Microfon Radar Modem Alat komunikasi Telepon

Internet telah merevolusi gaya hidup banyak orang dalam berkomunikasi. Apalagi sekarang zamannya sosial media, dimana orang bisa dengan cepat mencari dan berkomunikasi dengan teman lama.

11. Microfon

Biasa orang banyak menyebutnya mic. Berfungsi untuk di dalam keramaian supaya semua orang bisa mendengar apa yang di ucapkan oleh pembicara, maka di butuhkan Microfon. Dan perkembangan mic pun sudah kian pesat, sekarang sudah mic yang menggunakan nirkabel. Dengan jarak 10 atau 20 meter mic bisa terhubung dengan sound atau pengeras suara.

12. Radar

Suatu alat yang bisa mengtahui dimana posisi orang atau benda. Radar memberikan sinyal atau informasi yang akurat tentang apa yang di inginkan oleh manusia. 13.Handy talky HandyTalky adalah alat berkomunikasi dengan mengunakan sinyal frekuensi tertentu sebagai pemancarnya untuk menghubungkan handy talky yang satu dengan handy talky yang lain menurut sumber_http:febriirawanto.blogspot.com201206pengertian-handy-talky.html. Alat ini biasa di pakai oleh satuan kepolisian atau tentara dalam bertugas. Selain kedua itu, pihak satuan pengamanan satpam sering memakai alat ini dalam bekerjanya. 14.Toa _www.kaskus.co.id Alat ini biasanya di gunakan oleh para orang yang lagi orasi dalam menyampaikan pendapat. Tidak terlalu besar suara yang di keluarkan dari toa, namun alat ini termasuk sebagai alat komunikasi modern yang pernah ada.

15. Modem

Untuk menghubungkan komputer atau laptop ke internet itulah yang bernama modem. Saat ini banyak provider yang menjual modem dengan harga yang bersaing. Mengenal Hak Perlindungan Anak Hak perlindungan anak di Indonesia telah diatur dengan Undang-undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Selain itu, secara umum juga telah termuat dalam Undang- Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Sebelum mengenal lebih lanjut tentang hak perlindungan anak, perlu kita pahami dulu pengertian dari hak, anak, dan perlindungan anak. Hak menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki beberapa arti yang salah satunya adalah kewenangan; dan kekuasaan untuk berbuat sesuatu krn telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb. Sedangkan anak menurut Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak memiliki arti sebagai seseorang yang belum berusia 18 delapan belas tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. Pengertian anak dalam UU ini sesuai dengan yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. Perlindungan anak, menurut UU No 23 Tahun 2002, adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Secara sederhana, Hak Perlindungan Anak dapat diartikan sebagai hak yang dimiliki oleh setiap anak usia 18 tahun ke bawah untuk dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Bermain, berekreasi, dan berkreasi termasuk hak-hak anak yang harus dilindungi Perlindungan anak memiliki tujuan sebagaimana pasal 3 UU No. 23 Tahun 2002 untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi, demi terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berakhlak mulia, dan sejahtera. Hak Perlindungan Anak SKU Penggalang Revisi terbaru Anak adalah permata, generasi penerus, aset bangsa dan calon pemimpin bangsa. Ia mempunyai kedudukan yang sangat strategis dalam bangsa, negara, masyarakat maupun keluarga. Anak merupakan tumpuan harapan masa depan bagi bangsa, negara, masyarakat maupun keluarga. Oleh karena kondisinya secara jasmani dan psikologis belum matang , maka anak perlu mendapatkan perlakuan khusus agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar baik fisik, mental dan rohani. Namun di dalam kenyataannya, anak-anak masih terus tereksploitasi, baik secara ekonomi menjadi pekerja anak child labour, anak jalanan street children ataupun eksploitasi seks sebagai pekerja seks anak prostituted children, perdagangan anak child trafficking, penculikan anak, perlakuan kekerasan violation dan penyiksaan turtore terhadap anak. Krisis dan konflik yang akhir-akhir ini melanda Indonesia sebagai negara yang konon merupakan ‘jamrud katulistiwa’ ini, membuat kondisi anak dan remaja dapat digolongkan sebagai kelompok rentan yang makin terpuruk. Masalah seputar kehidupan anak telah menjadi perhatian dari seluruh masyarakat internasional pada umumnya dan juga masyarakat Indonesia pada khususnya. Ada banyak kegagalan pranata sosial serta kondisi ideal yang diperlukan untuk melindungi hak-hak anak Indonesia yang sampai saat ini belum mampu diwujudkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Perlindungan Anak Tujuan dan Tanggung Jawab Anak adalah “ BUAH HATI ”, Anak diharapkan menjadi WIJA PATTOLA demikian ungkapan masyarakat Bugis dalam mengekspresikan begitu pentingnya eksistensi seorang anak bagi kelangsungan hidup mereka. Anak seyogianya dipandang sebagai aset berharga suatu bangsa dan negara dimasa mendatang yang harus dijaga dan dilindungi hak-haknya. Hal ini dikarenakan bagaimanapun juga di tangan anak-anaklah kemajuan suatu bangsa tersebut akan ditentukan. BPHNTV-Jakarta. “Negara Kesatuan Republik Indonesia menjamin kesejahteraan tiap-tiap warga negara, termasuk perlindungan terhadap hak anak yang merupakan bagian dari HAM”, ucap Bahria Prentha, S.H, M.H. salah seorang narasumber dalam kegiatan Temu Sadar Hukum yang dilaksanakan oleh Pusat Penyuluhan Hukum bekerjasama dengan Aisiyah cabang Tebet yang dilaksanakan di Kantor Aisiyah cabang Tebet beberapa waktu lalu 2503. Dirinya melanjutkan, bahwa salah satu wujud tujuan negara Indonesia adalah memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi anak yang tertuang dalam pasal 18 ayat 2 UUD, yaitu berhak atas kelangsungang hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Dirinya berpendapat bahwa anak memiliki nilai sejarah untuk mewarisi peradaban tetapi ia juga memiliki nasib dan takdirnya sendiri dan tidak boleh diganggu gugat orang tua. “Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah aset kekayaan yang tak terhingga, sehingga merawat dan mengasuh anak dengan baik adalah sebuah investasi jangka panjang bagi sebuah negara pada masa yang akan datang,” ucapnya. UU Perlindungan anak menegaskan bahwa tanggung jawab orang tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan negara merupakan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus demi terlindunginya hak hak anak. Dalam UU Perlindungan anak dijelaskan, perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak- haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Dalam rangka meningkatkan efektifitas penyelenggaraan perlindungan anak maka Dibentuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia yg bersifat independen. Keanggotaan komisi ini terdiri dari unsur pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat,dunia usaha dan keluarga, serta masyarakat yg peduli terhdp perlindungan anak. KLIPING TUGAS PENGGANTI KEHADIRAN EKSTRAKURIKULER PRAMUKA Disusun Oleh : NAMA YANG MEMBUAT Kelas No. Absen SD NEGERI KADEMANGAN 01 SEMESTER II PERTEMUAN 1 TAHUN 2016