commit to user 93
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Penelitian
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Prestasi belajar matematika siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik daripada yang diajar dengan model
pembelajaran kooperatif tipe GI. 2. Siswa dengan tingkat motivasi berprestasi yang tinggi, prestasi belajar
matematika lebih baik daripada siswa dengan tingkat motivasi berprestasi yang lebih rendah.
3. Siswa dengan tingkat motivasi berprestasi tinggi, prestasi belajar matematika pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik
daripada model pembelajaran kooperatif tipe GI. Siswa dengan tingkat motivasi berprestasi sedang, prestasi belajar matematika pada model
pembelajaran kooperatif tipe NHT lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe GI. Siswa dengan motivasi tingkat
berprestasi rendah, prestasi belajar matematika pada model kooperatif tipe NHT lebih baik daripada model pembelajaran kooperatif tipe GI.
4. Pada pembelajaran kooperatif tipe NHT, siswa dengan tingkat motivasi berprestasi yang lebih tinggi mempunyai prestasi belajar matematika lebih
baik daripada siwa dengan tingkat motivasi berprestasi yang lebih rendah.
commit to user 94
5. Pada pembelajaran kooperatif tipe GI, siswa dengan tingkat motivasi berprestasi yang lebih tinggi mempunyai prestasi belajar matematika lebih
baik daripada siwa dengan tingkat motivasi berprestasi yang lebih rendah.
B. Implikasi Hasil Penelitian
1. Implikasi Teoritis Dalam kesimpulan terdapat perbedaan prestasi belajar matematika
siswa pada kompetensi dasar persamaan kuadrat yang signifikan sebagai akibat dari penggunaan model pembelajaran yang berbeda yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran kooperatif tipe GI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran
kooperatif tipe NHT lebih baik jika dibandingkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe GI. Konsekuensi logis dari hasil penelitian
ini adalah perlunya menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagai alternatif model pembelajaran matematika yang perlu
dipilih oleh guru terutama untuk materi–materi matematika yang menuntut keterlibatan siswa secara aktif.
Dengan kata lain penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian secara teoritis untuk memilih dan mempersiapkan model
pembelajaran matematika yang sesuai dengan tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran serta karateristik guru
maupun siswa. Dengan demikian secara teoritis berdasarkan hasil penelitian ini, untuk meningkatkan prestasi belajar matematika dapat
commit to user 95
dilakukan dengan cara menggunakan model pembelajaran yang menekankan pada keterlibatan siswa selama proses pembelajaran tersebut.
Jadi siswa diharapkan dapat mengkonstruksi pengetahuan berdasarkan proses memahami materi, sehingga guru berfungsi sebagai motivator dan
vasilitator. Dalam pembelajaran guru perlu memperhatikan motivasi
berprestasi siswa karena dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat motivasi berprestasi pada pembelajaran terbukti berpengaruh
terhadap prestasi belajar matematika. Peran guru sebagai motivator dalam hal ini sangat diharapkan. Guru diharapkan senantiasa dapat menciptakan
pembelajaran yang dapat menumbuhkan motivasi berprestasi siswa misalnya dengan pujian, hadiah, suasana kelas yang menyenangkan,
menghubungkan pelajaran matematika dengan kebutuhan dan minat anak. 2. Implikasi Praktis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi guru, karena guru dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang
materi yang diberikan. Juga untuk dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif saat pembelajaran di kelas dengan pelaksanaan
yang optimal dan sesuai dengan prosedur dan waktu yang direncanakan dalam proses pembelajaran matematika sehingga dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika yang dicapai oleh siswa.
commit to user 96
C. Saran