ANALISIS MODEL PEMODELAN Analisis kestabilan model pertumbuhan kontinu dan model pertumbuhan diskret

III. PEMODELAN

Model Pertumbuhan Kontinu Terbatasnya sumber-sumber penyokong ruang, air, makanan, dll menyebabkan populasi dibatasi oleh suatu daya dukung lingkungan. Pertumbuhan populasi lambat laun akan menurun dan akhirnya akan berhenti jika daya dukung lingkungan tercapai. Model dari pertumbuhan populasi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: 1 dx x rx dt K ⎛ = − ⎜ ⎝ ⎠ ⎞ ⎟ 3.1 dengan, dx dt : laju perubahan populasi x terhadap waktu t . x : jumlah populasi suatu spesies pada waktu . t r adalah konstanta tingkat pertumbuhan intrinsik. K adalah daya dukung lingkungan carrying capacity. Model ini pertama kali diusulkan oleh Verhulst 1838 yaitu seorang matematikawan dari Belgia. Verhulst menyebut model ini dengan persamaan logistik yang menggambarkan laju perubahan populasi suatu spesies tunggal dengan waktu yang kontinu Hallam and Levin, 1986. Persamaan Logistik Tak Otonom Salah satu bentuk variasi dari persamaan logistik 1.1 yaitu persamaan logistik tak otonom, yang artinya secara eksplisit variabel muncul dalam persamaan. Modelnya adalah sebagai berikut: t 1 , x t dx r t x t t dt K t ⎡ ⎤ = − ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ 3.2 dengan, dx dt : laju perubahan populasi x pada waktu . t x t : jumlah populasi suatu spesies pada waktu . t r t ≥ : tingkat pertumbuhan populasi x pada waktu t K t : daya dukung lingkungan yang merupakan fungsi kontinu positif carrying capacity. Model ini dinamakan persamaan logistik tak otonom karena tingkat pertumbuhan intrinsik r , carrying capacity K dan jumlah populasi x merupakan suatu fungsi yang tergantung pada waktu. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya pengaruh tahunan yang mempengaruhi laju perubahan populasi tersebut. Salah satunya yaitu adanya pengaruh musim. Model Pertumbuhan Diskret Fenomena-fenomena perubahan populasi yang terjadi secara kontinu dapat dimodelkan ke dalam suatu persamaan diferensial yang dapat memprediksikan laju perubahan populasi tersebut di masa yang akan datang. Seperti pada model 1.1. Tetapi, banyak juga fenomena perubahan populasi yang terjadi secara diskret. Fenomena ini biasanya dimodelkan ke dalam suatu persamaan beda. Hal ini digambarkan oleh persamaan berikut: , , 1, 2,..... k k x t I x t t k τ ∆ = = = 3.3 1 , k k k k x x I x k τ τ τ + − = = 1, 2,... dengan, x t ∆ : perubahan populasi x terhadap waktu . t k I : operator yang terbatas. k τ : waktu ke- . k

IV. ANALISIS MODEL

Model 3.1 menggambarkan laju perubahan populasi suatu spesies tunggal dengan waktu yang kontinu. Ada beberapa komponen yang mempengaruhi laju perubahan populasi tersebut yaitu jumlah populasi, tingkat pertumbuhan intrinsik r yang dipengaruhi oleh tingkat kelahiran dan tingkat kematian, dan daya dukung 14

III. PEMODELAN

Model Pertumbuhan Kontinu Terbatasnya sumber-sumber penyokong ruang, air, makanan, dll menyebabkan populasi dibatasi oleh suatu daya dukung lingkungan. Pertumbuhan populasi lambat laun akan menurun dan akhirnya akan berhenti jika daya dukung lingkungan tercapai. Model dari pertumbuhan populasi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: 1 dx x rx dt K ⎛ = − ⎜ ⎝ ⎠ ⎞ ⎟ 3.1 dengan, dx dt : laju perubahan populasi x terhadap waktu t . x : jumlah populasi suatu spesies pada waktu . t r adalah konstanta tingkat pertumbuhan intrinsik. K adalah daya dukung lingkungan carrying capacity. Model ini pertama kali diusulkan oleh Verhulst 1838 yaitu seorang matematikawan dari Belgia. Verhulst menyebut model ini dengan persamaan logistik yang menggambarkan laju perubahan populasi suatu spesies tunggal dengan waktu yang kontinu Hallam and Levin, 1986. Persamaan Logistik Tak Otonom Salah satu bentuk variasi dari persamaan logistik 1.1 yaitu persamaan logistik tak otonom, yang artinya secara eksplisit variabel muncul dalam persamaan. Modelnya adalah sebagai berikut: t 1 , x t dx r t x t t dt K t ⎡ ⎤ = − ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ 3.2 dengan, dx dt : laju perubahan populasi x pada waktu . t x t : jumlah populasi suatu spesies pada waktu . t r t ≥ : tingkat pertumbuhan populasi x pada waktu t K t : daya dukung lingkungan yang merupakan fungsi kontinu positif carrying capacity. Model ini dinamakan persamaan logistik tak otonom karena tingkat pertumbuhan intrinsik r , carrying capacity K dan jumlah populasi x merupakan suatu fungsi yang tergantung pada waktu. Hal ini terjadi disebabkan karena adanya pengaruh tahunan yang mempengaruhi laju perubahan populasi tersebut. Salah satunya yaitu adanya pengaruh musim. Model Pertumbuhan Diskret Fenomena-fenomena perubahan populasi yang terjadi secara kontinu dapat dimodelkan ke dalam suatu persamaan diferensial yang dapat memprediksikan laju perubahan populasi tersebut di masa yang akan datang. Seperti pada model 1.1. Tetapi, banyak juga fenomena perubahan populasi yang terjadi secara diskret. Fenomena ini biasanya dimodelkan ke dalam suatu persamaan beda. Hal ini digambarkan oleh persamaan berikut: , , 1, 2,..... k k x t I x t t k τ ∆ = = = 3.3 1 , k k k k x x I x k τ τ τ + − = = 1, 2,... dengan, x t ∆ : perubahan populasi x terhadap waktu . t k I : operator yang terbatas. k τ : waktu ke- . k

IV. ANALISIS MODEL