3.3 Nilai Analisis Korelasi Pearson Metode Komputerisasi SPSS Ver. 16.00
Nilai uji analisis korelasi pearson antara indeks keanekaragaman makrozoobentos dengan faktor fisik kimia perairan yang didapatkan pada setiap stasiun penelitian
dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut ini:
Tabel 3.7 Nilai Analisis Korelasi Pearson Antara Indeks Keanekaragaman Makrozoobenthos dengan Faktor Fisik Kimia Perairan
Temperatur °C
Penetrasi m
I. Cahaya pH
K.Oksigen DO
mgl BOD
5
mgl K.Organik
K.Arus
H’ -0,748
+0,032 +0,526
+0,274 +0,622
+0,682 -0,919
-0,660 -0,958
Keterangan: Nilai +
= Arah Korelasi Searah Nilai -
= Arah Korelasi Berlawanan
Dari Tabel 3.7 menunjukkan bahwa hasil uji analisis korelasi pearson antara faktor fisik kimia perairan dengan indeks keanekaragaman H’ berbeda tingkat
korelasi dan arah korelasinya. Nilai + menunjukkan korelasi yang searah antara nilai faktor fisik kimia perairan dengan nilai Indeks Keanekaragaman H’, yaitu penetrasi
cahaya, intensitas cahaya, pH, kejenuhan oksigen, DO, berkorelasi searah dengan Indeks Keanekaragaman H’, artinya semakin besar nilai salah satu faktor fisik kimia
maka nilai Indeks Keanekaragaman akan semakin besar pula. Nilai - menunjukkan korelasi yang berlawanan yaitu antara temperatur, BOD
5
, kecepatan arus dan kandungan organik berkorelasi berlawanan dengan Indeks Keanekaragaman H’,
artinya semakin besar nilai faktor fisik kimia perairan tersebut maka nilai H’ akan semakin kecil, begitu juga sebaliknya, jika semakin kecil nilai faktor fisik kimia
perairan maka nilai H’ akan semakin besar. Menurut Sokal James 1992 koefisien dapat berkisar dari +1 untuk hubungan positif sempurna saampai -1 untuk hubungan
negatif sempurna.
Table 3.8 Nilai Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,00 Sangat Kuat
Berdasarkan Tabel 3.8 diatas, dapat diketahui bahwa korelasi antara faktor fisik kimia dengan indeks keanekaragaman H’ memiliki hubungan yang sangat kuat, kuat,
sedang, rendah, sangat rendah. Hubungan yang sangat kuat terdiri dari BOD
5
dan kecepatan arus dan juga berkorelasi yang berlawanan terhadap Indeks
Keanekaragaman Makrozoobenthos, Menurut Brower et al 1990, hlm: 124, bahwa Nilai konsentrasi BOD
5
pada suatu badan perairan dapat mempengaruhi kehidupan biota air diantaranya makrozoobenthos. Batas toleransi hewan benthos ternadap BOD
5
tergantung spesiesnya. Umumnya nilai konsentrasi BOD
5
di atas 10 mgl-20 mgl O
2
dapat menekan pertumbuhan populasi hewan benthos.
Perbedaan kecepatan arus pada suatu perairan disebabkan keadaan topografi sungai, kedalaman sungai dan substrat yang terdapat di sungai. Odum 1994
menjelaskan, kecepatan arus air di sungai tergantung pada kemiringan, kekasaran substrat, kedalaman dan lebar sungai. Kecepatan arus juga tergantung pada musim
hujan atau kemarau. Semakin tinggi arus maka akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dan semakin tinggi arus air maka kandungan CO
2
rendah Asdak, 1995.
BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan untuk melihat Keanekaragaman
Makrozoobenthos di Sungai Sibiru-biru Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deli
Serdang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1 Makrozoobenthos yang didapatkan sebanyak 36 genera, terdiri dari 29 famili,
11 ordo, 3 kelas dan 2 filum. 2
Kepadatan makrozoobenthos tertinggi terdapat pada genus Hydropsyche sebesar 195,55 indm
2
stasiun 1 dan yang terendah masing-masing dengan nilai kepadatan sebesar 0,74 indm
2
didapatkan dari genus Paraleptophlebia, Hagenius, Symphitopsyche, Heteroplectron, Dineutus dan Laccophillus
stasiun 1, genus Rhithrogena, Miathyria, Argia, Heteroplectron, Dineutus, Atherix dan Corydalus stasiun 2, genus Ranatra, Argia, Neureclipsis,
Dineutus, Atherix, Corydalus dan Polyrhytis stasiun 3 dan genus Naucorinae, Rhithrogena, Macronychus dan Pisidium stasiun 4.
3 Indeks Keanekaragaman H’ pada keempat stasiun yaitu berkisar 1,691-
2,196, termasuk keanekaragaman yang rendah yang tergolong perairan tercemar ringan dan perairan tidak tercemar. Sedangkan Indeks Keseragaman
E pada keempat stasiun berkisar antara 0,663-0,769 yang tergolong penyebaran genus yang lebih merata dan tidak merata.
4 Indeks similaritas IS yang didapat pada stasiun penelitian bervariasi dan
berkisar antara 38,88 - 73,91. Stasiun 1 2 termasuk kriteria yang mirip,, stasiun 1 3 termasuk kriteria yang mirip, stasiun 1 4 termasuk kriteria
yang tidak mirip, stasiun 2 3 termasuk kriteria yang mirip, stasiun 2 4 termasuk tidak mirip dan stasiun 3 4 termasuk kriteria yang tidak mirip.
5 BOD
5
dan kecepatan arus memiliki hubungan yang sangat kuat dan memiliki arah yang berlawanan dengan indeks keanekaragaman makrozoobenthos.