23
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Kurang Normal
Overweight Obesitas
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
14 49
17 8
Penelitian mengenai korelasi indeks massa tubuh IMT dengan kapasitas vital
KV pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat angkatan 2011-2013 telah dilaksanakan mulai
bulan Juli sampai Oktober 2014. Didapatkan sampel penelitian sebanyak 88 responden dari 142 populasi yang berjenis kelamin laki-laki pada mahasiswa
PSPD FK UNLAM angkatan 2011-2013. Sebanyak 54 tidak dapat dijadikan sampel penelitian karena termasuk kedalam kriteria eksklusi penelitian, baik
24 karena usia, riwayat penyakit pernapasan, riwayat penyakit kardiovaskular dan
dalam keadaan sakit. Hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan distribusi kategori IMT responden adalah sebagai berikut:
Status Gizi Gambar 5.1 Distribusi Status Gizi Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter
Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat angkatan 2011-2013 Tahun 2014
Berdasarkan data pada Gambar 5.1 didapat jumlah responden dari hasil pengukuran IMT menunjukkan paling banyak dengan status gizi normal yaitu 49
orang 56 dan paling sedikit dengan status gizi obesitas sebanyak 8 orang 9.
Ju m
la h
R es
po nd
en
25
Kurang Normal
Overweight Obesitas
20 40
60 80
100 120
36.1 Kgm2 26.88 Kgm2
22.3 Kgm2 16.76 Kgm2
Hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan rata-rata IMT secara keseluruhan sebesar 23,56 kgm
2
lampiran 4, dan rata-rata IMT berdasarkan status gizi pada mahasiswa PSPD FK UNLAM adalah sebagai berikut:
Status Gizi Gambar 5.2 Rata-Rata IMT Mahasiswa PSPD FK UNLAM Angkatan 2011-2013
Berdasarkan Status Gizi Tahun 2014 Dari hasil penelitian 88 responden didapatkan nilai KV pada mahasiswa PSPD
FK UNLAM angkatan 2011-2013, rata-rata sebesar 5,09 L lampiran 4. Uji korelasi
antara IMT dengan KV pada mahasiswa PSPD FK UNLAM angkatan 2011-2013 dilakukan dengan uji Spearman. Sebelum dilakukan uji
spearman terlebih dahulu dilakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov n 50 dengan jumlah sampel 88 responden. Dari uji normalitas yang dilakukan
diperoleh hasil dengan nilai 0,000 baik uji normalitas untuk IMT maupun KV. Kedua uji normalitas ini menghasilkan nilai p 0,05 dan ini menunjukkan bahwa
data tidak terdistribusi normal.
R at
a- R
at a
IM T
26 Selanjutnya dilakukan transformasi data terhadap data yang tidak terdistribusi
normal tersebut dengan menggunakan fungsi log. Data yang sudah ditransformasi kemudian dilakukan uji normalitas kembali dan didapatkan hasil untuk masing-
masing variabel IMT dan KV secara berurutan yaitu 0,063 dan 0.001. Dari hasil uji normalitas data tersebut dapat diartikan bahwa IMT memiliki data yang
terdistribusi normal p0,05 tetapi KV justru sebaliknya memiliki data yang tidak terdistribusi normal p0,05. Karena ada data yang tidak terdistribusi normal
maka peneliti menggunakan uji alternatif, yaitu uji Spearman dengan tingkat kepercayaan 95.
Berdasarkan hasil uji statistik didapatkan nilai p = 0,01 p 0,05 dan koefisien korelasi r = 0,248, maka dapat disimpulkan terdapat korelasi yang
bermakna antara IMT dan KV pada mahasiswa PSPD FK UNLAM dengan yang positif, di mana semakin tinggi nilai IMT maka semakin tinggi pula nilai KV.
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ristianingrum et al, yang mengatakan bahwa IMT dengan KV memberikan
korelasi yang bermakna dengan arah yang positif dan kekuatan korelasi yang lemah dengan nilai p = 0,015 dan r = 0,267. Ristianingrum meneliti 82 orang
tanpa membedakan jenis kelamin, sedangkan pada penelitian ini dikhususkan pada responden yang berjenis kelamin laki-laki 7.
Hasil penelitian terhadap mahasiswa PSPD FK UNLAM ini tidak sesuai dengan hipotesis awal, yang menduga bahwa IMT dan KV memiliki korelasi
dengan arah yang negatif atau berjalan terbalik, di mana semakin tinggi IMT seseorang maka semakin rendah nilai KV. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
27 penelitian yang dilakukan oleh Jones et al, yang mengatakan bahwa setiap
peningkatan satu untit IMT akan menyebabkan penurunan KV sebesar 0,5. Hal yang sama dikatakan oleh El-Baz. et al bahwa IMT memiliki korelasi yang negatif
dengan KV 8,9. Perbedaan hasil dengan penelitian terdahulu dapat disebabkan berbagai faktor
antara lain desain penelitian, sumber data, distribusi dan kekuatan korelasi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional sedangkan
penelitian El-Baz. et al menggunakan case control. Sumber data pada penelitian ini menggunakan data primer sedangkan penelitian Jones et al menggunakan data
sekunder rekam medik 8,9. Adanya perbedaan hasil penelitian ini dengan beberapa penelitian sebelumnya
mungkin juga diakibatkan keterbatasan dalam mengendalikan variabel pengganggu dan proses pengambilan. Variabel pengganggu yang dapat
dikendalikan antara lain usia, jenis kelamin, merokok, penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Namun variabel pengganggu seperti genetik, aktifitas fisik, dan
asupan makanan tidak dapat dikendalikan dalam penelitian ini 20,21,22.
BAB VI PENUTUP