115
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian
Gambar 1. Papan KRPL Sebelum Memasuki Desa Banjarsari
Gambar 2. Papan
KRPL Setelah Memasuki Desa Banjarsari
Gambar 3. Tanaman yang ditanam di jagrakrak
Gambar 4. Kolam yang berada di belakang pekarangan
Gambar 6. Kebun Bibit Desa KBD di Desa Banjarsari
Gambar 5. Salah Satu Bantuan Sapi Perah dari Pemerintah Kabupaten
Pacitan
Gambar 8. Wawancara dengan Salah satu Responden
Gambar 7. Salah Satu voker yang dijual di KBD dengan harga Rp. 500 bibit
116
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bojonegoro, Jawa Timur pada tanggal 23 Maret 1990. Penulis adalah anak keempat dari empat bersaudara dari pasangan Bapak H.
Musdhori dan Ibu Hj. Ummi Hanik Alm. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Kauman IV
Bojonegoro pada tahun 2002 dan pendidikan menengah pertama di SLTP Negeri 1 Bojonegoro yang lulus pada tahun 2005. Penulis juga telah menamatkan
pendidikan lanjutan menengah atas di SMA Negeri 4 Bojonegoro pada tahun 2008.Penulis diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB USMI tahun 2008 dan diterima sebagai mahasiswa di Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan, Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor. Selama masa perkuliahan, penulis aktif di berbagai organisasi, di
antaranya Paguyuban Angling Dharma PAD Bojonegoro sebagai Staff Budaya, Seni dan Olahraga pada tahun periode 2009-2010, Koperasi Mahasiswa
KOPMA IPB pada tahun 2009-2010 sebagai Staff LSO Event Organizer EO, Dewan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Manajemen DPM FEM
IPB pada periode 2010-2011 sebagai Staff Komisi III, dan Badan Pengawas Resource and Environmental Economics Student Association REESA ESL FEM
IPB pada periode 2010-2011.Selain itu, Penulis aktif dalam berbagai kegiatan kepanitiaan serta lomba karya tulis ilmiah seperti Program Kreativitas Mahasiswa
PKM.
1
I. PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang
Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang kaya dengan ketersediaan pangan dan rempah yang beraneka ragam. Berbagai jenis tanaman pangan yaitu
padi-padian, umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, dan pangan dari hewani yaitu unggas, ikan, dan ternak kecil. Berbagai jenis rempah dan obat-obatan dapat tum-
buh di Negara Indonesia. Indonesia saat ini tidak terlepas dari persoalan krisis pangan. Permintaan pangan yang semakin meningkat tidak diimbangi dengan
penyediaan pangan. Ketidakseimbangan antara permintaan dengan penyediaan pangan mengakibatkan pangan Indonesia dari impor meningkat. Salah satu faktor
dari permasalahan krisis pangan di Indonesia yaitu pertambahan penduduk. Peningkatan jumlah penduduk yang pesat dari tahun ke tahun membuat
pemenuhan kebutuhan pangan menjadi hal prioritas bagi setiap orang. Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan mencapai 237,64 juta jiwa.
Peningkatan jumlah penduduk Indonesia dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jumlah Penduduk di Indonesia Tahun1971, 1980, 1990, 1995, 2000 dan 2010 juta jiwa
No Tahun
Jumlah Penduduk
1 1971
119,20 2
1980 147,49
3 1990
179,37 4
1995 194,75
5 2000
206,26 6
2010 237,64
Sumber: Badan Pusat Statistik 2012
Masyarakat Indonesia
saat ini
sudah meningkatkan
konsumsi umbi-umbian, pangan hewani, buah-buahan, dan sayuran dibandingkan dengan
konsumsi karbohidrat khususnya beras. Meskipun demikian, konsumsi kalori didominasi oleh konsumsi energi kelompok padi-padian dengan proporsi sebesar
2 50 Badan Ketahanan Pangan, 2012
1
. Tingkat konsumsi kalori pada masyarakat Indonesia sebagaimana disajikan pada Tabel 2.
Tabel 2. Rata-Rata Konsumsi Kalori Kkal per Kapita Sehari Menurut Kelompok Makanan Tahun 2007-2011
No Komoditi
2007 2008
2009 2010
2011
1 Padi-padian
953,16 968,48
939,99 927,05
919,10 2
Umbi-umbian 52,49
52,75 39,97
37,05 43,49
3 Ikan
46,71 47,64
43,52 45,34
47,83 4
Daging 41,89
38,60 35,72
41,14 44,71
5 Telur dan susu
56,96 53,60
51,59 56,20
55,97 6
Sayur-sayuran 46,39
45,46 38,95
38,72 37,40
7 Kacang-
kacangan 73,02
60,58 55,94
56,19 54,17
8 Buah-buahan
49,08 48,01
39,04 40,91
39,44 9
Minyak dan lemak
246,34 239,30
228,35 233,39
232,03 10
Bahan minuman 113,94
109,87 101,73
100,29 97,69
11 Bumbu-bumbuan
17,96 17,11
15,61 16,00
16,14 12
Konsumsi lainnya
70,93 66,92
58,75 59,18
59,70 13
Makanan jadi 246,04
289,85 278,46
273,84 304,35
14 Minuman
beralkohol -
- -
- -
15 Tembakau dan
sirih
Total
2.014,91 2.038,17
1.927,63 1.925,61
1.952,01
Sumber: Badan Pusat Statistik 2012 : termasuk minuman beralkohol
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan kontribusi sumber karbohidrat
mengalami penurunan yang mengakibatkan perubahan pola konsumsi pangan masyarakat membaik. Hal ini diperkuat dengan tingkat konsumsi pangan rata-rata
orang Indonesia yang dapat diukur dari konsumsi energi pada tahun 2011 mencapai 1.952,01 kkalkaphari mendekati anjuran WNPG Widyakarya
Nasional Pangan dan Gizi IX tahun 2008 sebesar 2.200 kkalkaphari. Rata-rata
1
http:bkp.deptan.go.idnode148 diakses tanggal 17 Maret 2012