PEMBAHASAN Prevalensi dan Distribusi Geographic Tongue pada Pasien RSGMP FKG USU

BAB 5 PEMBAHASAN

Geographic tonguemerupakankelainan yang bersifat jinak, melibatkanpermukaan dorsa llidahdanditandaidengandaerahdepapilasidengantepi yang jelasdanmeninggiberwarnaputihkekuninganataukeabu-abuannamunkadang- kadangdapatmemilikibatastidakjelas . Selain di lidah kelainan ini juga dapat terjadi padavestibulumbukal danmukosa labialyangdikenal dengan istilah Geographic stomatitisnamun hal tersebut jarang terjadi.Kelainan ini dapat menghilang pada suatu daerah lidah dan dapat muncul kembali di daerah lain dengan sangat cepat, oleh karena itu kelainan ini juga disebut Benign migratory glossitis. 2 Etiologipasti dariGeographic tonguemasih belum diketahui 1,3,5 diduga adahubungan antaraGeographic tonguedengan beberapa faktor sepertipsoriasis 1,6 , diabetes mellitus 7 , Reitersindrom 8 , Downsindrom,kehamilan,faktor psikologis 1,8 ,riwayat keluarga 1 dankonsumsi beberapaobat-obatan sepertipil kontrasepsi 8 danlithiumkarbonat 9 . Alergitelah diduga sebagaifaktoretiologiutamaGeographic tongue. Hubunganantara Geographic tonguedengan asma, eksim, demam, peningkatan serumimunoglobulin E IgE dan pasien-pasien atopik 1,5,10 juga pernah dilaporkan. Dalam penelitian ini, Geographic tongue lebih banyak ditemukan pada pasienpada kelompok umur 16-26tahun. Hasil penelitian ini samadengan penelitian sebelumnya 14,16 di mana Geographic tongue telah dilaporkan lebih banyak pada orang di bawah usia 30 tahun, Ella M meneliti pada tahun 2012 dalam penelitiannya menyatakan bahwa distribusi usia subyek Geographic tongue pada 114 wanita dan 74 laki-laki, rasio 1,5:1. Usia berkisar dari 9-79 tahun. Usia sebagian besar subjek berkisar dari 9-39 tahun 78,3. Hasil penelitian tersebut berbeda dengan penelitian ini, hal ini mungkin Universitas Sumatera Utara disebabkan oleh pengaruh hormon pertumbuhan, nutrisi, pola hidup, lingkungan, sosial ekonomi, dan iklim pada masing-masing kelompok pasien yang mungkin terdapat perbedaan. 14 Dalam penelitian ini, prevalensi Geographic tonguetidak jauh berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Yarom N dan Mumcu G pada tahun 2004 dimana didapat nilai prevalensi masing-masing11, 12,8dan 12,4 tetapiberbeda dari penelitian yang lain dilaporkan oleh Ghodsi SZ pada tahun 2005sebanyak 6,2, Rabiei M pada tahun 2007 sebanyak 7,9, Delavarian Z pada tahun 2004 sebanyak 6,5, Miloglu O pada tahun 2009 sebanyak 1,5dan Shulman JD pada tahun 2006 sebanyak 1,8, dimana didapat hasil yang lebih kecil dibandingkan dengan hasil penelitian ini. Perlu dicatat bahwa perbedaan antara hasil seperti ini mungkin disebabkan oleh perbedaan besar sampel dan populasi yang diteliti, penelitian ini dilakukan di daerah asia tenggara, sementara pada penelitian lain dilakukan di negara bagian barat, sehingga mungkin perbedaan ras dan pola hidup dari masing-masing sampel membuat karakteristik penyakit berbeda pula. 14 Dalam penelitian ini, Geographic tongue lebih banyak pada perempuan.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Mirza D. pada tahun 2013, hal ini mungkin terjadi disebabkan oleh faktor hormonal, psikosomatik, defisiensi nutrisi. Hasil ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Miloglu O pada tahun 2009, dimanaGeographic tongueterlihat lebih banyak pada perempuan.Dalam penelitian yang dilakukan Mumcu 14 dan Jainkittivong 15 , kondisi ini lebih umum pada perempuan dibandingkan laki-laki yang dapatdihubungkan dengan keterlibatan hormon perempuan yang dapat memicu kondisi ini untuk berkembang atau meningkat 4 . Dalam penelitian ini, sebagian besar subjek yang diperiksa mengalami Geographic tonguepada bagian dorsal lidah yaitu 6 orang 54, sedangkan pada lokasi lain masing-masing, lateral 4 orang 37 dan anterior 1 orang 9,0. Hal ini berbeda dengan penenelitian sebelumnyayang dilakukan oleh Ella M terhadap pasien di Thailand pada tahun 2012, dimana Universitas Sumatera Utara distribusi area yang terkena adalah lateral lidah 68,6, anterior lidah 58,5, dan dorsum lidah 42,0, hal ini terjadi karena dilaporkan sebelumnya bahwa lokasi berkembangnya Geographic tongue sangat bervariasi pada tiap-tiap individunya. Honarmand Mmelakukan penelitian yang sama pada tahun 2013di Iran menyatakan bahwa pada umumnya Geographic tongue terjadi pada anterior, lateral, dan dorsal lidah, namun kelainan kadang meluas ke bagian ventral juga. 22 Dalam penelitian ini, sebagian besar subjek penderita Geographic tongue yang mengaku tidak ada keluhan sebanyak 9 orang 81,8, sedangkan yang mengaku ada keluhan yaitu sebanyak 2 orang 18,2.Hal ini samadengan penelitian yang dilakukan Ella M pada tahun 2012di Thailand, dimana mayoritas subjek penelitiannya 75,5 adalah asimtomatis temuan ini juga dilaporkan oleh Aboyan dkk., tapi, beberapa pasien penelitian tersebut mengaku jus asam atau makanan pedas memicu kekambuhan kelainan dan sensasi terbakar. 23 Hal ini mungkin disebabkan oleh karena kedua penelitian tersebut memiliki ras yang hampir sama pada subjek penelitiannya. Honarmand M menyatakan bahwa penderita Geographic tongue umumnya tidak mengalami keluhan terhadap kelainan lidah yang dialaminya, namun pada sebagian kasus pasien kadang merasakan sensasi seperti terbakar ketika mengonsumsi alkohol dan makanan pedas. Hal ini mungkin berkaitan dengan sensitivitas lidah tiap-tiap orang yang bervariasi sesuai dengan morfologi yang terbentuk selama masa tumbuh kembangnya. 25 Salah satu kelemahan dari penelitian ini adalah bias pada riwayat medis pasien berdasarkan pernyataan mereka dan jumlah subjek penderita Geographic tongue yang didapati hanya sedikit. Dianjurkan untuk merancang penelitian lebih lanjut yang difokuskan pada penyakit sistemik tertentu dan hubungannya dengan Geographic tongue dan melakukan semua pemeriksaan klinis, tes paraclinical dan saran medisagar dapat diperoleh penyakit sistemik spesifik. Universitas Sumatera Utara

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN