Menggunakan Jamban Sehat TINJAUAN PUSTAKA

21 intermediate host yang hidup di dalam air. Contohnya skistosomiasis dan penyakit akibat Dracunculus medinensis. Water-related insect vector mechanism Agent penyakit ditularkan melalui gigitan serangga yang berkembang biak di dalam air. Contoh penyakit dengan mekanisme penularan semacam ini adalah filariasis, dengue, malaria dan yellow fever.

2.3 Menggunakan Jamban Sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher angsa atau tanpa leher angsa cemplung yang dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya Depkes RI, 2009. Menurut Water and Sanitation Program 2009, jamban merupakan tempat yang aman dan nyaman untuk digunakan sebagai tempat buang air besar. Berbagai jenis jamban yang digunakan di rumah tangga, sekolah, rumah ibadah dan lembaga- lembaga lain. Jamban sehat efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit. Jamban sehat harus dibangun, dimiliki dan digunakan oleh keluarga dengan penempatan di dalam rumah atau di luar rumah yang mudah dijangkau oleh penghuni rumah. Menurut Depkes RI 2014, standar dan persyaratan kesehatan bangunan jamban terdiri dari : Bangunan atas jamban dinding dan atau atap Universitas Sumatera Utara 22 Bangunan atas jamban harus berfungsi untuk melindungi pemakai dari gangguan cuaca dan gangguan lainnya. Bangunan tengah jamban Terdapat dua bagian bangunan tengah jamban, yaitu : Lubang tempat pembuangan kotoran tinja dan urine yang saniter dilengkapi oleh konstruksi leher angsa. Pada konstruksi sederhana semi saniter, lubang dapat dibuat tanpa konstruksi leher angsa, tetapi harus diberi tutup. Lantai jamban terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mempunyai saluran untuk pembuangan air bekas ke Sistem Pembuangan Air Limbah SPAL. Bangunan bawah Merupakan bangunan penampungan, pengolah dan pengurai kotorantinja yang berfungsi mencegah terjadinya pencemaran atau kontaminasi dari tinja melalui vektor pembawa penyakit, baik secara langsung maupun tidak langsung. Terdapat dua macam bentuk bangunan bawah jamban, yaitu : Tangki septik adalah suatu bak kedap air yang berfungsi sebagai penampungan limbah kotoran manusia tinja dan urine. Bagian padat dari kotoran manusia akan tertinggal dalam tangki septik, sedangkan bagian cairnya akan keluar dari tangki septik dan diresapkan melalui bidangsumur resapan. Jika tidak memungkinkan dibuat resapan maka dibuat suatu filter untuk mengelola cairan tersebut. Cubluk, merupakan lubang galian yang akan menampung limbah padat dan cair dari jamban yang masuk setiap harinya dan akan meresapkan cairan limbah tersebut ke dalam tanah dengan tidak mencemari air tanah, sedangkan bagian padat dari limbah tersebut akan diuraikan secara biologis. Bentuk cubluk dapat Universitas Sumatera Utara 23 dibuat bundar atau segi empat, dindingnya harus aman dari longsoran, jika diperlukan dinding cubluk diperkuat dengan pasangan bata, batu kali, buis beton, anyaman bambu, penguat kayu dan sebagainya. Menurut Water and Sanitation Program 2009, jamban sehat adalah fasilitas pembuangan tinja yang: Mencegah kontaminasi ke badan air Mencegah kontak antara manusia dari tinja Membuat tinja tersebut tidak dapat dihinggapi serangga serta binatang lainnya Mencegah bau yang tidak sedap Konstruksi dudukannya dibuat dengan baik, aman dan mudah dibersihkan Menurut Depkes RI 2007, dalam menjaga jamban tetap sehat dan bersih kegiatan keluarga yang dapat dilakukan adalah: Bersihkan dinding, lantai dan pintu ruang jamban secara teratur Bersihkan jamban secara rutin Cuci dan bersihkan tempat duduk jika ada dengan menggunakan sabun dan air bersih Perbaiki setiap celah, retak pada dinding, lantai dan pintu Jangan membuang sampah di lantai Selalu sediakan sabun untuk mencuci tangan Yakinkan bahwa ruangan jamban ada ventilasinya Tutup lubang ventilasi jamban dengan kasa anti lalat Beritahukan pada anak-anak cara menggunakan jamban yang benar Universitas Sumatera Utara 24 Cucilah tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir setelah menggunakan jamban Pengaruh Tinja Bagi Kesehatan Manusia Menurut Chandra 2005, bahaya terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan akibat pembuangan kotoran secara tidak baik adalah pencemaran tanah, pencemaran air, kontaminasi makanan dan perkembangbiakan lalat. Sementara itu, penyakit-penyakit yang dapat terjadi akibat keadaan di atas antara lain: tifoid, paratifoid, disentri, gastrointestinal lain, serta infestasi parasit lain. Gambar 2.1 Alur Penularan Penyakit Water Sanitation Program, 2011 Menurut Depkes RI 2004, jalur penularan penyakit dari tinja atau kotoran manusia sebagai sumber penyakit melalui mulut sehingga menjadi sakit dapat dijelaskan sebagai berikut: Tinja atau kotoran manusia mengandung agent penyakit sebagai sumber penularan bila pembuangannya tidak aman maka dapat mencemari tangan,air, Universitas Sumatera Utara 25 tanah, atau dapat menempel pada lalat dan serangga lainnya yang menghinggapinya. Air yang tercemar tinja dapat mencemari makanan yang selanjutnya makanan tersebut dimakan oleh manusia atau air yang tercemar diminum oleh manusia. Tinja dapat mencemari tangan atau jari-jari manusia selanjutnya dapat mencemari makanan pada waktu memasak atau menyiapkan makanan, demikian juga yang telah tercemar dapat langsung kontak dengan mulut. Tinja secara langsung dapat mencemari makanan yang kemudian makanan tersebut dimakan oleh manusia, melalui lalatserangga kuman penyakit dapat mencemari makanan yang kemudian dimakan oleh manusia. Melalui lalat atau serangga lainnya kuman penyakit dapat mencemari makanan sewaktu hinggap di makanan yang kemudian dimakan oleh manusia. Tinja juga dapat mencemari tanah sebagai akibat tidak baiknya sarana pembuangan tinja atau membuang tinja disembarang tempat di mana tanah tersebut selanjutnya dapat mencemari makanan atau kontak langsung dengan mulut manusia.

2.4 Cuci Tangan Pakai Sabun CTPS

Dokumen yang terkait

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

7 84 63

Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Ibu dengan Kejadian Diare pada Bayi Usia 1-12 Bulan di Kelurahan Antirogo Kabupaten Jember

0 34 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabu

0 1 18

HUBUNGAN PERILAKU IBU TERHADAP HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toro

0 1 12

PENDAHULUAN Hubungan Perilaku Ibu Terhadap Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Boloh Kecamatan Toroh Kabupaten Grobogan.

0 3 4

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA Hubungan Status Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita di Puskesmas Tawangsari Kabupaten Sukoharjo.

1 4 18

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

0 0 11

Hubungan Pengetahuan dan perilaku hidup bersih dan sehat(PHBS) Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Desa Marindal Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang

1 1 17

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) IBU DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK BALITA (1-5 TAHUN) DI POSYANDU MAWAR KELURAHAN MERJOSARI WILAYAH PUSKESMAS DINOYO KOTA MALANG

0 2 13

HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) PADA IBU DENGAN KEJADIAN DIARE BALITA UMUR 2-5 TAHUN DI DUSUN SEMBUNGAN BANGUNJIWO KASIHAN BANTUL TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Ibu dengan Kejadian Diare

0 0 13