bengkok ; 1057,01cm
-1
menunjukkan adanya gugus eter C-O-C dan serapan pada 925,85 – 300,90cm
-1
menunjukkan adanya gugus lentur C-H pada luar bidang.
24
4.2 UJI TARIK
Untuk mengetahui kekuatan tarik suatu bahan adalah dengan menggunakan pengujian tarik. Beban dikenakan pada spesimen yang ditarik dengan tarikan
konstan. Untuk mengetahui kekuatan tarik suatu bahan adalah dengan menggunakan pengujian tarik. Beban dikenakan pada spesimen yang ditarik dengan
tarikan konstan.
Analisa kekuatan tarik dan kemuluran campuran air kelapa dengan variasi
massa ekstrak buah nanas merupakan faktor penting untuk menetukan sifat mekanis suatu bahan yang diteliti. Hasil pengujian didapat Load Kgf dan Stroke mm .
Hasil pengujian untuk mendapatkan kekuatan tarik dan kemuluran. Harga kemuluran dihitung dengan rumus dibawah ini ;
X 100 Harga kekuatan tarik dapat dihitung dengan rumus:
Contoh perhitungan kemuluran dan kekuatan tarik untuk sampel material selulosa
1a. Perhitungan kemuluran
x 100
= 14,80
Universitas Sumatera Utara
1b. Kekuatan tarik σ
25 F maks
σ = tebal mm x lebar mm
48,61 σ =
0,5 x 6,5 = 14,95
Penentuan kekuatan tarik σ dan kemuluran ε dapat dilakukan dengan
pemberian beban pada specimen sehingga terjadi perubahan panjang regangan yang menyebabkan specimen menjadi putus.
Tabel. 2 Data Hasil Pengukuran Uji Kekuatan Tarik dan Kemuluran
No. Air
Kelapa ml
Sari Buah
Nanas ml
Panjang Awalcm
Load Y
Stroke X
Panjang Akhir
cm
1. 100
7.0 5.71
14.28 8.036 2.
90 10
6.9 18.34
12.72 7.790 3.
80 20
7.3 19.59
11.15 7.777 4.
70 30
6.9 22.57
10.74 7.669 5.
60 40
6.9 9.51
4.22 7.086
6. 50
50 6.5
8.25 2.71
6.774
Universitas Sumatera Utara
26
Gambar. 5 Grafik Linier Stroke dan Regangan
Model Summary
b
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin - Watson
dimension0 1 0,345
a
0,119 -,102
735,397 1,338
a. Predictors: Constant, X = Stroke Regangan mmmenit b. Dependent Variable: Y = Load Tegangan Kgf
R = 0,345 : menyatakan bahwa keeratan hubungan korelasi variabel bebas regangan Stroke terhadap variabel terikat tegangan Load sebesar 34,5 yang
Universitas Sumatera Utara
27 berarti “terdapat hubungan yang positif dan korelasi lemah antara Stroke terhadap
Load”.
Nilai R korelasi Kriteria hubungan
Tidak ada Hubungan 0 - 0.5
Korelasi Lemah 0.5 - 0.8
Korelasi SedangCukup Kuat
0.8 - 1 Korelasi Kuat
1 Korelasi Sempurna
Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat berlangsung searah, artinya semakin besar variable bebas,
maka semakin besar pula variabel terikatnya. R
2
atau R Square = 0,119 gunanya untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas regangan Stroke dalam menjelaskan variabel terikat tegangan
Load : menyatakan bahwa hanya 11,9 perubahan pada variabel terikat tegangan Load dapat dijelaskan oleh variabel bebas regangan Stroke, sisanya dijelaskan
oleh variabel yang tidak dimasukkan dalam model ini.
Persamaan Regresi Linier:
Coefficients
a
Unstandardized Coefficients
Standardize d
Coefficients Model
B Std.
Error Beta
T Sig.
1 Constant
923,217 714,820
1,292 ,266
Universitas Sumatera Utara
X = Stroke Regangan
mmmenit ,512
,697 ,345
,734 ,504
a. Dependent Variable: Y = Load Tegangan Kgf
28
Y = 923,217 + 0, 512 X
Data hasil kekuatan tarik dan kemuluran pada campuran selulosa bakteri dengan penambahan variasi volume sari buah nanas dapat dilihat pada tabel Tabel 4.2
Tabel. 3 Data Hasil Perhitungan Kekuatan Tarik
σ dan Kemuluran ε pada Pembuatan Selulosa Sari Buah Nanas.
No. Air Kelapa
ml Sari Buah
Nanas ml Kekuatan
Tarik σ
Mpa Y
Kemuluran ε
X
1. 100
13.31 14.8
2. 90
10 14.7
12.89 3.
80 20
14.80 6.53
4. 70
30 14.95
11.14 5.
60 40
14.08 2.69
6. 50
50 13.88
3.69
Gambar 4.9 Grafik Linier Kemuluran
Universitas Sumatera Utara
Gambar .6 Grafik Kemuluran dan Kekuatan tarik
29
Model Summary
b
Model R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
dimension0 1
,066
a
,004 -,245
,71195 1,368
a. Predictors: Constant, X = Kemuluran b. Dependent Variable: Y = Kekuatan Tarik Mpa
R = 0,066 : menyatakan bahwa keeratan hubungan korelasi variabel bebas kemuluran terhadap variabel terikat kekuatan-tarik sebesar 6,6 yang berarti
“terdapat hubungan yang positif tetapi korelasi lemah antara kemuluran terhadap kekuatan-tarik”.
Nilai R korelasi Kriteria hubungan
Universitas Sumatera Utara
Tidak ada Hubungan 0 - 0.5
Korelasi Lemah 0.5 - 0.8
Korelasi SedangCukup Kuat
0.8 - 1 Korelasi Kuat
1 Korelasi Sempurna
Korelasi positif menunjukkan bahwa hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat berlangsung searah, artinya semakin besar variable
bebas, maka semakin besar pula variabel terikatnya. R
2
atau R Square = 0,004 gunanya untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel bebas regangan Stroke
dalam menjelaskan variabel terikat tegangan Load : menyatakan bahwa hanya 0,4 perubahan pada variabel terikat tegangan Load dapat dijelaskan oleh variabel
bebas regangan Stroke, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel yang tidak dimasukkan dalam model ini. Pada table 4.2 memberikan informasi bahwa sifat
mekanis film dari selulosa bakteri dengan penambahan nana optimum 30 ml, dimana kekuatan tarik 14,95 dan kemuluran 14,80 .
30
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dengan adanya variasi penambahan sari buah nanas pada air kelapa diperoleh tekstur permukaan yang berbeda
2. Dari variasi penelitian yang dilakukan diperoleh spesimen yang memiliki tekstur permukaan paling baik dengan kekuatan tarik 14,95 MPa dan
kemuluran 14,80 yang dihasilkan dengan variasi penambahan 30 g ekstrak buah nanas dan 70 g air kelapa.
5.2 Saran
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam pelapis komponen elektronika, sehingga perlu dilakukan penelitian
lanjutan untuk mendapatkan informasi aplikasi dari material selulosa tersebut.
31
Universitas Sumatera Utara