Kendala-Kendala Dalam Pengisian dan Pelaporan Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP Upaya-Upaya Penanganan Kendala-Kendala dalam Pengisian Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP

c. Penilaian Individual adalah penelitian terhadap Objek Pajak dengan cara memperhatikan semua karakteristik dari setiap Objek Pajak.

2. Kendala-Kendala Dalam Pengisian dan Pelaporan Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP

a. Mengingat besarnya jumlah Objek Pajak dan beragamnya tingkat pendidikan dan pengetahuan Subjek Pajak, maka belum seluruh Subjek Pajak dapat melaksanakan kewajiban mereka untuk mendaftarkan Objek Pajak yang dikuasaidimilikidimanfaatkannya. b. Kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajiban perpajakan nya yaitu dengan melaporkan Objek Pajak Bumi dan Bangunannya yang relatif rendah, khususnya pada masyarakat yang berada di daerah- daerah terpencil atau pedesaan. c. Kurangnya pemahaman Subjek Pajak dalam menghadapi kerumitan dalam Pengisian SPOPLSPOP. d. Keterlambatan Pengembalian dan kesalahan pengisian SPOPLSPOP 1. Subjek Pajak mengembalikan SPOPLSPOP tidak tepat waktu sehingga menimbulkan kesulitan pada petugas pajak, disamping harus meneliti dan menatausahakan kembali SPOPLSPOP tersebut, petugas pajak juga harus membuat laporan pendaftaran Objek Pajak Baru yang akan diserahkan pada akhir bulan. Universitas Sumatera Utara 2. Subjek Pajak mengembalikan SPOPLSPOP tepat waktu, tetapi setelah melakukan perekaman dan validasi data ternyata terdapat ketidakcocokan data antara formulir SPOPLSPOP dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Maka hal ini akan menyulitkan petugas pajak, karena petugas pajak harus melakukan perhitungan perhitungan ulang kembali besarnya pajak yang harus dibayar Subjek Pajak. e. Kurangnya Sumber Daya Manusia dalam menghadapi jumlah Objek Pajak danatau Subjek Pajak.

3. Upaya-Upaya Penanganan Kendala-Kendala dalam Pengisian Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP

a. Mengadakan Pendataan Objek dan Subjek Pajak Pendataan Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan dilakukan oleh fiskus mengingat besarnya jumlah Objek Pajak dan beragamnya tingkat pendidikan dan pengetahuan Wajib Pajak, maka belum seluruhnya Wajib Pajak dapat melaksanakan kewajibannya untuk mendaftarkan Objek Pajak yang dikuasaidimilikidimanfaatkannya. Oleh karena itu untuk memberikan pelayanan yang lebih baik kepada Wajib Pajak maka Direktorat Jenderal Pajak mengadakan kegiatan pendataan Objek dan Subjek Pajak. Pendataan dilakukan oleh Kantor Universitas Sumatera Utara Pelayanan Pajak Pratama dengan menuangkan hasilnya dalam formulir Surat Pemberitahuan Objek Pajak SPOP. b. Mengadakan Penyuluhan kepada masyarakat mengenai Peraturan Perundang-undangan Perpajakan, sehingga Subjek Pajak sadar akan kewajibannya untuk melaporkan Objek Pajak mereka. Langkah selanjutnya adalah melakukan Pendataan yang pada umumnya dilakukan untuk daerah terpencil yang belum mempunyai peta, dan potensi pajaknya kecil, Pendataan ini dilakukan dengan cara petugas pajak akan mendatangi desakelurahan yang akan dilakukan pendataan dengan membawa SPOPLSPOP, kemudian dengan bantuan aparat desakelurahan formulir SPOPLSPOP tersebut disebarkan kepada seluruh Subjek Pajak atau kuasanya, setelah formulir SPOPLSPOP tersebut diisi dengan jelas, benar, lengkap dan ditandatangani oleh Subjek Pajak atau kuasanya. Maka petugas pajak akan mengambil kembali formulir SPOPLSPOP tersebut dari aparat desakelurahan untuk dibawa ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai guna dilakukan perekaman datanya. c. Menetapkan Surat Ketetapan Pajak SKP Pajak Bumi dan Bangunan 1. Sesuai dengan ketentuan 9 ayat 2 Undang-Undang Pajak Bumi dan Bangunan, setelah Subjek Pajak menerima formulir SPOPLSPOP dan diisi secara jelas, benar, dan lengkap serta Universitas Sumatera Utara ditandatangani maka formulir SPOPLSPOP tersebut harus dikembalikan dalam waktu paling lambat 30 tiga puluh hari setelah diterimanya formulir SPOPLSPOP tersebut. Apabila setelah 30 tiga puluh hari sejak diterimanya formulir SPOPLSPOP ternyata belum dikembalikan, maka Subjek Pajak akan menerima surat tegoran dari Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai yang akan dilanjutkan dengan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak dimana besarnya pajak terhutang dalam SKP tersebut ditetapkan secara jabatan pokok pajak ditambah denda administrasi sebesar 25 dari pokok pajak. 2. Setelah Formulir SPOPLSPOP diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai dan dilakukan perekaman, tetapi terdapat ketidakcocokan data isi formulir SPOPLSPOP dengan keadaan sebenarnya di lapangan.Maka upaya yang dapat dilakukan adalah Kantor Pelayanan Pajak Pratama Binjai akan menerbitkan SKP sebesar selisih pajak terhutang ditambah denda Administrasi 25 dari selisih pajak terhutang. Adapun maksud dan tujuan dari penelitian surat pemberitahuan objek pajak SPOP tersebut yaitu agar diharapkan kepada Subjek Pajak untuk tidak melakukan keterlambatan dalam melaporkan formulir SPOPLSPOP dan tidak melakukan kecurangan-kecurangan dalam pengisian data-data formulir Universitas Sumatera Utara SPOPLSPOP nantinya dan mematuhi ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Untuk memperjelas formulir SPOPLSPOP maka dilampirkan contoh formulir SPOPLSPOP sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan