Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisistas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastisitas dan tidak terjadi Heteroskedastisitas. Dasar analisis yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dengan melihat grafik scotterplot, yaitu sebagai berikut Ghozali, 2011:139: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atau dan dibawah angka 0 pada sumbu Y secara acak, maka tidak terjadi heterokedastisitas.

3.5.3. Analisis Regresi Linier Berganda

Uji regresi linier berganda digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Adapun model dasar dari regresi linier berganda dari penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + e Diketahui : Y = Return On Assets ROA a = Intercept Konstanta b 1 , b 2, b 3 = Koefisien regresi X 1 = Capital Adequacy Ratio CAR X 2 = Loan to Deposit Ratio LDR X 3 = Biaya Operasional dibanding Pendapatan Operasional e = Variabel Residual

3.5.4. Pengujian Hipotesis

1. Pengujian hipotesis secara parsial Uji t

Uji t digunakan untuk melihat signifikansi antara koefisiensi regresi secara individual, yaitu untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial. Uji statistik t menurut Ghozali 2011:98-99, pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut : 1. Membandingkan hasil besarnya peluang melakukan kesalahan tingkat signifikansi yang muncul, dengan tingkat peluang munculnya kejadian probabilitas yang ditentukan sebesar 5 atau 0,05 pada output, untuk mengambil keputusan menolak atau menerima hipotesis nol Ho : a. Apabila signifikansi 0,05 maka keputusannya adalah menerima Ho dan menolak Ha. b. Apabila signifikansi 0,05 maka keputusannya adalah menolak Ho dan menerima Ha. Berdasarkan penelitian yang direncanakan, maka hipotesis statistik penelitiannya adalah sebagai berikut : Ha = Terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen Ho = Tidak terdapat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, atau Ha = β ≠ 0 Ho = β = 0

2. Pengujian hipotesis secara simultan Uji F

Uji F digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen secara keseluruhanbersama-sama terhadap variabel dependen. Uji F menurut Ghozali 2011:98, pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependenterikat. Pengujian ini diterima apabila nilai dari Sig. F statistik 0,05 Ghozali, 2011:98.

3.5.5. Koefisien Determinasi Uji R

2 Uji R 2 dilakukan untuk mengukur seberapa besar pengaruh variabel independen yang digunakan dalam penelitian tersebut mampu untuk menjelaskan variasi total variabel dependen. Koefisien Determinasi Uji R 2 menurut Ghozali 2011:97, pada intinya mengukur mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisiensi determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel- variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang crossection

Dokumen yang terkait

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Analisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO), dan Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap Return on Equity (ROE)

1 12 89

Analisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Nin performing loan (NPL), loan to deposit ratio (LDR) terhadap return on assets (ROA) dan dampaknya pada penawaran kredit investasi pada Bank Persero

0 6 145

PENGARUH JUMLAH KREDIT YANG DISALURKAN, NON PERFORMING LOAN, CAPITAL ADEQUACY RATIO, DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS PADA PD. BPR BKK UNGARAN TAHUN 2010 2012

3 17 103

Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional dan Loan to Deposit Ratio yang Berimplikasi pada Profitabilitas Bank Mutiara

1 5 140

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Rentabilitas Dan Likuiditas Terhadap Capital Adequacy Ratio (Car) Sektor Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 - 2015

0 3 96

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Perbandingan Biaya Operasional Dengan Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Return On Assets (ROA) (Studi Empiris pada 3 Bank

0 8 20

PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Dan Perbandingan Biaya Operasional Dengan Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Return On Assets (ROA) (Studi Empiris pada 3 Bank

0 4 19

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional Dan Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas BPR

0 1 31