PENENTUAN KOEFISIEN BIOKINETIK DAN NITRIFIKASI PADA PROSES BIOLOGIS LUMPUR AKTIF AIR LIMBAH (144L)

o le k S

1

V o lu m e II

GFEDCBA

K o n fe re n s iN a s io n a l T e k n ik S ip il

P R O S ID IN G
V o lu m e II : K e a ira n , M a n a je m e n

K o n s tru k s i, lin g k u n g a n ,

T ra n s p o rta s i utsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Editor:
Y o y o n g A rfia d i
S h o lih in A s ' a d


Diselenggarakan atas kerjasama:baZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

@)
UNS

U A JY

UPH,

Unud

T ris a k ti

UNSOED

IT E N A S

ISBN:

978-979-498-859-6 GFEDCBA


HKonferensi
o NNasional
T e kTeknikS Sipil1
P R O S ID IN G
Volume II : Keairan, Manajemen Konstruksi, Lingkungan, TransportasiCBA

P IR A N

T IK N IH

S IP II

D A N IIN G H U N G A N

D A lA M baZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
P~MBANGUNAN Y A N G
24 -26 Oktober 2013
Kampus Universitas Sebelas Maret
JI. Ir. Sutami 36 A, Surakarta


Editor:

Yoyong Arfiadi
Sholihin As' ad

B~RKHANJUTAN

D a fta r Is i

Konferensi
U n iv e rs ita s

Nasional
S e b e /a s

M a re t

Teknik Sipi/
(U N S )


7

(KoNTekSfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
7)

- S u ra k a rta .

utsrqponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
24-26 O k to b e r 2 0 1 3

KELOMPOK

018L

035L

093L

094L


121L

144L

151L

PEMINATAN

LINGKUNGAN

KAJIAN MITIGASI BENCANA BANJIR
LEUSER ACEH TENGGARA MELALUI
DAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
Azmeri' dan Devi Sundary'

BANDANG KECAMATAN
ANA LIS IS PERILAKU SUNGAI
L-l


PENGGUNAAN
LUBANG RESAPAN BIOPORI UNTUK MINIMALISASI
DAMPAK BAHAYA BANJIR PADA KECAMATAN SUKAJADI
KELURAHAN SUKAWARNA RW004 BANDUNG
Maria Christine Sutandi', Ginardy Husada", Kanjalia Tjandrapuspa T 3,
Daud Rahmat W4 dan Toni Sosanto"

L-9

MODEL PER.TJBAHAN LlNGKUNGAN
DI KORIDOR JALAN UNTUK
MEWUJUDKAN
PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
...................................................•.........
Iskandar Muda Purwaamijaya', Wahyu Wibowo", Herwan Dermawarr'
dan Rina Marina Masri"
ANALISIS KERUANGAN PEMBANGUNAN
PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
DI KA WASAN BANDUNG UT ARA UNTUK MEWUJUDKAN

PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Rina Marina Masri' dan Iskandar Muda Purwaamijaya

L-23

PEMBUATAN, KARAKTERISASI
DAN APLIKASI KITOSAN DARI
CANGKANG KERANG HIJAU ponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
(MYTULUS VIRDIS LINNEA US)
SEBAGAI KOAGULAN PENJERNIH
AIR
Sinardi ', Prayatni Soewondo, dan Suprihanto Notodarrnojo '
PENENTUAN KOEFISIEN
BIOKINETIK
DAN NITRIFIKASI
BIOLOGIS LUj\;fPUR AKTIF AIR LIMBAH
,
Allen Kurniawan


L-lS

L-33

PADA PROSES
.,

L-39

STUDI KEINGINAN MEMBA YAR OLEH MASYARAKAT
DALAM
UPAYA PENINGKATAN
KUALITAS PELAYANAN PENGUMPULAN
DAN PENGOLAHAN
SAl\]PAH TPA TAMANGAPA KOTA MAKASSAR
1 dan Achmad
Zubairc
Irwan Ridwan Rahim baZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
TlNGGI


L-47

154L

POTENSI TEKNOLOGI
PEMANEN KABUT OJ DATARAN
Aditya Riski I . Puji Utomo ', Taufiq Ilham Maulana, dan Musofa"

259L

PROTOTIPE
UNIT PENGOLAHAN
AIR LlMBAH DENGAN REAKTOR
ELEKTROKIMIA
(UPAL-RE) UNTUK MELAYANI HOME INDUSTRYBATIK
L-59
Budi Utorno'. Musyawaroh', Hunik Sri Runing Sawitri 'fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

K o n fe r e n s i


XI\,

U n iv e rs ita s

S e b e la s

NGOHO

N a s io n a l
M a re t

(U N S )·

T e k n ik

L-53

S ip il

S u ra k a rta .


7 (K o N T e k S

24·26 O k to b e r

7)

2013

L in g k u n g a n

utsrqponmlk

PENENTUAN KOEFISIEN BIOKINETIK DAN NITRIFIKASI PADA PROSES
BIOLOGIS LUMPUR AKTIF AIR LIMBAH
(144L)
Allen KurniawanponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

Departemen

TeknikSipil

dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogar, Kampus IPB Dramaga, 16680, Bogar
Emai/: allen.kurniawan@gmai/.com

ABSTRAK
Instalasi pengolahan air limbah domestik Gedung X pada salah satu universitas terkemuka di Jakarta
berupa pengolahan biologis tipe lumpur aktif konvensional yang terdiri dari proses aerasi dan
sedimentasi. Kondisi pengolahan saat ini kurang berjalan maksimal karena tingginya konsentrasi
Biochemical
Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD) dan amonia hasil
pengolahan. Atas dasar permasalahn di atas, evaluasi perlu dilakukan untuk menentukan konstanta
biokinetik, nitrifikasi, serta penelitian terhadap parameter disain. Metode sampling secara komposit
untuk mendapatkan berbagai konsentrasi parameter fisik, kimiawi dan biologis. Melalui hasil
anal is is laboratorium selama tiga minggu, konsentrasi rata-rata BOD, COD, Volatile Suspended
Solid (VSS), Amenia, Total Kjedhal Nitrogen (TKN), dan pH pada influen sebesar 425 mg/L; 987
rng/L; 1000,48 mg/L; 31 rng/L; 106,83 mg/L; 7,9; pada bak aerasi sebesar 235 mg/L; 595 mg/L;
3487,1 mg/L; 19 mg/L; 69,11 mg/L; 7,7; pada effluen sebesar 134 mgfL: 244 rng/L; 495,95 mgIL; 6
mg/L; 16,21 mg/L; 7,7. Tipe proses lumpur aktif di Gedung X adalah pencampuran lengkap
(completely mixed activated sludge) dengan resirkulasi yang dilengkapi pipa pembuangan lumpur.
spesifik
Koefisien biokinetik meliputi nilai konstanta saturasi ( K ,) , kecepatan pertumbuhan
maksimum bakteri (,umaJ, koefisien produksi sintesa sel ( } j, kecepatan utilisasi substrat spesifik
maksimum (qll/aJ, koefisien kematian mikroba ( k .) , kecepatan pertumbuhan spesifik maksimum
bakteri nitrifikasi (Pm,,-J.vS, konstanta saturasi nitrifikasi ( K ,\) , koefisien hasil yang diobservasi (YnhJ,
produksi biomassa (L lX ), dan nilai reduksi nitrogen. Koefisien-koefisen
tersebut akan digunakan
untuk menentukan kebutuhan oksigen yang dibutuhkan oleh mikrorganisme pada bak aerasi.
Kata kunci: koefisien biokinetik, lumpur aktif, nitrifikasi.

1. PENDAHULUAN
Upaya pengolahan air limbah yang tepat dan optimal dapat mengatasi masalah air limbah sebelum dibuang ke
lingkungan. Oengan adanya pengolahan, air lirnbah diharapkan dapat memenuhi persyaratan am bang batas baku
rnutu yang ditetapkan oleh pemerintah. Oi dalam proses pengolahan air lirnbah khususnya yang mengandung
polutan senyawa organik, teknologi yang digunakan sebagian besar menggunakan aktivitas mikroorganisme untuk
menguraikan senyawa polutan organik tersebut. Pengolahan air limbah dengan aktifitas mikroorganisme
bisa
disebut dengan proses biologis.
Di dalam aplikasinya, pengolahan biologis digunakan untuk berbagai tujuan antara lain untuk menghilangkan
senyawa organik yang ada di dalam air limbah, untuk proses nitrifikasi dan denitrifikasi, penghilangan senyawa
fosfor. dan untuk stabilisasi air Iimbah. Pada kenyataannya, unit-unit pengolahan air limbah tidak berfungsi secara
optimal yang menyebabkan kualitas air yang akan dibuang ke lingkungan tidak seperti yang diharapkan. Evaluasi
aspek-aspek yang menjadi dasar perencanaan awal perlu dilakukan pada Instalasi Pengolahan Air Limbah OPAL),
sehingga tahap penerapan di lapangan tidak jauh berbeda dari tahap perancangan yang telah diperkirakan semula.
Salah satu universitas terkernuka di Jakarta merniliki pengolahan air limbah domestik sederhana, yaitu pengolahan
biologis lumpur aktif. Unit ini terdiri dari proses aerasi dan ditindaklanjuti dengan sedimentasi. Air limbah domestik
berasal dari aktiviras umum, seperti rnandi-cuci-kakus (MCK), wudhu, dan lain-lain. Saat ini, kondisi pengolahan
tidak berjalan maksirnal, karena bau seringkali dirasakan, dan parameter pencemar terutama Chemical Oxygen
Demand (COD), Biochemical Oxygen Demand (BOD), dan amonia hasil pengolahan masih menunjukkan kadar di
atas ambang baku mutu. Atas dasar permasalahan tersebut. tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja
pengolahan air limbah dengan mengetahui koefisien biokinetik, konstanta kinetika nitrifikasidan kebutuhan oksigen
pada proses lumpur aktif. sehingga rekomendasi berupa prediksi level lingkungan saat ini dapat diketahui dalam
usaha eliminasi kontaminan berbahaya sebelum memasuki komponen lingkungan.

K o n fe re n s i
U n iv e rs its s

N a s io n a l
S e b e /a s

M a re t

T e k n ik
(U N S )

S ip il

7 (K o N T e k S

. S u r e k s tte ,

24·26

7)

O k ta b e r

2013

baZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

L - 39

2.CBA
M ETO DO LO G I
Daerah
salah

kajian

dilakukan

satu gedung

melayani

pada

universitas

unit pengolahan
terkemuka

Iimbah dari WC, pencucian

Metode

digunakan

sampling

sehingga

parameter

pengolahan

biologis

karakteristik

bagian

air limbah

Kjedhal Nitrogen

influen,

ditinjau

(TKN),

mendapatkan
aerasi,

dari

cukup

dapat diketahui.

dan efluen.

parameter

pH dan temperatur.

tersebut

lantai di gedung

data yang

dan rancangan

aktifponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHG
(activated sludge) yang berlokasi pad a

tipe lumpur

Unit pengolahan

piring dan pengepelan

untuk

perencanaan

biologis

di Jakarta.

berada

pada

lantai

tentang

komposisi

Pad a penelitian

dan debit

Setelah

data

kuantitatif

setiap

hasil

a.

bahan

Perhitungan

laboratorium

evaluasi.

koefisien

Perhitungan

BOD,

diperoleh,

biokinetik

c.

kinetika

COD,

pengambilan

contoh

uji (sampel)

adalah

komposit,

dengan

kemudian
dicampur
Pengambilan
contoh

pengolahan

data

untuk

menghasilkan

Y (microbial yield), q., (kecepatan

yang meliputi

kematian

nitrifikasi

dibutuhkan

data

yang

data ini meliputi:

K, (konstanta

mikroba),

untuk

(flmh,s (koefisien

konsentrasi

saturasi

saturasi),

kecepatan

utilisasi

serta

kesetimbangan

dan KN (koefisien

Penentuan

Y obs (microbial yield yang di observasi), produksi biomassa,
Solid Retention Time (BSRT),
konsentrasi
substrat
efluen

substrat

mencari

massa,

pertumbuhan

nitrifikasi),

Biological

di unit

uji dari titik pengambilan
sampling, nilai
Volatile Suspended Solid (YSS), ammonia,
Total

kecepatan
reaksi). Koefisien
terse but didapat setelah neraca
secara linear (untuk mendapatkan
garis regresi) dibuat.
b.

air limbah,

ditentukan

Untuk setiap contoh

Metode

Pengolahan

K, (koefisien

maksimurn),

dan hanya

tiga minggubaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
(2 I hari).

hari selama

analisis

sebagai

aliran

ini titik sampling

frekuensi pengambilan
pad a pagi, siang, dan sore hari saat jam puncak. Contoh uji air limbah
dengan jumlah proporsional
sesuai debit aliran air limbah pada saat contoh uji tersebut diambil.
uji ini dilakukan

dasar

tersebut.

spesifik

K (konstanta

dan pengeplotan

spesifik

maksimum

data

bakteri

nitrifikasi).
perkiraan

nitrogen

terlarut,

dan

yang

tersedia,

kebutuhan

oksigen

pengolahan.

3.

H A S IL

K u a n tita s

Besarnya

DAN
dan

debit

instalasi

k u a lita s

air

a ir lim b a h

limbah

yang

tepat dengan

secara

pengolahan

PEM BAH ASAN

bersifat

tidak

akan

diolah

perlu

proyeksi kebutuhan

kontinu,

sehingga

proses

pengarnbilan

dibagi

menjadi

sampling

hanya

pengarnbilan

sampling

pad a saat

berlangsung
Untuk
berupa

dan kandungan

mengevaluasi
karakteristik

partikel

yang terdapat

Tabel

di dalam

yang

bagi mikroorganisfne,
Penurunan

TKN

senyawa
organik

dihilangkan
melalui
50,43'%.

dua

hari

dapat

tahap

BOD,

terurai

air limbah

dinilai

cukup

proses

proses

maka

kandungan
besarnya

selama

maksimum
pada

24 jam.

instalasi

Dari

dengan volume
sampel bersifat

air limbah

pad a saat jam

untuk

mewakili

fisik dan kimia

melalui

bersifat

sangat

tersebut

jam-jam

melalui

Di dalam

asimilasi

atas

Frekuensi
Waktu

aktivitas
aktivitas

hasil

29,95 rrr'.
komposit,

rendah.

tertinggi

yang lain.

kualitas air limbah
zat, senyawa, atau

pengambilan

Gedung

sampling

serta

(Zulfikar,
dan

2002).

pengendapan

bak aerasi

menjadi

selama

Efisiensi

yang

4650

K o n fe r e n s i
U n iv e rs ita s

S e b e /a s

pada

bentuk
yang

penyisihan

YSS

kemampuan
mg/l.

racun

Nilai

umumnya

partikulat.

kernudian
yang

Ndapat

dihasilkan

optimum

hingga

Volatile Suspended
konsenterasi

MLSS

pada dasar bak.

N a s io n a i
M a re t

(KEP-

senyawa-

bersifat

diolah

dalam

75% dari Mixed Liquor
sebesar

mutu

nitrifikasi.

ammonia.

Suspended Solid (SS) pad a bak aerasi yang mengendap

L - 40fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

zat-zat

belum

menunjukkan

diasumsikan
diketahui

yang
maupun

baku

X mengandung

bakteri

air limbah

baik terlarut

batas

ambang

pada

pengolahan,

dan dikonversi

Solid (MLSS)
pada

proses

dan N-organik,

proses

di

domestik

toksik bagi pertumbuhan

biologis.

biodegradasi

MLSS

berada

limbah

dan denitrifikasi

yakni

Bila nilai Mixed Liquor Suspended
menunjukkan

disebabkan

ammonia

dengan

nitrifikasi

pengolahan

jam

perlu diketahui,
melainkan
data
Karakteristik
tersebut mencakup

dan NH3

COD

ammonia

oleh

bentuk

dihilangkan

variabilitas

periode, karena

setiap

atau didegradasi

senyawa

dalam

setiap

kapasitas

air limbah

pada unit pengolahan
Karena pengambilan

karena

Hasil karakteristik

ini dapat

disebabkan

berada

dengan

Solid (ML VSS),
tersebut

sukar

besamya
ini debit

I.

efluen
Kondisi

adanya

dapat

nitrogen
terlarut

parameter

penelitian

dilakukan

dan tertampung
sarna (konstan).

setiap

puncak

air limbah.

pada Tabel

995).

organik

debit

variasi

I. parameter

5 ltI\lENKLH.'10·'1
senyawa

dalarn

debit

IPAL, tidak hanya kuantitas
air limbah
fisik, kimia, dan biologis perlu ditentukan.

21 hari dapat disajikan
Dari

kali

menentukan

Pada

yaitu pagi, siang, dan sore hari pada saat debit puncak.

tiga periode

tiga

untuk

depan.

pengukuran

pengukuran.
debit rata-rata IPAL sebesar IS m'/hari
Debit rata-rata tersebut setiap hari umurnnya relatif
pengambilan

diketahui

masa

(U N S )

T e k n ik

S ip il

. S u ra k a rta ,

7 (K o N T e k S

24·26

O k to b e r

7)

2013

L in g k u n g a n

Tabel

Parameter

I. Kualitas

air limbah

rata-rata

X.ponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJI

Gedung

. . Aerasl,

....., .:)~ ;1 (E /liie ir':;L ';

BOD
COD

425

235

134

50

987

595

244

100

vss

1000,48

3487,1

495,95

31
TKN
Keterangan :
*Standar baku

Evaluasi konstanta

19

106,83
mutu

6

69,11

Keputusan

St/MENKLH/IO/199S

16,21

Menteri

Negara

Lingkungan

Hidup

volume

tangki

KEP-

biokinetik

aerasi

; X }, konsentrasi

lumpur

Nomor

tentang Baku M u tu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri.

GambarbaZYXWVUTSRQPON
I. Dalam
gambar
ini, Q
substrat dalam air limbah baku; V ,

Suatu diagram
yang tipikal untuk proses lumpur aktif ditunjukkan
dalam
merupakan
debit aliran air limbah baku menuju tangki aerasi; Si, konsentrasi
debit aliran
pengolahan.

Milt" *

Konsentrasi dada tltiksaiitpling.(nl/{iLx/\r:c;!Jilkll
In flu e n ..

utsrqponmlk

hasil

biomassa

pengolahan

lumpur

dalam
aktif;

tangki

aerasi;

X ), konsentrasi

dan S f, konsentrasi

substrat

biomassa

pad a kondisi

clarifier; Q " ,
steady state setelah

efluen

Q-Ow

Q

Si

Recycle
Gambar
Konsentrasi

I. Pencampuran

analisis

Pendekatan
Persamaan

selanjutnya

kinetik terhadap
Monod (Reynolds,

dX
- = /lX = Y -

(completely mixed) lurnpur

sernpurna

difokuskan

reaksi biokimia
1996):

pada

pengolahan

berdasarkan

Pump

aktif dengan

resirkulasi

jenis
lumpur
Michaelis-Menten

biologis

Persamaan

aktif

completely

dikombinasikan

mixed.
dengan

dS

dt

(I)

dt

Keterangan:
d x /d :

=

laju pertumbuhan

11

=

koefisien

Koefisien

perrurnbuhan

ii

=

/lmax

(K

sel mikroorganisme,

pertumbuhan

s

m a s s a -(v o lu m e jtw a k ru )

mikroorganisrne,

berdasarkan

Persamaan

waktu'
Monod

dikembangkan

menjadi:

5)

~

(2)

Keteranzan:
, u I lM Y

-

K,

Untuk

=

koefisien

=

konsentrasi

sistem

U n iv e rs ita s

substrat

pencampuran

[akumulasi]

K o n fe r e n s i

maksimum

N a s io n a l
S e b e la s

M a re t

=
T e k n ik
(U N S )

perturnbuhan
dengan

sempurna

u

S ip il

dengan

resirkulasi.

pertumbuhan]

7 (K o N T e k S
24-26

waktu"

= ~ f1max

[pertambahan

- S u ra k a rta .

mikroorganisrne,

kesetimbangan

massa

- [pengurangan

di dalam

sel mikroorganisme

pembusukan

yaitu:

endogen] - [output]

7)

O k to b e r

2013

L - 41

Secara matematis, persamaan di atas berubah menjadi:ponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA

dX fedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
VkeXl dt - QwXl dt - (Q - Qw)Xzdt
1 · V = Vf1X 1 dt (3)
Keseimbangan

massa pada substrat yaitu:

[a k u m u la s i]

=

[in p u t]

-

[o u tp u t]

-

[p e n g u r a n g a n

p e r tu m b u h a n ]

Secara marernatis, persamaan di atas berubah menjadi:
(4)
Penurunan substrat saat pertumbuhan mikroorganisme menggunakan
dt. Persamaan terse but disubtitusi kedalarn Persamaan (4), sehingga:

Persamaan (1), sehingga [dSdGrowth = (p/Yj(X/)

(5)
Penurunan Persamaan (3) dan (5) dihitung
menentukan nilai Y dan k.:
Si -

S1

ke

--= -+ --

x.o,

Y

secara

matematis,

sehingga

bentuk

persamaan

diperoleh

untuk

1 1 baZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
(6)

v o,

Keterangan:
Y

=

k<

=

0;

=

Be

=

koefisien produksi sintesis set, mg VSSimg BOD
laju kematian endogenous rnikroorganisme, waktu
waktu detensi, waktu = V/O
waktu tinggal set (eel residence time), waktu = ( I') ( /) /( Q .'( - )

Persamaan di atas membentuk persamaan linear, y = b + II/X . Dengan menggunakan reaktor aliran kontinu atau
be be rap a reaktor aliran kontinu yang beroperasi pad a beberapa laju aliran, data (5 1 - S )/X ;B dapat diplotkan pada
sumbu y, J/B;pada sumbu x, kemiringan garis yaitu IIY dan perpotongan pada sumbu y yaitu klY.
I

0.11

.:-.

t

0.10

o

-

?.9.

o

0.09

~

;,..
-;

€)

o

0.08

0.770.\'

o

~ - 0.07CBA

..

0.0.25

~

..' ..

.o'C;"

0

'

.......
···8 ~ ··· GFEDCBA
........

00

'

o

v :-

o

0.06

o

0.05
0.050

0.055

0.060

0.065

0.070

0.075

0.080

0.085

0.090

I/::'c (hari'}

Garnbar I. Penentuan Y dan k,
Dari persamaan linear pada Garnbar I, nilai Y diperoleh sebesar 1,3 mg VSS/mg BOD dan kc sebesar O,034/hari.
Untuk menentukan K , dan ,u m ,H , bentuk persamaan matematisnya adalah:

(7)

K o n fe r e n s i

L - 42

U n iv e rs ita s

S e b e te s

N a s io n a l
M a re t

(U N S )

T e k n ik

S ip il

- S u ra k a rta ,

7 (K o N T e k S

24-26

O k to b e r

7)

2013

L in g k u n g a n

Persamaan

ini membentuk

nilai S, pada sumbu

linear,ponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
y baZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
= b + mx, sehingga
nilai [Oi I (1 + keO;} S, diplotkan pada sumbu

persamaan

x, kemiringan

II/.Imox dan perpotongan

garis yaitu

pada sumbu

y yaitu K.J/.Ima.

utsrqponmlk

y,

r-

5300

o

5100
4900
~

4700

:;"

.t

4500
4300

'"
e.

4100

o

v



0

Ocr······!.·············

&

o

3900

.....~...

'0;..
0

0

o

3700

6 .0 5 1 x

==

.

0

+ 1471.

.0.·····
0

0

0

o

o

3500
385

405

425

445

465

485

Sj (mg/L)

Gambar

Dari persamaan

linear

pada

Gambar

2, nilai

K , dan /.Ima.T

2. Penentuan

/.Im m

diperoleh

sebesar

0,165/hari

dan

K , sebesar

parameter /.Inla.n K" Y dan k, dibandingkan
dengan kriteria umum pada Tabel 2. Nilai
rentang nilai umum air limbah, Menurut Ahmad (2003), berbedanya
nilai 1(, disebabkan
yang

digunakan

dan

berbedanya

menyebabkan

tingginya

dalam

biodegradasi

proses

bakteri,

nilai

konsentrasi

K., sehingga

substrat

/.I",ax menjadi

yang
rendah.

diberikan.
Nilai

Konsentrasi

Ks merupakan

Dari hasil penelitian

2. Koefisien

dan pertumbuhan

Monod

Satuan

mg/I COD
mg VSSa/mg

BOD

substrat

yang

untuk proses

Rentang

mg/I BOD 5

Y

yang

diberikan,

dan

tersebut

McCarty

(1970)

mikroorganisme

mernpunyai

dalam

bentuk

sebagai

dalam

Benefield

reaktor

(200 I)

dan konsentrasi

sehingga

di

5

25 - 100

60

15 - 70

40

0,4 - 0,8

0,6

menghubungkan
mikroorganisme

laju

TipikaJ

Nilai

2 - 10

-I

Lawrence

akan

aktif

lumpur

d ay
0,025 - 0,075
a NILVSS nilainya kurang lebih 70-80% dari MLSS
Sumber: Metcalf dan Eddy (2003) dalam Reynolds dan Richards (1996).

ke

konsentrasi

tinggi

karena

biokinetik

Koefisien
K,

substrat

elernen yang sangat esensial

Ks menunjukkan
hubungan
nilai afinitas dan laju pertumbuhan
sel
yang telah dilakukan,
nilai Ks yang tinggi mengindikasikan
bahwa miroorganisme
yang

air limbah,

terdapat di dalam proses biologis memiliki
afinitas yang rendah terhadap
pertumbuhan
bakteri berpengaruh
pada besar kecilnya konsentrasi
substrat.
Tabel

m g /L . Nilai

242

dan K. tidak memenuhi
karena berbedanya
substrat

/.Inlax

0,06

kecepatan
di sekitar

utilisasi

mikroorganisme.

substrat

pada

Hubungan

berikut:

as
at
(8)
Persamaan

(8) disubtitusikan

ke Persamaan

(2), sehingga:

a s _ qmax SlX 1

at
Untuk
persamaan

orde

(9)

KS+Sl
1101,

nilai S, jauh

(9), sehingga

persamaan

lebih besar daripada
K , sehingga
tersebut berubah menjadi:

nilai K , dapat

diabaikan

pada

penyebut

dari

(10)

K o n fe re n s i N a s io n a l T e k n ik S ip it 7 (K o N T e k S 7 )
U n iv e rs ita s

S e b e /a s

M a re t

(U N S )

- S u ra k a rta ,

24-26

O k to b e r

2013

L - 43

Dengan memplotkanfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
a s /a t sebagai sumbu y dan X I sebagai sumbu x, nilai q lllllX diperoleh dari kemiringanponmlkjihgfedcba
(slope)
dari kurva yang terbentuk secara linear sebesar 0,08/hari. Hubungan antara K , dan q llla x menghasilkan nilai konstanta
4
laju penyisihanbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
(K ) mclalui Persamaan (II) sebesar 6 x 10- Umg.hari.
(II)

Evaluasi Konstanta

Kinetika

Nitrifikasi

Untuk perlindungan suatu badan air, maka instalasi pengolahan air limbah harus dirancang untuk menghasilkan
efluen yang telah ternitrifikasi, dengan membangun suatu kultur bakteri nitrifikasi yang akan mengoksidasi
ammonia menjadi nitrat ketika air limbah masih berada di dalam instalasi. Umumnya pengoksidasian ammonia
menjadi nitrat dilakukan oleh genus Nitrosomonas.
Beberapa kerugian dalam efluen air limbah yang mengandung
nitrogen amonia berlebih, diantaranya ammonia mengkonsumsi
oksigen terlarut dalam badan air penerima,
ammonia bereaksi dengan klor membentuk desinfektan yang tidak efektif yaitu kloramine, amonia bersifat toksik
pad a organisme air (Benefield, 200 I).
Pengaruh pH operasional akan mempengaruhi
kecepatan
kecepatan pertumbuhan spesifik maksimum Nitrosomonas
(200 I) rnenyatakan persamaan berikut ini:
( J - L m a x )p a d a

(J1max)NS

=

1+0,04

p H o p tim u m

(1 2 )

( 1 0 P H o p tim u m - p H _ 1 )

Persamaan (8) dapat disederhanakan
( lim a x ) N S

------~~~~------C lim a x ) p a d a

pertumbuhan bakteri nitrifikasi. Untuk mengoreksi
untuk variasi pl-l, Hultman (1971) dalam Benefield

p H o p tim u m

menjadi faktor koreksi pH:
1

=------------~--------1+0,04 CIOPH
o p tim u m - p H

(\ 3)

-1 )

pH optimum instalasi sebesar 8,4 dan pH operasional rata-rata sebesar 7,7; sehingga faktor koreksi pH dengan
menggunakan pH operasional untuk tahap nitrifikasi diperoleh dari Persamaan 9 sebesar 0,86.
Hultman (1971) dalam Benefield (200 I) mengusulkan bahwa kecepatan pertumbuhan spesifik maksimum untuk
Nitrosomonas {(j1maxf"sl, dan konstanta saturasi (K,v), dipengaruhi oleh suhu operasional menurut persamaan berikut:
( I1 m a x ) N s

=

C J .tm a x ) N S ( 2 0 .C )

x 10°.Q33 (T-20)

Persamaan (10) dapat disederhanakan
( Ilm a x ) N S
= 100.Q33 ( T - 2 0 )

(\4)

menjadi faktor koreksi suhu:
(1 5 )

( Ilm a x ) N S ( 2 0 ·C )

K

N

=

100.051

(16)

eT)-us8

Suhu operasional instalasi sebesar 26,5:C; sehingga nilai Kv diperoleh sebesar 1,56 mg/L-N dan faktor koreksi suhu
diperoleh sebesar 1,64.
Dengan mengctahui
dikoreksi menjadi:

(J1ma ..•JNS

=

faktor koreksi pH dan suhu, pertumbuhan

(J1max)

X

faktor

koreksi pH

X

spesifik maksimum

Nitrosomonas

r(u lII" ,)s s J

dapat

[aktor koreksi suhu

( 17)
Dari Persarnaan
0.15,hari.

Penentuan

(13) di alas dengan memasukkan

Kebutuhan

nilai faktor koreksi pH dan suhu,

( /J llltlJ N S

diperoleh

sebesar

Oksigen

Kebutuhan
oksigen harus diperhatikan dalam proses pengolahan air lirn b a h , Jika organisme dalam tangki aerasi
kehilangan suplai oksigen yang cukup, kegagalan proses akan terjadi dengan menurunnya kualitas efluen. Dengan
dernikian, jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh organisme pada instalasi pengolahan periu diketahui. Langkahiangkah perhitungan kebutuhan oksigen adalah sebagai berikut:

K o n fe r e n s i

L - 44

U n iv e rs ita s

S e b e /a s

N a s io n a l
M a re t

(U N S )

T e k n ik

S ip il

- S u ra k a rta .

7 (K o N T e k S

2 4 -2 6

O k to b e r

7)

2013

L in g k u n g a n

a. Penentuan perkiraan BSRT

~ =

y

b. Perhitungan koefisien hasil

y:

-

S o lid s

R e te n tio n

T im e )

Q _ ponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
ke

(Sj-Sl)
Xl V

8c

(B io lo g ic a l

(y ie ld

(18)

yang diobservasi

c o e fic ie n t)

y

obs -

utsrqponmlk

(19)

1+ke 8 c

e. Penentuan produksi biomassa (L1X)
(20)
d. Penentuan pemisahan nitrogen sebagai suatu hasil sintesis sel
Formula molukuler yang digunakan seeara luas untuk mendeskripsikan komposisi biomassa yang diberikan oleh
Me Carty (1970) dalam Benefield (2001) adalah C 60baZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
H s70 23N12P, Struktur ini mempunyai
suatu berat formula
1374, sehinggasatuan
fraksi yang dipresentasikan
untuk nitrogen adalah 16811374, atau 0,122. Dengan
demikian, kebutuhan nitrogen untuk suatu kondisi pengolahan tertentu dimungkinkan dapat diketahui dengan
persamaan:

Nitrogen

removal

=

O,12211X

(21)
e.

Penentuan perkiraan nitrogen yang tersedia untuk nitrifikasi
.

itroqen terse

N

f.

Perhitungan
E

r-l
,

=

d .

La

= -

.:...b e .:...b _ a _ n _ n .:...it_ T .:...o g o :..e _ n _ -_ n _ it_ T ....;o g o :..e _ n _ T _ e _ m _ o _ v a _ '

BSRT operasional yang diperlukan untuk memberikan efisiensi nitrifikasi
KN

1 - -:-:-------:-'-:--::------,-----:(n itro q e n

(23)

te T s e d ia )[8 c (J lm a r)N S -l]

g. Penenruan kecepatan utlisasi substrat aktual dengan menggunakan

q

(22)

8.34 Q

1Ie
= __

BSRT operasional

+ke

(24)

C _

Y

h. Perhirungan konsentrasi substrat efluen terlarut
(25)
1.

Kontrol (cek) nilai

Sf

dengan nilai

Sf

yang diinginkan

Hasil perhitungan nilai S f sebesar 210 mg/L menunjukkan nilai tersebut berada di atas S f awal sebesar 134 mg/L
BOD, sehingga perhitungan dari langkah a-h dihitung kembali dengan memasukkan nilai S f hasil perhitungan akhir.
Hasil perhitungan akhir menunjukkan nilai C\ sebesar 23,84 hari; Y obs = 0,721; f1X sebesar 2329,335 g/hari;
nitrogen yang tersedia sebesar 87,89 mg/L; BSRT operasional (OJ sebesar 7,6 hari: dan q sebesar 0,127 m g /L .
Jika disumsikan bahwa biomassa dapat dinyatakan dengan formula kimia C5H;NO~ (Benefield,
oksigen untuk oksidasi satu unit biomassa dapat dihitung dengan cara:
C 5H 7N O l

(5 x 32)/133

=

+ SOl

->

5eO l

2001). kebutuhan

+ 2 H 1 0 + NH,

1,42 unit Oj/unit biomassa yang dioksidasi.

Nitrogen organik yang terdapat di dalam air limbah ditransformasikan
menjadi ammonium sebagai hasil dari
aktivitas rnikroba, dan arnonium tersebut dapat menaikkan kebutuhan oksigen, sehingga nitrifikasi harus
dipertimbangkan dalam kalkulasi kebutuhan oksigen total. Perhirungan keburuhan oksigen total adalah:

110 2

=

[QC5 i

-

51)] - 1,4211X + [4,57QE N Cnitrogen

tersedia)]

(26)
Oari Persamaan (26) diperoleh tingkat kebutuhan oksigen pada IPAL Gedung X sebesar 5044,174 g/hari.

K o n fe r e n s i
U n iv e rs ita s

N a s io n a l
S e b e /a s

M a re t

T e k n ik
(U N S )

S ip il

7

(K o N T e k S

- S u ra k a rta ,

2 4 -2 6

7)

O k ta b e r

2013

L - 45

4.

KESIMPULAN

DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini:
a.

K, K; fimax, Y, danfedcbaZYXWVUTSRQPON
k , berturut-turut yang
Evaluasi konstanta biokinetik instalasi Gedung X berupa nilai q,,"/X)ponmlkjihgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFE
mewakili parameter BOD adalah 0,0797/hari; 6.10-4 I/mg.hari; 132,83 mg/L; 0,147 /hari; 1,3; 0,034/hari.

b.

Konstanta kinetik nitrifikasi dipengaruhi oleh faktor suhu dan pH operasional, sehingga menghasilkan
(fimaxJNS,
dan KN sebesar 0, l/hari; 1,56baZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
m g /L sebagai N .

c.

Kebutuhan oksigen instalasi dengan memperhitungkan
proses nitrifikasi menghasilkan nilai sebesar
5044,174 gram/hari. Data-data penunjang dalam perhitungan kebutuhan oksigen adalah nilai nitrogen yang
tersedia sebesar 87,89 mg/L; Biological Solid Retention Time (BSRT) sebesar 7,6 hari; kecepatan utilisasi
substrat (q) sebesar 0,127 /hari; Yob, sebesar 0,721; perkiraan biomassa aktual (L1X) sebesar 2329,335 glhari.

Saran yang dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk peningkatan

nilai

kinerja IPAL Gedung X adalah:

a.

Proses nitrifikasl harus diperhitungkandalam
proses pengolahan. Proses tersebut perlu dikaji karena nilai
kandungan ammonia, BOD dan COD di efluen hasil pengolahan masih berada di atas ambang baku mutu.

b.

Perlu dipertimbangkan juga adanya unit preliminary treatment sebelum unit pengolahan biologis. Hal ini
berfungsi untuk menyisihkan kandungan parameter pada air limbah dengan tingkat efisiensi yang cukup
besar, sehingga air limbah yang keluar dari unit pengolahan mempunyai konsentrasi parameter pencemar
yang lebih kecil daripada kondisi tanpa adanya priliminary
treatment. Unit ini lebih ekonomis
dibandingkan pengolahan kimiawi, walaupun memakan ruang atau tempat yang cukup besar.

DAFTAR

PUSTAKA

Ahmad, A. (2003). "Penentuan Parameter Kinetika Biodegradasi Anaerob Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit".
Jurnal Natur Indonesia, Vol. 6(1), hal. 45 - hal. 48.
Benefield, L. (2001). Biological Process Designfor Wastewater Treatment, Ibis Publishing, Melbourne.
Metcalfand Eddy (2003). Wastewater Engineering: Treatment, Disposal and Reuse, Me Graw-Hill, New York.
Reynolds, T. D., Richards, P. A. (1996). Unit Operations and Processes in Environmental Engineering, PWS
Publishing Company, Boston.

K o n fe r e n s i

L - 46

U n iv e rs ita s

S e b e la s

N a s io n a l
M a re t

(U N S )

T e k n ik

S ip il

- S u r e k e r ts ,

7 (K o N T e k S

2 4 -2 6

O k to b e r

7)

2013