KESIMPULAN KESIMPULAN DAN SARAN

50

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1. KESIMPULAN

Dalam usaha kita menjadikan perbankan sebagai kombinasi zakat, perbankan syariah dapat mengkonstruksi sebuah sistem kombinasi perbankan-zakat yang disebut: Intermediasi 2 tahap Two Step Intermediation. . Intermediasi 2 tahap ini, pada prinsipnya adalah sebuah usaha untuk menjadikan Perbankan Syariah sebagai sebuah institusi pemungut zakat yang agregatif dan akseleratif agar dapat menjadi sarana Intermediasi perangkat produksi Intermediasi Tahap I. Tehnis kegiatan dalam Intermediasi tahap satu ini adalah pengumpulan dana zakat secara agregatif dan kemudian membagikannya ke dalam sebuah prosedur pembagian yang terdiri dari 3 jenis dana yaitu: Dana Konsumtif, Dana produktif dan Dana penyertaan. Tujuan pemberian dana ini adalah untuk menggeser Mustahik kearah kepemilikan modal yang lebih mandiri. Dalam hal ini sebagai mekanisme pengurangan resiko, dana yang dibagikan tersebut dapat dibagikan dengan berbagai macam akad yaitu : Qard, Mudharabah, Musyarakah ataupun Wadiah. Pemberian dana ini juga akan diiringi dengan asistensi yang menyeluruh terhadap sistem dan prosedur akuntansi yang dilakukan oleh penerima dana. Setelah intermediasi tahap satu berhasil menggeser Mustahik menjadi Muzakki yang cukup mandiri, ia akan direkomendasikan untuk dijadikan sebagai mitra binaan perbankan dan pada saatnya nanti akan mendapatkan dana Intermediasi perbankan. Intermediasi tahap II. Bila perbankan akan menerapkan Two Step Intermediation ini dalam sistemnya, maka perbankan harus memperhatikan minimal 5 hal yaitu : 1 Prinsip-prinsip 51 pengembangan produk dalam sebuah perbankan syariah. 2 Kombinasi berbagai produk Skim yang sudah ada dalam perbankan syariah menjadi sebuah produk baru yang padu yaitu Two Step Intermediation. 3 Sebuah sistem dan prosedur yang mampu mengakomodir tujuan-tujuan internal perusahaan itu sendiri. 4 Pengelolaan yang tepat- jelas atas asistensi serta komposisi dana zakat di perbankan. 5 Menyentuhkan seluruh proses pelaksanaanya dengan manajemen perbankan yang tepat.

IV.2. SARAN