HASIL PENELITIAN Hubungan stres kerja dan gaya kepemimpinan transaksional dengan kinerja karyawan Pt. XL Axiata Tbk

67 oleh responden Mengh itung dan menginput data yang diperoleh p ada comp r Membuat kesimpulan Membuat kesimpulan dan lapo ran akhir penelitian Pada bab ini dibahas mengenai gambaran umu m responden enelitian, deskripsi data, uji p ersyaratan, pengu jian hip otesis, d an uji regresi Resp onden dalam pen elitian ini adalah kary awan PT XL A iata Tb k dengan sampel sebanyak 50 orang. Berikut ini akan disajikan gambaran responden b erdasarkan jenis kelamin yan g jumlah keselu ruh anya adalah 50 responden Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Res ponden P enelitian

4.1.1 Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.1 Gambaran responden berdasarkan jenis kelamin 68 Laki-laki 24 48 Perempuan 26 52 Jumlah 50 100 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah respond en dalam pen elitian ini adalah 50 orang, 24 orang berjenis kela in laki-laki dengan persentase sebesar 48 dan 26 orang yang b erjenis kelam in perempuan dengan persentase sebesar 52. Berikut ini akan disajikan gambaran responden b erdasarkan usia yang jumlah keseluru hanya adalah 50 responden Usia Frekuensi Persentase 23 4 8 24 3 6 25 2 4 26 8 16 27 10 20 28 9 18 29 8 16 30 6 12 jumlah 50 100

4.1.2 Gambaran responden berdasarkan usia

Tabel 4.2 Gambaran responden berdasarkan usia 69 Peneliti mengambil usia d ari 23 sampai 30 tah un di karenaka pada u sia tersebut masuk kedalam dewasa awal di mana p ada masa t rsebut individu mem asu ki b eberapa tipe pekerjaan yang mengharuskan mereka m engeksplorasi pilih an karir dan pengamb ilan keputu san dalam ambiguitas, ketid akpastian dan stres Lock, 1988. D ari 50 respond en yang diteliti berdasarkan u sia pada p elitian ini, diketahui bahwa respo nden berasal dari usia yan g berbeda . Dan berdasarkan tabel di atas dapat dilih at b ahwa seba yak 4 karyawan yan g berusia 23 tahun dengan persen tase 8, sebanyak 3 karyawan y ang beru sia 24 tahun dengan persentase 6, sebanyak 2 karyawan y an berusia 25 tahun den gan persentase 4, sebanyak 8 karyawan yan g berusia 26 tahun dengan persentase 16, seban yak 10 karyawan yang berusia 27 tahun dengan persentase 20, sebanyak 9 karyawan yang berusia 28 tah un dengan ersentase 18, sebany ak 8 karyawan yang b erusia 29 tahun dengan p erse tase 16, dan yang terakhir sisanya 6 karyawan y ang b erusia 30 tahun dengan persentase 12. Pada skala stres kerja diketahu i nilai mean adalah 82, 6 dan stan dar deviasinya ad alah sebesar 5,61. Sedan gkan pada skala gay a kepemimpinan transaksional diketahui nilai mean ad alah 73,68 dan standar deviasinya ad alah sebesar 5,73. Dan pad a skala kinerja karyawan mempu nyai nilai mean 85,5 dan standar d eviasinya 4,97 Berikut in i adalah tabel : 4.2 Deskrips i data Tab l 4 .3 d escriptive statistics 70 Descriptive tatistic

4.2.1 Kategoris asi Stres kerja

Tabel 4.4 Tabel kategori stres kerja Mean Std. Deviation Stres kerja 82,16 5,61 Gaya kepem impinan transaksional Kin erja 73,68 85,5 5,73 4,97 Untu k mengetahui tingkat stres kerja pada respond en, p eliti men ggunakan kategorisasi rentang untuk setiap respond en. Rentang dibagi men jadi tiga interval d engan kategori tinggi, sedang, an rendah. Adapun tingkat stres kerja pada respond en, dapat dilihat pada tabel b erikut: kategori Nilai angka frekuensi Tinggi X M + 1SD = 88 10 20 sedang M - 1SD X M + 1SD 78-87 33 66 Rendah X M - 1SD = 77 7 14 Jumlah 50 100 Dari tabel di atas dapat diketahui katego ri skor stres kerja, seperti ditunjukan dalam tabel, diketahui bahwa mayoritas resp den 66 mengalami stres kerja dengan kategori sedang, 20 mengalami stres kerja dengan kategori 71 tinggi, dan hanya 14 yang m engalami stres kerja deng kategori rendah Untuk mengetahui kategorisasi gaya kep emimpin an transaksional, peneliti men ggunakan kategorisasi rentang untuk setiap respond en. Rentang dibagi men jadi tiga interval d engan kategori tinggi, sedang, an rendah. Adapun tingkat intensitas penggun aan internet, dapat dilihat pada tabel berikut : kategori Nilai angka frekuensi TINGGI X M + 1SD = 79 5 10 SEDANG M - 1SD X M + 1SD 69-78 41 82 RENDAH X M - 1SD = 68 4 8 JUMLAH 50 100 Dari tabel diatas dapat diketahui kategorisasi skor gaya kepemimpinan transaksional, seperti tertera d i tabel diketah ui bahwa mayoritas responden 82 bergaya kepemimp inan transaksional dengan kategori sed g, 10 bergaya kepemimpinan tran saksion al dengan kategori tinggi, dan hanya 8 bergaya kepemimpinan tran saksion al dengan kategori rendah Untuk mengetahui katego risasi kinerja, peneliti menggu nakan kategorisasi rentang untuk setiap responden. Rentan g dibagi men jadi tiga interval dengan

4.2.2 Kategoris asi gaya kepemimpinan trans aksional

Tabel 4. 5 Tabel kategori gaya kepemimpinan transaksional 4.2 .3 Kategoris asi Kinerja 72 kategori tinggi, sedang, dan rendah. Adap un tingkat intensitas p enggunaan internet, dapat dilihat pada tabel berikut kategori Nilai angka frekuensi TINGGI X M + 1SD = 91 7 14 SEDANG M - 1SD X M + 1SD 82-90 33 66 RENDAH X M - 1SD = 81 10 20 JUMLAH 50 100 Dari tabel diatas dapat diketahui kategorisasi skor kinerja, seperti tertera d tabel diketahui bahwa mayoritas responden 66 memiliki kin rja dengan kategori sedang, 20 memiliki kinerja dengan kategori d ah, dan hanya 14 mem iliki kinerja dengan kategori tinggi Berikut adalah hasil dari analisis regresi antara aspek-aspek gaya kepemimpinan transaksional dengan variable kinerja karyawan, kemudian dilakukan p enghitu ngan nilai R squre untuk melihat seb pa besar sumban gsih aspek-aspek gay a kepemimpinan transaksio nal terhadap kinerja karyawan. Hasil perhitu nganny a akan ditampilkan pada table di bawah ini Tabel 4.6 Tabel kategori kinerja karyawan 4.3 Hasil Uji Hipotesis 4.3.1 Has il Uji Regresi 73 Tabel 4.7 Model Summary Tabel 4.8 ANOVAb Mode l R R Square Adju sted R Square Std. Error of the Estimate 1 .480a .231 .081 4.76886 a Predictors: Con stan t, LAISSEZ FAIRE, INTERPERSONA , MANAJEMEN EKSEPSI AKTIF, GEJALA FISIK, IMBALAN KONTINGEN, MANAJE EN EKSEPSI PASIF, EMOSIONAL, INTELEKTUAL Berdasarkan tabel di atas diketahui nilai R dihasilkan 0.480, nilai R Square yan g didapat adalah sebesar 0,231. Hal ini berarti bah a kedelapan aspek dari stress kerja dan gaya kepemimpin an transaksional memberikan sumban gsih sebesar 23 , 1 bagi perubahan variabel kinerja karyawan. Dengan dem kian 76 ,9 aspek lain selain kedelapan aspek d ari indikato r stress kerja dan indikator gaya kepemimpinan transaksional yan g tid ak terukur dalam penelitian ini y ang dapat mem berikan perubahan terhadap variabel kinerja. Setelah diketahui nilai r square signifikansi sumbangsih aspek-aspek stress kerja dan gaya kepemimpinan transaksional terh adap kinerja karyawan, kemudian dilakukan penghitungan Anova untu k mengetahui aspek-aspek pada mod el persamaan garis regresi ini. Hasilnya disajikan pada tabel Ano va b berikut; 74 Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regressi on 279.578 8 34.947 1.537 .175a Residual 932.422 41 22.742 Total 1212.000 49 a Predictors: Con stan t, LAISSEZ FAIRE, INTERPERSONA , MANAJEMEN EKSEPSI AKTIF, GEJALA FISIK, IMBALAN KONTINGEN, MANAJE EN EKSEPSI PASIF, EMOSIONAL, INTELEKTUAL b Dependent Variable: KINERJA KARYAW AN Hasil penghitun gan menunjukkan bahwa nilai F hitung ya g didapat adalah sebesar 1,537. Sementara nilai F tabel dengan df 8 dan 41 adalah sebesar 2,18. Karena nilai F hitung yan g di dapat F tabel maka disim pulkan bahwa model persamaan garis regresi yan g dipergun akan d alam penelitian ini tidak dapat diterapkan. Setelah diketahui nilai f hitung untuk men guji persama regresi, kemudian dilakukan penghitungan uji signifikansi ko nstanta dari aspek-aspek variab el independen yan g diuku r. Hasilnya disajikan pada tabel Coefficients a berikut: Model Unstan dardized Coefficients Standardi zed Coefficien ts t Sig. B Std. Error Beta 1 Con stan t 56.070 14.359 3.905 .000 GEJALA FISIK .229 .258 .143 .887 .380 EMOSIONA L -.050 .268 -.031 -.188 .852 INTELEKT UAL -.623 .601 -.187 - 1.036 .306 INTERPERS ONAL 1.251 .685 .265 1.827 .075 Tabel 4.9 Coefficientsa 75 0.231 IMBALAN KONTINGE N .632 .292 .347 2.165 .036 MANAJEM EN EKSEPSI AKTIF -.390 .351 -.184 - 1.112 .273 MANAJEM EN EKSEPSI PASIF .423 .332 .203 1.275 .210 LAISSEZ FAIRE .080 .894 .014 .089 .929 a Dependen t Variable: KINERJA KARYAW AN 0.029 0.029 1.45 1.48 4.03 0.032 0.003 0.145 1.47 4.03 0.034 0.002 0.095 1.46 4.03 0.090 0.056 2.8 1.45 4.03 0.181 0.091 4.89 1.44 4.03 0.195 0.014 0.778 1.43 4.03 0.231 0.036 2 1.42 4.03 0.231 1.41 4.03 Dari table di atas dapat di lihat besarnya kontribu si masing-masi g aspek gaya kepemimpinan tran saksion al sebagai b erikut: Aspek gejala fisik dari variabel stress kerja dengan kinerja karyawan dipero leh Table 4.10 P roporsi Varian Pada As pek-aspek Variabel Stres kerja dan Aspek-aspek variable gaya kepemimpinan trans aksional IV R 2 R 2 change F hitung Df F table Signifikansi X 1 Tidak signifikan X 12 Tidak signifikan X 12 3 Tidak signifikan X 12 3 4 Tidak signifikan X 12 3 4 5 Signifikan X 12 3 4 5 6 Tidak signifikan X 12 3 4 5 67 Tidak signifikan X 12 3 4 5 67 8 Tidak signifikan Total 76 nilai F hitung sebesar 1.45 dan F tabel 4.03 m aka kesimpulannya F hitung lebih kecil dari F table F h itung F tabel , sehingga antara aspek gejala fisik dari variab el stress kerja dengan kinerja kary awan tidak terdapat hubungan yang signifikan. Aspek emosional d ari variabel stress kerja dengan kinerja karyawan dipero leh nilai F hitung sebesar 0 . 145 dan F tabel 4.03, maka kesimpulann ya F hitung lebih kecil dari F tabel F Hitung F tabel, sehingga antara aspek emo sional dari variabel stress kerja dengan kinerja karyawan tidak terdapat hubungan yang signifikan. Aspek intelektual d ari variabel stress kerja dengan ki erja karyawan dipero leh nilai F hitung sebesar 0.095 dan F tabel 4.03, maka kesimpulann ya F hitung lebih kecil dari F table F hitun g F tab el , seh ingga dapat di sim pulkan antara aspek in telektual dari variabel stress kerja den gan kin erja karyawan tidak terdapat hubu ngan y ang signifikan. Aspek interperson al dari variab el stress kerja dengan kinerja karyawan diperoleh nilai F hitung sebesar 2.8 dan F tabel sebes 4.03, m aka kesimpu lannya F hitun g leb ih kecil dari F table F hitung F tabel, sehingga dapat disimpulkan antara aspek interpersonal ari variab el stress kerja den gan kinerja karyawan tid ak terdapat hubungan yang signifikan . Aspek imbalan kontingen dari variabel gaya kepemimpinan transaksio nal den gan kinerja karyawan diperoleh nilai F hitung seb esar 4.89 d an F tabel 4.03, maka F hitung lebih besar dari F tabel F hitung F tabel, sehingga 77 dap at disimpulkan antara aspek im balan kontingen dari riabel gaya kepemimpinan transaksional d engan kinerja karyawan terdapat hu bungan yan g signifikan . Hal in i berarti jika asp ek imbalan kontingen pada seorang kary awan tinggi maka akan m eningkatkan kinerja karyawa itu. Diantara aspek-aspek lainnya hanya aspek imbalan kon tingen yang memberikan pen garuh yang cukup signifikan terhadap kinerja karyawan. Aspek manajemen eksepsi aktif dari variabel gaya kepem pinan transaksio nal den gan kinerja karyawan d iperoleh nilai F hitung sebes 0.788 dan F tabel 4.03, maka F hitun g lebih kecil dengan nilai F tabel hitung F tabel, sehingga dapat disimpulkan b ahwa antara aspek manajemen eksepsi aktif dari variabel gaya kepemimpinan transaksio nal dengan k nerja karyawan tidak terdapat hubu ngan y ang signifikan. Aspek manajemen eksepsi pasif dari variabel gaya kepem mpinan transaksional d engan kinerja karyawan diperoleh n ilai h itung sebesar 2 dan F tabel 4.03, maka F hitu ng lebih kecil den gan F tabel F hitung F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa antara aspek anajemen eksepsi pasif d ari variabel gaya kepemimp inan transaksional dengan kinerja kary awan tidak terdap at hubun gan yang signifikan. Aspek dari variabel gaya kepemimpinan transaksionanl dengan kinerja karyawan diperoleh nilai F h itung sebesar 0 dan F tab el sebesar 4.03, maka dap at dikatakan F hitung lebih besar dari F tabel F hitung F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa antara aspek dari laissez faire laissez faire 78 variabel gaya kepemimpinan transaksional dengan kinerja karyawan tidak terdapat hub ungan yang signifikan. Dari kedelapan aspek variab le stress kerja dan aspek v abel gaya kepemimpinan transaksional dengan kinerja kary awan yan memiliki sumban gsih secara signifikan adalah imbalan kontin gen dengan n ilai F hitun g 4.89 maka dapat di simp ulkan bahwa F hitung dari aspek imbalan kontingen F table, dengan dem ikian bahwa hanya aspek imbalan kon tingen dan yang memberikan pengaruh yan g signifikan terhad ap variable kinerja kary awan. Dan hasil regresi yang telah d ilakukan, dapat disimpul n bahwa untuk men ingkatkan kinerja karyawan, maka intervensi yang dapat diberikan ad alah aspek imbalan kontingen karena aspek tersebut m emberik signifikansi yang paling besar diantara aspek-aspek lainnya. Berdasarkan table di atas, diketahui bahwa sumban gsih asing-masing aspek gaya kepemimp inan transaksio nal dan aspek stres rja adalah sebagai berikut: R 2 chan ge hitu ng sebesar 2,9 pad a aspek Gejala fisik R 2 chan ge hitu ng sebesar 0.3 pad a aspek Emosion al R 2 chan ge hitu ng sebesar 0.2 pad a aspek Intelektual R 2 chan ge hitu ng sebesar 5.6 pad a aspek Interpersonal R 2 chan ge hitu ng sebesar 9.1 pad a aspek Imbalan kontingen R 2 chan ge hitu ng sebesar 1.4 pad a aspek Manajemen eksep i aktif R 2 chan ge hitu ng sebesar 3.6 pad a aspek Manajemen eksep i pasif 79 R 2 chan ge hitu ng sebesar pada aspek Jika dilakukan intervensi untuk peningkatan kinerja karyawan, maka aspek imbalan kontingen dalam kinerja perlu didahulukan, karena imbalan ko ntingen mem beri sumbangan yang paling besar diantara aspek-aspek lain. Pada bab terakhir ini peneliti mencoba menyimpulkan dari semua hasil pen elitian serta mendiskusikan hasil penelitian ini ya g berkaitan dan juga dengan saran u ntuk penelitian yang sejenis dengan apa yang p enulis teliti agar lebih berkemban g dan tentu saja lebih baik dari penelitian y g su dah ada. Kesimp ulan hasil penelitian ini ad alah : Dari h asil uji hipotesis yang telah dilakukan melalui analisis regresi , men unjukan nilai F hitung pada aspek gejala fisik dari variabel stress kerja den gan variabel kin erja karyawan menunjukan angka seb sar 1.45 dan F table sebesar 4.03, maka F hitung F table, dapat disimpulkan dengan demikian T idak terdap at hubungan yang signifikan antara Laissez faire

BAB V KESIM PULAN, DISKUSI, DAN SARAN