tablet yang berisi campuran besi, folat dan vitamin B12 paling efektif menurunkan anemia defisiensi vitamin B12 dibanding tablet besi + vitamin B12 atau besi +
folat.
VIII. VITAMIN B12 DAN DAYA INGAT
Daya ingat ingatan anak merupakan suatu proses yang terjadi di otak tentunya sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan organ otak dan bagaimana
stimulasi atau rangsangan diberikan agar otak dapat berkembang optimal menjalankan fungsinya.
Keadaan gizi sejak janin dalam kandungan sampai bayi lahir dan usia dini perlu terus dipertahankan secara optimal sampai anak usia sekolah, karena akan
berpengaruh pada perkembangan otak. Menurut Pollit 1990 apabila anak lahir dengan berat badan rendah akan mengalami gangguan fungsi kognitif dan
kecerdasan intelektual pada usia sekolah. Kekurangan gizi pada masa bayi hingga usia 2 tahun dapat mengakibatkan terganggunya perkembangan mental dan
kemampuan motoriknya, bahkan dapat mengakibatkan cacat permanen. Gizi yang tidak seimbang, gizi buruk, serta derajat kesehatan anak yang
rendah akan menghambat pertumbuhan otak, dan pada gilirannya akan menurunkan kemampuan otak dalam mencatat, menyerap, menyimpan,
memproduksi dan merekonstruksi informasi. Selanjutnya dikatakan bahwa pertumbuhan otak anak ditentukan oleh bagaimana cara orangtua mengasuh dan
memberi makan serta menstimulasi anak pada usia dini. Namun stimulasi psikososial untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak tidak akan
bermanfaat bagi masa depan anak jika derajat kesehatan dan gizi anak pada kondisi yang tidak baik. Keadaan gizi pada usia dini yang terus dipertahankan
secara optimal sampai anak usia sekolah, akan berpengaruh besar pada perkembangan otak Jalal F 2003
Banyak penelitian yang menilai dampak defisiensi gizimikro pada perkembangan anak merupakan pengaruh langsung, kemungkinan melalui
perubahan anatomi syaraf atau neurotransmission. Namun demikian, ada kemungkinan lain bahwa perubahan perilaku berhubungan dengan defisiensi
gizimikro disamping perawatan anak, sehingga mempengaruhi perkembangan
Universitas Sumatera Utara
anak dimasa selanjutnya Black 2003. Faktor yang berpengaruh terhadap sintesis neurotransmitter di dalam syaraf antara lain keberadaan prekursor dan enzim-
enzim. Prekursor tersebut tidak dapat disintesis oleh otak sehingga harus diperoleh dari sirkulasi darah. Kadar prekursor dalam plasma darah secara
normal berfluktuasi tergantung pada asupan makanan dan daya serap bioavailabilitas. Pada kondisi normal, peningkatan konsumsi makanan yang
mengandung prekursor akan menstimulasi pembentukan neurotransmitter. Namun laju prekursor memasuki otak bervariasi sesuai dengan konsentrasinya
dalam plasma Kanarek dan Mark-Kaufman 1991. Selanjutnya dikatakan bahwa sejumlah vitamin juga mempunyai peranan yang penting dalam mendukung
fungsi syaraf pusat dan perkembangan manusia. Vitamin ini meliputi tiamin, niasin, piridoksin, cobalamin vitamin B12, dan asam folat, yang sudah banyak
dibuktikan melalui penelitian terhadap hewan percobaan. Vitamin B12, vitamin B6 dan asam folat mempengaruhi fungsi kognitif
terutama melalui perannya sebagai kofaktor dalam pembentukan dan pemeliharaan sistem syaraf pusat Bryan J et al 2002 melalui dua proses
mekanisme. Pertama, disebut hipotesis hypomethyllation bahwa vitamin B secara langsung mempengaruhi penghambatan penyediaan methyl yang diperlukan pada
reaksi-reaksi komponen sistem syaraf pusat seperti protein, pospolipid, DNA; metabolisme neurotransmitter seperti monoamin depamin, norepineprin, dan
serotonin, melatonin, yang berperan penting untuk status neurologi dan psikologi. Kedua, hipotesis homosyistein, bahwa asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12
secara tidak langsung dan mungkin dalam waktu yang lama berpengaruh pada otak melalui cerebrovasculature, dan berfungsi memelihara integritas sistem
syaraf pusat melalui perannya dalam mencegah penyakit vasculer, yang sangat penting dalam fungsi kognitif.
Beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan antara defisiensi vitamin B12 dengan penurunan fungsi kognitif pada subyek kelompok dewasa
dan usia lanjut telah banyak dilakukan. Hasil penelitian Bryan J et al 2002 di Australia menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari supelemen
vitamin B12, vitamin B6 dan asam folat terhadap kemampuan memori yang diukur melalui kecepatan pemerosesan, kemampuan mengingat dan mengenal
Universitas Sumatera Utara
serta kemampuan verbal. Sedangkan penelitian Lewerin C et al 2005 pada kelompok lanjut usia di swedia, menunjukkan bahwa plasma homosistein dan
serum Methyl Malonic Acid MMA yang tinggi berkorelasi terbalik dengan kemampuan kognitif dan kemampuan bergerak. Pemberian vitamin B12 secara
oral dapat menormalkan kadar plasma homosistein dan serum MMA, walaupun tidak berpengaruh pada kemampuan kognitif dan kemampuan bergerak. Hal ini
kemungkinan disebabkan penurunan fungsi kognitif saat kekurangan vitamin tidak dapat dikembalikan irreversible atau mungkin dosis dan lama pemberian
yang kurang tepat. Penelitian lain oleh Ellen MW et al 2002 dari pusat penelitian kedokteran University of Pittsburgh, mengemukakan bahwa subyek
dengan level vitamin B12 yang rendah secara signifikan mempunyai skor kognitif yang lebih rendah dan skor demensia yang lebih tinggi dibandingkan subyek yang
mempunyai level vitamin B12 normal. Selain berkaitan dengan defisiensi vitamin B12, penurunan fungsi kognitf
sering juga dihubungkan dengan zat gizi lain seperti asam folat yang merupakan komponen penting dalam pembentukan hemoglobin disamping zat gizi lain.
Quadri P et al 2004 mengemukakan bahwa defisiensi folat dapat mendahului terjadinya Alzheimer Disease AD dan Vascular Dementia VaD.
Hiperhomosisteinemia atau tingginya kadar homosistein dalam darah juga merupakan faktor risiko awal terjadinya penurunan kognitif pada lanjut usia,
walaupun perannya dalam demensia masih belum jelas sehingga masih diperlukan studi longitudinal. Morris MS et al 2007 dalam penelitiannya pada kelompok
usia lanjut di Amerika menemukan bahwa status vitamin B12 yang rendah berhubungan dengan anemia dan penurunan fungsi kognitif walaupun serum folat
tinggi. Selanjutnya dikatakan bahwa bila status vitamin B12 normal dan konsentrasi folat tetap tinggi akan dapat mencegah penurunan fungsi kognitif. Hal
ini menunjukkan vitamin B12 berkaitan dengan fungsi kognitif. Hasil penelitian Mooijaart SP et al 2005 menunjukkan peningkatan serum homosistein dan
penurunan asam folat dihubungkan dengan penurunan kognitif pada lanjut usia, tetapi tidak dapat diprediksi besarnya penurunan kognitif tersebut. Namun
demikian penelitian lain oleh Eussen SJ et al 2006 menemukan bahwa suplementasi oral dengan vitamin B12 atau dikombinasi dengan asam folat selama
Universitas Sumatera Utara
24 minggu pada lanjut usia tidak dapat memperbaiki fungsi kognitif. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan fungsi kognitif sulit dikembalikan menjadi
kondisi normal, sehingga yang paling baik dilakukan adalah pencegahan agar tidak terjadi penurunan fungsi kognitif.
Hubungan antara defisiensi vitamin B12 dengan fungsi kognitif pada anak-anak juga menjadi topik bahasan yang cukup menarik walaupun masih
terbatas. Studi kasus anemia bayi dan ibu yang tidak mampu menyerap vitamin B12 atau ibu vegetarian. Bayinya akan berisiko untuk terhambatnya
perkembangan – milestones. Studi observasi anak-anak yang defisiensi vitamin B12 dari ibu yang hanya mengkonsumsi pangan nabati di Belanda mengalami
hambatan perkembangan motorik dan bahasa dibandingkan dengan bayi dari ibu yang mengkonsumsi pangan nabati dan hewani. Pada usia 12 tahun, anak-anak
dari ibu yang makan pangan nabati mempunyai tingkat ‘methilmalonic acid’ lebih tinggi dan skor yang lebih rendah pada penilaian kognitif termasuk Raven’s
progressive matrices, Digit Span dan Block Design dibandingkan anak-anak dari ibu yang mengkonsumsi pangan nabati dan hewani Black 2003.
Penelitian Kustiyah 2004 terhadap murid sekolah dasar kelas empat, lima dan enam di kabupaten Bogor, tentang pengaruh pemberian makanan kudapan
terhadap perubahan kadar glukosa darah, hemoglobin dan daya ingat anak. Daya ingat anak diukur dengan metode mengingat kata dan gambar. Dari penelitian
tersebut diperoleh hasil bahwa pemberian makanan kudapan berpengaruh positif nyata terhadap kadar glukosa darah. Sedangkan konsumsi protein dan zat besi
berpengaruh positif terhadap kadar hemoglobin. Dengan mengontrol variabel konsumsi karbohidrat, konsumsi protein dan kadar hemoglobin, kadar glukosa
darah berpengaruh positif sangat nyata terhadap daya ingat anak terhadap gambar. Sedangkan daya ingat terhadap kata dipengaruhi secara nyata oleh kadar
hemoglobin dan konsumsi energi. Sungtthong R et al 2002 dalam studinya pada anak-anak sekolah di
Thailand menemukan bahwa terjadi peningkatan fungsi kognitif sejalan dengan meningkatnya kadar hemoglobin pada anak yang mengalami defisiensi besi, akan
tetapi tidak terjadi perubahan kadar hemoglobin pada anak-anak yang mempunyai serum ferritin normal. Anak-anak dengan anemia defisiensi besi mempunyai
Universitas Sumatera Utara
fungsi kognitif yang rendah IQ point dibawah rata-rata, sedangkan anak-anak yang tidak mengalami defisiensi besi dan kadar hemoglobinnya normal
mempunyai fungsi kognitif yang lebih baik IQ point diatas rata-rata. Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan, berikut ini pada Tabel 5 dapat
dilihat beberapa penelitian yang berkaitan dengan vitamin B12 dengan berbagai disain dan subyek penelitian.
Tabel 5 Beberapa hasil studi tentang defisiensi vitamin B12 dengan berbagai disain penelitian
No Sumber Tempat negara
Disain, subyek Intervensi
1 Eussen SJ et al
2006 Belanda
Double blind placebo controlled trial, 195 orang
usia lanjut ≥ 70 tahun
Suplemen kapsul - 1000
μg vitamin B12 - 1000
μg vitamin B12 + 400
μg asam folat - selama 24 minggu
2 Hin H et al
2006 Inggris
Cross sectional study dilanjutkan intervensi 3
bulan, 1000 orang usia lanjut
≥ 75 tahun Khusus yang mempunyai
serum vitamin B12 133 pmolL diberi suplemen
1000 μg intramuscular
bulan selama 3 bulan 3
Eussen SJ et al 2005
Belanda Randimized parallel group
double blind dose finding trial, 120 orang usia lanjut
Suplemen vitamin B12 secra oral, dosis 2.5, 100,
250, 500, 1000 μg
selama 16 minggu 4 Dhonukshe-
Rutten RAM et al 2005
Belanda Two double blind
randomized controlled intervention study, usia
lanjut yang defisiensi vitamin B12 ringan
≥ 70 tahun
- Susu fortifikasi vit B12
1000 μg125 ml hari
- Kapsul vitamin B12 1000
μghr -
Selama 12 minggu
Lanjutan 5
Tucker KL et al 2004
Amerika Serikat
Randomized double blind trial
189 orang usia 50-85 tahun Intervensi 1 cangkir sarapan
sereal yang difortifikasi dengan 440
μgasam folat, 1.8 mg vitamin B6 dan 4.8
μg vitamin B12 selama 14
Universitas Sumatera Utara
minggu 6
Siekmann JH et al 2003
Kenya Eksperimen: studi efek
pangan hewani secara random menurut sekolah,
555 anak sekolah 5-14 tahun
Makanan tambahan - daging sapi 60-85 ghr
- susu 200-250 mlhr - Suplemen energi
- selama 1 tahun
7 Lewerin C et al
2000 Swedia
Placebo-controlled randomized study
Kapsul berisi 0.5 μg vitamn
B12 + 0.8 μg asam folat + 3
mg vitamin B6 Diberikan selama 4 bulan
8 Rustan E dkk
2001 Indonesia Randomised
clinical trial
with double blinded placebo controlled study
74 ibu hamil anemia Suplemen kapsul 200 mg
ferrosus sulfat dan 0.25 mg asam folat
Lanjutan 9
Kartika V dkk 1998
Indonesia Eksperimental study
155 WUS yang anemia suplementasi pil besi + folat
+ vitamin B12
10 Clarke R et al
2007 Inggris
Cohort study 1993-2003, 1648 orang
11 Hoey L et al
2007 Inggris
Cross sectional study, 662 orang dewasa
12 Morris MS et al
2007 Boston
Amerika Cross sectional study,
1458 orang umur ≥ 65
tahun
Universitas Sumatera Utara
13 Bor MV et al
2006 Denmark
Cross sectional study Wanita postmenopause
41-75 tahun
Lanjutan 14
Clarke R et al 2004
Inggris Cross sectional study,
3511 orang usia lanjut ≥ 65
tahun
15 Quadri P et al
2004 Itali
Cross sectional study 228 usia lanjut
16 Rogers LM et al
2003 Guatemala
Cross sectional study, 553 anak sekolah 8-12 tahun
17 Clarke R et al
2003 Inggris
Cross sectional study 1562 orang usia lanjut
≥ 65 tahun
18 Monsen AB et al
2003 Norwegia
Cross sectional study 700 anak umur 4 hari – 19
tahun
Lanjutan 19
Hao Ling et al 2003
China Cross sectional study
2407 orang dewasa 35-64 tahun
Universitas Sumatera Utara
20 Kwan LL et al
2002 Amerika
Serikat Cross sectional study
449 orang Hispanic dan 154 orang nonHispanic umur
60-93 tahun
21 Sungtthong R
et al 2002
Thailand Cross sectional study
427 anak sekolah
22 Shibly UF
1999 Indonesia
Cross sectional study 70 orang penderita PJK
36 orang nonpenderita PJK
Lanjutan 23 Tucker KL et al
2000 Amerika
Serikat Cross sectional study
2999 orang dewasa umur ≥
26 tahun
24 Martoatmodjo S
dkk 1973 Indonesia
Cross sectinal study -
217 wanita hamil triwulan II dan III
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Adkins Y, Lonnerdal B. 2003. Potensial host-defense role of human milk vitamin B12-binding protein, haptocorrin, in the gastrointestinal tract of
breastfed infant as assesed with porcine haptocorrin in vitro. Am J Clin Nutr
77: 1234-1240 Aicardi J. 1992. Diseases of the Nervous System in Childhood. Clinics in
Developmental Medicine No. 115118
Allen LH. 1994. Vitamin B12 metabolism and status during pregnancy, lactation and infancy. Adv Exp Med Biol 352: 173-186
Allen et al. 2000. Vitamin B12 deficiency and malabsorbtion are highly prevalent in rural Mexican communities. Am. J Clin Nutr 62:1013-1019.
Allen LH et al. 2000. Lack of hemoglobin response supplementation in anemic Mexican preschoolers with multiple micronutrient deficiencies. Am.
J Clin Nutr 716:1485-1494
Allen RH, Stabler SP, Savage DG, Lindenbaum J. 1990. Diagnosis of cobalamin deficiency I: usefulness of serum methylmalonic acid and total
homocysteine concentrations. Am J Hematol 372: 139 Ames BN. 2001. DNA damage from micronutrient deficiencies is likely to be a
major cause of cancer. Mutat Res 4751-2: 7-20 Ames BN. 2002. Micronutrientmetabolite Intake and Metabolic harmony. Am
J Clin Nutr April 2002.
Antony AC. 2003. Vegetarianism and Vitamin B12 Cobalamin Deficiency. Am J Clin Nutr
781: 3-6 Atmarita. 2006. Analisis Antropometri Balita SUSENAS 1989–2005.Depkes RI.
BAPPENAS. 2004. Indonesia Progress Report on the Millenium Development
Goals. Jakarta. Berk, L.E. 1989. Child Development. Boston, London, Sydney, Toronto. Allyn
and Bacon Black MM. 2003. Micronutrient Deficiencies and Cognitive Functioning. J.Nutr.
133:3927S-3931S.
Universitas Sumatera Utara
Bolaman Z et al. 2003. Oral versus intramuscular cobalamin treatment in megaloblastic anemia: a single-center, prospective, randomized, open-
label study. Clinical Therapeutics. Dec:2512:3124-3134. Bolann et al. 2000. Evaluation of Indicator of Cobalamin Deficiency Defined as
Cobalamin-induced Reduction in Increased Serum Methylmalonic Acid. Clinical Chemistry
46: 1744-1750. Bor MV et al. 2006. A daily intake of approximately 6 µg vitamin B-12 appears
to saturate all the vitamin B-12–related variables in Danish postmenopausal women. Am J Clin Nutr 83:52-58
Brody T. 1999. Nutritional Biochemistry. San Diego, San Fransisco, New York, Boston, London, Sydney, Tokyo. Academic Press.
Bryan J, Calvares E, Hughes D. 2002. Short-Term Folate, Vitamin B-12 or Vitamin B-6 Suplementation Slightly Affects Memory Performance But
Not Mood in Women of Various Ages. J.Nutr. 132:1346-1356. Calvagna M. Vitamin B12. American Dietetic Association
http:www.eatright.org [September 2007].
Carmel R. 2006. Cobalamin Vitamin B12. Di dalam: Shils ME, Shike M, Ross AC, Caballero B, Cousins RJ, editor. Modern Nutrition in Health and
Disease . Ed ke-10. Baltimore. Lippincott Williams and Wilkins.
[CDC] Center for Disease Control and Prevention. 2003. Neurologic Impairment in Children Associated With Maternal Dietary Deficiency of
Cobalamin–Georgia, 2001 . Centers for CDC MMWR 52 4:61-64.
Choi S. 1999. Vitamin B12 deficiency: a new risk factor for breast cancer? Nutrition Review
57: 250-260 Choi S et al 2004. Vitamin B12 deficiency induces Anomalies of base
substitution and methylation in the DNA of rat colonic epithelium. J Nutr
134: 750-755 Clarke et al. 2003. Screening for vitamin B12 and folat deficiency in older
persons. Am J Clin Nutr 77: 1241-1247. Craik FIM, Lockhart RS. 1972. Levels of processing: A framework for memory
research. Journal of Verbal Learning and Verbal behavior 11:61-684. [Depkes] Departemen Kesehatan. 2004. Profil Kesehatan Indonesia 2001.
Jakarta. Depkes RI. [Depkes] Departemen Kesehatan. 2004. Kecenderungan Masalah Gizi dan
Tantangan di Masa Datang. Jakarta. Depkes RI
Universitas Sumatera Utara
[Depkes] Departemen Kesehatan. 2005. Gizi Dalam Angka. Jakarta. Depkes RI Dhonukshe-Rutten R AM et al. 2005. Effect of supplementation with cobalamin
carried either by a milk product or a capsule in mildly cobalamin- deficient elderly Dutch persons. Am J Clin Nutr 82:568-574
Dhopeshwarkar. 1983. Nutrition and Brain Development. New York. Plenum Press.
Durand C, Mary S, Brazo P, Dollfus S. 2003. Psychiatric manifestations of vitamin B12 deficiency: a case report. Encephale. Nov-Des:296:560-
5. Dusseldorp M et al. 1999. Risk of persistent cobalamin deficiency in
adolescents fed a macrobiotic diet in early life. Am J Clin Nutr 694:664-671
Ellen MW et al. 2002. Cognitive and behavioral correlates of low vitamin B12 levels in elderly patients with progressive dementia. Am J Geriatr
Psychiatry 10:321-327.
Eussen SJ et al. 2006. Effect of oral vitamin B-12 with or without folic acid on cognitive function in older people with mild vitamin B-12 deficiency: a
randomized, placebo-controlled trial. Am. J Clin Nutr. 842: 361-370. Eussen SJ et al. 2005. Oral Cyanocobalamin Supplementation in Older People
With Vitamin B Deficiency.
12
Arch Intern Med 165:1167-1172.
[FAOWHO] Food and Agriculture OrganizationWorld Health Organization. 2001. Human Vitamin and Mineral Requirements. Food and Agriculture
Organization of United Nation and World Health Organization. Feldman, RS. 2003. Development Across the Life Span. Upper Sodde River. New
Jersey. Gani. 1992. Indikator Kualitas Manusia dan Penduduk. Jakarta. Prisma LP3ES.
Gao X et al. 2003. Dietary pattern is associated with homocysteine and B
vitamin status in an urban chinese population. J Nutr 13311: 3636- 3642
Garcia et al. 2002. Is low-dose oral cobalamin enough to normalize function in older people?. J Am. Geriatr 50: 1401-1404
Gibson. 2005. Principles of Nutritional Assessment. New York. Oxford University Press.
Universitas Sumatera Utara
Gutama, 2004. Aspek Gizi dan Stimulasi Pendidikan Anak Dini Usia. Di dalam: Hardinsyah, Puruhita A, editor. Inovasi Pangan dan Gizi untuk
Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak . Prosiding Seminar dan
Workshop; Jakarta, 7-8 Mei 2004. Jakarta. American Soybean Association.
Hao Ling et al. 2007. Vitamin b-12 deficiency is prevalent in 35- to 64-year-old Chinese adults. J. Nutr. 137:1278-1285
Hardinsyah. 2001. Complementary Feeding and Caring Practices. Di dalam: Hardinsyah, editor. Optimizing Early Child Nutrition. Proceeding from
the National Seminar and Workshop; Jakarta September 26-27 2001. Healton EB, Savage DG, Brust JC, Garrett TJ, Lindenbaum J. 1991. Neurologic
aspect of cobalamin deficiency. Medicine Baltimore 704:229-245. Herbert. 1996. Vitamin B-12. Di dalam: Ziegler EG, Filer L, editor. Present
Knowledge in Nutrition . Washington DC. ILSI Press.
Hermann W et al. 2003. Vitamin B12 status, particularly holotranscobalamin II and methylmalonic acid concentration, and hyperhomocysteinemia in
vegetarian. Am J Clin Nutr. 78:130-136 Herzlich B, Herbert V. 1988. Depletion of serum holotranscobalamin II. An
early sign of negative vitamin B12 balance. Lab Invest. 583:332-337. Higdon J. 2003. Vitamin B12. Linus Pauling Institute Oregon State University.
Higgins MM. Vitamin B12: A Key to Healthy Aging. http:www.oznet.ksu.eduhumannutritionvitB
[[Oktober 2005]. Hin H et al. 2006. Clinical relevance of low serum vitamin B12 concentrations in
older people: the Banbury B12 study. Age and Aging 354: 416-422 Hoey L et al. 2007. Effect of a voluntary food fortification policy on folate,
related B vitamin status, and homocysteine in healthy adults. Am J Clin Nutr
865: 1405-1413 Hokin, Bevan D, Butler, Terry. 1999. Cyanocobalamin vitamin B12 status in
Seven-day Adventist ministers in Australia. Am J Clin Nutr 70: 576S- 578S.
Hop LT, Berger J. 2005. Multiple micronutrient suplementation improves anemia, micronutrient status, and growth of Vietnamese infants: Double-
Blind, Randomized, Placebo-Controlled Trial. J Nutr 135:660S-665S
http:www.vegsoc.orginfob12.html [Maret 2005. Vitamin B12.
Universitas Sumatera Utara
http:lpi.oregonstate.eduinfocentervitaminvitaminB12 [Maret 2005]. Vitamin
B12. http:www.naturalstandard.com
[Februari 2006. Vitamin B12. http:sickle.bwh.harvard.eduhemoglobin.html
[September 2007. Hemoglobin. http:en.wikipedia.orgwikiAnemia
[September 2007]. Red blood cell size. Hvas AM, Juul S, Gerdes LU, Nexo E. 2000. The marker of cobalamin
deficiency, plasma methylmalonic acid, correlates to plasma creatinine. J Intern Med
2474: 507-512 Jalal F. 2003. Pendidikan Input Tumbuh Kembang Anak. http:www.pikiran
rakyat9september 2003[Maret 2005] Kanarec dan Mark-Kaufman. 1991. Nutrition and Behavior: New Perspective.
New York. Van Nostrand Reinhold. Kartini dan Kartono, 1985. Paranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta. CV.
Rajawali. Kelly G. 1997. The coenzyme form of vitamin B12: Toward an understanding
of their therapeutic potential. Alt Med Rev 25: 459-471 Klee. 2000. Cobalamin and Folate Evaluation:Measurement of Methylmalonic
Acid and Homocysteine vs Vitamin B12 and Folate. Clinical Chemistry 46: 1277-1283.
Kustiyah L. 2004. Kajian Pengaruh Intervensi Makanan Kudapan Terhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah dan Daya Ingat Anak Sekolah
Dasar[Disertasi]. Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor. Laurinda L et al. 2002. Low Vitamin B-12 Intake and Status Are More Prevalent
in Hispanic Older Adults of Caribbean Origin Than in Neighborhood- Matched Non-Hispanic Whites. J. Nutr. 132:2059-2064
Lewerin et al. 2005. Significant correlation of plasma homocysteineand serum methylmalonic acid with movement and cognitive performance in
elderly subjects but no improvement from short-term vitamin therapy: a placebo-controlled randomized study. Am. J Clin Nutr. 815:1155-
1162.
Lindenbaum J et al. 1988. Neuropsychiatric disorders caused by cobalamin deficiency in the absence of anemia or macrocytosis. The New England
J Med 31826: 1720-1728.
Universitas Sumatera Utara
Lindenbaum J, Rosenberg IH, Wilson PW, Stabler SP, Allen RH. 1994. Prevalence of cobalamin deficiency in the framingham elderly
population. Am J Clin Nutr 60: 2-11 Louwman et al. 2000. Signs of impaired cognitive function in adolescents with
marginal cobalamin status. Am. J Clin Nutr. 723:762-769. Lucas. 1993. Perkembangan Anak Usia sekolah. Jakarta. PT Rajawali.
Mario TP, Sujarweni VW. 2006. SPSS untuk Paramedis. Ardana Media. Yokyakarta. Mooijaart SP et al. 2005.
Homocysteine, vitamin B-12, and folic acid and the risk of cognitive decline in old age: the Leiden 85-Plus Study. Am J Clin
Nutr . 824: 866-871
Morgan, King RA, Weisz JR, Schopler J. 1986. Introduction to Psychology. Seven Edition. New York: McGraw-Hill International Editions.
Morris MS, Jacques PF, Rosenberg IH, Selhub J. 2007. Folate and vitamin B12 status in relation to anemia, macrocytosis, and cognitive impairment in
older Americans in the age of folic acid fortification. Am J Clin Nutr 851: 193-200.
Myerson RM. 1989. Nutrient are necessary to prevent and treat anemia – vitamin B12, folic acid and iron. Better Nutrition 1989-90.
http:en.wikipwdia.orgwikiAnemia [Mei 2005].
[NIH] National Institutes of Health. Dietary Supplement Fact Sheet: Vitamin B12
. NIH Clinical Center USA.gov. http:ods.od.nih.govfactsheetvitaminb12.asp
[September 2007 Nelson DL, Reed VS, Walling JR. 1976. The pictorial superiority effect. Journal
of Experimental Psychology : Human Learning and Memory 2: 523-528
Norman DA. 1976. Memory and Attention: An Introduction to Human Information Processing. San Diego: Jhon Wiley Sonc, Inc.
Obeid R, Munz W, Jager M, Schmidt W, Herrmann W. 2005. Biochemical indexes of the vitamin in cord serum are predicted by maternal B vitamin
status. Am J Clin Nutr 82:133-139 Olivares, Ramona, Jesus, Maria, Antonio. 2002. Vitamin B12 and Folic Acid in
Chidren with Intestinal Parasitic Infection. J of the Am College of Nut, 212:109-113.
Paivio A. 1971. Imagery and Verbal Process. New York: Holt, Reinehart and Winston, Inc.
Universitas Sumatera Utara
Pezacka EH, Jacobsen DW, Luce K, Green R. 1992. Glial cells as a model for the role of cobalamin in the nervous system: impaired syntesis of
cobalamin coenzymes in culturd human astrocytes following short-term cobalamin-deprivation. Biochem Biophys Res Commun 1842: 832-839
Pollit. 1990. Malnutrition and Infection in the classroom. Paris UNESCO. Quadri P et al. 2004. Homocystein, folate, and vitamin B12 in mild cognitive
impairment, Alzheimer disease, and vascular dementia. Am J Clin Nutr 801: 114-122
Rajan S et al. 2002. Response of elevated methylmalonic acid to three dose levels of oral cobalamin in older adults. J Am Geriatr 5011: 1789-
1795 Reenan J. 2006. Clinical Manifestations of Vitamin B12 deficiency: An
overview of the biochemical and physiological functions of vitamin B12 and the symptoms of vitamin B12 deficiency. Virtual Mentor 86: 392-
396
Robert C, Brown DL. 2003. Vitamin B12 Deficiency. Am Fam Physician 67: 979-986, 993-994.
Rogers LM et al. 2003. High Prevalence of Cobalamin Deficiency in Guatemalan Schoolchildren : Associations with Low Plasma Holotranscobalamin II
and Elevated Serum Methylmalonic Acid and Plasma Homocysteine Concentrations. Am J Clin Nutr. 772: 433-440
Ruscin et al. 2002. Vitamin B12 deficiency associated with histamine2-receptor antagonists and a proton-pump inhibitor. Annals of Parmacotherapy
36:812-816 Rutten RAM et al. 2005. Effect of supplementation with cobalamin carried either
by a milk product or a capsule in mildly cobalamin-deficient elderly Dutch persons. Am J Clin Nutr 86: 568-574
Sauberlich. 1999. Assessment of Nutritional Status. Second edition. Boca Raton, London, New York, Washington DC CRC Press.
Savage DG, Lindenbaum J 1995. Neurological complications of acquired cobalamin deficiency: clinical aspects. Baillieres Clin Haematol.
83:657-78 Seifort KL, Hoffnung RJ. 1997. Child and Adolescent Development. Houghton
Zifflin Company. New York
Universitas Sumatera Utara
Setiawan B dan Rahayuningsih S. 2004. Angka Kecukupan Vitamin Larut Air. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Ketahanan pangan dan
Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi . Jakarta. LIPI.
Shibly UF. 2007. Hubungan Kadar Homosistein Plasma Dengan Asam Folat Dan Vitamin B12 Serum Pada Penderita PJK di RSJHK. Bagian Kardiologi
FKUIRSJHK. http:www.kardiologi-ui.com
[April 2008]. Siekmann JH et al. 2003. Kenyan School Children Have Multple Micronutrient
Deficiencies, But Increased Plasma Vitamin B12 Is The Only Detectable Micronutrient response to Meat or Milk Suplementation. J. Nutr.
133:3972s-3980s.
Stabler SP, Lindenbaum J, Robert A Allen. 1997. Vitamin B-12 deficiency in the elderly: current dilemmas1’2, Am J Clin Nutr 66:741-9
Stabler SP. Vitamin B12. dalam Present Knowledge in Nutrition. Ninth edition. Washington DC. ILSI Press.
Stopeck, Alison. 2000. Links between Helicobacter pylori infection, cobalamin deficiency, and pernicious anaemia. Archives of Internal Med
160:1229-1230 Sungthong R, Mo-suwan L, Chongsuvivatwong V. 2002. Effects of haemoglobin
and serum ferritin on cognitive function in school children. Asia Pac J Clin Nutr
112: 117-122 Syarief H. 1997. Membangun Sumberdaya Manusia Berkualitas: suatu Telaah
Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga [Orasi Ilmiah pada pengukuhan Guru Besar Ilmu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya
Keluarga]. Bogor: Fakultas Pertanian Instutut Pertanian Bogor.
Tucker KL et al. 2000. Plasma vitamin B-12 concentrations relate to intake source in the Framingham Offspring Study. Am J Clin Nutr 712:514-
522 Unicef. 1998. The State of the World’s Children 1998. Oxford University Press.
Uyanto SS. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu. Jakarta. Wardlaw G, Insel PM, Seyler MF. 1992. Contemporary Nutrition. Issues and
Insights . St Louis, Baltimor, Chicago, London, Philadelphia, Sydney,
Toronto. Mosby Year Book. Werbach M. 2000. Nutritional strategies for treating chronic fatigue syndrome.
Alter Med Rev 52: 93-108
WHO. 1995. Physical Status: The Use and Interpretation of Antropometry. World Health Organization. Geneva.
Universitas Sumatera Utara
48 Wolter M, Hermann S, Hahn A. 2003. B vitamin status and concentrations of
homocysteine and methylmalonic acid in elderly German women. Am J Clin Nutr
784: 765-772.
Universitas Sumatera Utara