C. Pembahasan
Pada pembahasan akan dijawab serta dibahas mengenai masalah-masalah yang dijabarkan pada rumusan masalah. Pembahasan disini berkaitan
dengan penerapan model pembelajaran NHT Numbered Heads Together mengakomodasi tugas proyek di SMP Pangudi Luhur Ambarawa dengan
materi bangun ruang sisi datar sesuai dengan data yang diperoleh dan analisis data.
1. Keterlaksanaan pembelajaran model NHT Numbered Heads Together
mengakomodasi tugas proyek Pada lembar keterlaksanaan kegiatan pembelajaran
pilihan “ya” bernilai 1 sedangkan pilihan “tidak” bernilai 0. Untuk menghitung
persentasenya adalah dengan menghitung jumlah poin dibagi poin total dikali 100, sedangkan untuk rata-ratanya dengan persentase total
setiap pertemuan dibagi dengan banyaknya pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran dengan model NHT Numbered Heads Together yang
mengakomodasi tugas proyek berjalan dengan baik dan rata-rata persentase keterlaksanaan pembelajaran yang menggunakan model
adalah 86,355 sedangkan rata-rata persentase keterlaksanaan dari pertemuan pertama hingga pertemuan terakhir adalah 63,63.
2. Efektivitas model pembelajaran NHT Numbered Heads Together
mengakomodasi tugas proyek. Berdasarkan hasil analisis data pembelajaran yang menggunakan model
NHT mengakomodasi tugas proyek pada materi luas permukaan prisma dan limas sudah efektif. Efektivitas model pembelajaran ini didukung
dengan kriteria efektivitas yang sudah dibuat di BAB 3 bagian analisis data. Kriteria efektivitas yang pertama adalah ketuntasan siswa dalam
pembelajaran paling sedikit adalah 75. Sedangkan di bagian analisis data hasil ketuntasan siswa pada ujian posttest mencapai 76,31.
Kriteria efektivitas yang kedua adalah terdapat perbedaan skor antara kelas VIII E dan VIII A dengan membandingkan posttest. Yang pertama
dari perbandingan skor posttest setiap item soal terbukti bahwa kelas VIII A mampu menjawab dengan baik dan memiliki skor setiap item
soal yang lebih tinggi dari kelas VIII E. Selanjutnya dari perbedaan rata- rata kedua kelas kelas VIII A memiliki rata-rata yang lebih tinggi
dibandingkan dari kelas VIII E dengan perbedaan rata-rata yaitu 34. 3.
Kreativitas siswa dari penilaian tugas proyek dan hasil kuesioner. Hasil kreativitas dilihat dari penilaian tugas proyek, berdasarkan
penilaian tugas proyek terdapat 1 dari 7 kelompok yang mendapat nilai dibawah KKM 70 sedangkan 6 kelompok lainnya diatas KKM. Ini
merupakan salah satu bukti bahwa tugas proyek dapat menumbuhkan kreatifitas siswa karena 85,71 dari jumlah seluruh kelompok
mendapat nilai sama atau lebih dari KKM. Sedangkan dilihat dari hasil kuesioner yang telah dibagikan oleh siswa yang mengikuti pembelajaran
dengan model NHT mengakomodasi tugas proyek siswa berada pada kreativitas yang tinggi dan sangat tinggi. Siswa dengan kreativitas pada
skor total 45 sampai 57 sebanyak 5 siswa ini berarti kreativitas siswa dalam proses pembelajaran memiliki kriteria cukup. Siswa dengan
kreativitas pada skor total 58 sampai 70 sebanyak 30 siswa ini berarti kreativitas siswa dalam pembelajaran tinggi. Dan siswa dengan skor
total 71 sampai 83 hanya 1 siswa sehingga termasuk dalam kriteria sangat tinggi. Selanjutnya dari perhitungan jumlah siswa yang termasuk
dalam kriteria sangat tinggi dan tinggi digabungkan menghasilkan persentase 81,57 dari jumlah seluruh siswa sehingga dapat dikatakan
bahwa kreativitas siswa secara keseluruhan adalah tinggi.
D. Keterbatasan Penelitian