HASIL PENELITIAN Kerangka kerja

BAB IV HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan secara Cross Sectional , dilaksanakan mulai bulan Maret 2011 sampai dengan Juli 2011. Populasi penelitian adalah penderita penyakit hati kronik yang didiagnosa oleh Sub Gastro-enterologi Departemen Penyakit Dalam FK USURSUP H.Adam Malik. Subjek penelitian ditentukan secara consecutive sampling pada penderita Penyakit Hati Kronik rawat jalan dan rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan, yang menjalani pemeriksaan FibroScan yang dilakukan oleh Prof. Lukman Hakim Zain SpPD-KGEH, penderita yang memenuhi kriteria inklusi, setelah mendapat penjelasan dan menandatangani inform consent, dilakukan pemeriksaan laboratorium serum Aspartat Aminotransferase AST dan jumlah trombosit, untuk menghitung skor APRI. Sejumlah 40 orang penderita penyakit hati kronik yang menjalani pemeriksaan fibroScan ikut serta dalam penelitian. Peserta terdiri dari 14 orang 35 perempuan dan 26 orang 65 laki-laki dengan rerata umur 49,98 tahun. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian tersebut diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 5: Karakteristik sampel Karakteristik Nilai Jenis Kelamin : n Laki-laki 26 65 Perempuan 14 35 Umur tahun: Mean min-max 48,98 19-75 Tabel 6. Gambaran umum hasil penelitian No Variabel Minimum Maksimum Mean±SD 1` Umur tahun 19 75 48,98±12,63 2 AST UL 17 418 77,8±79,9 3 JumlahTrombosit 10 9 29 L 360 162,7±77,4 4 Skor APRI 0,16 13 2,12±2,97 5 Hasil FibroScan kPa 5,1 75 18,89±17,8 Dari 40 orang penderita penyakit hati kronik yang diteliti, berdasarkan riwayat penyebab penyakit yang tercantum dalam medical record dan data pasien FibroScan di catat dalam status khusus penelitian, 10 orang 25 dengan riwayat Hepatitis C Virus HCV dan 30 orang 75 dengan riwayat Hepatitis B Virus HBV. Universitas Sumatera Utara Tabel 7. Distribusi sampel berdasarkan riwayat penyebab penyakit Riwayat penyebab n Hepatitis C Virus HCV 10 25 Hepatitis B Virus HBV 30 75 10 20 30 40 50 60 70 80 HCV HBV Gambar 7 Distribusi sampel berdasarkan riwayat penyebab penyakit Pada penelitian ini stage penyakit hati kronik ditentukan berdasarkan hasil fibroScan, dan dibagi dalam kelompok F1; Mild 5,1–9 kPa, F2;Moderate 9,1 – 11 kPa, F3;Severe 11,1 – 14,5, F4;Sirosis 14,5 kPa Dari 40 orang sampel, 16 orang 40 termasuk dalam stage F1, 5 orang 12,5 stage F2, 4 orang 10 stage F3 dan 15 orang 37,5 stage F4 atau sirosis. Universitas Sumatera Utara Tabel 8. Distribusi stage penyakit berdasarkan hasil pemeriksaan FibroScan Stage n F1 16 40 F2 5 12,5 F3 4 10 F4 15 37,5 Gambar 8 Grafik distribusi sampel berdasarkan stage. Universitas Sumatera Utara Tabel 9 Deskriptif berdasarkan penyebab HCV HBV Jumlah sampel 10 25 30 75 Jenis Kelamin n Laki-laki 5 21 70 perempuan 5 50 9 30 Umur tahun Minimum 33 19 Maksimum 75 74 Mean ± SD 57± 12,4 46,3 ± 11,7 AST UL Minimum 34 17 Maksimum 210 418 Mean± SD 77,2 ± 55,2 78 ± 87,4 Trombosit 10 9 Minimum 73 29 L Maksimum 339 360 Mean± SD 180,9 ± 84,7 156,7 ± 75,4 APRI Minimum 0,3 0,16 Maksimum 3,07 13 Mean± SD 1,57±1,12 2,43 ± 3,35 FibroScan kPa Minimum 6,9 5,1 Maksimum 45 75 Mean± SD 17,4±12,5 19,4 ± 19,4 Stage F1 2 20 14 46,7 F2 3 30 2 6,7 F3 1 10 3 10 F4 4 40 11 36,6 Pada tabel 7 terlihat ada perbedaan pada kelompok yang disebabkan oleh HBV jenis kelamin laki-laki lebih banyak70 dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan 30 . Nilai AST minimal adalah 34 UL pada kelompok dengan penyebab HCV dan 17 UL pada kelompok dengan Universitas Sumatera Utara penyebab HBV, sedang nilai maksimum AST:adalah 210 UL pada kelompok dengan penyebab HCV dan 418 UL pada kelompok dengan penyebab HBV. Nilai trombosit minimal adalah 73x10 9 L pada kelompok dengan penyebab HCV dan 29x10 9 L pada kelompok dengan penyebab HBV, sedang nilai maksimum trombosit adalah 339x10 9 L pada kelompok dengan penyebab HCV dan 360x10 9 Hasil fibroScan minimal adalah 6,9 kPa pada kelompok dengan penyebab HCV dan 5,1 kPa pada kelompok dengan penyebab HBV, sedang nilai maksimum fibroScan 45 kPa pada kelompok dengan penyebab HCV dan 75 kPa pada kelompok dengan penyebab HBV. L pada kelompok dengan penyebab HBV. Skor APRI minimal adalah 0,3 pada kelompok dengan penyebab HCV dan 0,16 pada kelompok dengan penyebab HBV, sedang nilai maksimum APRI adalah 3,07 pada kelompok dengan penyebab HCV dan 13 pada kelompok dengan penyebab HBV. Berdasarkan distribusi stage: F1 20 pada kelompok dengan penyebab HCV dan 46,7 pada kelompok dengan penyebab HBV. F2 30 pada kelompok dengan penyebab HCV dan 6,7 pada kelompok dengan penyebab HBV. F3: 10 pada kelompok dengan penyebab HCV dan HBV. F4: 40 pada kelompok dengan penyebab HCV dan 46,6 pada kelompok dengan penyebab HBV. Universitas Sumatera Utara Gambar 9 Distribusi stage dari hasil pemeriksaan Fibroscan berdasarkan penyebab Tabel 10. Jumlah kasus kelompok fibrosis F1 dan Signifikan fibrosis ≥ F2 berdasarkan hasil pemeriksaan FibroScan Kelompok Fibrosis n F 1 16 40 ≥ F2Signifikan Fibrosis 24 60 Pada tabel 8, dari hasil pemeriksaan fibroScan terlihat sebanyak 16 orang 40 termasuk kelompok derajat fibrosis; F 1 dan 24 orang 60 termasuk dalam kelompok Signifikan fibrosis ≥ F2. Universitas Sumatera Utara Analisa ROC Nilai potong cut off APRI untuk mendapatkan nilai sensitivitas dan spesifisitas tertinggi dilakukan dengan analisa Receiver Operating Characteristics ROC. 1 - Specificity 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 S en si ti vi ty 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 Gambar 10. ROC Curve cut-off F1 untuk seluruh sampel. Dari gambar diperoleh luas area dibawah kurva sebesar 0,285 dan bermakna secara signifikan dengan p 0,025. Dengan menghitung sensitivitas dan spesifisitas tertinggi diperoleh cut-of APRI untuk stage F1 atau ≥ F2 signifikan fibrosis adalah 0,81.0 Pada cut-off 0,81 diperoleh sensitivitas dan spesifisitas APRI masing – masing 0,73 dan 0,72, Nilai Positif Prediktif NPP skor APRI adalah 0,61, dan Nilai Negatif Prediktif NNP adalah 0,82. Tabel 11. sensitivitas, spesifisitas, PPV dan NPV skor APRI Skor APRI Sensitivitas Spesifisitas PPV NPV Signifikan Fibrosis 0,8 0,73 0,72 0,61 0,82 Universitas Sumatera Utara Tabel 12. Distribusi stage berdasarkan kelompok fibrosis F1 dan signifikan fibrosis ≥F2 APRI n; FibroScan n; F1 18 45 16 40 ≥F2 22 55 24 60 Pada tabel 12 memperlihatkan dari hasil analisis ROC dengan cut-off skor APRI 0,81, maka terdapat 18 orang 45 termasuk F1 sedangkan hasil fibroScan terdapat 16 orang 40. 22 orang 55 dengan analisa skor APRI termasuk kedalam stage signifikan fibrosis ≥F2 sedangkan hasil fibroScan sebanyak 24 orang 60. Analisa korelasi APRI dengan FibroScan Sebelum menganalisis hubungan antar variabel terlebih dahulu dilakukan uji normalitas data. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel untuk seluruh sampel berdistribusi normal. Hubungan antara skor APRI dan FibroScan dianalisis dengan uji korelasi Pearson. Dari analisis ini didapatkan korelasi antara skor APRI dengan FibroScan pada sampel, bermakna secara statistik r = 0,527 p 0,001. Universitas Sumatera Utara Gambar 11. Diagram korelasi antara skor APRI dengan FibroScan Fibro scan 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 AP RI 12.500 10.000 7.500 5.000 2.500 0.000 R Sq Linear = 0.386 Korelasi skor APRI dengan fibroScan Pada stage F1 Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel untuk stage 1 berdistribusi normal. Hubungan antara skor APRI dan FibroScan untuk kelompok stage 1 dianalisis dengan uji korelasi Pearson. Dari analisis ini didapatkan korelasi antara skor APRI dengan FibroScan pada sampel untuk kelompok stage 1, tidak bermakna secara statistik r = 0,332 p 0,178 . Universitas Sumatera Utara Gambar 12. Diagram korelasi antara skor APRI dengan FibroScan untuk kelompok stage 1 Fibro scan 35.00 30.00 25.00 20.00 15.00 10.00 5.00 AP RI 0.800 0.600 0.400 0.200 R Sq Linear = 0.11 Korelasi skor APRI dengan fibroScan Pada stage ≥ F2 signifikan fibrosis Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa variabel untuk kelompok stage ≥F2 signifikan fibrosis berdistribusi normal. Hubungan antara skor APRI dan FibroScan untuk kelompok stage ≥ F2 signifikan fibrosis dianalisis dengan uji korelasi Pearson. Dari analisis ini didapatkan korelasi antara skor APRI dengan FibroScan pada kelompok stage ≥ F2 signifikan fibrosis, bermakna secara statistik r = 0,545 p 0,009 . Universitas Sumatera Utara Gambar 13. Diagram korelasi antara skor APRI dengan FibroScan untuk kelompok kelompok stage ≥ F2 signifikan fibrosis. Fibro scan 80.00 60.00 40.00 20.00 0.00 AP RI 12.500 10.000 7.500 5.000 2.500 0.000 R Sq Linear = 0.297 Tabel 13. Resume korelasi APRI dengan fibroScan r p Sampel n= 40 0,527 p 0,0001 F1 n=18 0,332 p0,178 ≥ F2 n=22 0,545 p0,009 Tabel 10 memperlihatkan korelasi skor APRI dengan FibroScan pada kelompok stage F1 tidak bermakna signifikan secara statistik r=0,332,p0,178. Sedangkan korelasi skor APRI dengan FibroScan pada kelompok seluruh sampel dan pada kelompok stage F2 ≥ signifikan fibrosis bermakna signifikan secara statistik, masing-masing r= 0,527 :p 0,0001 dan 0,545: p0,009 Universitas Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN