BAB IV ANALISA DATA DAN INTERPRETASI
Bab ini akan menguraikan gambaran umum sampel penelitian dan hasil penelitian yang berkaitan dengan analisis terhadap data penelitian sesuai dengan masalah yang akan
dijawab maupun analisa tambahan atas data yang ada.
IV.A. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Citi Financial wilayah Sumatera Utara Medan yang secara keseluruhan berjumlah 78 karyawan etnis Batak dan 54 karyawan etnis
Tionghoa yang bekerja pada tugas-tugas operasional.. Tingkat pendidikan karyawan etnis Batak dan karyawan etnis Tionghoa pada Citi Financial wilayah Sumatera Utara menyebar
dari mulai SMU hingga strata 2, namun yang menjadi populasi pada pada penelitian ini merupakan karyawan etnis Batak dan karyawan etnis Tionghoa dengan tingkat pendidikan
minimal diploma. Skala penelitian disebarkan penulis kepada karyawan yang menjadi subjek penelitian
sebanyak 100 orang yang dipilih dengan teknik purposive. Skala yang disebarkan sebanyak 100 skala, 50 skala untuk karyawan etnis Batak dan 50 skala untuk karyawan etnis Tionghoa.
Dari setiap satu karyawan tersebut diperoleh gambaran mengenai ciri-ciri demografi subjek penelitian yang meliputi usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan masa kerja. Setelah
diperiksa kriteria dan cara pengisian skala, keseluruhan skala yang kembali memenuhi syarat untuk dilakukan analisis.
IV.A.1. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN BERDASARKAN USIA
Pengelompokkan subjek berdasarkan usia ini terdiri atas 2 kelompok, yaitu: kelompok I 20-30 tahun, dan kelompok II 40-65 tahun dengan gambaran penyebaran
subjek seperti yang terlihat pada tabel 5 berikut ini.
Tabel .5 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Usia
Status Karyawan Usia Tahun
N Persentase
Etnis Batak I 20-30
II 31-40 38
12 38
12 Etnis Tionghoa
I 20-30 II 31-40
27 23
23 27
Dari tabel diatas, karyawan yang berusia 20-39 tahun lebih banyak dari golongan usia 31-40 tahun. Karyawan dengan golongan usia tersebut berjumlah 27 orang pada karyawan
etnis Tionghoa sedangkan pada kelompok karyawan etnis Batak mendominasi dengan jumlah 38 orang.
IV.A.2. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN BERDASARKAN JENIS KELAMIN
Subjek dalam penelitian dibedakan jenis kelaminnya yaitu pria dan wanita. Berikut merupakan tabel penyebaran subjek berdasarkan jenis kelamin.
Tabel 6 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Jenis Kelamin
Status Jenis Kelamin N
Persentase Etnis Batak
Pria Wanita
30 20
30 20
Etnis Tionghoa Pria
Wanita 30
20 30
20
Dari tabel diatas terlihat pada keadaan kelompok jumlah pria lebih besar daripada jumlah wanita. Jumlah pria 30 orang pada karyawan etnis Batak maupun karyawan etnis
Tionghoa, sedangkan jumlah wanita adalah 20 orang. IV.A.3. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN BERDASARKAN TINGKAT
PENDIDIKAN
Subjek dalam penelitian dibedakan pendidikan terakhirnya yaitu Diploma III,Strata 1 dan Strata 2. Berikut merupakan tabel gambaran subjek penelitian berdasarkan tingkat
pendidikan.
Tabel 7 Gambaran Subjek Penelitian Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Status Tingkat Pendidikan
N Persentase
Etnis Batak Diploma III
5 5
Strata 1 Strata 2
43 2
43 2
Etnis Tionghoa Diploma III
Strata 1 Strata 2
10 34
6 10
34 6
Dari tabel diatas terlihat bahwa karyawan dengan latar belakang pendidikan strata1 lebih banyak dari kelompok pendidikan terakhir yang lainnya, yaitu etnis Batak mendominasi
dengan jumlah 43 orang sedangkan etnis Tionghoa berjumlah 34 orang. Akan tetapi jumlah karyawan dengan latar pendidikan strata 2 memiliki jumlah yang lebih bannyak pada
karyawan etnis Tionghoa dibandingkan dengan karyawan etnis batak.
IV.A.4. GAMBARAN SUBJEK PENELITIAN BERDASARKAN MASA KERJA
Subjek dalam penelitian dibedakan masa kerjanya yaitu I 1-5 tahun, II 6-10 tahun dan III 11-15 tahun. Berikut merupakan tabel penyebaran subjek berdasarkan masa kerja.
Tabel 8 Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja
Status Masa Kerja
Tahun N Persentase
Etnis Batak I 1-5
10 10
II 6-10
III 11-15 35
15 35
15 Etnis Tionghoa
I 1-5
II 6-10
III 11-15 17
10
23 15
8
27
Dari tabel diatas,terdapat perbedaan dimana pada karyawan etnis Batak dengan masa kerja 6-10 tahun lebih banyak daripada kelompok masa kerja yang lainnya. Sedangkan pada
etnis Tionghoa karyawan dengan masa kerja 11-15 tahun memiliki jumlah yang lebih banyak.
IV.B. UJI ASUMSI PENELITIAN
Berikut ini akan dipaparkan hasil uji asumsi yang meliputi uji normalitas sebaran, hasil utama penelitian perbedaan motivasi berprestasi pada karyawan etnis Batak dan
karyawan etnis Tionghoa, kategorisasi data penelitian, hasil tambahan dan pembahasan. Sebelum dilakukan analisa data dengan menggunakan one way anova, maka terlebih
dahulu dilakukan uji asumsi penelitian. . Uji asumsi tersebut dilakukan dengan bantuan SPSS version 16.0 for Windows.
IV.B.1. UJI NORMALITAS
Dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data penelitian setiap masing-masing variabel telah menyebar secara normal. Berikut adalah tabel uji normalitas sampel penelitian.
Tabel 9 Uji Normalitas
Etnis Batak Etnis
Tionghoa N
100 100
Normal Parametersa,b
Mean 1.50
171.91 Std. Deviation
.503 25.698
Most Extreme Differences
Absolute .340
.147 Positive
.340 .119
Negative -.340
-.147 Kolmogorov-Smirnov Z
3.401 4.470
Asymp. Sig. 2-tailed .0124
.027 a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Dari hasil uji normalitas diperoleh nilai Z pada etnis Batak = 3.401 dengan nilai p=0.124 sehingga dapat dikatakan penelitian pada variabel etnis Batak terdistribusi normal.
Pada variabel etnis Tionghoa nilai Z yang diperoleh = 4.470 dengan nilai p=0.27 karena itu data penelitian variabel motivasi kerja dapat dikatakan terdistribusi normal. Variabel-variabel
pada tabel di atas memiliki nilai probabilitas p 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa persyaratan normalitas sudah terpenuhi.
IV.B.2. UJI HOMOGENITAS
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi dan sampel penelitian adalah homogen. Berikut tabel uji homogenitas subjek penelitian.
Tabel 10 Uji Homogenitas
Levene Statistic df1
df2 Sig.
.755 1
98 .387
Dari data yang diperoleh pada tabel 10, dapat dilihat signifikansi skor varians Motivasi Berprestasi lebih besar dari 0.05 =0.387 0.05. hal ini menunjukkan populasi dan
sampel penelitian bersifat homogen.
IV.C. HASIL UTAMA PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.C.1. Perbedaan Skor Motivasi Berprestasi Antara Karyawan Etnis Batak dan
Karyawan Etnis Tionghoa
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah terdapat perbedaan motivasi berprestasi karyawan etnis Batak dan etnis Tionghoa. Dan apakah motivasi
berprestasi pada karyawan etnis Tionghoa lebih tinggi daripada motivasi berprestasi karyawan etnis Batak. Untuk melihat perbedaan tersebut dilakukan analisa data dengan
menggunakan one way anova dengan bantuan aplikasi komputer program SPSS version 16.0 for windows.
Berikut merupakan tabel deskripsi dan analisis varians skor motivasi berprestasi karyawan etnis Batak dan etnis Tionghoa.
Tabel 11 Deskripsi Perbedaan Skor Motivasi Berprestasi Karyawan Etnis Batak dan Etnis
Tionghoa
Dari tabel diatas terlihat bahwa mean motivasi berprestasi tertinggi adalah mean karyawan etnis Tionghoa, yaitu sebesar 180.24 dengan standar deviasi 23.983. Dibandingkan
karyawan etnis Batak yang hanya memiliki mean motivasi berprestasi sebesar 170.02 dengan standar deviasi 25.174.
Table 12 Analisis Varians Skor Motivasi Berprestasi Karyawan Etnis Batak dan Etnis Tionghoa
N Mean
Std. Deviation
Std. Error
Minimu m
Maximu m
Batak 50
170.02 25.174
3.560 122
201 Tiongho
a 50
180.24 23.983
3.392 123
207 Total
100 175.13
24.994 2.499
122 207
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Between
Groups 2611.210
1 2611.210
4.320 .040
Within Groups 59236.10 98
604.450 Total
61847.31 99
Dari tabel diatas dapat dilihat F empirik Fe untuk skor motivasi berprestasi adalah 4.320 dengan probabilitas 0.04. Nilai F total Ft yang terdapat pada tabel dengan derajat
kebebasan df 1,98 adalah 3.94. Dengan demikian interpretasi yang diperoleh bahwa nilai Ft lebih kecil dari nilai Fe, berdasarkan hal tersebut maka Ho ditolak dan Hi yang diajukan
dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat perbedaan motivasi berprestasi antara karyawan etnis Batak dan etnis Tionghoa, sehingga ditarik kesimpulan ada perbedaan motivasi
berprestasi antara karyawan etnis Batak dan karyawan etnis Tionghoa. Jika dilihat dari mean terdapat perbedaan bermakna, mean tertinggi diperoleh oleh kelompok karyawan etnis
Tionghoa 180.24. Berdasarkan deskripsi data penelitian dapat dilakukan pengelompokan yang mengacu
pada kriteria kategorisasi. Kategorisasi ini didasarkan pada asumsibahwa skor populasi terdistribusi normal. Kriteria kategorisasi yang digunakan dalam penelitian ini dibagi tiga
kategori, yaitu rendah, sedang dan tinggi.
a. Nilai Empirik dan Rata-Rata Hipotetik
1. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Pada Karyawan Etnis Batak
Tabel 13 Nilai empirik dan nilai hipotetik Motivasi Berprestasi
Empirik Hipotetik Variabel
Min Max Mean SD Min
Max Mean SD
Motivasi Berprestasi 122
201 170.02
25.174 63
252 157.5
31.5
Berdasarkan tabel 13 maka diperoleh nilai rata-rata empirik proses motivasi berprestasi pada karyawan etnis Batak sebesar 170.02 dengan standar deviasi sebesar 25.174
dan nilai rata-rata hipotetik sebesar 157.5 dengan standar deviasi sebesar 31.5. Jika dilihat perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik, maka
diperoleh rata-rata empirik lebih besar daripada rata-rata hipotetik dengan selisih 12.52. Hasil ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi
daripada rata-rata motivasi berprestasi yang dimiliki populasi umumnya.
2. Nilai Empirik dan Nilai Hipotetik Pada Karyawan Etnis Tionghoa
Tabel 14 Nilai empirik dan nilai hipotetik Motivasi Berprestasi
Empirik Hipotetik Variabel
Min Max Mean SD Min
Max Mean SD
Motivasi Berprestasi 123
207 180.24
23.983 63
252 157.5
31.5
Berdasarkan tabel 14 maka diperoleh nilai rata-rata empirik proses motivasi berprestasi pada karyawan etnis Tionghoa sebesar 180.24 dengan standar deviasi sebesar
23.983 dan nilai rata-rata hipotetik sebesar 157.5 dengan standar deviasi sebesar 31.5. Jika dilihat perbandingan antara rata-rata empirik dengan rata-rata hipotetik, maka
diperoleh rata-rata empirik lebih besar daripada rata-rata hipotetik dengan selisih 22.74. Hasil ini menunjukkan bahwa motivasi berprestasi yang dimiliki subjek penelitian lebih tinggi
daripada rata-rata motivasi berprestasi yang dimiliki populasi umumnya.
b. Kategorisasi Motivasi Berprestasi
Norma kategorisasi motivasi berprestasi yang digunakan adalah sebagai berikut: Tabel 15. Norma Motivasi berprestasi
Rentang nilai Kategori
X µ-1.0 SD
Rendah µ-1.0SD ≤ X ≤ µ+1.0 SD
Sedang X
≥ µ+1.0 SD Tinggi
1. Kategorisasi Motivasi Berprestasi Pada Karyawan Etnis Batak
Tabel 15. Kategorisasi Motivasi berprestasi Pada Karyawan Etnis Batak
Rentang nilai Kategori
Jumlah N
Persentase
Berdasarkan tabel 15 dapat diketahui bahwa pada subjek penelitian etnis Batak yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi sebesar 17 sedangkan 30 subjek penelitian
memiliki motivasi berprestasi sedang dan 3 subjek penelitian yang memiliki berprestasi yang rendah. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki motivasi kerja yang
sedang.
2. Kategorisasi Motivasi Berprestasi Pada Karyawan Etnis Tionghoa
Tabel 16 Kategorisasi Motivasi berprestasi Pada Karyawan Etnis Tionghoa
X 126 Rendah
3 3
126 ≤ X 189
Sedang 30 30 X
≥ 189 Tinggi
17 17
Total 50 50
Rentang nilai Kategori
Jumlah N
Persentase
X 126 Rendah
4 4
126 ≤ X 189
Sedang 22 22 X
≥ 189 Tinggi 24 24
Total 50 50
Berdasarkan tabel 16 dapat diketahui bahwa pada etnis Tionghoa subjek penelitian yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi sebesar 24 sedangkan 22 subjek
penelitian memiliki motivasi berprestasi sedang dan 4 subjek penelitian yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah. Hal ini berarti sebagian besar subjek penelitian memiliki
motivasi kerja yang tinggi.
IV.C.2.HASIL TAMBAHAN DAN PEMBAHASAN
Disamping melihat perbedaan motivasi berprestasi pada karyawan etnis Batak dan etnis Tionghoa, penelitian ini juga diarahkan untuk melihat perbedaan-perbedaan yang terjadi
pada faktor-faktor lain pada kedua kelompok tersebut, seperti usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir dan masa kerja.
1. Usia
Tabel 17. Deskripsi Perbedaan Skor Pada Karyawan Etnis Batak Etnis Tionghoa Ditinjau
Dari Usia
Etnis Usia N
Mean Std.Deviasi Batak
I 20-30 II 31-40
38 12
170.66 168.00
25.032 26.636
Tionghoa I 20-30
II 31-40 27
23 177.85
183.04 26.178
21.353
Dari tabel 17 terlihat bahwa mean skor antara kelompok usia I dan II tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada karyawan etnis Batak kelompok usia I memperoleh mean
skor 170.66 dengan standar deviasi 25.032. Sedangkan kelompok usia II mendapat mean skor 168.00 dengan standar deviasi 26.636. Pada karyawan etnis Tionghoa kelompok usia I
memperoleh mean skor 177.85 dengan standar deviasi 26.178. Sedangkan kelompok usia II mendapat mean skor 183.04 dengan standar deviasi 21.353.
Tabel 18 Analisis Varians Skor Motivasi Berprestasi Karyawan etnis Batak dan Etnis
Tionghoa Ditinjau Dari Usia
Dari tabel diatas dapat dilihat F empirik Fe untuk skor motivasi berprestasi pada karyawan etnis Batak adalah 0.100 dengan probabilitas 0.753. Nilai probabilitas yang
melampaui 0.05 0.7530.05 mengindikasikan Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara kelompok usia I dan II pada karyawan etnis Batak
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Between
Groups 334.756
1 334.756
.577 .451
Within Groups 27848.36 4
48 580.174
Total 28183.12
49 Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Between Groups
64.427 1
64.427 .100
.753 Within Groups 30988.55
3 48
645.595 Total
31052.98 49
Demikian juga halnya pada karyawan etnis Tionghoa, bahwa F empirik Fe untuk skor motivasi berprestasi pada karyawan etnis Tionghoa adalah 0.577 dengan probabilitas
0.451. Nilai probabilitas yang melampaui 0.05 0.4510.05 mengindikasikan Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara kelompok usia I dan II pada
karyawan etnis Tionghoa. 2. jenis Kelamin
Tabel 19. Deskripsi Perbedaan Skor Pada Karyawan Etnis Batak Etnis Tionghoa Ditinjau
Dari Jenis Kelamin
Etnis Jenis N
Mean Std.Deviasi Batak Laki-laki
Perempuan 30
20 168.43
172.40 25.079
25.777 Tionghoa Laki-laki
Perempuan 30
20 183.63
175.15 21.005
27.649
Dari tabel 19 terlihat bahwa mean skor antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada karyawan etnis Batak laki-laki
memperoleh mean skor 168.43 dengan standar deviasi 25.079. Sedangkan perempuan mendapat mean skor 172.40 dengan standar deviasi 25.777. Pada karyawan etnis
Tionghoa laki-laki memperoleh mean skor 183.63 dengan standar deviasi 21.005. Sedangkan perempuan mendapat mean skor 175.15 dengan standar deviasi 27.649.
Tabel 20 Analisis Varians Skor Motivasi Berprestasi Karyawan etnis Batak dan Etnis
Tionghoa Ditinjau Dari Jenis Kelamin
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Between
Groups 188.813
1 188.813
.294 .590
Within Groups 30864.16
7 48
643.003 Total
31052.98 49
Dari tabel diatas dapat dilihat F empirik Fe untuk skor motivasi berprestasi pada karyawan etnis Batak adalah 0.294 dengan probabilitas 0.590. Nilai probabilitas yang
melampaui 0.05 0.5900.05 mengindikasikan Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan
motivasi berprestasi antara laki-laki dan perempuan pada karyawan etnis Batak.
Demikian juga halnya pada karyawan etnis Tionghoa, bahwa F empirik Fe untuk skor motivasi berprestasi pada karyawan etnis Tionghoa adalah 1.517 dengan probabilitas
0.224. Nilai probabilitas yang melampaui 0.05 0.2240.05 mengindikasikan Ho diterima, Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Between Groups
863.603 1
863.603 1.517
.224 Within Groups
27319.51 7
48 569.157
Total 28183.12
49
yang berarti tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara laki-laki dan perempuan pada karyawan etnis Tionghoa.
3. Pendidikan Terakhir
Tabel 21. Deskripsi Perbedaan Skor Pada Karyawan Etnis Batak Etnis Tionghoa Ditinjau
Dari Pendidikan Terakhir
Etnis Pendidikan Terahir
N Mean Std.Deviasi
Batak Diploma Strata 1
Strata 2 5
43 2
174.80 169.74
164.00 32.821
23.886 50.912
Tionghoa Diploma Strata 1
Strata 2 10
34 6
182.60 177.65
191.00 25.583
24.136 20.445
Dari tabel 21 terlihat bahwa mean skor antara pendidikan terakhir diploma, strata 1 dan strata 2 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada karyawan etnis Batak dengan
latar belakang pendidikan diploma memperoleh mean skor 174.80 dengan standar deviasi 32.821. Sedangkan kelompok pendidikan strata 1 mendapat mean skor 169.74 dengan standar
deviasi 23.886 dan pada kelompok pendidikan strata 2 mendapat mean skor 164 dengan standar deviasi 50.912. Pada karyawan etnis Tionghoa dengan latar belakang pendidikan
diploma memperoleh mean skor 182.60 dengan standar deviasi 25.583. Sedangkan kelompok
pendidikan strata 1 mendapat mean skor 177.65 dengan standar deviasi 24.136 dan pada kelompok pendidikan strata 2 mendapat mean skor 191.00 dengan standar deviasi 20.445.
Tabel 22 Analisis Varians Skor Motivasi Berprestasi Karyawan etnis Batak dan Etnis
Tionghoa Ditinjau Dari Pendidikan Terakhir
Sum of Squares
df Mean
Square F
Sig. Between
Groups 189.994
2 94.997
.145 .866
Within Groups 30862.98 6
47 656.659
Total 31052.98
49
Dari tabel diatas dapat dilihat F empirik Fe untuk skor motivasi berprestasi pada karyawan etnis Batak adalah 0.145 dengan probabilitas 0.866. Nilai probabilitas yang
melampaui 0.05 0.8660.05 mengindikasikan Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara karyawan dengan latar belakang pendidikan diploma,strata 1 dan
strata 2 pada etnis Batak. Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Between Groups
978.955 2
489.478 .846
.436 Within Groups 27204.16
5 47
578.812 Total
28183.12 49
Demikian juga halnya pada karyawan etnis Tionghoa, bahwa F empirik Fe untuk skor motivasi berprestasi pada karyawan etnis Tionghoa adalah 0.846 dengan probabilitas
0.436. Nilai probabilitas yang melampaui 0.05 0.4360.05 mengindikasikan Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara karyawan dengan latar belakang
pendidikan diploma,strata 1 dan strata 2 pada karyawan etnis Tionghoa.
4.Masa Kerja
Tabel 23. Deskripsi Perbedaan Skor Pada Karyawan Etnis Batak Etnis Tionghoa Ditinjau
Dari Masa Kerja
Etnis Masa Kerja
N Mean Std.Deviasi
Batak I 1-5
II 6-10 III 11-15
10 25
15 165.70
172.24 169.20
26.575 25.933
24.255 Tionghoa
I 1-5 II 6-10
III 11-15 17
10 23
172.00 192.00
181.22 29.400
13.199 21.560
Dari tabel 23 terlihat bahwa mean skor antara kelompok masa kerja I, II dan III tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Pada karyawan etnis Batak dengan kelompok
masa kerja I memperoleh mean skor 165.70 dengan standar deviasi 26.575. Sedangkan kelompok masa kerja II mendapat mean skor 172.24 dengan standar deviasi 25.933 dan
pada kelompok masa kerja III mendapat mean skor 169.20 dengan standar deviasi 24.255. Pada karyawan etnis Tionghoa dengan kelompok masa kerja I memperoleh mean skor
172.00 dengan standar deviasi 29.400. Sedangkan kelompok masa kerja II mendapat mean skor 192.00 dengan standar deviasi 13.199 dan pada kelompok masa kerja III
mendapat mean skor 181.22 dengan standar deviasi 21.560.
Tabel 24 Analisis Varians Skor Motivasi Berprestasi Karyawan etnis Batak dan Etnis
Tionghoa Ditinjau Dari Masa Kerja
Dari tabel diatas dapat dilihat F empirik Fe untuk skor motivasi berprestasi pada karyawan etnis Batak adalah 0.245 dengan probabilitas 0.784. Nilai probabilitas yang
melampaui 0.05 0.7840.05 mengindikasikan Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara karyawan dengan kelompok masa kerja I, II dan III pada
karyawan etnis Batak. Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Between Groups
319.920 2
159.960 .245
.784 Within Groups 30733.06
47 653.895
Total 31052.98
49
Demikian juga halnya pada karyawan etnis Tionghoa, bahwa F empirik Fe untuk skor motivasi berprestasi pada karyawan etnis Tionghoa adalah 2.347 dengan probabilitas
0.107. Nilai probabilitas yang melampaui 0.05 0.1070.05 mengindikasikan Ho diterima, yang berarti tidak ada perbedaan motivasi berprestasi antara karyawan dengan kelompok
masa kerja I, II dan III pada karyawan etnis Tionghoa. Sum of
Squares df
Mean Square
F Sig.
Between Groups
2559.207 2
1279.603 2.347
.107
Within Groups 25623.91 3
47 545.190
Total 28183.12
49
BAB V HASIL PENELITIAN,DISKUSI DAN SARAN