kadar Cu dalam Tanaman
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 191.089
a
13 14.699 3.045
0.003 Perlakuan 191.089
13 14.699
3.045 0.003
Galat 202.750 42
4.827 Total 393.839
55 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap Kadar Cu dalam tanaman dengan taraf α =
5
Tabel Lampiran 28. Batas Maksimum Logam Berat pada Beras SNI 7387:2009
Elemen Batas Maksimum Cemaran
…………..mgkg………….. Pb 0.3
Cd 0.4 As 0.5
Sn 40 Hg 0.05
Sumber : Badan Standarisasi Nasional 2009
Tabel Lampiran 29. Analisis Ragam Efisiensi Pupuk N
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 6287.400
a
12 523.950 4.823
0.000 Perlakuan 6287.400
12 523.950
4.823 0.000
Galat 4236.428 39
108.626 Total 10523.827
51 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap efisiensi pupuk N dengan taraf α = 5
Tabel Lampiran 30. Analisis Ragam Efisiensi Pupuk P
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 5785.096
a
12 482.091 4.386
0.000 Perlakuan 5785.096
12 482.091
4.386 0.000
Galat 4287.115 39
109.926 Total 10072.211
51 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap efisiensi pupuk P dengan taraf α = 5
55
Tabel Lampiran 31. Analisis Ragam Efisiensi Pupuk K
Sumber Keragaman Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas Derajat Tengah F-Hitung P-Value
Model 26463.258
a
12 2205.271 3.355
0.002 Perlakuan 26463.258
12 2205.271
3.355 0.002
Galat 25637.925 39
657.383 Total 52101.182
51 Pemberian terak baja berpengaruh nyata terhadap efisiensi pupuk K dengan taraf α = 5
56
Tabel Lampiran 32. Pengaruh Terak Baja terhadap Basa-Basa Dapat Dipertukarkan
Perlakuan Kadar Ca
Kadar Mg Rataan
1 2 3 4 Rataan
1 2 3 4 ……………………………me100
g…………………………... Kontrol
4.22 3.41 4.15 3.84 3.91
1.08 0.90 1.05 1.03 1.01
Standar 3.97 3.42 4.95 5.38
4.43 0.83 0.98 0.97 1.12
0.97 NPK
1 4.04 6.84 4.55 8.93
6.09 1.14 2.11 0.99 2.48
1.68 NPK 1 + 1 Slag
6.48 6.05
6.10 6.98
6.40 2.21 1.80 1.79 2.05 1.96
NPK 1 + 2 Slag 6.15
6.74 7.44
8.83 7.29
2.26 2.79 2.55 2.66 2.56 NPK 1 + 3 Slag
9.64 7.38
8.56 8.39
8.49 3.40 2.82 2.98 2.78 3.00
NPK 1 + 4 Slag 8.92
8.56 9.66
8.86 9.00
3.16 3.13 3.38 2.93 3.15 NPK 1 + 5 Slag
9.57 11.18 11.41 11.14 10.83 3.32 3.70 3.65 3.29 3.49
NPK 2
3.23 4.49 4.58 4.20 4.13
0.84 0.97 1.03 0.88 0.93
NPK 2 + 1 Slag 5.40
5.53 6.34
7.22 6.12
1.45 1.64 1.72 1.51 1.58 NPK 2 + 2 Slag
8.32 8.33
11.07 11.52 9.81 2.26 2.08 2.35 3.39 2.52
NPK 2 + 3 Slag 9.29
8.81 8.86
7.66 8.65
2.75 2.71 2.87 2.37 2.67 NPK 2 + 4 Slag
3.18 9.21
10.46 9.74
8.15 0.86 2.79 3.16 3.07 2.47
NPK 2 + 5 Slag 9.22 12.28 11.20
9.81 10.63
2.96 3.90 3.33 2.92 3.28
57
Tabel Lampiran 33. Pengaruh Terak Baja terhadap pH dan Kadar Air Tanah
Perlakuan Kadar Air
Rataan pH
Rataan 1 2 3 4
1 2
3 4
………………………… Kontrol
295.31 400.00 357.38 292.37 336.26 4.4 4.3 4.5 4.5 4.43 Standar
379.05 423.71 258.55 277.55 334.72 4.4 4.5 4.7 4.7 4.58 NPK
1 323.97 293.33 303.20 372.07 323.14
4.3 4.5 4.7 4.6 4.53 NPK 1 + 1 Slag
242.86 380.95
312.50 291.24
306.89 4.8
5 4.9
4.9 4.90
NPK 1 + 2 Slag 398.15
216.48 341.22
265.07 305.23
5 5
4.9 5.1
5.00 NPK 1 + 3 Slag
274.00 261.70
272.06 290.78 274.64 5.1 5.1 4.9 5.2 5.08
NPK 1 + 4 Slag 257.05
275.54 252.38
237.50 255.62
5.2 5
5.1 5.2
5.13 NPK 1 + 5 Slag
252.67 270.29
191.28 278.68 248.23 5.1 5.5 5.4 5.4 5.35
NPK 2
279.56 266.91 369.11 372.90 322.12 4.9 4.8 4.7 4.8 4.80
NPK 2 + 1 Slag 400.00
292.48 239.87 296.43 307.19
4.7 5.2 5.1 4.6 4.90 NPK 2 + 2 Slag
322.39 276.92
306.25 281.68
296.81 5
5 5
5 5.00
NPK 2 + 3 Slag 248.99
234.81 240.54
385.84 277.55
5 5.1
5.1 5
5.05 NPK 2 + 4 Slag
265.33 268.38
255.56 231.82
255.27 5
5.2 5
5.4 5.15
NPK 2 + 5 Slag 280.99
215.72 207.78
261.07 241.39
5 5.6
5.4 5.1
5.28
Tabel Lampiran 34. Pengaruh Terak Baja terhadap Unsur Mikro Tanah
Perlakuan Kadar Fe
Rataan Kadar Mn
Rataan Kadar Cu
Rataan 1 2 3 4
1 2 3 4 1
2 3
4 …………………………………………………ppm……………………………………………………
Kontrol 23.16 21.26
2.97 4.19
12.89 7.61 5.36
4.93 6.70 6.15 0.95 0.90 0.70 1.12 0.92 Standar
6.98 6.23
2.88 5.21 5.33
5.61 8.44 6.47 7.76 7.07 0.82 1.06 1.33 0.95 1.04
NPK 1 2.44
21.86 3.93
6.25 8.62 7.50
10.68 6.47 5.77 7.61 0.44 0.70 0.71 0.72 0.64
NPK 1 + 1 Slag 16.31
5.94 5.49
6.66 8.60 30.26 26.59 28.41 31.19
29.11 0.84 0.78 0.77 1.15
0.88 NPK 1 + 2 Slag
8.95 7.85
8.52 8.35 8.42
42.51 53.69 41.96 44.93 45.77
0.93 1.04 1.25 0.96 1.04
NPK 1 + 3 Slag 7.94
8.76 10.68 4.70 8.02
63.16 63.14 53.87 60.87 60.26
0.83 1.17 0.64 1.05 0.92
NPK 1 + 4 Slag 20.86
8.67 8.85
9.46 11.96 65.73 56.68 61.96 63.91 62.07 0.64 0.92 1.09 0.74 0.85
NPK 1 + 5 Slag 10.20
8.66 6.14
6.97 7.99 58.80 51.75 47.92 56.61
53.77 0.83 0.93 0.75 0.89
0.85 NPK 2
5.32 3.66
3.33 3.65 3.99
5.87 8.39
6.64 5.33 6.56 0.81 1.20 0.92 1.09 1.01 NPK 2 + 1 Slag
10.97 10.80 6.28
9.15 9.30 59.15 34.54 30.05 28.14
37.97 0.81 0.84 0.81 0.99
0.86 NPK 2 + 2 Slag
6.22 8.36
11.95 7.02 8.39 50.59 46.77 46.41 67.39
52.79 0.99 0.96 0.99 0.49
0.86 NPK 2 + 3 Slag
6.28 8.17
8.84 4.64 6.98
53.95 63.29 59.22 27.71 51.04
0.98 1.30 0.75 0.85 0.97
NPK 2 + 4 Slag 2.99
6.19 8.60
7.50 6.32 32.03 68.54 65.75 65.00
57.83 0.84 0.86 0.70 0.84
0.81 NPK 2 + 5 Slag
8.26 7.75
4.51 3.84 6.09
63.87 51.85 58.54 47.48 55.43
1.09 1.17 0.79 0.64 0.92
Tabel Lampiran 35. Pengaruh Terak Baja terhadap Produksi Tanaman
Perlakuan Bobot GKP
Rataan Bobot GKG
Rataan Bobot KGB
Rataan Persentase GH
Rataan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4
1 2 3 4 ……………………………………..……………..gpot……………….………………………………… ……………..……………..
Kontrol 0.73 0.77 0.78 0.39 0.67 0.63 0.64 0.69 0.34 0.58 0.62 0.59 0.67 0.32 0.55 1.59 7.81 2.90 5.88 4.55
Standar 4.57 6.19 16.18
22.49 12.36 2.34 3.16 13.90 19.73 9.78 0.97 1.43 12.12 18.89 8.35 58.55 54.75 12.81 4.26 32.59
NPK 1
2.26 5.31 2.12 1.85 2.89 0.74 4.13 0.86 0.56 1.57 0.38 3.90 0.27 0.43 1.25 48.65 5.57 68.60 23.21 36.51 NPK
1 +
1 Slag 13.72 10.38 11.18 20.15 13.86 11.85 8.90 8.27 16.41 11.36 11.66 8.52 7.58 16.15 10.98 1.60 4.27 8.34 1.58 3.95
NPK 1
+ 2
Slag 14.31 26.13 22.83 19.35 20.66 12.55 22.65 20.15 16.52 17.97 12.22 22.37 19.45 16.05 17.52 2.63 1.24 3.47 2.85 2.55 NPK
1 +
3 Slag 10.87 10.30 18.02 19.26 14.61 7.84 8.29 14.75 16.90 11.95 6.97 7.77 13.99 16.66 11.35 11.10 6.27 5.15 1.42 5.99
NPK 1 + 4 Slag 26.73 18.97 27.55 32.59
26.46 22.74 17.16 28.52 29.22 24.41 21.87 16.33 22.81 28.51 22.38 3.83 4.84 20.02 2.43 7.78 NPK
1 +
5 Slag 9.39 45.86 28.62 43.27 31.79 7.15 39.56 25.10 37.36 27.29 6.77 38.45 25.06 35.47 26.44 5.31 2.81 0.16 5.06 3.33
NPK 2
4.06 2.30 5.58 1.59 3.38 3.35 0.70 3.72 0.33 2.03 3.26 0.62 3.38 0.22 1.87 2.69 11.43 9.14 33.33 14.15 NPK 2 + 1 Slag
9.74 2.50
3.38 2.75
4.59 7.86
1.10 2.01
2.28 3.31 7.57 0.91 1.67 2.13 3.07 3.69 17.27
16.92 6.58 11.11
NPK 2
+ 2
Slag 20.09 43.00 12.05 18.77 23.48 14.83 38.39 9.13 15.65 19.50 14.43 34.39 8.73 14.78 18.08 2.70 10.42 4.38 5.56 5.76 NPK
2 +
3 Slag 46.03 26.56 16.18 20.30 27.27 39.82 22.54 13.32 16.43 23.03 38.43 21.76 13.00 15.18 22.09 3.49 3.46 2.40 7.61 4.24
NPK 2
+ 4
Slag 35.69 31.31 31.06 17.21 28.82 31.12 24.41 26.15 13.25 23.73 30.47 21.90 25.40 12.13 22.48 2.09 10.28 2.87 8.45 5.92 NPK
2 +
5 Slag 16.87 37.60 29.75 41.81 31.51 14.70 32.16 25.93 35.48 27.07 13.26 28.13 23.02 34.39 24.70 9.80 12.53 11.22 3.07 9.16
Tabel Lampiran 36. Pengaruh Terak Baja terhadap Kadar Hara Tanaman
Perlakuan Kadar N
Rataan Kadar P
Rataan Kadar K
Rataan 1 2 3 4
1 2 3 4 1 2 3 4
………………………………………………………………………………………..………………………………. Kontrol
1.40 1.75 1.58 1.40 1.53 0.14 0.18 0.17 0.20 0.17 2.89
3.53 2.74 3.05 3.05
Standar 1.37 1.58 1.51 1.37 1.45 0.17 0.20 0.17
0.17 0.18 2.08 3.27
3.10 2.92 2.84 NPK
1 1.54 1.09 1.37 1.19 1.30 0.20 0.17 0.14
0.19 0.18 4.11 3.71
2.56 3.76 3.53 NPK 1 + 1 Slag
1.47 1.05
1.19 1.54
1.31 0.19
0.12 0.13 0.17 0.15
3.30 3.71 3.71 3.22 3.48
NPK 1 + 2 Slag 1.30
1.26 1.26
1.30 1.28
0.16 0.20 0.22 0.19
0.19 2.49 2.54 2.99 1.88
2.47 NPK 1 + 3 Slag
1.37 1.33
1.47 1.23
1.35 0.23
0.20 0.19 0.18 0.20
3.40 3.60 2.97 2.94 3.23
NPK 1 + 4 Slag 1.23
1.02 1.47
1.05 1.19
0.19 0.24 0.17 0.15
0.19 2.84 2.77 1.80 1.73
2.28 NPK 1 + 5 Slag
1.61 1.16
1.09 1.09
1.23 0.17
0.15 0.17 0.19 0.17
3.71 1.85 2.31 1.37 2.31
NPK 2
1.40 1.75 1.54 1.79 1.62 0.17 0.21 0.27 0.34 0.25 3.68
3.63 4.04 3.25 3.65
NPK 2 + 1 Slag 1.44
1.26 2.00
1.89 1.65
0.14 0.27 0.39 0.19
0.25 2.18 4.06 3.50 2.82
3.14 NPK 2 + 2 Slag
1.54 1.05
1.30 1.33
1.30 0.19
0.17 0.25 0.17 0.20
4.39 2.36 2.94 2.46 3.04
NPK 2 + 3 Slag 1.02
1.40 1.51
1.09 1.25
0.22 0.16 0.17 0.17
0.18 2.59 2.74 2.34 3.30
2.74 NPK 2 + 4 Slag
1.02 1.37
1.40 1.05
1.21 0.16
0.24 0.21 0.17 0.20
3.20 2.54 2.36 1.83 2.48
NPK 2 + 5 Slag 1.09
0.88 1.12
1.33 1.10
0.20 0.16 0.20 0.18
0.19 2.41 1.98 1.78 2.21
2.09
Tabel Lampiran 37. Pengaruh Terak Baja terhadap Serapan Hara Tanaman
Perlakuan Serapan N
Rataan Serapan P
Rataan Serapan K
Rataan 1 2 3 4
1 2
3 4
1 2 3 4 ……………………………………………………………mgpot…………………………………………………………
Kontrol 11.06 13.47 18.27 13.86 14.17 1.14 1.40 1.94 1.95 1.61 22.86 27.16 31.80 30.15 27.99
Standar 330.74 335.47 470.76 347.26 371.06 42.29 43.64 54.60 44.40 46.23 504.28 697.38 968.57 742.54 728.19
NPK 1
149.38 84.09 116.16 26.06 93.92 19.87 12.94 12.27 4.15 12.31 398.83 287.18 218.15 82.26 246.61 NPK 1 + 1 Slag
209.62 97.96
130.78 334.49
193.21 27.05
11.33 14.18
37.91 22.62
470.50 345.73
407.24 700.11
480.90 NPK 1 + 2 Slag
205.26 355.82
262.84 351.33
293.81 25.26
55.72 45.90
51.47 44.59
394.24 716.75
624.74 509.55
561.32 NPK 1 + 3 Slag
158.89 129.01
330.01 224.91
210.71 26.50
19.14 42.59
33.44 30.42
395.88 349.59
666.66 540.55
488.17 NPK 1 + 4 Slag
300.74 302.98
448.79 518.38
392.72 46.57
72.49 50.97
74.93 61.24
697.87 825.80
550.16 852.07
731.48 NPK 1 + 5 Slag
187.73 615.38
334.50 653.60
447.80 19.47
80.86 51.47
114.29 66.52
432.07 987.17
712.06 825.62
739.23 NPK
2 81.76 186.37 90.24 41.05 99.86 10.19 22.63 15.56 7.85 14.06 214.92 386.53 236.48 74.72 228.16
NPK 2 + 1 Slag 137.76
43.47 277.50
144.96 150.92
13.11 9.42
54.89 14.55
22.99 209.54
140.10 487.20
216.08 263.23
NPK 2 + 2 Slag 216.68
536.23 276.09
479.07 377.02
26.69 89.14
53.39 60.14
57.34 617.79
1205.46 627.69
886.79 834.43
NPK 2 + 3 Slag 510.34
460.88 350.67
218.63 385.13
110.65 52.46
38.90 33.64
58.91 1301.66
902.38 544.06
664.85 853.24
NPK 2 + 4 Slag 377.27
352.17 590.10
353.85 418.35
59.23 62.65
89.56 58.82
67.57 1188.68
654.82 994.91
615.84 863.56
NPK 2 + 5 Slag 197.58
731.85 694.85
550.89 543.79
35.93 133.29 127.12
75.44 92.95
439.07 1655.82 1102.23 914.60
1027.93
Tabel Lampiran 38. Pengaruh Terak Baja terhadap Kadar Ca, Mg, dan Cu Tanaman
Perlakuan Kadar Ca
Rataan Kadar Mg
Rataan Kadar Cu
Rataan 1 2 3 4
1 2 3 4 1
2 3
4 …………………………………..................................................... ……….ppm……….
Kontrol 0.09 0.15 0.12 0.06 0.10 1.54 1.62 1.58 1.15 1.47 4 3 5 4 4.00
Standar 0.29 0.23 0.44 0.53 0.37 1.05 1.02 1.23 1.34 1.16 9 6 6 11 8.00
NPK 1
0.41 0.32 0.22 0.50 0.36 1.69 1.44 1.77 1.64 1.64 4 5 5 5 4.75 NPK 1 + 1 Slag
0.64 0.54 0.41 0.61 0.55
2.98 3.17 2.70 3.54 3.10 6 6 6 5 5.75 NPK 1 + 2 Slag
0.70 0.88 0.76 0.73 0.77
3.67 4.82 3.96 4.31 4.19 18 6 9 6 9.75 NPK 1 + 3 Slag
0.61 0.44 0.94 0.82 0.70
3.35 3.38 4.41 4.05 3.80 6 6 8 6 6.50 NPK 1 + 4 Slag
0.85 0.85 0.79 0.70 0.80
4.93 4.25 5.19 4.13 4.62 5 6 7 7 6.25 NPK 1 + 5 Slag
0.61 1.17 0.88 0.91 0.89
2.48 5.25 4.89 4.50 4.28 9 8 7 11 8.75 NPK
2 0.44 0.47 0.64 0.29 0.46 1.39 1.52 1.60 1.45 1.49 9 6 11 15 10.25
NPK 2 + 1 Slag 0.82 0.41 0.21 0.53
0.49 3.88 2.52 1.84 2.26 2.63 8 6 8 8 7.50
NPK 2 + 2 Slag 1.23 0.67 0.38 0.67
0.74 4.40 3.78 2.44 3.39 3.51 6 6 9 8 7.25
NPK 2 + 3 Slag 0.58 0.76 0.76 0.82
0.73 5.80 3.96 3.68 4.48 4.48 7 7 8 7 7.25
NPK 2 + 4 Slag 0.58 0.64 1.26 0.03
0.63 4.07 3.87 3.08 1.03 3.01 6 8 10 8 8.00
NPK 2 + 5 Slag 1.23 0.70 0.70 0.73
0.84 2.62 4.90 4.15 5.27 4.23 12 8 10 11 10.25
63
Gambar Lampiran 1. Pengambilan Contoh Tanah
Gambar Lampiran 2. Terak Baja Electric Furnace Slag
64
Gambar Lampiran 3. Perbandingan Pertumbuhan Padi antara Kontrol dan Perlakuan Standar dengan Perlakuan Slag Kombinasi NPK 1 Sebelum Tumbuh Malai
Gambar Lampiran 4. Perbandingan Pertumbuhan Padi antara Kontrol dan Perlakuan Standar dengan Perlakuan Slag Kombinasi NPK 2 Sebelum Tumbuh Malai
65
Gambar Lampiran 5. Tanaman Padi dalam Rumah Kaca
Gambar Lampiran 6. Perbandingan Pertumbuhan Padi antara Kontrol dan Perlakuan Standar dengan Perlakuan Slag Kombinasi NPK 1 Umur 11 MST
Kontrol Standar NPK 1 NPK 1 +
1 Slag NPK 1 +
2 Slag NPK 1 +
3 Slag NPK 1 +
4 Slag NPK 1 +
5 Slag
66
Gambar Lampiran 7. Perbandingan Pertumbuhan Padi antara Kontrol dan Perlakuan Standar dengan Perlakuan Slag Kombinasi NPK 2 Umur 11 MST
Gambar Lampiran 8. Perbandingan Produksi Gabah antara Kontrol dan Perlakuan Standar dengan Perlakuan Slag Kombinasi NPK 1
Kontrol Standar NPK 2
NPK 2 + 4 Slag
NPK 2 + 1 Slag
NPK 2 + 3 Slag
NPK 2+ 5 Slag
NPK 2 + 2 Slag
Kontrol Standar NPK
1
NPK 1 + 1 Slag
NPK 1 + 2 Slag
NPK 1 + 3 Slag
NPK 1 + 4 Slag
NPK 1 + 5 Slag
67
Gambar Lampiran 9. Perbandingan Produksi Gabah antara Kontrol dan Perlakuan Standar dengan Perlakuan Slag Kombinasi NPK 2
Kontrol Standar NPK
2
NPK 2 + 1 Slag
NPK 2 + 2 Slag
NPK 2 + 3 Slag
NPK 2 + 4 Slag
NPK 2+ 5 Slag
PENGARUH TERAK BAJA TERHADAP SIFAT KIMIA TANAH SERTA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI
TANAMAN PADI Oryza Sativa
PADA TANAH GAMBUT DALAM DARI KUMPEH, JAMBI
Mahro Syihabuddin A14061042
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA LAHAN DEPARTEMEN ILMU TANAH DAN SUMBERDAYA LAHAN
FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011
ii
RINGKASAN
MAHRO SYIHABUDDIN.
Pengaruh Terak Baja terhadap Sifat Kimia Tanah serta Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Padi Oryza Sativa pada Tanah
Gambut Dalam dari Kumpeh, Jambi. Dibimbing oleh ATANG SUTANDI dan SUWARNO
. Usaha untuk mencapai swasembada beras sangat penting dalam rangka
memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia yang semakin meningkat. Hal ini menimbulkan permasalahan karena lahan pertanian yang subur di Pulau Jawa
semakin sempit seiring dengan banyaknya konversi lahan ke penggunaan nonpertanian. Salah satu solusi adalah membuka lahan gambut di luar Pulau Jawa.
Pemanfaatan tanah gambut untuk budidaya padi dihadapkan pada beberapa masalah seperti tingginya tingkat kemasaman dan kandungan asam-asam organik
beracun yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Terak baja steel slag adalah produk sampingan dari proses pemurnian besi cair dalam pembuatan baja
yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah sifat kimia tanah gambut.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terak baja terhadap sifat kimia tanah serta pertumbuhan dan produksi tanaman padi Oryza Sativa.
Penelitian dilakukan melalui percobaan pot di rumah kaca dengan menggunakan tanah gambut yang berasal dari Kumpeh, Jambi. Dosis terak baja adalah 0, 1, 2, 3,
4, dan 5 atau 0, 30, 60, 90, 120, dan 150 gpot, dikombinasikan dengan pupuk NPK dengan dosis 50 dan 75 dari standar, dibandingkan dengan perlakuan
kontrol dan standar. Rancangan penelitian yang dipakai adalah rancangan acak lengkap RAL dengan faktor tunggal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terak baja berpengaruh nyata dalam meningkatkan pH tanah, basa-basa Ca dan Mg dapat dipertukarkan, serta unsur
Mn-tersedia dalam tanah. Kandungan logam berat beracun yang tinggi dalam tanah dan gabah terdapat pada perlakuan pupuk tunggal. Terak baja juga
berpengaruh nyata meningkatkan pertumbuhan dan produksi padi, menurunkan persentase gabah hampa, serta meningkatkan kadar Ca dan Mg dalam tanaman.
Selain itu secara ekonomi terak baja dapat mengurangi penggunaan pupuk konvensional. Hal ini ditunjukkan oleh nilai efisiensi pupuk yang tinggi pada
perlakuan terak baja.
Kata Kunci : Terak Baja, Gambut, Padi
iii
SUMMARY
MAHRO SYIHABUDDIN. The Effect of Steel Slag on Chemical Properties of
Soils and also Rice Growth and Yield in Peat Soils from Kumpeh, Jambi. Supervised by ATANG SUTANDI and SUWARNO.
Serious efforts to achieve self sufficiency in rice to fullfil consumption of population growth in Indonesia become very important. One of the most
important problems was the decrease of fertile land in Java along with significant numbers of land conversion to nonagricultural usage. One of the important effort
to overcome this problem was utilizing peatlands outside Java. Utilizing of peatland for rice cultivation faces many problems such as soil acidity and toxicity
of organic acid which effect to crop growth. Steel slag is a by-product furnace in the process of steel manufacturing. These materials can be used as liming material
for improving chemical properties of peat soil.
This research purposed to evaluate effect of steel slag on chemical properties of soils and also rice growth and yield. Research was carried out of pot
experiment in greenhouse by using peat soils from Kumpeh, Jambi. Slags were applied in dosage 0, 1, 2, 3, 4, and 5 or 0, 30, 60, 90, 120, and 150 g pot,
combined with NPK fertilizer in dosage 50 and 75 from standard, compared with control and standard.
The result shows that steel slag significantly improved chemical properties of soils such as raised soil pH, exchangeable Ca and Mg, and available Mn in
soils. Toxic heavy metal in rice and soils were given by NPK fertilizer treatment. Steel slag also significantly increased rice yield and growth, reduced unfilled
spikelets, and also increased nutrient rate of Ca and Mg in crop. In addition, steel slag reduced usage of conventional fertilizer. This was shown by higher value of
fertilizer efficiency on steel slag treatment. Keywords : Steel Slag, Peat Soils, Rice
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang