Sub-Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura

29 kemampuan petani-nelayan untuk mengelola dan mengembangkan usahanya. Sasaran program dalam kegiatan itu meliputi keempat subsektor yang meliputi :

A. Sub-Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura

1. Meningkatkan produktifitas Padi dari 71,34 KwHa menjadi 77,80 KwHa serta perluasan areal tanam IP 300 dicapai 6 000 ha menjadi 7 000 ha dengan upaya penerapan teknologi, yang meliputi : - Meningkatkan penggunaan varietas Benih padi bermutu dengan - Varietas unggul baru, - meingkatkan penggunaan Varietas Genja VUG dan Varietas Umur Sangat Genja VUSG untuk sawah IP 300 - Meningkatkan penggunaan pupuk berimbang NPK dan Oranik melalui kemitraan denga BUMN Pertanian - Meningkatkan luas sistem tanam jejer legowo. - Meningkatkan penggunaan alat panen padi anjuran. 2. Meningkatkan produktivitas jagung dari 57,57 KwHa, menjadi 59,00 KwHa melalui upaya penerapan, yang meliputi : - Meningkatkan penggunaan Varietas benih jagung bermutu dengan varietas unggul berlabel. - Perbaikan penggunaan pupuk beribang Urea,NPK dan Organik. - Perbaikan Waktu tanam Pola tanam dan jarak tanam 3. Meningkatkan produktivitas kedelai dari 18,81 KwHa menjadi 19,25 KwHa melalui penerapan teknologi, meliputi : - Meningkatkan penggunaan varietas benih bermutu dengan varietas unggul berlabel yang spesifik lokasi. - Melaksanakan pengendalian hama secara bijaksana dan ramah lingkungan - Perbaikan pola tanam dan pembuatan paritDrainase 4. Meningkatkan produktivitas Kacang Tanah dari 18,50 KwHa menjadi 19,00 KwHa 30 - Peningkatan penggunaan benih varietas bermutu dengan varietasunggul berlabel yang spesifik lokasi. - Perbaikan jarak tanam dan penggunaan pestisisa ramalingkungan - Peningkatan penggunaan pupuk berimbang dengan pupuk organik 5. Meningkatkan produktifitas kacang Ijo dari 19,00 kwha menjadi 19.11 KwHa melalui penerapan teknologi, yang meliputi: - Peningkatan penggunaan Vaarietas benih bermutu dengan varietas unggul berlabel yang spesifik lokasi - Perbaikan pembuatan paritDrainase. - Peningkatan pengandalian hama dan penyakit secara bijaksana. 6. Meningkatkan produktifitas ubi kayu dari 203,36 KwHa menjadi 214,20 KwHa melalui penerapan teknologi yang meliputi : - Penggunaan varietas bermutu - Perbaikan pelaksanaan pemotongan stek dari 75 menjadi 90. - Pasca panen pengolahan hasil - peningkatan penggunaan penggunaan pupuk organik dan an organik 7. Meningkatkan produktifitas ubi jalar dari 335,91 KwHa menjadi 339,20KwHa melalui upaya penerapan teknologi, yang meliputi: - Penggunaan Varietas unggul. - Perbaikan Pola tanamWaktu Tanam Pengolahan tanah - Perbaikan cara pemupukan dan pengendalian OPT. 8. Meningkatkan produksi Hortikultural : o cabe dari 27.980 kwintal menjadi 29.011kwintal; o Tomat dari 661 kwintal menjadi 700 kwintal o Kacang Panjang dari 920 kwintal menjadi 980 kwintal o Ketimun dari 1653 kwintal menjadi 1900 kwintal o Labu siangdari 886 kwintal menjadi 900 kwintal o Kangkung dari 306 kwintal menjadi 390 kwintal o Bayam dari 219 kwintal menjadi 278 kwintal o Semangkadari 56.000 kwintal menjadi 58.000 kwintal o Melondari 1.808 kwintal menjadi 1980 kwintal Peningkatnya produksi melalui penerapan teknologi sbb : - Penggunaan varietas benih bermutu yang spesifik lokasi 31 - Meningkatkan pengendalian hama penyakit secara bijaksana dan ramah lingungan - Penggunaan pupuk berimbang organik dan an organikPengolahan hasil pasca panen - Perluasan areal, terutama dilahan sawah sesudah panen padi gadu 10. Peningkatan produksi buah buahan : o Mangga dari 9896 kwintal menjadi 10121 kwintal; o Durian dari 361 kwintal menjadi 400 kwintal o Jeruk dari 1614 kwintal menjadi 1700 kwintal o Jambu Biji dari 738 kwintal menjadi 800 kwintal o Pepaya dari 380 kwintal menjadi 390 kwintal o Nenas dari 234 kwintal menjadi 280 kwintal o Pisang dari 2570 kwintal menjadi 2900 kwintal o Jambu Air dari 125 kwintal menjadi 130 kwintal o Nangka dari 1.085 kwintal menjadi 1120 kwintal o Rambutan dari 1093 kwintal menjadi 1162 kwintal o Sirsak dari 174 kwintal menjadi 200 kwintal dengan penerapan teknologi : - perluasan areal penanaman tanaman baru - Peningkatan penggunaan benih berutu dan unggul - Pemupukan berimbang NPK dan pupuk organik. - Pengendalian Organism Penggangu Tanaman OPT - Penanganan Pasca panen 11. Peningkatan produksi tanaman obat-obatan: o Jahedari 1.934.974 tangkai menjadi 2.314.000 tangkai;; o Lengkuas dari 312.640 tangkai menjadi 368.000 tangkai; o Kunit dari 4883 tangkai menjadi 4900 tangkai . 12. Peningkatan produksi tanaman Hias, dicapai anggerek 7230 menjadi 8100 tangkai, krisan 0 tangkai menjadi 200 tangkai, mawar 306 tangkai menjadi 381 tangkai, Sedap malam 500 tangkai menjadi 700 tangkai. 13. Menekan kehilangan hasil dari pada perlakuan pasca panen padi dari 12 turun menjadi 9 melalui upaya perbaikan penanganan pasca panen, . 32

B. Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan