Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

1. Pada lima stasiun penelitian di sepanjang sungai Bedagai didapatkan 34 spesies makroinvertebrata air yang termasuk ke dalam 30 famili, 11 ordo dan 5 klas dari filum, dengan keberadaan jenis, kepadatan dan frekuensi kehadiran yang cukup bervariasi yang diakibatkan perbedaan sifat fisik-kimia perairan. 2. Kepadatan Makroinvertebrata didominasi oleh spesies Quoyia decollate sebesar 105,00 ind900 cm 2 dan spesies Tubifex sp sebesar 85,44 ind900 cm 2 . 3. Spesies yang dapat digolongkan sebagai spesies yang bersifat karakteristik, yaitu spesies yang memiliki nilai konstansi atau frekuensi kehadiran 50, diantaranya adalah Thiara sp pada stasiun 1, Cordulegaster boltenii, Sphaerium sp dan Quoyia delcollate pada stasiun 2. Sphaerium sp pada stasiun 3. Tubifex sp, Helobdella stagnalis, Quoyia delcollate dan Bellamya javanica pada stasiun 4, Tubifex sp, Penaeus sp, Quoyia delcollate dan Bellamya javanica pada stasiun 5. 4. Korelasi antara faktor fisik - kimia dengan indeks keanekaragaman H’ memiliki hubungan yang sangat rendah, rendah, sedang dan kuat. Hubungan yang sangat rendah terdiri dari DO, BOD 5 , kecepatan arus dan intensitas cahaya. 68 Universitas Sumatera Utara Tingkat hubungan yang rendah adalah Temperatur dan pH, dan hubungan yang sedang terdiri dari penetrasi cahaya, sedangkan tingkat hubungan yang kuat adalah kandungan organik. 5. Hasil penelitian menunjukkan bahwa spesies-spesies makroinvertebrata air yang hidup pada stasiun-stasiun penelitian di sepanjang aliran sungai Bedagai pada umumnya adalah sangat tidak mirip, tidak mirip dan mirip. Selain itu juga menunjukkan bahwa pada stasiun 1 yang merupakan stasiun yang kondisi perairannya tergolong baik atau belum tercemar memperlihatkan tidak adanya kemiripan dengan stasiun lainnya yang telah mengalami pencemaran. Sedangkan stasiun 2, 3, 4 dan 5 memiliki nilai kesamaan yang mirip. 6. Sehubungan dengan hasil penelitian tersebut perairan sungai Bedagai pada stasiun 1 dapat dikategorikan tidak tercemar dan stasiun 2, 3 dan 4 termasuk tercemar sedang, sedangkan stasiun 5 tergolong tercemar berat. 7. Dalam rangka memulihkan dan mendayagunakan sungai, maka sangat perlu dibuat konsep pengelolaan sungai secara terpadu yang mengandung pengertian bahwa unsur-unsur atau aspek-aspek yang menyangkut pengelolaan sungai secara optimal sehingga terjadi sinergi positif yang akan meningkatkan pengelolaan sungai dan dapat menekan dampak yang tidak merugikan pengelolaan sungai secara keseluruhan. 8. Konsep pengelolaan kualitas air sungai Bedagai dapat berjalan dengan baik dan efektif, bila setiap sektor pemerintah daerah, stakeholderswasta, Universitas Sumatera Utara masyarakat saling berperan dan penuh tanggung jawab sesuai dengan hak dan tanggung jawab yang telah dirumuskan dalam suatu peraturan daerah.

5.2 Saran