Hubungan Kunjungan Antenatal Care dengan Kejadian Kurang Energi Kronis Pada Ibu Hamil Risiko KEK Di Puskesmas Lawang Kabupaten Malang Periode Januari - Desember 2013
iii
KARYA TULIS AKHIR
HUBUNGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL
RISIKO KEK DI PUSKESMAS LAWANG KABUPATEN MALANG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2013
Oleh :
WAHYU TRI SOENARYANTI 201110330311178
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2015
(2)
iv
HUBUNGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KEJADIAN KURANG ENERGI KRONIS (KEK) PADA IBU HAMIL
RISIKO KEK DI PUSKESMAS LAWANG KABUPATEN MALANG PERIODE JANUARI-DESEMBER 2013
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh:
WAHYU TRI SOENARYANTI 201110330311178
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
(3)
(4)
(5)
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Hubungan Kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil Risiko KEK di Puskesmas Lawang Kabupaten Malang Periode Januari - Desember 2013”. Latar belakang kami mengambil judul tersebut adalah karena tingginya angka kematian ibu dan angka berat badan bayi lahir rendah yang disebabkan oleh ibu yang menderita kurang energi kronis sehingga dibutuhkan pengawasan khusus dari faktor ibu sendiri, keluarga maupun pelayanan kesehatan khususnya perawatan antenatal care yang sangat membantu ibu hamil dapat menjaga kehamilannya sehingga menghasilkan bayi yang sehat dan ibu yang selamat.
Penulisan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, Rabb Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah, yang senantiasa membuka jalan dan kemudahan, serta melimpahkan rahmat dan ridho-Nya.
2. Rasulullah SAW yang senantiasa memberikan suri tauladannya.
3. dr. Irma Suswati selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan penulis kesempatan untuk menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
(6)
viii
4. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG, selaku Pembimbing I yang telah dengan sabar membimbing dan banyak memberi masukkan serta dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
5. dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd, Ked, selaku Pembimbing II yang telah banyak membantu, membimbing serta mendukung kami dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
6. dr. Oei Stefani Yuanita, DTMH, selaku Pembimbing II sebelum pergantian pembimbing yang telah banyak membantu, membimbing serta mendukung kami dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
7. dr. Bangun Nusantoro, Sp. Rad, selaku penguji yang telah banyak membantu kami dalam mengevaluasi Tugas Akhir ini serta membimbing cara penulisan Tugas Akhir dengan baik dan benar.
8. My beloved parents, papa dr. H Bambang Eko S,Sp.KJ, MARS dan mama
Hj. Puji Suherlina, S.Sn serta Akung dan Ati Soenadi yang telah memberi banyak dukungan semangat dan doa yang tiada henti.
9. Kakak-kakakku, dr. Bayu, dr. Ayu, dan mbak Ayuk Hapsari, SH dan adik kesayanganku Bimbim yang selalu menghibur menjadi mood booster untuk menyemangati kami.
10.Teman Teristimewa, dr. Dananjaya, yang selalu memberi motivasi, semangat dan kasih sayangnya. Terima kasih sudah banyak membantu dan bersedia untuk direpotkan setiap hari.
(7)
ix
11.Segenap perangkat Puskesmas Lawang dan perangkat desa (drg. Izzah, Bu bidan Lilik, dll) yang telah ramah menyambut kami dan membantu kami dalam proses penelitian.
12.Segenap Dosen dan Staf Tata Usaha (Bu Endah, Pak Yon, Mbak Citra dll) yang telah banyak membantu dan memberi banyak kemudahan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
13.Teman-teman satu pembimbing, Salsabila, Dini, Agy, Kitty, Indrawan, Ryan, dan Yasir yang banyak bertukar informasi dan memberi dukungan serta hiburan dalam proses penulisan Tugas Akhir ini.
14.Sahabat-sahabatku Dika, Ulik, Dinda, Enod, Dopurun, Babi, Kapten Tuban, Icit, Abay, Ucup, Kocib, Idur, yang telah memberi keceriaan, semangat, dan dukungan tiada henti kepada kami.
15.Teman-teman seperjuangan Adorables 2011 dan Cleopatra yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberi semangat serta hiburan. Sukses buat kita semua!
16.Semua pihak yang telah membantu penulis mulai dari awal hingga akhir penulisan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis membuka diri atas segala saran, kritik membangun dari segala pihak. Semoga Tugas Akhir ini membawa manfaat bagi setiap orang yang membacanya.
Malang, Februari 2015
(8)
x
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN………. i
LEMBAR PENGUJIAN……….. ii
KATA PENGANTAR……….. iii
ABSTRAK……….... vi
ABSTRACT……….... vii
DAFTAR ISI………. viii
DAFTAR SINGKATAN... xi
DAFTAR GAMBAR... xii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR BAGAN ... xiv
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 3
1.3 Tujuan Penelitian... 3
1.3.1 Tujuan Umum... 3
1.3.2 Tujuan Khusus... 4
1.4 Manfaat Penelitian... 4
1.4.1 Manfaat Akademik... 4
1.4.2 Manfaat Klinis... 4
1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat ... 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Antenatal Care (ANC)... 5
2.1.1 Definisi ………... 5
2.1.2 Tujuan ...………... 5
2.1.3 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 ………... 6
2.1.4 Jadwal Kunjungan Ibu Hamil ………..……… 7
(9)
xi
2.1.6 Faktor yang menghambat ibu hamil untuk melakukan antenatal
care ………..………... 11
2.2 Kurang Energi Kronis (KEK) ... 12
2.2.1 Definisi ... 12
2.2.3 Epidemiologi... 13
2.2.4 Kriteria Ibu Kurang Energi Kronis (KEK)... 13
2.2.5 Faktor- faktor yang mempengaruhi Ibu Hamil KEK... 13
2.2.6 Patogenesis... 18
2.2.7 Penilaian Status Gizi Ibu Hamil... 20
2.3 Hubungan frekuensi Antenatal Care dengan Kejadian Kurang Energi Kronik pada ibu hamil... 24
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1 Kerangka Konsep ... 27
3.2 Hipotesis ... 28
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian ... 29
4.2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian... 29
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... 29
4.3.1 Populasi ... 29
4.3.2 Sampel ... 29
4.3.3 Teknik Pengambilan Sample ... 30
4.3.4 Karakteristik Sample Penelitian ... 30
4.3.4.1 Kriteria Inklusi ... 30
4.3.4.1 Kriteria Eksklusi ... 30
4.4 Variabel Penelitian ... 30
4.4.1 Variabel Bebas ... 30
4.4.2 Variabel Tergantung ... 30
(10)
xii
4.6 Instrumen Penelitian ... 32
4.7 Prosedur Penelitian ... 32
4.8 Analisa Data ... 32
4.9 Alur Penelitian ... 33
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 5.1Data Umum Demografi Responden... ... 34
5.1.1 Usia Responden ... 35
5.1.2 Pendidikan Responden ... 36
5.2 Hasil Pengujian ... 37
5.2.1 Kunjungan Antental care (ANC) ... 37
5.2.2 Distribusi Kriteria variabel KEK ... 39
5.2.3 Kejadian Kurang Energi Kronik (KEK) ... 39
5.2.4 Tabel Silang Antara Kunjungan Antenatal Care dengan Kejadian Kurang Energi Kronis pada ibu hamil ... 40
5.3 Hasil Analisis Data ... 42
BAB 6 PEMBAHASAN Pembahasan ... 44
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1Kesimpulan ... ... 50
7.2Saran ... ... 52
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(11)
xiii
DAFTAR SINGKATAN
AKI Angka Kematian Ibu
ANC Antenatal Care
ASI Air Susu Ibu
BB Berat Badan
BBLR Bayi Berat Lahir Rendah BMI Body Mass Indeks
DJJ Denyut Jantung Janin
Hb Hemoglobin
IMT Indeks Masa Tubuh
KEK Kurang Energi Kronis
KH Kelahiran Hidup
Kkal Kilo Kalori
KKP Kekurangan Kalori Protein LILA Lingkar Lengan Atas
MDGs Millenium Development Goals
TORCH Toxoplasma, Rubella, Cyto Megalo Virus, Herpes Simplex Virus
TB Tinggi Badan
TT Tetanus Toxoid
USG Ultra Sonografi WUS Wanita Usia Subur
(12)
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Pita Lila... 19
Gambar 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden... 35
Gambar 5.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden... 36
Gambar 5.3 Distribusi Frekuensi Kunjungan Antenatal Care (ANC)... 38 Gambar 5.4 Distribusi Frekuensi Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) 40
(13)
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jenis Pemeriksaan Pelayanan Antenatal Terpadu ... 9
Tabel 2.2 Pertambahan Berat Badan ... 22
Tabel 2.3 Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil Menurut BMI... 23
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Usia Responden... 35
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden... 36
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Kunjungan Antenatal Care (ANC).... 37
Tabel 5.4 Distribusi Kriteria Variabel KEK... 39
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) 39 Tabel 5.6 Tabulasi Silang Antara kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan kejadian kurang energi kronis ( KEK) pada ibu hamil... 41
Tabel 5.7 Hasil Pengujian ... 42
(14)
xvi
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Kerangka konsep penelitian ... 27 Bagan 4.1 Alur penelitian... 33
(15)
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi: Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC. Hal. 4-20
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN). 2011. Rencana Aksi
Nasional Pangan dan Gizi 2011 – 2015. Jakarta: Kementrian Perencanaan
Pembangunan Nasional. Hal. 17-18
Baliwati, Y.F., Khomsan A. dan Dwiriani C.M. 2004. Pengantar Pangan dan
Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.
Cunningham G.F., Leveno K.J., Bloom S.L., Hauth J.C., Rouse D.J., Spong C.Y., et al. 2013. Williams Obstetrics. 23rd ed. USA : McGraw-Hill Company. Hal. 110-125
Departemen kesehatan RI. 1995. Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat. Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Enargi
Kronis. Jakarta.
Departemen kesehatan RI. 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat
Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta : Direktorat Jenderal Bina Kesehatan
Keluarga
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. 2013. Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Timur 2012. Surabaya: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. 2013. Data PWS Ibu Hamil Risiko Kurang
Energi Kronis Kabupaten Malang Tahun 2010-2013. Malang: Dinas
(16)
xviii
Feresu SA, Harlow SD, Welch K, Gillespie BW. Incidence of stillbirth and perinatal mortality and their associated factors among women delivering at Harare Maternity Hospital, Zimbabwe: a cross-sectional retrospective
analysis. BMC Pregnancy Childbirth 2005; 5:9.
http://www.biomedcentral.com
Ferial, Eddyman W. 2011. Hubungan Antara Status Gizi Ibu Berdasarkan Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) Dengan Berat Badan Lahir Bayi di RSUD
Daya Kota Makasar. Makassar: UNHAS. Jurnal Alam dan Lingkungan,
Vol.2 (3) Maret 2011. ISSN 2086-4606
Emmanuel T, Notion G, Gerald S, Addmore C, Mufuta T, Simukai Z. Determinants of perinatal mortality in Marondera district, Mashonaland
East Province of Zimbabwe, 2009: a case control study. Pan Afric Med J
2011; 8:7. http://www.panafrican-med-journal.com/
Hailu M, Gebremariam A, Alemseged F, Deribe K. Birth Preparedness and
Complication Readiness among Pregnant Women in Southern Ethiopia.
PLoS ONE 2011; 6(6): e21432. doi:10.1371.
Handayani, Sri Kumala. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Wilayah Pusksmas Liang Anggang
Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan. Depok: Fakultas Kesehatan
Masyarakat
Henderson, Christine. (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Istiarti, Tinuk. 2009. Menanti Buah Hati, Kaitan Antara Kemiskinan dan
(17)
xix
Jajah et al. 2007. Limitation of the use mid upper arm circumference (MUAC) to
monitor maternal nutrition of women at risk in delivering low birth weight.
Bul. Penel. Kesehatan, vol. 35, No. 4, 2007:177 - 186
Janjua ZN, Delzell E, Larson RR. 2008. Deteminats of low birth weight in Urban
Pakistan. In: Nutrition PH, editor. Birmingham Al, USA: UAB.EDU.
Joyomartono, Mulyono. 2011. Pengantar Antropologi Kesehatan. Semarang: Unnes Press
Kementrian Kesehatan RI. 2010. Pedoman Antenatal Terpadu. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
Kristiyanasari, Weni. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika. Hal 65 Kusmiyati, Yuni, dkk. 2009. Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta : Fitramaya. Mahan LK, Stump-Escott S. 2008. Krause’s Food Nutrition and Diet Therapy,
12th Ed. Philadelphia: Elsevier. Hal. 87, 161
Maharani S, Reski dkk. 2013. Gambaran antenatal care dan status gizi ibu hamil
di Pesisir Tallo Kecamatan Tallo Kota Makassar. Makassar: Prodi Ilmu
Gizi Unhas.
Manary, Mark J dan Solomons, Noel W. 2009. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC. Chapter 10. Hal. 216- 220
Manuaba, I.B.G. 2012. Pengantar Kuliah Obstetri dan Ginekologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal 156-158, 208
Miese-Looy, Germaine et, all. 2008. Long-term health consequences of poor
nutrition during pregnancy. Canada: Studies by Undergraduate
(18)
xx
Mubarak, Wahit Ikbal. 2009. Sosiologi untuk Keperawatan: Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika
Mufdlilah, 2009. Panduan Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika. Hal 54
Notoadmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta. Hal 79
Olson CM. 2008. Achieving a healthy weight gain during pregnancy, Annu Rev Nutr 28: 411-423
Prawirohardjo, Sarwono. 2010. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal.
Jakarta: PT Bina Pustaka
Pratiwi, A. T. 2012. Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Kejadian KEK (Kurang Energi Kronik) Pada Ibu Hamil Trimester I di Puskesmas Pamotan
Kabupaten Rembang Tahun 2011. Surakarta: Fakultas Kedokteran FK
UMS
Pongsibidang, Gabriellyn Sura. 2013. Faktor Yang Berhubungan Dengan Keteraturan Kunjungan Antenatal Di Wilayah Kerja Puskesmas Kapala
Pitu Kabupaten Toraja Utara. Makassar: UNHAS
Rahmaniar A, Taslim N, Bahar B. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kekurangan Energi Kronis Pada Ibu Hamil Di Tampa Padang,
Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat. Media Gizi masyarakat Indonesia
(19)
xxi
Riset Kesehatan Dasar. 2013. Hasil Riskesdas 2013 Terkait Kesehatan Ibu. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/678
Rustam Mochtar. 2010. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC, Ed 2. Hal. 68-87
Sandjaja, dkk. 2009. Kamus Gizi: Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Sarminah, 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal
Care Di Provinsi Papua Tahun 2010. Jakarta: Universitas Indonesia
Jakarta.
SDKI. 2012. Hasil Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia Angka Kematian
Ibu 2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik, BKKBN, Kementrian Kesehatan
RI
Suhardjo. 2010. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara
Supariasa, I Dewa Nyoman. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, hal. 67-71.
Soekirman. 2005. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Soetjiningsih. 2008. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Hal 52
Triwidiyantari, dkk. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Garuda Kota Bandung Periode Juni Tahun 2011. Bandung: UNPAD. The Journal of Midwifery Education. ISSN: 2089-2225
(20)
xxii
USAID. 2007. Focused Antenatal Care: Providing integrated, individualized care
duringpregnancy. ACCESS Program.
http://www.accesstohealth.org/toolres/pdfs/accesstechbrief_fanc.pdf
Villar J et al. 2001. WHO antenatal care randomised trial for the evaluationof a
new model of routine antenatal care. The Lancet 357 (9268): 1551-1564
Waryono. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama. Hal. 33-56
Wiknjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Wirjatmadi, Bambang dan Adriani, M. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus
Kehidupan. Jakarta : Kencana Pren ada Media Group.
Yongki, dkk. 2009. Status gizi awal kehamilan dan pertambahan berat badan ibu
hamil kaitannya dengan BBLR. Bogor: Jurnal Gizi dan Pangan, Maret
(21)
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Tingginya mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin masih menjadi masalah besar di negara berkembang. Pada tahun 2010, WHO (World Health Organization) memperkirakan sebanyak 287.000 ibu per tahunnya meninggal saat hamil dan bersalin. Dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya, angka kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi. Menurunkan angka kematian ibu (AKI) adalah sebagai salah satu indikator MillenniumDevelopment Goals (MDGs) 5A yang diperkirakan masih sulit dicapai di Indonesia dan di negara-negara berkembang di dunia (BPPN, 2011).
Data survei demografi dan kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2012, angka kematian ibu (AKI) melahirkan mengalami kenaikan dari 288 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Melonjaknya angka kematian ibu (AKI) ini sangat memprihatinkan dimana pemerintah telah bertekad akan menurunkan AKI hingga 102 per 100.000 KH pada tahun 2015 sesuai dengan target MDGs (SKDI, 2012). Hal ini dikarenakan adanya faktor penyebab langsung kematian ibu melahirkan yakni perdarahan, preeklamsia, dan infeksi serta penyebab tak langsung yaitu anemia dan kurang energi kronik (KEK). Diantara faktor-faktor tersebut perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian
(22)
2
ibu (28%) yang disebabkan oleh anemia dan Kurang Energi Kronik (KEK) (Saifuddin, 2009).
Kurang Energi Kronik (KEK) merupakan suatu keadaan dimana status gizi seseorang yang buruk. Ukuran risiko KEK dilakukan dengan menggunakan Lingkar Lengan Atas (Lila) dimana batasannya adalah kurang dari 23,5 cm (Depkes RI, 2009). Ibu dalam keadaan risiko KEK juga dapat memicu terjadinya anemia (Huriyah, 2013). Hal ini disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan sumber energi yang mengandung gizi makro yang berlangsung lama atau menahun (Rahmaniar A, 2013).
Berdasarkan Riskesdas 2013, terjadi peningkatan prevalensi ibu hamil usia 15-19 tahun dengan KEK dari 31,3% pada tahun 2010 menjadi 38,5% pada tahun 2013. Sebanyak 10 provinsi mempunyai prevalensi diatas prevalensi nasional (13,6 %), yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Jawa timur menempati peringkat ke-4 kejadian KEK penduduk WUS 15 - 45 tahun antar provinsi di Pulau Jawa yaitu 15,6 % (Riskesdas, 2013). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang tahun 2013, prevalensi gizi kurang sebesar 13,78% dan gizi buruk sebesar 2,75%, dan gizi kurang ibu hamil yg dinilai dari lingkar lengan atas pada ibu hamil mencakup 60 kasus di kecamatan Lawang. (Dinkes Kabupaten Malang, 2013).
Wanita yang memiliki Lingkar Lengan Atas (LILA) ukuran kecil dan Indeks Massa Tubuh yang rendah (BMI) lebih mungkin untuk melahirkan
(23)
3
bayi dengan BBLR dibandingkan mereka yang memiliki LILA sesuai atau lebih dari ambang batas (Janjua, at all). BBLR memiliki dampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi baik kognitif maupun psikomotoriknya (Yongki, 2009). Kekurangan gizi dan anemia gizi pada ibu yang sedang hamil memerlukan perawatan khusus selama periode antenatal untuk mencegah penyulit-penyulit dalam kehamilan, kelahiran maupun kualitas bayi yang dilahirkannya (USAID, 2007).
Berdasarkan gambaran tersebut, peneliti ingin meneliti tentang Hubungan antara kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil risiko KEK.
1.2Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan kejadian kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil risiko KEK di Puskesmas Lawang Kabupaten Malang?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil risiko KEK periode Januari - Desember 2013 di Puskesmas Lawang.
(24)
4
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Memperoleh data prevalensi kejadian ibu hamil dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) di Puskesmas Lawang.
b. Memperoleh data kunjungan antenatal care pada ibu hamil risiko KEK menurut usia dan pendidikan di Puskesmas Lawang.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Klinis
1. Memberi pengetahuan kepada penulis dan pembaca mengenai pentingnya kunjungan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil untuk mendeteksi dan mencegah berbagai komplikasi dalam kehamilan.
2. Menjadi bahan informasi untuk tenaga medis terutama dalam pelaksanaan Antenatal Care (ANC).
1.4.2 Manfaat Akademis
1. Memberi masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. 2. Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang penelitian kesehatan.
1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat
1. Memberikan informasi tentang manfaat Antenatal Care (ANC). 2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang hubungan antara kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil yang telah mempunyai risiko KEK.
(1)
xxi
Riset Kesehatan Dasar. 2013. Hasil Riskesdas 2013 Terkait Kesehatan Ibu. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI
http://www.kesehatanibu.depkes.go.id/archives/678
Rustam Mochtar. 2010. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC, Ed 2. Hal. 68-87
Sandjaja, dkk. 2009. Kamus Gizi: Pelengkap Kesehatan Keluarga. Jakarta: Penerbit Buku Kompas
Sarminah, 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Care Di Provinsi Papua Tahun 2010. Jakarta: Universitas Indonesia Jakarta.
SDKI. 2012. Hasil Data Survei Demografi Kesehatan Indonesia Angka Kematian Ibu 2013. Jakarta: Badan Pusat Statistik, BKKBN, Kementrian Kesehatan RI
Suhardjo. 2010. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta: Bumi Aksara
Supariasa, I Dewa Nyoman. 2002. Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, hal. 67-71.
Soekirman. 2005. Ilmu Gizi dan Aplikasinya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Soetjiningsih. 2008. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. Hal 52
Triwidiyantari, dkk. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Garuda Kota Bandung Periode Juni Tahun 2011. Bandung: UNPAD. The Journal of Midwifery Education. ISSN: 2089-2225
(2)
xxii
USAID. 2007. Focused Antenatal Care: Providing integrated, individualized care duringpregnancy. ACCESS Program.
http://www.accesstohealth.org/toolres/pdfs/accesstechbrief_fanc.pdf
Villar J et al. 2001. WHO antenatal care randomised trial for the evaluationof a new model of routine antenatal care. The Lancet 357 (9268): 1551-1564 Waryono. 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta : Pustaka Rihama. Hal. 33-56
Wiknjosastro, Hanifa. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Wirjatmadi, Bambang dan Adriani, M. 2012. Peranan Gizi dalam Siklus Kehidupan. Jakarta : Kencana Pren ada Media Group.
Yongki, dkk. 2009. Status gizi awal kehamilan dan pertambahan berat badan ibu hamil kaitannya dengan BBLR. Bogor: Jurnal Gizi dan Pangan, Maret 2009 4( 1): 8 – 12
(3)
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Tingginya mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin masih menjadi masalah besar di negara berkembang. Pada tahun 2010, WHO (World Health Organization) memperkirakan sebanyak 287.000 ibu per tahunnya meninggal saat hamil dan bersalin. Dibandingkan dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya, angka kematian ibu di Indonesia masih relatif tinggi. Menurunkan angka kematian ibu (AKI) adalah sebagai salah satu indikator MillenniumDevelopment Goals (MDGs) 5A yang diperkirakan masih sulit dicapai di Indonesia dan di negara-negara berkembang di dunia (BPPN, 2011).
Data survei demografi dan kesehatan Indonesia (SKDI) tahun 2012, angka kematian ibu (AKI) melahirkan mengalami kenaikan dari 288 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007 menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2012. Melonjaknya angka kematian ibu (AKI) ini sangat memprihatinkan dimana pemerintah telah bertekad akan menurunkan AKI hingga 102 per 100.000 KH pada tahun 2015 sesuai dengan target MDGs (SKDI, 2012). Hal ini dikarenakan adanya faktor penyebab langsung kematian ibu melahirkan yakni perdarahan, preeklamsia, dan infeksi serta penyebab tak langsung yaitu anemia dan kurang energi kronik (KEK). Diantara faktor-faktor tersebut perdarahan menempati persentase tertinggi penyebab kematian
(4)
2
ibu (28%) yang disebabkan oleh anemia dan Kurang Energi Kronik (KEK) (Saifuddin, 2009).
Kurang Energi Kronik (KEK) merupakan suatu keadaan dimana status gizi seseorang yang buruk. Ukuran risiko KEK dilakukan dengan menggunakan Lingkar Lengan Atas (Lila) dimana batasannya adalah kurang dari 23,5 cm (Depkes RI, 2009). Ibu dalam keadaan risiko KEK juga dapat memicu terjadinya anemia (Huriyah, 2013). Hal ini disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan sumber energi yang mengandung gizi makro yang berlangsung lama atau menahun (Rahmaniar A, 2013).
Berdasarkan Riskesdas 2013, terjadi peningkatan prevalensi ibu hamil usia 15-19 tahun dengan KEK dari 31,3% pada tahun 2010 menjadi 38,5% pada tahun 2013. Sebanyak 10 provinsi mempunyai prevalensi diatas prevalensi nasional (13,6 %), yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua. Jawa timur menempati peringkat ke-4 kejadian KEK penduduk WUS 15 - 45 tahun antar provinsi di Pulau Jawa yaitu 15,6 % (Riskesdas, 2013). Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Malang tahun 2013, prevalensi gizi kurang sebesar 13,78% dan gizi buruk sebesar 2,75%, dan gizi kurang ibu hamil yg dinilai dari lingkar lengan atas pada ibu hamil mencakup 60 kasus di kecamatan Lawang. (Dinkes Kabupaten Malang, 2013).
Wanita yang memiliki Lingkar Lengan Atas (LILA) ukuran kecil dan Indeks Massa Tubuh yang rendah (BMI) lebih mungkin untuk melahirkan
(5)
3
bayi dengan BBLR dibandingkan mereka yang memiliki LILA sesuai atau lebih dari ambang batas (Janjua, at all). BBLR memiliki dampak buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi baik kognitif maupun psikomotoriknya (Yongki, 2009). Kekurangan gizi dan anemia gizi pada ibu yang sedang hamil memerlukan perawatan khusus selama periode antenatal untuk mencegah penyulit-penyulit dalam kehamilan, kelahiran maupun kualitas bayi yang dilahirkannya (USAID, 2007).
Berdasarkan gambaran tersebut, peneliti ingin meneliti tentang Hubungan antara kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil risiko KEK.
1.2Rumusan Masalah
Adakah hubungan antara kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan kejadian kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil risiko KEK di Puskesmas Lawang Kabupaten Malang?
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan antara kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil risiko KEK periode Januari - Desember 2013 di Puskesmas Lawang.
(6)
4
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Memperoleh data prevalensi kejadian ibu hamil dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK) di Puskesmas Lawang.
b. Memperoleh data kunjungan antenatal care pada ibu hamil risiko KEK menurut usia dan pendidikan di Puskesmas Lawang.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Klinis
1. Memberi pengetahuan kepada penulis dan pembaca mengenai pentingnya kunjungan Antenatal Care (ANC) pada ibu hamil untuk mendeteksi dan mencegah berbagai komplikasi dalam kehamilan.
2. Menjadi bahan informasi untuk tenaga medis terutama dalam pelaksanaan Antenatal Care (ANC).
1.4.2 Manfaat Akademis
1. Memberi masukan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut. 2. Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang penelitian kesehatan.
1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat
1. Memberikan informasi tentang manfaat Antenatal Care (ANC). 2. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang hubungan antara kunjungan Antenatal Care (ANC) dengan kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil yang telah mempunyai risiko KEK.