Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis dan Terapi Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka TerhadapVisus, Tekanan Intraokular dan Cup Disk Rasio Di Poliklinik Penyakit Mata RSUD Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2013 – Desember 2013

KARYA TULIS AKHIR

Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis dan Terapi Terhadap
Progresifitas Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka di
Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang
Periode Januari – Desember 2013

Oleh :
ANGGY DWI PRASTIWI
201110330311029

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA USIA ONSET TERDIAGNOSIS DAN TERAPI
TERHADAP PROGRESIFITAS PASIEN GLAUKOMA PRIMER SUDUT
TERBUKA DI POLIKLINIK PENYAKIT MATA RSUD. DR. SAIFUL
ANWAR MALANG PERIODE JANUARI – DESEMBER 2013


KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran

Oleh:
ANGGY DWI PRASTIWI
201110330311029

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2015

LEMBAR PENGESAHAN
KARYA TULIS AKHIR
Telah disetujui sebagai hasil penelitian
Untuk memenuhi persyaratan

Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 30 Januari 2015

Pembimbing I

dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M

Pembimbing II

dr. Maryam Abdullah

Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang

dr. Irma Suswati, M.Kes
LEMBAR PENGUJIAN


Karya Tulis Akhir oleh Anggy Dwi Prastiwi ini
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada hari Jumat, 30 Januari 2015

Tim Penguji

dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M

,Ketua

dr. Maryam Abdullah

,Anggota

dr. Bambang Mulyawan Sp.A

,Anggota

KATA PENGANTAR


Assalamu’allaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya
Tulis Akhir ini yang berjudul “Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis
dan Terapi Terhadap Progresifitas Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka
di Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode
Januari – Desember 2013”. Penulisan ini dilakukan dalam rangka
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Kedokteran
jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini kemungkinan
jauh dari sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha
semaksimal mungkin serta mendapatkan bantuan dan bimbingan dari
Dosen Pembimbing dalam rangka penyusunan. Oleh karena itu pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. ALLAH SWT yang mana telah memberikan anugerah dan rahmat-Nya
yang besar kepada saya untuk mengerjakan tugas akhir ini.
2. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muahammadiyah Malang.


3. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
4. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan II Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang.
5. dr. Iwan SysIndrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
6. dr. Yuliono Trika Nur Hasan, Sp.M selaku Pembimbing I atas bimbingan,
pelajaran, dukungan, saran dan bantuannya yang telah diberikan dalam
penyusunan karya tulis akhir ini.
7. dr. Maryam Abdullah selaku pembimbing II atas kesabaran dan
dukungannya dalam membimbing dan memberi saran dalam penyusunan
karya tulis akhir ini.
8. dr. Bambang Mulyawan, Sp.A selaku penguji atas saran, kritik dan
bimbingannya hingga punyusunan tugas akhir ini selesei tepat pada
waktunya.
9. Seluruh staf tata usaha Fakultas Kedokteran (Pak Yon, Mas Didit, Mbk
Citra, dan yang lainnya) terima kasih atas semua bantuannya.
10. Orang tuaku tercinta Bpk H. Jupri Prastowo, Ibu Hj. Kholipah serta
Kakakku Amik Sampoerna dan dr, Irma Suryani, Sp.M yang selalu
memberikan semangat, dukungan moral maupun materil, serta doa-Nya

selama penulis menuntut ilmu.
11. Kekasihku dr. Handy Fujianto terima kasih atas dorongan semangat dan
motivasi, dukungan, bantuan, serta doanya selama ini.

12. Sahabat – sahabat Cantikku Putri, Vindy , Didin, Oky, dan temanku
Kontrakan Ceria, terima kasih atas semua bantuannya, semoga kita semua
bisa sukses dan menjadi dokter yang berguna dan bermanfaat bagi diri
sendiri, kedua orangtua, keluarga, dan masyarakat.
13. Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini
yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah
wawasan dan bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 30 Januari 2015

Penulis


DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………………………………………....

i

ABSTRAK………………………………………………………..........

iv

ABSTRACT……………………………………………………..…......

v

DAFTAR ISI ……………………………………….………………....

vi

DAFTAR TABEL ………………………………………….…............


ix

DAFTAR GAMBAR …………………………………….……….......

x

DAFTAR SINGKATAN ……………………………………………...

xi

DAFTAR LAMPIRAN ………………..……………………………...

xii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………………....

1

1.2. Rumusan Masalah ……………………………………………...


2

1.3. Tujuan Penelitian ……........…………………….......……........

2

1.3.1 Tujuan Umum……………………..................………...…….

2

1.3.2. Tujuan Khusus....... ……………………………….………...

3

1.4. Manfaat Penelitian …………………………………………….

3

1.4.1. Manfaat Bagi Akademis…………………………..…………


3

1.4.2. Manfaat Bagi Masyarakat ………………………………......

4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Papil Nervus optikus………………………………..………….....

5

2.1.1. Anatomi Fisiologi.........……………………..………………

5

2.1.2. Patofisiologi Kerusakan Papil Nervus Optikus……………..

6


2.2. Dinamika Aqueous Humor……………………..………………...

10

2.1.1. Anatomi dan Fisiologi Aqueous Humor...…………………..

10

2.1.2. Peran Aqueous Humor Dalam Terjadinya Glaukoma………

14

2.3. Glaukoma………………………………………….......................

15

2.3.1. Definisi dan Klasifikasi......………………............................

15

2.3.2. Etiologi dan Faktor Resiko Glaukoma...……………………

16

2.3.3. Prevalensi dan Persebaran Glaukoma ………………………

16

2.3.4. Glaukoma Sudut Terbuka Primer …………………………..

18

2.3.5. Patofisiologi Glaukoma Sudut Terbuka ……………………

18

2.3.6. Pemeriksaan Mata Untuk Glaukoma………………………..

19

2.3.6.1. Tonometri ……………………………………………

19

2.3.6.2. Gonioskopi …………………………………………..

19

2.3.6.3. Penilaian Diskus Optikus ……………………………

20

2.3.6.4. Pemeriksaan Lapang Pandang……………………….

21

2.3.7. Pengobatan Glaukoma ……………………………………...

22

2.4. Faktor yang Berhubungan dengan Progresifitas Glaukoma……...

22

2.4.1. Usia Onset terdiagnosa……………………………………

22

2.4.2. Pilihan Terapi ………………………………...….…………

23

2.5. Progresifitas Glaukoma …………………………………………

25

2.5.1. Visus………………………………………………………...

25

2.5.2.Tekanan intraokular…………………………………………

28

2.5.3. CD Rasio……………………………………………………

31

2.5.4. Insufisiensi vaskular………………………………………...

32

2.5.5. Jenis kelamin………………………………………………..

33

2.5.6. Diabetes mellitus……………………………………………
2.5.7. Hipertensi …………………………………………………..
2.5.8. Pengobatan sebelumnya……………………………………..

33
34
35

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Konsep………………………………………………..

36

3.2. Hipotesis Penelitian……………………………………………...

37

BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian……………………………………………………

38

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian…………………….……………….

38

4.3 Populasi Dan Sampel……………………..………..……………...

38

4.3.1 Populasi…………………………….………………………...

38

4.3.2 Sampel…………………………………….…………………

38

4.3.3 Tehnik Pengambilan Sampel………………….……………..

38

4.3.4 Karakterestik Sampel Penelitian………………….………….

39

4.3.4.1 Kriteria Inklusi………………………………..……….

39

4.3.4.2 Kriteria Eksklusi…………………………...…...……..

39

4.3.5 Variabel Penelitian………………………………….………..

40

4.3.5.1 Variabel Bebas………………………………..…….

40

4.3.5.2 Variabel Tergantung………………………………..

40

4.3.5.3 Definisi Operasional………………………………...

40

4.4 Alat dan Bahan penelitian…………………………………….......

41

4.5 Alur Penelitian…………………………………………………….

42

4.6 Analisis Data……………………………………………………...

43

BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Data umum demografi pasien……………………………………

44

5.1.1. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden…………….

45

5.1.2. Distribusi Frekuensi Penyakit Penyaerta Responden……….

46

5.1.3. Disttribusi Frekuensi Terapi Responden…………………....

47

5.2. Karakteristik Usia, Visus, Tekanan Intraokular dan CD rasio…..

48

5.3. Analisis Data …………………………………………….………

48

5.3.1. Uji Asumsi Normalitas Data…………………..…………….

48

5.4. Pengujian Hipotesis Dengan Uji Korelasi………………..………

50

BAB 6 PEMBAHASAN
6.1. Pembahasan dan Hasil Penelitian………………………………...

56

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan……………………………………….………………

63

7.2. Saran…………………………………….……………………….

64

DAFTAR PUSTAKA………………………………………….………

65

LAMPIRAN…………………………………….……………………..

68

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman

Lampiran 1

Lampiran Data Penelitian………….…........…………

68

Lampiran 2

Lampiran Hasil Analisis ………….………….…........

71

Lampiran 3

Lampiran Hasil Crosstab………….………….…........

72

Lampiran 4

Lampiran Hasil Uji Normalitas Data…….…………...

73

Lampiran 5

Lampiran Hasil Uji Korelasi Spearman……….……...

73

DAFTAR PUSTAKA

Agarwal R, et al., 2009. Current concepts in the pathophysiology of
glaucoma. Indian J Ophthalmol;57: 257-266
Alan P, Rotchford MA., 2007. A Population-Based Cross-Sectional
Survey in a Rural District in South Africa. Arch Ophthalmol..
120; 471-78.
Ali M, 2006. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan. Fakultas Kedokteran
Universitas Sriwijaya.
American academy of ophthalmology. 2009. Glaucoma, basic and
clinical sciences course. Section 10.
Bourne RRA, Sukudom P, Foster PJ, et al. 2003. Prevalence of
glaucoma in Thailand: a population based survey in Rom Klao
District, Bangkok. British Journal Ophthalmology;87:10691074.
Chauhan BC, Mikelberg FS, Balaszi AG, et al. 2008. Canadian glaucoma
study risk factor for the progression of open-angle glaucoma.
Arch Ophthalmogy;127(8):1030-1364.
Cibis, G.H., Beaver, H.A., Jhons, K., Kaushal, S., Tsai, J.C., and
Beretska, J.S., 2007. Trabecular Meshwork. In: Tanaka, S., ed.
Fundamentals and Principles of Ophthalmology. Singapore:
American Academy of Ophthalmology.
Cronemberger S, Lourenco LFS, Silva LC. 2009. Prognosis of glaucoma
in relation to blindness at university hospital. Arc Bras
Oftalmol;72(2):199-204.
Dada AT., Camras, Buhrmann RR, Broman. 2006. The number of people
with glaucoma worldwide in 2010 and British Journal
Ophthalmology; 90:262-267
Giangiacomo A, Coleman AL. 2009. The Epidemiology of Glaucoma. In:
Grehn F, Stamper R, editors. Glaucoma. Heideberg:
Springer.:13-21.
Gordon MO, et al. 2007. The Ocular Hypertension Treatment Study.
Arch Ophthalmol ;120:714-720
Hidayati LN. 2009. Hubungan Dukungan Sosial Dengan Tingkat Depresi
Pada Lansia di Kelurahan Daleman Tulung Klaten. Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Fakultas Ilmu Kesehatan. Surakarta.
(Tesis).
Higginbotham EJ, Schuman JS, Goldberg I. 2010. One-year
randomizedstudy comparing bimatoprost and timolol in
glaucoma and ocularhypertension. Arch Ophthalmol.;120:128693.14.
Ilyas,

Sidarta, 2004. Masalah
kedokteran UI :Jakarta.

Kesehatan

Mata

Anda, Fakultas

Ilyas S. 2007. Ilmu Penyakit Mata. Ed 3. Jakarta: Balai Penerbit
FKUI.:212-6.
Ilyas S. 2009. Dasar teknik pemeriksaan dalam ilmu penyakit mata. FKUI Jakarta.
James B, Chew C, Bron A. 2006. Lecture Notes on Ophthalmology
(edisi terjemah dalam Bahasa Indonesia). Penerbit Erlangga:3436
Kanski J.J. 2007. Retinal Vascular Disease,Diabetic Retinopathy,
Clinical Ophthalmology A Systematic Approach, Chapter 16, ,
page 566-584
Kashiwagi K. 2010. Changes in trend of newly prescribed anti-glaucoma
medications in recent nine years in a Japanese local community.
The Open Ophthalmology Journal.;4:7-11.
Kaufman L. Paul. 2004. Aqueous Humor Dynamics, Duane’s Clinical
Opthalmology, Vol 3, Philadelphia, : p1-15
Kooner KS, Bdoor M, Cho BJ, et al. 2008. Risk factors for progression to
blindness in high tension primary open angle glaucoma:
Comparison of blind and nonblind subjects. Clinical
Opthalmology; 2(4):757-762.
Khurana A.K. 2007. Community Ophthalmologi, Chapter 20, in
Comprehensive Ophthalmology, Fourth Edition, New Delhi,
New Age International Limited Publisher,.
Khouri AS, Lama PJ, Fechtner RD. 2008. Beta blocker. In: Netland PA,
editor. Glaucoma medical therapy: principle and management.
2nd ed. Oxford: Oxford University Press;. p. 55-101
Lisegang, T.J., Deutsch ,TA., Grand ,MG. 2005. Introduction to
Glaucoma. In: Lisegang, T.J., ed. Glaucoma. Basic and Clinical
Science Course. Section 10. San Fransisco: 11-4.

Lubis R. R. 2009. Aqueous Humor. Departemen Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara RSUP H.
Adam Malik. Medan..
Purnamaningrum A. 2010. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan
Perilaku Masyarakat Untuk Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Mata. Universitas Diponegoro. Fakultas Kedokteran. Semarang.
(Skripsi)..
Quigley HA, Broman AT. 2006. The nuber of people with glaucoma
world wide in 2010 and 2020. Br J Ophthalmol; 90: 262–267.
Rahman MM, Rahman N, Foster PJ, et al. 2004. The prevalence of
glaucoma in Bangladesh: a population based survey in Dhaka
division. British Journal Ophthalmology;88:1493-1497
Sachdeva D, Bhandari A. 2011. Glaucoma and beta-blockers.
AmericanJournal of Pharm Tech Research.;1(4):144
Salmon JF, Swanevelder SA, Donald MA. 2009. The dimensions of eyes
with chronic angle-closure glaucoma. J Glaucoma. Singapore:
American Academy of Ophthalmology
Santoso,S. 2004. Buku Statistik Parametrik. Cetakan keempat.
Jakarta:Penerbit PT Elex Media Komputindo.
Shekhar J, Ranjan KA, Ranjana K, Verma NP. 2010. Glaucoma Pattern
in Central Bihar – A Cross-Sectional Retrospective Study.
Ophthalmology.; 7: 300-2
Shen SY, Wong TY, Foster PJ, et al. 2008. The prevalence and types of
glaucoma in Malay people: The Singapore Malay eye study.
Investigative Ophthalmology & Visual Science; 49(9):3846-3851
Skuta, GL. Cantor,LB., Weiss.JS. 2010. American Academy of
Ophthalmology. 2010-2011. Glaucoma. Basic and Clinical
Sciences Course Section 10 : 3-10: 49-52: 83-88: 157-174.
Stamper RL, Lieberman MF, Drake MV 2009, Becker-Shaffer’s
Diagnosis and Therapy of the Glaucomas 8th ed., Elsevier
Vaughan D, Asburry T. 2010. General Ophthalmology (edisi 17 terjemah
dalam Bahasa Indonesia). EGC.
Vijaya L, George R, Arvind H, et al. 2006. Prevalence of angle-closure
disease in a rural southern Indian population. Arch
Ophthalmology; 124:403-409.

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Glaukoma adalah suatu kumpulan penyakit dengan karakteristik
neuropati optik yang ditandai dengan penurunan visus, pelebaran CD Rasio
dan peningkatan tekanan intraokular sebagai satu faktor resiko utama
(Skuta, et al., 2010).
Di dalam dunia kedokteran, glaukoma dibagi atas glaukoma sudut
terbuka, glaukoma sudut tertutup dan glaukoma pada anak (Lisegang, et al.,
2009). Klasifikasi glaukoma secara lengkap dan terperinci tertera pada
klasifikasi glaukoma berdasarkan American Academy of Ophthalmology.
Dari ketiga glaukoma ini, glaukoma sudut terbuka yang paling sering
dijumpai. Sekitar 75% penderita glaukoma menderita glaukoma sudut
terbuka (Skuta, et al., 2010). Glaukoma primer sudut terbuka merupakan
neuropati optik kronis dengan progresifitas yang perlahan - lahan dengan
karakteristik adanya ekskavatio dari saraf optik, penurunan visus, hilangnya
sel dan akson ganglion retina serta memiliki sudut iridocorneal yang
terbuka. Glaukoma primer sudut terbuka ini lebih sering dijumpai pada usia
dewasa (Lisegang, et al., 2009).
Glaukoma sering disebut pencuri penglihatan karena gejala
glaukoma sering tidak disadari oleh penderitanya atau dianggap sebagai
tanda dari penyakit lain. Akibatnya kebanyakan penderita datang ke dokter
mata dalam keadaan yang lanjut

dan bahkan sudah buta. Padahal

kebutaan akibat glaukoma merupakan kebutaan yang permanen, tidak

1

2

dapat diperbaiki. Di RS Sao Geraldo Brasil, 41% penderita glaukoma
datang dalam kondisi telah buta (Cronemberger et al, 2009) .
Hasil survei World Health Organitation (WHO) mengenai
penyebab utama kebutaan di dunia, glaukoma menempati peringkat kedua
setelah katarak dengan persentase sebesar 12,3%. Glaukoma merupakan
penyakit mata yang menyebabkan kebutaan jika tidak terdeteksi dan tidak
diobati (WHO, 2010).
Berdasarkan hasil survei diatas, peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian tentang “Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis
dan Pilihan Terapi Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka Terhadap Visus,
Tekanan Intraokular, CD Rasio di Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr.
Saiful Anwar Malang Periode Januari 2013 – Desember 2013”.

1.2. Rumusan Masalah
Adakah Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis dan Terapi
Terhadap Progresifitas Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka Di
Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari
– Desember 2013?

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis dan
Terapi Terhadap Progresifitas Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka Di

3

Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari
– Desember 2013.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.

Mengetahui rata – rata dari Usia Onset Terdiagnosis, Pilihan Terapi
Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka, Visus, Tekanan Intraokular,
dan CD Rasio di Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar
Malang Periode Januari 2013 – Desember 2013.

2.

Mengetahui apakah usia onset terdiagnosis berhubungan dengan
Visus, Tekanan Intraokular, dan CD Rasio di Poliklinik Penyakit Mata
RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2013 – Desember
2013.

3.

Mengetahui apakah pilihan terapi berhubungan dengan Visus,
Tekanan Intraokular, dan CD Rasio di Poliklinik Penyakit Mata
RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2013 – Desember
2013.

1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Bagi Akademis
1.

Mengatahui Hubungan Antara Usia Onset Terdiagnosis dan Pilihan
Terapi Pasien Glaukoma Primer Sudut Terbuka Terhadap Visus,
Tekanan Intraokular, dan CD Rasio di Poliklinik Penyakit Mata
RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode Januari 2013 – Desember
2013.

2.

Menambah pengetahuan peneliti dan para medis tentang korelasi
Antara Usia Onset Terdiagnosis dan Pilihan Terapi Pasien Glaukoma

4

Primer Sudut Terbuka Terhadap Visus, Tekanan Intraokular, dan CD
Rasio di Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang
Periode Januari 2013 – Desember 2013.
3.

Memberikan informasi persentase kejadian Hubungan Antara Usia
Onset Terdiagnosis dan Pilihan Terapi Pasien Glaukoma Primer Sudut
Terbuka Terhadap Visus, Tekanan Introkuler, dan CD Rasio di
Poliklinik Penyakit Mata RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang Periode
Januari 2013 – Desember 2013.

4.

Sebagai dasar pertimbangan dan masukan untuk pengembangan
penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor lain selain usia onset
terdiagnosa dan pilihan terapi yang dapat mempengaruhi terhadap
Visus, Tekanan Intraokular, dan CD Rasio.

5.

Sebagai bahan informasi dalam pertimbangan kebijakan sasaran dan
materi

edukasi

masyarakat

dalam

penatalaksanaan

glaukoma

terutama dalam pencegahan kebutaan akibat glaukoma di masyarakat.
1.4.2. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapat informasi bahwa usia onset terdiagnosis dan
pilihan terapi berhubungan dengan progresifitas dari glaukoma primer sudut
terbuka.