VITAMIN B12 DAN DAYA INGAT

tablet yang berisi campuran besi, folat dan vitamin B12 paling efektif menurunkan anemia defisiensi vitamin B12 dibanding tablet besi + vitamin B12 atau besi + folat.

VIII. VITAMIN B12 DAN DAYA INGAT

Daya ingat ingatan anak merupakan suatu proses yang terjadi di otak tentunya sangat dipengaruhi oleh pertumbuhan organ otak dan bagaimana stimulasi atau rangsangan diberikan agar otak dapat berkembang optimal menjalankan fungsinya. Keadaan gizi sejak janin dalam kandungan sampai bayi lahir dan usia dini perlu terus dipertahankan secara optimal sampai anak usia sekolah, karena akan berpengaruh pada perkembangan otak. Menurut Pollit 1990 apabila anak lahir dengan berat badan rendah akan mengalami gangguan fungsi kognitif dan kecerdasan intelektual pada usia sekolah. Kekurangan gizi pada masa bayi hingga usia 2 tahun dapat mengakibatkan terganggunya perkembangan mental dan kemampuan motoriknya, bahkan dapat mengakibatkan cacat permanen. Gizi yang tidak seimbang, gizi buruk, serta derajat kesehatan anak yang rendah akan menghambat pertumbuhan otak, dan pada gilirannya akan menurunkan kemampuan otak dalam mencatat, menyerap, menyimpan, memproduksi dan merekonstruksi informasi. Selanjutnya dikatakan bahwa pertumbuhan otak anak ditentukan oleh bagaimana cara orangtua mengasuh dan memberi makan serta menstimulasi anak pada usia dini. Namun stimulasi psikososial untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan anak tidak akan bermanfaat bagi masa depan anak jika derajat kesehatan dan gizi anak pada kondisi yang tidak baik. Keadaan gizi pada usia dini yang terus dipertahankan secara optimal sampai anak usia sekolah, akan berpengaruh besar pada perkembangan otak Jalal F 2003 Banyak penelitian yang menilai dampak defisiensi gizimikro pada perkembangan anak merupakan pengaruh langsung, kemungkinan melalui perubahan anatomi syaraf atau neurotransmission. Namun demikian, ada kemungkinan lain bahwa perubahan perilaku berhubungan dengan defisiensi gizimikro disamping perawatan anak, sehingga mempengaruhi perkembangan Universitas Sumatera Utara anak dimasa selanjutnya Black 2003. Faktor yang berpengaruh terhadap sintesis neurotransmitter di dalam syaraf antara lain keberadaan prekursor dan enzim- enzim. Prekursor tersebut tidak dapat disintesis oleh otak sehingga harus diperoleh dari sirkulasi darah. Kadar prekursor dalam plasma darah secara normal berfluktuasi tergantung pada asupan makanan dan daya serap bioavailabilitas. Pada kondisi normal, peningkatan konsumsi makanan yang mengandung prekursor akan menstimulasi pembentukan neurotransmitter. Namun laju prekursor memasuki otak bervariasi sesuai dengan konsentrasinya dalam plasma Kanarek dan Mark-Kaufman 1991. Selanjutnya dikatakan bahwa sejumlah vitamin juga mempunyai peranan yang penting dalam mendukung fungsi syaraf pusat dan perkembangan manusia. Vitamin ini meliputi tiamin, niasin, piridoksin, cobalamin vitamin B12, dan asam folat, yang sudah banyak dibuktikan melalui penelitian terhadap hewan percobaan. Vitamin B12, vitamin B6 dan asam folat mempengaruhi fungsi kognitif terutama melalui perannya sebagai kofaktor dalam pembentukan dan pemeliharaan sistem syaraf pusat Bryan J et al 2002 melalui dua proses mekanisme. Pertama, disebut hipotesis hypomethyllation bahwa vitamin B secara langsung mempengaruhi penghambatan penyediaan methyl yang diperlukan pada reaksi-reaksi komponen sistem syaraf pusat seperti protein, pospolipid, DNA; metabolisme neurotransmitter seperti monoamin depamin, norepineprin, dan serotonin, melatonin, yang berperan penting untuk status neurologi dan psikologi. Kedua, hipotesis homosyistein, bahwa asam folat, vitamin B6 dan vitamin B12 secara tidak langsung dan mungkin dalam waktu yang lama berpengaruh pada otak melalui cerebrovasculature, dan berfungsi memelihara integritas sistem syaraf pusat melalui perannya dalam mencegah penyakit vasculer, yang sangat penting dalam fungsi kognitif. Beberapa penelitian yang menunjukkan hubungan antara defisiensi vitamin B12 dengan penurunan fungsi kognitif pada subyek kelompok dewasa dan usia lanjut telah banyak dilakukan. Hasil penelitian Bryan J et al 2002 di Australia menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dari supelemen vitamin B12, vitamin B6 dan asam folat terhadap kemampuan memori yang diukur melalui kecepatan pemerosesan, kemampuan mengingat dan mengenal Universitas Sumatera Utara serta kemampuan verbal. Sedangkan penelitian Lewerin C et al 2005 pada kelompok lanjut usia di swedia, menunjukkan bahwa plasma homosistein dan serum Methyl Malonic Acid MMA yang tinggi berkorelasi terbalik dengan kemampuan kognitif dan kemampuan bergerak. Pemberian vitamin B12 secara oral dapat menormalkan kadar plasma homosistein dan serum MMA, walaupun tidak berpengaruh pada kemampuan kognitif dan kemampuan bergerak. Hal ini kemungkinan disebabkan penurunan fungsi kognitif saat kekurangan vitamin tidak dapat dikembalikan irreversible atau mungkin dosis dan lama pemberian yang kurang tepat. Penelitian lain oleh Ellen MW et al 2002 dari pusat penelitian kedokteran University of Pittsburgh, mengemukakan bahwa subyek dengan level vitamin B12 yang rendah secara signifikan mempunyai skor kognitif yang lebih rendah dan skor demensia yang lebih tinggi dibandingkan subyek yang mempunyai level vitamin B12 normal. Selain berkaitan dengan defisiensi vitamin B12, penurunan fungsi kognitf sering juga dihubungkan dengan zat gizi lain seperti asam folat yang merupakan komponen penting dalam pembentukan hemoglobin disamping zat gizi lain. Quadri P et al 2004 mengemukakan bahwa defisiensi folat dapat mendahului terjadinya Alzheimer Disease AD dan Vascular Dementia VaD. Hiperhomosisteinemia atau tingginya kadar homosistein dalam darah juga merupakan faktor risiko awal terjadinya penurunan kognitif pada lanjut usia, walaupun perannya dalam demensia masih belum jelas sehingga masih diperlukan studi longitudinal. Morris MS et al 2007 dalam penelitiannya pada kelompok usia lanjut di Amerika menemukan bahwa status vitamin B12 yang rendah berhubungan dengan anemia dan penurunan fungsi kognitif walaupun serum folat tinggi. Selanjutnya dikatakan bahwa bila status vitamin B12 normal dan konsentrasi folat tetap tinggi akan dapat mencegah penurunan fungsi kognitif. Hal ini menunjukkan vitamin B12 berkaitan dengan fungsi kognitif. Hasil penelitian Mooijaart SP et al 2005 menunjukkan peningkatan serum homosistein dan penurunan asam folat dihubungkan dengan penurunan kognitif pada lanjut usia, tetapi tidak dapat diprediksi besarnya penurunan kognitif tersebut. Namun demikian penelitian lain oleh Eussen SJ et al 2006 menemukan bahwa suplementasi oral dengan vitamin B12 atau dikombinasi dengan asam folat selama Universitas Sumatera Utara 24 minggu pada lanjut usia tidak dapat memperbaiki fungsi kognitif. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan fungsi kognitif sulit dikembalikan menjadi kondisi normal, sehingga yang paling baik dilakukan adalah pencegahan agar tidak terjadi penurunan fungsi kognitif. Hubungan antara defisiensi vitamin B12 dengan fungsi kognitif pada anak-anak juga menjadi topik bahasan yang cukup menarik walaupun masih terbatas. Studi kasus anemia bayi dan ibu yang tidak mampu menyerap vitamin B12 atau ibu vegetarian. Bayinya akan berisiko untuk terhambatnya perkembangan – milestones. Studi observasi anak-anak yang defisiensi vitamin B12 dari ibu yang hanya mengkonsumsi pangan nabati di Belanda mengalami hambatan perkembangan motorik dan bahasa dibandingkan dengan bayi dari ibu yang mengkonsumsi pangan nabati dan hewani. Pada usia 12 tahun, anak-anak dari ibu yang makan pangan nabati mempunyai tingkat ‘methilmalonic acid’ lebih tinggi dan skor yang lebih rendah pada penilaian kognitif termasuk Raven’s progressive matrices, Digit Span dan Block Design dibandingkan anak-anak dari ibu yang mengkonsumsi pangan nabati dan hewani Black 2003. Penelitian Kustiyah 2004 terhadap murid sekolah dasar kelas empat, lima dan enam di kabupaten Bogor, tentang pengaruh pemberian makanan kudapan terhadap perubahan kadar glukosa darah, hemoglobin dan daya ingat anak. Daya ingat anak diukur dengan metode mengingat kata dan gambar. Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa pemberian makanan kudapan berpengaruh positif nyata terhadap kadar glukosa darah. Sedangkan konsumsi protein dan zat besi berpengaruh positif terhadap kadar hemoglobin. Dengan mengontrol variabel konsumsi karbohidrat, konsumsi protein dan kadar hemoglobin, kadar glukosa darah berpengaruh positif sangat nyata terhadap daya ingat anak terhadap gambar. Sedangkan daya ingat terhadap kata dipengaruhi secara nyata oleh kadar hemoglobin dan konsumsi energi. Sungtthong R et al 2002 dalam studinya pada anak-anak sekolah di Thailand menemukan bahwa terjadi peningkatan fungsi kognitif sejalan dengan meningkatnya kadar hemoglobin pada anak yang mengalami defisiensi besi, akan tetapi tidak terjadi perubahan kadar hemoglobin pada anak-anak yang mempunyai serum ferritin normal. Anak-anak dengan anemia defisiensi besi mempunyai Universitas Sumatera Utara fungsi kognitif yang rendah IQ point dibawah rata-rata, sedangkan anak-anak yang tidak mengalami defisiensi besi dan kadar hemoglobinnya normal mempunyai fungsi kognitif yang lebih baik IQ point diatas rata-rata. Berdasarkan studi pustaka yang dilakukan, berikut ini pada Tabel 5 dapat dilihat beberapa penelitian yang berkaitan dengan vitamin B12 dengan berbagai disain dan subyek penelitian. Tabel 5 Beberapa hasil studi tentang defisiensi vitamin B12 dengan berbagai disain penelitian No Sumber Tempat negara Disain, subyek Intervensi 1 Eussen SJ et al 2006 Belanda Double blind placebo controlled trial, 195 orang usia lanjut ≥ 70 tahun Suplemen kapsul - 1000 μg vitamin B12 - 1000 μg vitamin B12 + 400 μg asam folat - selama 24 minggu 2 Hin H et al 2006 Inggris Cross sectional study dilanjutkan intervensi 3 bulan, 1000 orang usia lanjut ≥ 75 tahun Khusus yang mempunyai serum vitamin B12 133 pmolL diberi suplemen 1000 μg intramuscular bulan selama 3 bulan 3 Eussen SJ et al 2005 Belanda Randimized parallel group double blind dose finding trial, 120 orang usia lanjut Suplemen vitamin B12 secra oral, dosis 2.5, 100, 250, 500, 1000 μg selama 16 minggu 4 Dhonukshe- Rutten RAM et al 2005 Belanda Two double blind randomized controlled intervention study, usia lanjut yang defisiensi vitamin B12 ringan ≥ 70 tahun - Susu fortifikasi vit B12 1000 μg125 ml hari - Kapsul vitamin B12 1000 μghr - Selama 12 minggu Lanjutan 5 Tucker KL et al 2004 Amerika Serikat Randomized double blind trial 189 orang usia 50-85 tahun Intervensi 1 cangkir sarapan sereal yang difortifikasi dengan 440 μgasam folat, 1.8 mg vitamin B6 dan 4.8 μg vitamin B12 selama 14 Universitas Sumatera Utara minggu 6 Siekmann JH et al 2003 Kenya Eksperimen: studi efek pangan hewani secara random menurut sekolah, 555 anak sekolah 5-14 tahun Makanan tambahan - daging sapi 60-85 ghr - susu 200-250 mlhr - Suplemen energi - selama 1 tahun 7 Lewerin C et al 2000 Swedia Placebo-controlled randomized study Kapsul berisi 0.5 μg vitamn B12 + 0.8 μg asam folat + 3 mg vitamin B6 Diberikan selama 4 bulan 8 Rustan E dkk 2001 Indonesia Randomised clinical trial with double blinded placebo controlled study 74 ibu hamil anemia Suplemen kapsul 200 mg ferrosus sulfat dan 0.25 mg asam folat Lanjutan 9 Kartika V dkk 1998 Indonesia Eksperimental study 155 WUS yang anemia suplementasi pil besi + folat + vitamin B12 10 Clarke R et al 2007 Inggris Cohort study 1993-2003, 1648 orang 11 Hoey L et al 2007 Inggris Cross sectional study, 662 orang dewasa 12 Morris MS et al 2007 Boston Amerika Cross sectional study, 1458 orang umur ≥ 65 tahun Universitas Sumatera Utara 13 Bor MV et al 2006 Denmark Cross sectional study Wanita postmenopause 41-75 tahun Lanjutan 14 Clarke R et al 2004 Inggris Cross sectional study, 3511 orang usia lanjut ≥ 65 tahun 15 Quadri P et al 2004 Itali Cross sectional study 228 usia lanjut 16 Rogers LM et al 2003 Guatemala Cross sectional study, 553 anak sekolah 8-12 tahun 17 Clarke R et al 2003 Inggris Cross sectional study 1562 orang usia lanjut ≥ 65 tahun 18 Monsen AB et al 2003 Norwegia Cross sectional study 700 anak umur 4 hari – 19 tahun Lanjutan 19 Hao Ling et al 2003 China Cross sectional study 2407 orang dewasa 35-64 tahun Universitas Sumatera Utara 20 Kwan LL et al 2002 Amerika Serikat Cross sectional study 449 orang Hispanic dan 154 orang nonHispanic umur 60-93 tahun 21 Sungtthong R et al 2002 Thailand Cross sectional study 427 anak sekolah 22 Shibly UF 1999 Indonesia Cross sectional study 70 orang penderita PJK 36 orang nonpenderita PJK Lanjutan 23 Tucker KL et al 2000 Amerika Serikat Cross sectional study 2999 orang dewasa umur ≥ 26 tahun 24 Martoatmodjo S dkk 1973 Indonesia Cross sectinal study - 217 wanita hamil triwulan II dan III Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Adkins Y, Lonnerdal B. 2003. Potensial host-defense role of human milk vitamin B12-binding protein, haptocorrin, in the gastrointestinal tract of breastfed infant as assesed with porcine haptocorrin in vitro. Am J Clin Nutr 77: 1234-1240 Aicardi J. 1992. Diseases of the Nervous System in Childhood. Clinics in Developmental Medicine No. 115118 Allen LH. 1994. Vitamin B12 metabolism and status during pregnancy, lactation and infancy. Adv Exp Med Biol 352: 173-186 Allen et al. 2000. Vitamin B12 deficiency and malabsorbtion are highly prevalent in rural Mexican communities. Am. J Clin Nutr 62:1013-1019. Allen LH et al. 2000. Lack of hemoglobin response supplementation in anemic Mexican preschoolers with multiple micronutrient deficiencies. Am. J Clin Nutr 716:1485-1494 Allen RH, Stabler SP, Savage DG, Lindenbaum J. 1990. Diagnosis of cobalamin deficiency I: usefulness of serum methylmalonic acid and total homocysteine concentrations. Am J Hematol 372: 139 Ames BN. 2001. DNA damage from micronutrient deficiencies is likely to be a major cause of cancer. Mutat Res 4751-2: 7-20 Ames BN. 2002. Micronutrientmetabolite Intake and Metabolic harmony. Am J Clin Nutr April 2002. Antony AC. 2003. Vegetarianism and Vitamin B12 Cobalamin Deficiency. Am J Clin Nutr 781: 3-6 Atmarita. 2006. Analisis Antropometri Balita SUSENAS 1989–2005.Depkes RI. BAPPENAS. 2004. Indonesia Progress Report on the Millenium Development Goals. Jakarta. Berk, L.E. 1989. Child Development. Boston, London, Sydney, Toronto. Allyn and Bacon Black MM. 2003. Micronutrient Deficiencies and Cognitive Functioning. J.Nutr. 133:3927S-3931S. Universitas Sumatera Utara Bolaman Z et al. 2003. Oral versus intramuscular cobalamin treatment in megaloblastic anemia: a single-center, prospective, randomized, open- label study. Clinical Therapeutics. Dec:2512:3124-3134. Bolann et al. 2000. Evaluation of Indicator of Cobalamin Deficiency Defined as Cobalamin-induced Reduction in Increased Serum Methylmalonic Acid. Clinical Chemistry 46: 1744-1750. Bor MV et al. 2006. A daily intake of approximately 6 µg vitamin B-12 appears to saturate all the vitamin B-12–related variables in Danish postmenopausal women. Am J Clin Nutr 83:52-58 Brody T. 1999. Nutritional Biochemistry. San Diego, San Fransisco, New York, Boston, London, Sydney, Tokyo. Academic Press. Bryan J, Calvares E, Hughes D. 2002. Short-Term Folate, Vitamin B-12 or Vitamin B-6 Suplementation Slightly Affects Memory Performance But Not Mood in Women of Various Ages. J.Nutr. 132:1346-1356. Calvagna M. Vitamin B12. American Dietetic Association http:www.eatright.org [September 2007]. Carmel R. 2006. Cobalamin Vitamin B12. Di dalam: Shils ME, Shike M, Ross AC, Caballero B, Cousins RJ, editor. Modern Nutrition in Health and Disease . Ed ke-10. Baltimore. Lippincott Williams and Wilkins. [CDC] Center for Disease Control and Prevention. 2003. Neurologic Impairment in Children Associated With Maternal Dietary Deficiency of Cobalamin–Georgia, 2001 . Centers for CDC MMWR 52 4:61-64. Choi S. 1999. Vitamin B12 deficiency: a new risk factor for breast cancer? Nutrition Review 57: 250-260 Choi S et al 2004. Vitamin B12 deficiency induces Anomalies of base substitution and methylation in the DNA of rat colonic epithelium. J Nutr 134: 750-755 Clarke et al. 2003. Screening for vitamin B12 and folat deficiency in older persons. Am J Clin Nutr 77: 1241-1247. Craik FIM, Lockhart RS. 1972. Levels of processing: A framework for memory research. Journal of Verbal Learning and Verbal behavior 11:61-684. [Depkes] Departemen Kesehatan. 2004. Profil Kesehatan Indonesia 2001. Jakarta. Depkes RI. [Depkes] Departemen Kesehatan. 2004. Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa Datang. Jakarta. Depkes RI Universitas Sumatera Utara [Depkes] Departemen Kesehatan. 2005. Gizi Dalam Angka. Jakarta. Depkes RI Dhonukshe-Rutten R AM et al. 2005. Effect of supplementation with cobalamin carried either by a milk product or a capsule in mildly cobalamin- deficient elderly Dutch persons. Am J Clin Nutr 82:568-574 Dhopeshwarkar. 1983. Nutrition and Brain Development. New York. Plenum Press. Durand C, Mary S, Brazo P, Dollfus S. 2003. Psychiatric manifestations of vitamin B12 deficiency: a case report. Encephale. Nov-Des:296:560- 5. Dusseldorp M et al. 1999. Risk of persistent cobalamin deficiency in adolescents fed a macrobiotic diet in early life. Am J Clin Nutr 694:664-671 Ellen MW et al. 2002. Cognitive and behavioral correlates of low vitamin B12 levels in elderly patients with progressive dementia. Am J Geriatr Psychiatry 10:321-327. Eussen SJ et al. 2006. Effect of oral vitamin B-12 with or without folic acid on cognitive function in older people with mild vitamin B-12 deficiency: a randomized, placebo-controlled trial. Am. J Clin Nutr. 842: 361-370. Eussen SJ et al. 2005. Oral Cyanocobalamin Supplementation in Older People With Vitamin B Deficiency. 12 Arch Intern Med 165:1167-1172. [FAOWHO] Food and Agriculture OrganizationWorld Health Organization. 2001. Human Vitamin and Mineral Requirements. Food and Agriculture Organization of United Nation and World Health Organization. Feldman, RS. 2003. Development Across the Life Span. Upper Sodde River. New Jersey. Gani. 1992. Indikator Kualitas Manusia dan Penduduk. Jakarta. Prisma LP3ES. Gao X et al. 2003. Dietary pattern is associated with homocysteine and B vitamin status in an urban chinese population. J Nutr 13311: 3636- 3642 Garcia et al. 2002. Is low-dose oral cobalamin enough to normalize function in older people?. J Am. Geriatr 50: 1401-1404 Gibson. 2005. Principles of Nutritional Assessment. New York. Oxford University Press. Universitas Sumatera Utara Gutama, 2004. Aspek Gizi dan Stimulasi Pendidikan Anak Dini Usia. Di dalam: Hardinsyah, Puruhita A, editor. Inovasi Pangan dan Gizi untuk Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak . Prosiding Seminar dan Workshop; Jakarta, 7-8 Mei 2004. Jakarta. American Soybean Association. Hao Ling et al. 2007. Vitamin b-12 deficiency is prevalent in 35- to 64-year-old Chinese adults. J. Nutr. 137:1278-1285 Hardinsyah. 2001. Complementary Feeding and Caring Practices. Di dalam: Hardinsyah, editor. Optimizing Early Child Nutrition. Proceeding from the National Seminar and Workshop; Jakarta September 26-27 2001. Healton EB, Savage DG, Brust JC, Garrett TJ, Lindenbaum J. 1991. Neurologic aspect of cobalamin deficiency. Medicine Baltimore 704:229-245. Herbert. 1996. Vitamin B-12. Di dalam: Ziegler EG, Filer L, editor. Present Knowledge in Nutrition . Washington DC. ILSI Press. Hermann W et al. 2003. Vitamin B12 status, particularly holotranscobalamin II and methylmalonic acid concentration, and hyperhomocysteinemia in vegetarian. Am J Clin Nutr. 78:130-136 Herzlich B, Herbert V. 1988. Depletion of serum holotranscobalamin II. An early sign of negative vitamin B12 balance. Lab Invest. 583:332-337. Higdon J. 2003. Vitamin B12. Linus Pauling Institute Oregon State University. Higgins MM. Vitamin B12: A Key to Healthy Aging. http:www.oznet.ksu.eduhumannutritionvitB [[Oktober 2005]. Hin H et al. 2006. Clinical relevance of low serum vitamin B12 concentrations in older people: the Banbury B12 study. Age and Aging 354: 416-422 Hoey L et al. 2007. Effect of a voluntary food fortification policy on folate, related B vitamin status, and homocysteine in healthy adults. Am J Clin Nutr 865: 1405-1413 Hokin, Bevan D, Butler, Terry. 1999. Cyanocobalamin vitamin B12 status in Seven-day Adventist ministers in Australia. Am J Clin Nutr 70: 576S- 578S. Hop LT, Berger J. 2005. Multiple micronutrient suplementation improves anemia, micronutrient status, and growth of Vietnamese infants: Double- Blind, Randomized, Placebo-Controlled Trial. J Nutr 135:660S-665S http:www.vegsoc.orginfob12.html [Maret 2005. Vitamin B12. Universitas Sumatera Utara http:lpi.oregonstate.eduinfocentervitaminvitaminB12 [Maret 2005]. Vitamin B12. http:www.naturalstandard.com [Februari 2006. Vitamin B12. http:sickle.bwh.harvard.eduhemoglobin.html [September 2007. Hemoglobin. http:en.wikipedia.orgwikiAnemia [September 2007]. Red blood cell size. Hvas AM, Juul S, Gerdes LU, Nexo E. 2000. The marker of cobalamin deficiency, plasma methylmalonic acid, correlates to plasma creatinine. J Intern Med 2474: 507-512 Jalal F. 2003. Pendidikan Input Tumbuh Kembang Anak. http:www.pikiran rakyat9september 2003[Maret 2005] Kanarec dan Mark-Kaufman. 1991. Nutrition and Behavior: New Perspective. New York. Van Nostrand Reinhold. Kartini dan Kartono, 1985. Paranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta. CV. Rajawali. Kelly G. 1997. The coenzyme form of vitamin B12: Toward an understanding of their therapeutic potential. Alt Med Rev 25: 459-471 Klee. 2000. Cobalamin and Folate Evaluation:Measurement of Methylmalonic Acid and Homocysteine vs Vitamin B12 and Folate. Clinical Chemistry 46: 1277-1283. Kustiyah L. 2004. Kajian Pengaruh Intervensi Makanan Kudapan Terhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah dan Daya Ingat Anak Sekolah Dasar[Disertasi]. Sekolah Pasca Sarjana IPB. Bogor. Laurinda L et al. 2002. Low Vitamin B-12 Intake and Status Are More Prevalent in Hispanic Older Adults of Caribbean Origin Than in Neighborhood- Matched Non-Hispanic Whites. J. Nutr. 132:2059-2064 Lewerin et al. 2005. Significant correlation of plasma homocysteineand serum methylmalonic acid with movement and cognitive performance in elderly subjects but no improvement from short-term vitamin therapy: a placebo-controlled randomized study. Am. J Clin Nutr. 815:1155- 1162. Lindenbaum J et al. 1988. Neuropsychiatric disorders caused by cobalamin deficiency in the absence of anemia or macrocytosis. The New England J Med 31826: 1720-1728. Universitas Sumatera Utara Lindenbaum J, Rosenberg IH, Wilson PW, Stabler SP, Allen RH. 1994. Prevalence of cobalamin deficiency in the framingham elderly population. Am J Clin Nutr 60: 2-11 Louwman et al. 2000. Signs of impaired cognitive function in adolescents with marginal cobalamin status. Am. J Clin Nutr. 723:762-769. Lucas. 1993. Perkembangan Anak Usia sekolah. Jakarta. PT Rajawali. Mario TP, Sujarweni VW. 2006. SPSS untuk Paramedis. Ardana Media. Yokyakarta. Mooijaart SP et al. 2005. Homocysteine, vitamin B-12, and folic acid and the risk of cognitive decline in old age: the Leiden 85-Plus Study. Am J Clin Nutr . 824: 866-871 Morgan, King RA, Weisz JR, Schopler J. 1986. Introduction to Psychology. Seven Edition. New York: McGraw-Hill International Editions. Morris MS, Jacques PF, Rosenberg IH, Selhub J. 2007. Folate and vitamin B12 status in relation to anemia, macrocytosis, and cognitive impairment in older Americans in the age of folic acid fortification. Am J Clin Nutr 851: 193-200. Myerson RM. 1989. Nutrient are necessary to prevent and treat anemia – vitamin B12, folic acid and iron. Better Nutrition 1989-90. http:en.wikipwdia.orgwikiAnemia [Mei 2005]. [NIH] National Institutes of Health. Dietary Supplement Fact Sheet: Vitamin B12 . NIH Clinical Center USA.gov. http:ods.od.nih.govfactsheetvitaminb12.asp [September 2007 Nelson DL, Reed VS, Walling JR. 1976. The pictorial superiority effect. Journal of Experimental Psychology : Human Learning and Memory 2: 523-528 Norman DA. 1976. Memory and Attention: An Introduction to Human Information Processing. San Diego: Jhon Wiley Sonc, Inc. Obeid R, Munz W, Jager M, Schmidt W, Herrmann W. 2005. Biochemical indexes of the vitamin in cord serum are predicted by maternal B vitamin status. Am J Clin Nutr 82:133-139 Olivares, Ramona, Jesus, Maria, Antonio. 2002. Vitamin B12 and Folic Acid in Chidren with Intestinal Parasitic Infection. J of the Am College of Nut, 212:109-113. Paivio A. 1971. Imagery and Verbal Process. New York: Holt, Reinehart and Winston, Inc. Universitas Sumatera Utara Pezacka EH, Jacobsen DW, Luce K, Green R. 1992. Glial cells as a model for the role of cobalamin in the nervous system: impaired syntesis of cobalamin coenzymes in culturd human astrocytes following short-term cobalamin-deprivation. Biochem Biophys Res Commun 1842: 832-839 Pollit. 1990. Malnutrition and Infection in the classroom. Paris UNESCO. Quadri P et al. 2004. Homocystein, folate, and vitamin B12 in mild cognitive impairment, Alzheimer disease, and vascular dementia. Am J Clin Nutr 801: 114-122 Rajan S et al. 2002. Response of elevated methylmalonic acid to three dose levels of oral cobalamin in older adults. J Am Geriatr 5011: 1789- 1795 Reenan J. 2006. Clinical Manifestations of Vitamin B12 deficiency: An overview of the biochemical and physiological functions of vitamin B12 and the symptoms of vitamin B12 deficiency. Virtual Mentor 86: 392- 396 Robert C, Brown DL. 2003. Vitamin B12 Deficiency. Am Fam Physician 67: 979-986, 993-994. Rogers LM et al. 2003. High Prevalence of Cobalamin Deficiency in Guatemalan Schoolchildren : Associations with Low Plasma Holotranscobalamin II and Elevated Serum Methylmalonic Acid and Plasma Homocysteine Concentrations. Am J Clin Nutr. 772: 433-440 Ruscin et al. 2002. Vitamin B12 deficiency associated with histamine2-receptor antagonists and a proton-pump inhibitor. Annals of Parmacotherapy 36:812-816 Rutten RAM et al. 2005. Effect of supplementation with cobalamin carried either by a milk product or a capsule in mildly cobalamin-deficient elderly Dutch persons. Am J Clin Nutr 86: 568-574 Sauberlich. 1999. Assessment of Nutritional Status. Second edition. Boca Raton, London, New York, Washington DC CRC Press. Savage DG, Lindenbaum J 1995. Neurological complications of acquired cobalamin deficiency: clinical aspects. Baillieres Clin Haematol. 83:657-78 Seifort KL, Hoffnung RJ. 1997. Child and Adolescent Development. Houghton Zifflin Company. New York Universitas Sumatera Utara Setiawan B dan Rahayuningsih S. 2004. Angka Kecukupan Vitamin Larut Air. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Ketahanan pangan dan Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi . Jakarta. LIPI. Shibly UF. 2007. Hubungan Kadar Homosistein Plasma Dengan Asam Folat Dan Vitamin B12 Serum Pada Penderita PJK di RSJHK. Bagian Kardiologi FKUIRSJHK. http:www.kardiologi-ui.com [April 2008]. Siekmann JH et al. 2003. Kenyan School Children Have Multple Micronutrient Deficiencies, But Increased Plasma Vitamin B12 Is The Only Detectable Micronutrient response to Meat or Milk Suplementation. J. Nutr. 133:3972s-3980s. Stabler SP, Lindenbaum J, Robert A Allen. 1997. Vitamin B-12 deficiency in the elderly: current dilemmas1’2, Am J Clin Nutr 66:741-9 Stabler SP. Vitamin B12. dalam Present Knowledge in Nutrition. Ninth edition. Washington DC. ILSI Press. Stopeck, Alison. 2000. Links between Helicobacter pylori infection, cobalamin deficiency, and pernicious anaemia. Archives of Internal Med 160:1229-1230 Sungthong R, Mo-suwan L, Chongsuvivatwong V. 2002. Effects of haemoglobin and serum ferritin on cognitive function in school children. Asia Pac J Clin Nutr 112: 117-122 Syarief H. 1997. Membangun Sumberdaya Manusia Berkualitas: suatu Telaah Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga [Orasi Ilmiah pada pengukuhan Guru Besar Ilmu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga]. Bogor: Fakultas Pertanian Instutut Pertanian Bogor. Tucker KL et al. 2000. Plasma vitamin B-12 concentrations relate to intake source in the Framingham Offspring Study. Am J Clin Nutr 712:514- 522 Unicef. 1998. The State of the World’s Children 1998. Oxford University Press. Uyanto SS. 2006. Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Graha Ilmu. Jakarta. Wardlaw G, Insel PM, Seyler MF. 1992. Contemporary Nutrition. Issues and Insights . St Louis, Baltimor, Chicago, London, Philadelphia, Sydney, Toronto. Mosby Year Book. Werbach M. 2000. Nutritional strategies for treating chronic fatigue syndrome. Alter Med Rev 52: 93-108 WHO. 1995. Physical Status: The Use and Interpretation of Antropometry. World Health Organization. Geneva. Universitas Sumatera Utara 48 Wolter M, Hermann S, Hahn A. 2003. B vitamin status and concentrations of homocysteine and methylmalonic acid in elderly German women. Am J Clin Nutr 784: 765-772. Universitas Sumatera Utara