Kegiatan Usaha Unit Pembangkitan Cirata 1. Latar Belakang

72 Konsultan : NEW JEC New Japan Engineering Consultant bekerjasama dengan PT. Indra Karya. Dengan adanya System Joint Operation kerjasama antara kontraktor asing dengan kontraktor nasional diharapkan akan didapat keuntungan-keuntungan bagi kontraktor nasional antara lain alih teknologi bagi kontraktor nasional, memacu pertumbuhan kontraktor nasional, dan devisa negara untuk pekerjaan utama tidak seluruhnya diserap oleh perusahaan asing. c. Pekerjaan telemetering hidrologi dan sistem peringatan banjir dilaksanakan oleh Puslitbang KIM-LIPI.

3.4.3. Kegiatan Usaha

Produksi dan sistem pengoperasian kegiatan usaha inti adalah pembangkit tenaga listrik dengan total daya terpasang 1.008 MW, terdiri atas Cirata I 4 unit masing-masing operation daya terpasang 126 MW yang mulai dioperasikan tahun 1988 dengan total daya terpasang 504 MW. Cirata I dan II mampu memproduksi energi listrik rata-rata 1,428 GWh per tahun dan disalurkan melalui jaringan transmisi tegangan ekstra tinggi 500 kV ke sistem interkoneksi Jawa- Madur-Bali Jamali. Kapasitas per unit PLTA disajikan pada Tabel 7. -LOT VI : Generator dilaksanakan oleh kontraktor Elin Union Austria bekerjasama dengan PT. Brantas Abipraya. -LOT VII : Trafo utama dan serandang hubung switchyard, dilaksanakan oleh Kontraktor Cogelex Perancis bekerjasama dengan PT. Cita Contrac. -LOT VIII : Jaringan transmisi dilaksanakan oleh kontraktor Brown Boveri Jerman Barat bekerjasama dengan PT. Mega Eltra. -LOT IX : Special equipment, terdiri dari beberapa paket pengadaan alat-alat berat, dan peralatan telekomunikasi dilaksanakan oleh PT. United Tractors, PT. Triguna Utama, Sumitomo Co., PT. Natela, CV.3R Electronics. 73 Tabel 7. Kapasitas per unit PLTA. Jenis Pembangkit Mulai Beroperasi Kapasitas PLTA Unit 1 25 Mei 1988 126 MW PLTA Unit 2 29 Februari 1988 126 MW PLTA Unit 3 10 Agustus 1988 126 MW PLTA Unit 4 15 Agustus 1988 126 MW PLTA Unit 5 15 Agustus 1997 126 MW PLTA Unit 6 15 Agustus 1997 126 MW PLTA Unit 7 15 April 1998 126 MW PLTA Unit 8 15 April 1998 126 MW Total 1.008 MW Sumber : Profil PJB Unit Cirata, 2006. Untuk menghasilkan energi listrik sebesar 1,428 GWh, dioperasikan 8 buah turbin dengan kapasitas masing-masing 129.000 kW dengan putaran 187,5 rpm. Adapun tinggi air jatuh efektif untuk memutar turbin 112,5 meter dengan debit air maksimum 135 m³dt. Mengoperasikan unit pembangkit Cirata dapat dilakukan dengan 3 mode sistem pengoperasian : 1. Mode operasi local manual, yaitu sistem pengoperasian yang dilakukan oleh operator secara manual dari panel unit control Power House. 2. Mode operasi local auto, yaitu sistem pengoperasian yang dilakukan oleh operator secara automatic dari panel unit control di ruang Power House. 3. Mode operasi remote, yaitu sistem pengoperasian yang menggunakan teknologi tinggi berbasis komputer dimana unit dioperasikan dari kontrol desk di ruang kontrol Switchyard yang berjarak ± 2 km dari lokasi pembangkit listrik. Dalam mengoperasikan seluruh unit pembangkit listrik PLTA Cirata mengutamakan menggunakan mode operasi remote untuk mengoperasikan dan mengontrol semua sistem, karena lebih efisien dan efektif. Namun demikian operator di lokasi rumah pembangkit selalu siap dengan mode operasi local auto maupun mode operasi local manual. Kinerja operasional Unit Pembangkitan Cirata beberapa tahun terakhir menunjukkan bahwa hasil availability factor dan forced outrage rate diatas standar kelas dunia dari NERC EAF = 89,59 EFOR = 4,46 dan SOFF = 7,22. Pembangunan PLTA Cirata selain dibiayai langsung oleh 74 Pemerintah Indonesia melalui dana APBN dan non-APBN serta dana PLN juga mendapat bantuan pinjaman dari luar negeri, yaitu : a. IBRD International Bank for Reconstruction and Development. b. CDC Commonth Wealth Development Cooperation. c. SC Suppliers Credits. d. Pemerintah Austria. Total biaya pembangunan PLTA Cirata meliputi Penyediaan dan Biaya Pembangunan Cirata I sebesar :IBRD USD 241.300.000, CDC USD 18.800.000, SC USD 69.000.000, dan dari APBN + Non-APBN USD 235.900.000, sedangkan Cirata II sebesar Rp.132.272.182.016,00,-, Swiss Franc SFR 99.7291,00,- , Belanda NTD 207.933.845,00,-, Jepang Yen 2.791.593.431,00,-.

3.4.4. Organisasi