dikeringkan di dalam lemari pengering kaos kaki basah harus diperas dahulu dengan batuan mesin cuci.
Gambar 4.3 Massa air pada proses pengeringan kaos kaki untuk beberapa kondisi. Gambar 4.3 menunjukan bahwa waktu yang diperlukan untuk mengeringkan
25 pasang kaos kaki basah hasil perasan mesin cuci hanya sekitar 30 menit. Sedangkan untuk mengeringkan 25 pasang kaos kaki basah hasil perasan tangan
membutuhkan waktu 135 menit. Selain itu, mesin pengering kaos kaki ini lebih efisien dibandingkan mengeringkan kaos kaki dengan menggunakan cahaya
matahari, walaupun hanya selisih 15 menit. Jika dikeringkan dengan cahaya matahari dengan perasan tangan, kaos kaki tersebut membutuhkan waktu sekitar
150 menit untuk mengering, sedangkan dengan perasan mesin cuci lalu dikeringkan dengan cahaya matahari membutuhkan waktu sekitar 45 menit untuk
mengering. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil dari penelitian pengering kaos kaki yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa :
a. Mesin pengering kaos kaki dengan sistem kompresi uap berhasil dibuat dan dapat bekerja sesuai fungsinya. Mesin pengering kaos kaki ini dapat bekerja
pada saat ada beban atau ada kaos kaki basah yang dikeringkan dengan suhu udara kering sekitar 41,6
4˚C dan suhu udara basah sekitar 29˚C. b. Mesin pengering mampu mengeringkan 25 pasang kaos kaki berbahan katun
ukuran dewasa dalam kondisi basah hasil perasan tangan dalam waktu 135 menit dan mampu mengeringkan 25 pasang kaos kaki basah hasil perasan
mesin cuci dalam waktu 30 menit.
5.2 Saran
Dari hasil proses penelitian mesin pengering kaos kaki sistem kompresi uap yang telah dilakukan ada beberapa saran yang dapat dikemukakan :
a. Perlu adanya penambahan beberapa lampu, supaya kecepatan pengeringan bertambah besar.
b. Pada penelitian selanjutnya lebih baik menambahkan kipas untuk menyedot dan membuang udara di dalam lemari pengering, supaya kaos kaki mendapatkan
udara kering yang baru untuk mempercepat pengeringan. c. Pada penelitian selanjutnya lebih baik evaporator, kompresor, dan kondensor
pada mesin pengering menggunakan yang baru, agar dapat bekerja lebih bagus. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Deug, 2006, Composite washing system. www.compositewashingsystem.googleapis.compdfsUS8,695,228.pdf
Fernandes, 2008, Moisture removal system. www.moistureremovalsystem.googleapis.compdfsUS8,056,252.pdf
Liang, 1991, Cloth Drying Machine. www.clothdryingmachine.googleapis.compdfsUS5,152,077.pdf
Robert, 2004, Low temperature clother dryer. www.lowtemperatureclotherdryer.googleapis.compdfsUS7,191,516.pdf
Watson, 2009,Drying drawer and method of drying. www.dryingdrawerandmethodofdrying.googleapis.comUS8.245.414.pdf
Ricardo, 2014, Rancang bangun kondensor untuk mesin pengering pakaian. http:id-text.123doc.orgdocument10484-rancang-bangun-kondesor.htm
Nur, 2008, Model pengering siklus kompresi uap. http:mesin.polnep.ac.id48
Ambarita, 2000, Perancangan dan simulasi refrigerasi siklus kompresi uap. https:www.researchgate.netpublication42322626
Yefri, 2011, Siklus refrigerasi kompresi uap http:blogmechanical.blogspot.co.id201108siklus-refrigerasi-kompresi
LAMPIRAN
A. Foto alat yang digunakan dalam penelitian
Gambar A.1 Mesin pengering kaos kaki sistem terbuka.
Gambar A.2 Mesin pengering kaos kaki sistem terbuka. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI