Pengujian Instrumen METODOLOGI PENELITIAN

Rani Afriani,2013 HUBUNGAN INTENSITAS MEMBACA DENGAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kosakata yang berhubungan dengan Essen und Trinken, Einkaufen, dan Wohnung. Materi tes diambil dari beberapa sumber, yakni Kontakte Deutsch Extra, Themen Neu I, dan Modul Bahasa Jerman SMAN 23 Bandung. Pemberian skor setiap jawaban yang benar adalah 1. Kisi-kisi tes tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Penguasaan Kosakata No. Tema Indikator Soal No. Soal Jumlah 1. Essen und Trinken Subtantive kata benda Verben kata kerja Adjektive kata sifat 6, 7 1, 2 3, 4, 5 2 2 3 2. Einkaufen Subtantive kata benda Verben kata kerja Adjektive kata sifat 8, 9 12, 13 10, 11 2 2 2 3. Wohnung Subtantive kata benda Verben kata kerja Adjektive kata sifat 14, 15, 16 17, 18 19, 20 3 2 2 Total Soal 20

F. Pengujian Instrumen

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting, yaitu valid dan reliabel. Oleh karena itu, penulis melakukan uji coba instrumen untuk mengetahui layak atau tidaknya instrumen ini digunakan. Banyaknya sampel yang digunakan adalah 15 orang, diambil secara acak dari populasi. Kriteria batasan interpretasi koefisien korelasi untuk menentukan derajat validitas dan reliabilitas adalah sebagai berikut: Rani Afriani,2013 HUBUNGAN INTENSITAS MEMBACA DENGAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3 Derajat Validitas Nilai r Interpretasi 0,80 r ≤ 1,00 Validitas sangat tinggi sangat baik 0,60 r ≤ 0,80 Validitas tinggi baik 0,40 r ≤ 0,60 Validitas sedang cukup 0,20 r ≤ 0,40 Validitas rendah kurang 0,00 r ≤ 0,20 Validitas sangat rendah r ≤ 0,00 Tidak valid J.P. Guilford dalam Suherman, 1990: 147 Tabel 3.4 Derajat Reliabilitas Nilai r Interpretasi r ≤ 0,20 Reliabilitas sangat rendah 0,20 r ≤ 0,40 Reliabilitas rendah 0,40 r ≤ 0,60 Reliabilitas sedang 0,60 r ≤ 0,80 Reliabilitas tinggi 0,80 r ≤ 1,00 Reliabilitas sangat tinggi J.P. Guilford dalam Suherman, 1990: 177 1. Kuesioner Intensitas Membaca Berdasarkan validitas isi, instrumen ini sudah dinyatakan valid karena sudah jelas mengukur apa yang akan diukur, artinya setiap item dalam kuesioner ini jelas untuk mengukur intensitas membaca siswa. Selain itu, dilakukan uji validitas Rani Afriani,2013 HUBUNGAN INTENSITAS MEMBACA DENGAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu konstruk, yaitu uji validitas butir instrumen. Berikut ini adalah data hasil uji validitas butir instrumen kuesioner intensitas membaca: Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Kuesioner Intensitas Membaca No Item Nilai Hitung r Validitas 1 0,6352 Baik 2 0,7438 Baik 3 0,5964 Cukup 4 0,6409 Baik 5 0,4883 Cukup 6 0,6589 Baik 7 0,4707 Cukup 8 0,4979 Cukup 9 0,7019 Baik 10 0,5493 Cukup 11 0,5984 Cukup 12 0,6321 Baik 13 0,8148 Sangat Baik 14 0,5239 Cukup 15 0,4704 Cukup Berdasarkan tabel di atas, dari total 15 item yang diujicobakan terdapat 8 item yang derajat validitasnya cukup, 6 item yang derajat validitasnya baik, dan 1 item yang derajat validitasnya sangat baik. Hal ini berarti semua item tersebut cukup baik untuk digunakan dalam penelitian. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas, yaitu untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut reliabel atau tidak. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas kuesioner intensitas membaca: Rani Afriani,2013 HUBUNGAN INTENSITAS MEMBACA DENGAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.6 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Intensitas Membaca Variabel Nilai Hitung r Reliabilitas Intensitas Membaca 0,8885 Sangat Tinggi Penghitungan di atas menghasilkan nilai koefisien reliabilitas r = 0,8885. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa kuesioner ini memiliki derajat reliabilitas yang sangat tinggi. 2. Tes Penguasaan Kosakata Berdasarkan validitas isi, instrumen ini sudah dinyatakan valid karena sudah jelas mengukur apa yang akan diukur, artinya setiap soal dalam tes ini jelas untuk mengukur penguasaan kosakata siswa. Selain itu, dilakukan uji validitas konstruk, yaitu uji validitas butir instrumen. Berikut ini adalah data hasil uji validitas butir instrumen tes penguasaan kosakata: Rani Afriani,2013 HUBUNGAN INTENSITAS MEMBACA DENGAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Tes Penguasaan Kosakata No Soal Nilai Hitung r Validitas 1 0,5106 Cukup 2 0,5106 Cukup 3 0,5857 Cukup 4 0,4220 Cukup 5 0,7494 Baik 6 0,5106 Cukup 7 0,5857 Cukup 8 0,4766 Cukup 9 0,5106 Cukup 10 0,5649 Cukup 11 0,4810 Cukup 12 0,5106 Cukup 13 0,5857 Cukup 14 0,5106 Cukup 15 0,5857 Cukup 16 0,4809 Cukup 17 0,4115 Cukup 18 0,5181 Cukup 19 0,4511 Cukup 20 0,4511 Cukup Berdasarkan tabel di atas, dari total 20 soal yang diujicobakan terdapat 19 soal yang derajat validitasnya cukup dan 1 soal yang derajat validitasnya baik. Hal ini berarti semua soal tersebut cukup baik untuk digunakan dalam penelitian. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas, yaitu untuk mengetahui apakah kuesioner tersebut reliabel atau tidak. Berikut ini adalah hasil uji reliabilitas tes penguasaan kosakata: Rani Afriani,2013 HUBUNGAN INTENSITAS MEMBACA DENGAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA JERMAN Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Tes Penguasaan Kosakata Variabel Nilai Hitung r Reliabilitas Penguasaan Kosakata 0,9018 Sangat Tinggi Penghitungan di atas menghasilkan nilai koefisien reliabilitas r = 0,9018. Hal tersebut dapat diinterpretasikan bahwa tes ini memiliki derajat reliabilitas yang sangat tinggi.

G. Prosedur Penelitian