HUBUNGAN ANTARA BUDAYA DENGAN KEKAMBUHAN PADA PENDERITA SKIZOFRENIA PASCA PERAWATAN DI RUMAH SAKIT

(1)

EFEKTIVITAS PEMBERIAN SUPPORT EMOSIONAL DAN

MEKANISME COPING TERHADAP TINGKAT DEPRESI

LANSIA DI PANTI TRESNA WERDHA PANGESTI

KECAMATAN LAWANG KABUPATEN MALANG

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh :

PUGUH WIDIASMORO NIM. 08060085

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013


(2)

(3)

(4)

iv

SURAT PERYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Puguh Widi Asmoro

NIM : 08060085

Program Study : Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Efektifitas Pemberian Support Emosional Dan Mekanisme Coping Terhadap Tingkat Depresi Lansia Di Panti Tresna Werdha Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas AKHIR yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibiktikan bahwa tugas akhir ini adalah hasil jiblakan, maka saya bersedia menerima sangsi atas perbuatan tersebut.

Malang 01 februari 2013 Yang Membuat Peryataan

Puguh Widi Asmoro NIM.08060085


(5)

v

MOTO

Saya tidak punya kelebihan, tapi saya punya kekurangan yang akan

menjadikan kelebihan saya untuk menjadi orang yang sukses

(

Puguh Widi Asmoro

)

Sukses berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain,

tanpa kita kehilangan semangat

(

Abraham Lincoln

)

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar

(

Umar bin khathab

)


(6)

vi

LEMBAR PERSEMBAHAN

Karya sederhana ini kupersembahkan untuk….

Papa dan Mama tercinta.,thanks for love, pray and all support. I will give you the best..

Semua kluarga besarku yang memberikan support dan kasih sayang..

Persahabatan adalah hal tersulit untuk dijelaskan di dunia ini (Muhammad ali).

Maka perkenankanlah peneliti menguraikan terimakasih dan minta maaf sebesar-besarnya kepada teman-temanku terhebat..

Jimmy Rizky Monda thanks sudah banyak mencarikan inspirasi sampe luar kota di hasil skripsiku ini. Arie adityo pradigda, terimakasih atas support dan bantuan’mu untuk membantu menyelesaikan hasil skripsi

ku ini.

Duo hidung dan bibir (Rini budiarti, Dita febrianti) thanks atas bantuan kalian selama ini dan pinjaman

printernya ”wish you all the best”.

My best friend (Tiar, Nico, Ryan, Ayip) thanks atas support kalian selama ini.

Kartika dan Erisa terimakasih atas semuanya..kalian adalah sahabat terbaikku…

Gabrilia kiki, Lutfi rahma Diana dan Laili Rahayu Wati thanks atas bantuan kalian yang saya butuhkan

sewaktu-waktu…

Semua Crew PSIK A-B 08 serta semua yang ikut membantu dalam proses penyusunan skripsi ini..


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan hidayahNya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Efektifitas Pemberian Support Emosional dan Mekanisme Coping Terhadap Tingkat Depresi Lansia di Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang”. Skripsi ini merupakam salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Peneliti menyadari dalam penyusunan ini banyak pihak yang telah turut berperan serta dalam penyelesaiannya. Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya dengan tulus kepada :

1. Dr. Muhajir Effendy MAP selaku rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan untuk menempuh studi di Fakultas Ilmu Kesehatan Program studi Ilmu Keperawatan.

2. Tri Lestari Handayani, M.Kep.,Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Nurul Aini, S.Kep, NS.,M.kep selaku ketua Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan arahan dan membantu penelitian dalam kelancaran proses penyusunan skripsi ini.

4. Drs. Atok Miftachul Hudda.,M.Pd selaku pembimbing I yang telah banyak memberikan pengarahan dan masukan dalam penyusunan skripsi ini.


(8)

viii

5. Ledy Marta A, S.kep,.M.Kes selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan masukan dan saran dalam penelitian ini.

6. Suster Yusevin selaku Kepala Panti Werdha Pangesti Lawang Malang, yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian.

7. Segenap Lansia di Panti Werdha Pangesti Lawang Malang, yang telah menjadi respondenpada penelitian ini.

8. Papa dan Mama tercinta yang telah memberikan semangat dan nasehatnya selama menempuh pendidikan ini.

9. Semua dosen PSIK UMM yang telah memberikan ilmu, pendidikan serta bimbingan kepada peneliti selama menjadi mahasiswa PSIK UMM.

Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Mohon maaf atas segala kesalahan dan ketidak sopanan yang mungkin telah saya perbuat. Semoga allah SWT senantiasa memudahkan langkah-langkah kita menuju kebaikan dan selalu menganugerahkan kasihsayang-Nya untuk kita semua. Amin.

Malang, 01 februari 2013

Puguh Widi Asmoro


(9)

ix ABSTRAK

EFEKTIVITAS PEMBERIAN SUPPORT EMOSIONAL DAN MEKANISME

COPING TERHADAP TINGKAT DEPRESI LANSIA DI PANTI WERDHA PANGESTI

KEC.LAWANG KAB.MALANG

Puguh Widiasmoro1, Drs.AtokMifachul H. M.pd2, Ledy Martha A., S.Kep,Ns,M.Kes3

Latar Belakang : Lansia merupakan seseorang yang mengalami perubahan secara biologi, fisik, kejiwaan dan sosial. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahan : (1) perubahan penampilan pada bagian wajah, tangan, dan kulit, (2) perubahan bagian dalam tubuh seperti sistem saraf : otak, organ dalam rongga perut : limpa, hati, (3) perubaan panca indra : penglihatan, pendengaran, penciuman, dan perasa (4) perubahan motorik antara lain berkurangnya kekuatan, kecepatan dan belajar ketrampilan baru. Perubahan-perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada kemunduran kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang ketiganya dapat saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan ini cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus seperti depresi.

Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan Pre Eksperiment Design dengan menggunakan rancangan One Group Pretest Posttest Design with Control. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2013 di Panti Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Populasi dalam penelitian ini, berjumlah 74 lansia dengan sampel 43 responden. Analisa data dilakukan dengan sistem komputerisasi SPSS versi 16 dengan menggunakan uji t-dependen (paired t-Test) dengan nilai signifikansi α=0,05.

Hasil : Berdasarkan uji statistik t-test dengan tingkat kepercayaan 95% didapatkan nilai p adalah 0,000 dengan demikian p value <α (0,000<0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh antara sebelum dan sesudah pemberian support emosional dan mekanisme coping

tingkat depresi pada lansia. Pada variabel support emosional dan mekanisme coping diperoleh hasil P value (0,000).

Kesimpulan : Terdapat pengaruh antara pemberian support emosional dan mekanisme coping

terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang

Kata kunci : support emosional, mekanisme coping, tingkat depresi, lansia

1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, 4. Universitas Muhammadiyah Malang.


(10)

x ABSTRACT

EFFECTIVENESS OF GIVING EMOTIONAL SUPPORT AND COPING MECHANISMS TO THE LEVEL OF DEPRESSION IN

ELDERLY IN THE PANGESTI ORPHANAGE INSTITUTION LAWANG DISTRICT MALANG REGENCY

Puguh Widiasmoro1, Drs.AtokMifachul H. M.pd2, Ledy Martha A., S.Kep,Ns,M.Kes3

Background : Elderly is a person who has change in biological, physical, psychological and social. It can be seen from some changes : (1) changes in face appearance , hands, and skin, (2) changes in the parts of the body such as nervous system: the brain, the organs in the abdominal cavity: spleen, liver, (3) changes in senses : sight, hearing, smell, and taste (4) changes in motor system include decreased motor strength, speed and learn new skills. These changes generally lead to the deterioration of their physical, psychological and social which three can interact with each other. This situation is tend to be to potential cause health problems in general and in particular mental health such as depression.

Methods : This study used experimental pre design using design one group pretest posttest design with control. The research was conducted in January 2013 in the Pangesti Orphanage Institution District Lawang Malang Regency. The population in this study are 74 elderlies amounted to sample 43 respondents. The data analysis was performed with SPSS version 16 computerized system using dependent t-test (paired t-test) with a significance value of α = 0.05. Results : Based on the statistical t-test with a confidence level of 95% obtained p value is 0.000 thus p value <α (0.000 <0.05). The results showed that there is influence between before and after giving emotional support and coping mechanisms of depression in elderly. In the variable emotional support and coping mechanisms results obtained P value (0.000).

Conclusion : There is influence between giving emotional support and coping mechanisms on the level of depression in elderly in the Pangesti Orphanage Institution District Lawang Malang Regency.

Keywords : emotional support, coping mechanisms, level of depression, elderly.

1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of

Muhammadiyah Malang.

2. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of

Muhammadiyah Malang.

3. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of


(11)

xi DAFTAR ISI

Halaman Judul ………... i

Lembar Persetujuan………. ii

Lembar Pengesahan………. iii

Surat Pernyataan Keaslian Tulisan……… iv

Moto……… v

Lembar Persembahan……….. vi

Kata Pengantar……….... . vii

Abstrak………... ix

Abstract………... x

Daftar Isi ……….... . xi

Daftar Tabel ………... . xvi

Daftar Bagan...………. xviii

Daftar Lampiran... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... .. 6

1.3.1 Tujuan Umum ... 6

1.3.2 Tujuan Khusus ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... .. 6


(12)

xii

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan... 7

1.4.3 Bagi Peneliti... 7

1.4.4 Bagi Peneliti Lain... 8

1.5 Keaslian Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Konsep Dasar Depresi ... 11

2.1.1 Definisi Depresi... 11

2.1.2 Epidemiologi Depresi... 11

2.1.3 Etiologi Depresi... 13

2.1.4 Patofisiologi Depresi ... 14

2.1.5 Penurunan Aktivitas S.Neurotransmitter Norepinefrine dan Serotonin.... 16

2.1.6 Jenis-jenis Depresi... 17

2.1.7 Gejala Depresi... 18

2.1.8 Diagnosis Depresi... 19

2.2 Konsep Lansia (Lanjut Usia) ... 20

2.2.1 Definisi lansia... 20

2.2.2 Epidemiologi Lansia... 21

2.2.3 Proses Penuaan... 21

2.2.4 Perubahan-perubahan yang terjadi pada proses penuaan... 21

2.2.5 Masalah Kesehatan Lansia... 22

2.2.6 Beck Depression Inventory... 23

2.3 Depresi Pada Lansia... 24


(13)

xiii

2.4.1 Intervensi Dukungan Emosional (Emotional Support)... 27

2.5 Coping.... 29

2.6 Pengertian Mekanisme Coping... 31

2.6.1 Intervensi Mekanisme Coping menurut Standar NIC... 32

2.7 Profil Panti Sosial Tresna Werdha... 38

2.7.1 Pengertian Panti Sosial Tresna Werdha... 38

2.7.2 Tujuan dan Fungsi Pelayanan Panti Sosial Tresna Werdha... 39

2.7.3 Pemeliharaan dan Pelayanan Panti Sosial Tresna Werdha... 40

2.7.4 Pembinaan Kesehatan Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha... 42

2.8 Efektifitas Pemberian Support Emosional dan Peningkatan Coping Terhadap Tingkat Depresi... 45

BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 48

3.1 Kerangka Konseptual ... . 48

3.2 Hipotesis Penelitian ... . 49

BAB IV METODE PENELITIAN ... 50

4.1 Desain Penelitian ... 50

4.2 Kerangka Penelitian ... 51

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ... 52

4.3.1 Populasi Penelitian... 52

4.3.2 Sampel Penelitian... 53

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel... 53

4.4 Variabel Penelitian ... 54


(14)

xiv

4.4.2 Variabel Terikat (Dependent)... 54

4.5 Definisi Operasional ... 54

4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... . 55

4.7 Instrumen Penelitian ... 55

4.8 Analisa Data ... 59

4.10 Etika Penelitian... 59

4.12.1 Hak Untuk Menjadi Responden (Autonomity)... 59

4.12.2 Tanpa Nama (Annonimity)... 60

4.12.3 Kerahasiaan (Confidentiality)... 60

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA... 61

5.4 Hasil Penelitian... 61

5.4.1 Karakteristik Sampel... 61

5.5 Analisa Data... . 63

5.2.1 Pengaruh Support Emosional Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang... 63

5.2.1 Pengaruh Mekanisme Coping Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang... 64

BAB VI PEMBAHASAN... 67

6.1 Interpretasi dan Hasil Diskusi Hasil... 67

6.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 67

6.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 68


(15)

xv

6.1.4 Pengaruh Support Emosional Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti

Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang... 70

6.1.5 Pengaruh Mekanisme Coping Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang... 72

6.2 Keterbatasan Penelitian... 73

6.3 Implikasi Keperawatan... 74

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN... . 75

7.1 Kesimpulan... 75

7.2 Saran... 75

DAFTAR PUSTAKA... 77


(16)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Intervensi DukunganSupport Emosional...……….………... 27

Tabel 2.2 Intervensi Mekanisme Coping...…………... 32

Tabel 4.1 Definisi Operasional...…………... 51 Tabel 5.1 Distribusi Sampel Menurut Jenis Kelamin Di Panti Werdha Pangesti

Lawang Malang Tahun 2013... 61 Tabel 5.2 Distribusi Sampel Menurut Usia Di Panti Werdha Pangesti Lawang

Malang Tahun 2013... 62 Tabel 5.3 Distribusi Sampel Menurut Tingkat Depresi Di Panti Werdha Pangesti Lawang Malang Tahun 2013... 62 Tabel 5.4 Hasil Sebelum Analisis Pengaruh Support Emosional Terhadap Tingkat

Depresi Pada Lansia di Panti Werdha Pangesti Kecamatan Lawang

Kabupaten Malang Tahun 2013... 63 Tabel 5.5 Hasil Sesudah Analisis Pengaruh Support Emosional Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Tahun 2013... 64 Tabel 5.6 Hasil Sebelum Analisis Pengaruh Mekanisme Coping Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Tahun 2013... 65 Tabel 5.7 Hasil Sesudah Analisis Pengaruh Mekanisme Coping Terhadap Tingkat Depresi Pada Lansia di Panti Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang Tahun 2013... 65


(17)

xvii

DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1Kerangka Konseptual………... 48 Bagan 4.2Kerangka Kerja Penelitian... 51


(18)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SOP ………...… 79

Lampiran 2 Kuesioner Depresi………. 82

Lampiran 3 Lembar Jawaban Beck Depression Invento………....84

Lampiran 4 Norma Beck Depression Inventory ………... 85

Lampiran 5 Soal Ukur Depresi ………. 86

Lampiran 6 Lembar chek list pendokumentasian dukungan emosional yang di jadikan pedoman observasi oleh peneliti………. 89

Lampiran 7 Lembar chek list pendokumentasian mekanisme coping yang di jadikan pedoman observasi oleh peneliti ………..……….. 91

Lampiran 8 Surat Studi Pendahuluan & Penelitian ………... 95

Lampiran 9 Surat Telah Melakukan Penelitian ………. 96


(19)

xix

DAFTAR PUSTAKA

Affandi, imam. (2008). Kecemasan Dalam Menghadapi Kematian Pada Lansia Yang Menderita Penyakit Kronis.

(http://imamffandi.wordpress.com/2008/02/07/kecemasan-dalam menghadapi-kematian-pada-lansia-yang-menderita-penyakit-kronis) diakses pada tanggal 9 Maret 2012.

Amir, Nurmiati. (2007). Gangguan Tidur Pada Lanjut Usia : Diagnosis dan

Penatalaksanaannya.

(http://www.kalbe.co.id/files/157_09GangguanTidurpdLansia.pdf/157_09Gang guanTidurpdLansia.html) diakses tanggal 30 Maret 2012.

Amir, Nurmuati.(2005). Depresi Aspek Neurologi Diagnosis dan Tata Laksana. Jakarta: FKUI Anton dkk. (2010). Modul Penuntun Praktikum Farmakologi. Departemen Farmakologi

Fakultas Kesehatan. Universitas Sumatra Utara, Medan.

Budihardja. (2008). Jumlah Penduduk Lanjut Usia Meningkat.

(http://www.depkes.go.id/index.php?option-news%&task-viewarticle%sid-3135&itemid-2) diakses pada tanggal 7 Juni 2012.

Corwin, Elizabet J. Alih bahasa. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: EGC, 2001.

ChoirotulLisani. 2008. Hubungan Kondisi Psikososial dan Kondisi Stress Pada Lansia. (http://etd.eprints.ums.ac.id/9475/2/J210060032.pdf) diakses pada tanggal 23 Maret 2012.

Davi C. Dugdale, III, MD. (2009). A.D.A.M, Pain Medications, Available from: (http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/002123.htm) diakses pada tanggal 1 Desember 2012.

Depkes RI. 2005. Kesehatan Lansia diIndonesia. Jakarta : Departemen Kesehtan RI. http://www.depkes.go.id/modules.php?name=News&file=article&sid=704 (diperoleh tanggal 6 Desember 2012).

Dochterman, J.M., Bulecheck, G.N. (2004).Nursing Interventions Classification (NIC) 4th

Edition.Missouri: Mosby.

Elioppoulus, Carlotte. (2005). Gerontological Nursing. Seventh edition. (http:www.amazon.com) diperoleh pada tanggal 15 April 2012.


(20)

xx Evy. (2008). Masalah Kesehatan Jiwa Pada Lanjut Usia

(http://www.lenterabiru.com/2010/01/masalah-kesehatan-jiwa-pada-lanjut-usia.htm) diperoleh tanggal 10 Maret 2012.

Guyton and J.E. Hall. (2004). Textbook of Medical Physiology 10 tahun Edition. Elsevier Saunders.

Hendrawan. (2009). Hubungan mekanisme koping dengan terjadinya depresi pada lansia di Panti

Wredha Wening Wardoyo Ungaran Kabupaten Semarang. Semarang : Fakultas Psikologi

Universitas Diponegoro.

Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.

Hidayat, Alimul Aziz. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika.

http://blognyayoan:gangguanwaham,com (diakses pada tanggal 17 September 2012). http://www.masbow.com/2009/08/apa-itu-dukungan-sosial.html (diakses pada tanggal

22 Desember 2012).

Kakha.(2009). Kesehatan Jiwa pada Populasi Lanjut Usia.

(http://www.kesimpulan.co.cc/2009/06/kesehatan-jiwa-pada-populasi lanjut.html) diakses pada tanggal 7 Juni 2012

Kaplan HI. Sadock BJ. (2007). Sypnosis of Psichiatry Waham secara Klinik. Hand out DepartemenPsikiatriFakultasKedokteran. Universitas Sumatra Utara Medan. Keliat, B.A. (2009). Penatalaksanaan stres. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran : EGC. Kuntjoro. (2002). Dukungan Sosial Pada Lansia.

(http://www.e-psikologi.com/epsi/artikel_detail.asp?id=179) diakses pada tanggal 16 maret 2012.

Kuntjoro, H. zainudin Sri. (2002). Dukungan Sosial Pada Lansia. (http://www.e-psikologi.com/epsi/artikel_detail.asp?-179) diakses pada tanggal 12 Desember 2012.

Lazarus, R.S. (2005). Paterns of Adjusment. Tokyo : McGraw-Hill, Kogakusha, Ltd.

Lisnawati. (2003). Hubungan Antara Perilaku Coping Dengan Depresi Pada Lanjut Usia di Panti

Wreda Di Yogyakarta. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada Press.

Lubis, Numora Lumongga. (2009). Depresi Tinjauan Psikologis. Jakarta: KencanaPrenada Media group.


(21)

xxi

Mala. (2005). Jurnal : “Hubungan Antara Faktor Demografi Dengan Terjadinya Depresi Pada

Lanjut Usia Di Nusukan Surakarta”.

(http://etd.eprints.ums.ac.id/3980/1/J210040045.pdf) diperoleh tanggal 23 Desember 2012.

Marcel, R. ashwin, dkk. (2008). Gangguan Tidur Pada Usia Lanjut.

( http://mgaharu.multiply.com/journal/item/5/GANGGUAN-TIDUR-PADA-USIA-LANJUT) diakses pada tanggal 30 Juli 2012.

Marwiati. (2010). Waspadai Depresi Pada Orang Usia Lanjut.

(http://www.kompas.com/KCM) diakses pada tanggal 28 Desember 2012. Maryam, R. Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta: Salemba

Medika.

McCloskey dan Bulecheck (2006). Nursing Interventions Classification

(NIC).4thedition.philadelphia : Mosby-year Book,Inc

Maslim (2001) Buku Saku : Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmojo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan dan IlmuPerilaku. Jakarta: RinekaCipta Notoatmodjo, Soekidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. RinekaCipta. Nugroho, Wahjudi. (2008). Keperawatan Gerontik dan Geriatrik Edisi 3. Jakarta: EGC. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:

SalembaMedika.

Orford. (1992). Community Psychology : theory & Practice. London : Jhon Wiley and Sons. Probosuseno. (2007). Mengatasi “ISOLATION” Pada Lanjut Usia.

(http://www.Medicalzone.com) diakses pada tanggal 24 Desember 2012. Purwanto, M. Ngalim. (2003). Psikologi Pendidikan. Bandung : RemajaRosdakarya.

Risnasari, Norma. (2005). Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Pemenuhan Kebutuhan

Tidur Pada Lansia.

(http://myzonaskripsi.blogspot.com/2010/12/pengaruh-teknik-relaksasi-benson.html) diakses tanggal 30 Maret 2012.

Sativa, Oriza. (2010). Skripsi“ Karakteristik Perawatan Lansia Terhadap Pemenuhan Kebutuhan

Gizi di Panti Werdha Tresna Abdi Dharma AsihBinjai ”. USU:

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20906/7/babII.pdf) diakses pada tanggal 15 Desember 2012.


(22)

xxii

Sugiyono. (2011). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : CV Alfabeta.

Suryani. (2005). Komunikasi Terapeutik Teori dan Praktek. Penerbit BukuKedokteran : EGC Tamher, Noorkasiani. (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Askep. Jakarta:

SalembaMedika.

Wahyudi, Nugroho. (2008). Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Jakarta : EGC.

Zainuddin Kuntjoro. (2008). Social Support Pada Lansia. (2004). (http://www.e-psikologi.com/epsi/search.aps) diakses pada tanggal 22 Desember 2012.


(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laju pertumbuhan jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di Indonesia tercatat paling pesat di dunia dalam kurun waktu 1980-2025. Pada tahun 1980 penduduk lansia di Indonesia berjumlah 7,7 juta jiwa atau 5,3% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia. Pada tahun 1990 jumlah penduduk lansia meningkat menjadi 11,3 juta orang atau 8,9% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia. Dan diperkirakan pada tahun 2020 akan menjadi 29 juta orang atau 11,4% dari jumlah seluruh penduduk Indonesia. Itu berarti jumlah lansia di Indonesia akan berada di peringkat empat dunia di bawah Cina, India dan Amerika Serikat. Kenaikan pesat tersebut berkaitan dengan usia harapan hidup penduduk Indonesia yang semakin tinggi (Kuntjoro, 2002).

Lansia adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologi, fisik, kejiwaan dan sosial. Hal ini dapat dilihat dari beberapa perubahan : (1) perubahan penampilan pada bagian wajah, tangan, dan kulit, (2) perubahan bagian dalam tubuh seperti sistem saraf : otak, organ dalam rongga perut : limpa, hati, (3) perubaan panca indra : penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan (4) perubahan motorik antara lain berkurangnya kekuatan, kecepatan dan belajar ketrampilan baru. Perubahan-perubahan tersebut pada umumnya mengarah pada kemunduran kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang ketiganya dapat saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan ini cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus seperti depresi (Stanley, 2006).


(24)

2

Depresi adalah sindroma klinik yang ditandai dengan suatu jenis perasaan atau emosi dengan komponen psikologi rasa susah, murung, sedih, putus asa dan tidak bahagia. Salah satu faktor yang dapat menimbulkan depresi adalah penyakit fisik-disabilitas menetap atau cacat dan stress kehidupan (Maramis, 2004). Gangguan depresi adalah suatu gangguan yang sering, dengan prevalensi sebanyak 25% pada pria dan kemungkinan setinggi 42% pada wanita. Sedangkan pada lansia ditemukan pada kira-kira 25% dari semua penduduk lanjut usia dengan perbandingan pada lansia wanita dan lansia pria adalah 2:1. Suatu teori yang mendukung bahwa wanita lebih beresiko menderita depresi dibanding pria adalah adanya perbedaan biologis, perbedaan hormonal dan perbedaan peran gender dalam kehidupan (Kaplan, 2007). Adapun tanda-tanda orang yang mengalami depresi berdasarkan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa (PPDGJ-III) yaitu afek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan menurunnya aktivitas.

Pada lansia pria terjadinya depresi dikaitkan dengan adanya gejala-gejala yang khas yaitu: suka mengkritik diri sendiri, sulit menyelesaikan pekerjaan sendiri, menjadi cepat marah, sering mengalami kelelahan, hilang harapan, dan tidak pernah puas pada diri sendiri. Sedangkan lansia wanita akan mengalami kemunduran fungsi seksual, organ seksualnya tidak dapat berfungsi dengan baik, hasrat untuk melakukan hubungan seksual sangat rendah bahkan hilang, menganggap dirinya akan kehilangan ciri-ciri kewanitaan dan sering kali ini terjadi bersamaan dengan waktu anak-anaknya meninggalkan rumah (empty nest syndrome). Pada akhirnya hal-hal tersebut dapat menimbulkan depresi dan akibatnya akan menyebabkan ketergantungan kepada orang lain bila proses tersebut berlanjut, sehingga diperlukan suatu penanganan yang serius (kuntjoro, 2002).


(25)

3

Penanganan depresi pada lansia yang dapat menyebabkan ketergantungan kepada orang lain tersebut dapat menggunakan dua macam terapi, yaitu terapi fisik dan psikologik. (1) terapi fisik : obat (farmakologik) dan Terapi Elektrokonvulsif (ECT), (2) terapi psikologik : psikoterapi, terapi kognitif, terapi keluarga dan penanganan ansietas (Anton dkk, 2010).

Penatalaksanaan yang adekuat menggunakan kombinasi terapi psikologis dan farmakologis disertai pendekatan multidisiplin yang menyeluruh. Terapi diberikan dengan memperhatikan aspek individual harapan–harapan pasien, martabat (dignity)

dan otonomi atau kemandirian pasien. Salah satu dari terapi psikologis yang dapat menurunkan tingkat depresi lansia yaitu emosional support. Emosional suport merupakan salah satu cara yang dapat digunakan dalam penanganan depresi pada lansia. Perawat memberikan emosional suport kepada klien bertujuan untuk meringankan beban psikis yang dimiliki olah klien, klien dapat menceritakan masalah yang telah dialaminya dan membantu klien dalam mengenali perasaan seperti kecemasan, kemarahan, atau kesedihan (Dochterman, 2004). Selain emosional suport, peningkatan coping juga sangat berpengaruh terhadap depresi pada lansia. Mekanisme coping ini dapat membantu pasien dalam identifikasi nilai-nilai hidup tertentu dan mengeksplorasi metode sebelumnya untuk mengatasi masalah kehidupan yang dihadapi (Dochterman, 2004).

Emotional support dan mekanisme coping dapat berpengaruh terhadap tingkat

depresi lansia. Dukungan emosi adalah dukungan yang berhubungan dengan hal yang bersifat emosional atau menjaga keadaan emosi, afeksi/ekspresi. Menurut Tolsdorf & Wills (dalam Orford, 1992), tipe dukungan ini lebih mengacu kepada pemberian semangat, kehangatan, cinta, kasih, dan emosi. Leavy (dalam Orford, 1992) menyatakan dukungan sosial sebagai perilaku yang memberi perasaan nyaman dan


(26)

4

membuat individu percaya bahwa dia dikagumi, dihargai, dan dicintai dan bahwa orang lain bersedia memberi perhatian dan rasa aman. Selama depresi berlangsung, individu sering menderita secara emosional, sedih, cemas, dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan seseorang akan hal dimiliki dan dicintai. Dukungan emosional memberikan individu perasaan nyaman, merasa dicintai saat mengalami depresi, bantuan dalam bentuk semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya merasa berharga. Sama halnya seperti emotional suport, mekanisme coping yang adptif juga dinilai berpengaruh terhadap depresi pada lansia. Melalui coping adaptif maka pertahanan diri terhadap perubahan yang terjadi baik dari dalam maupun luar diri akan semakin baik. Individu dapat menyesuaikan diri dan perilaku dengan konstruktif. Selain itu, lebih mampu bertahan dan mengantisipasi masalah yang dihadapi.

Studi pendahuluan di Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang, diketahui jumlah anggota adalah sebanyak 74 orang terdiri dari 30 lansia pria dan 44 lansia wanita. Beragam pelayanan dan fasilitas bagi lansia tersedia di Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang. Sebagai contoh pelayanan dan fasilitas yang ada di Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang adalah perawatan dan pelayanan para lanjut usia disediakan 36 kamar untuk 74 penghuni, serta pelayanan kerohanian dan psikologis. Meskipun demikian pada keadaan ini masih terdapat potensi dalam menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun masalah kesehatan jiwa secara khusus yaitu depresi. Para lansia yang tinggal di Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang pada umumnya kurang mendapat perawatan yang baik karena keterbatasan perawatan dan perhatian petugas panti maupun dari komunitas lansianya. Mereka sering merasa kesepian, kurang dicintai, kurang diterima


(27)

5

di lingkungan panti, kurang dapat melaksanakan peran yang diinginkannya, kemudian adanya tuntutan dari lingkungan panti untuk berperan sebagai orang yang mandiri tanpa bantuan keluarga seiring dengan menurunnya kemampuan jasmani, dan sering pula terjadi pertengkaran antara lansia yang tinggal di panti . Dan berdasarkan peryataan dari suster Leli di nyatakan bahwa angka kejadian depresi pada lansia di Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang mencapai 80%.

Penelitian Probosuseno (2007), tentang hubungan mekanisme coping dengan terjadinya depresi pada lansia di Panti Wredha Tresna Wherda Wening Wardoyo Ungaran Kabupaten Semarang, didapatkan gambaran mekanisme coping adaptif (69,6%) lebih besar dari pada mekanisme coping maladaptif (30,4 %) gambaran terjadinya depresi (56,5 %) lebih besar dibandingkan non depresi (43,5 %). Didapatkan bahwa ada hubungan antara mekanisme coping terhadap depresi lansia.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang efektivitas

support emosional dan mekanisme coping terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti

Tresna Werda Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uruaian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana efektifitas

support emosional dan mekanisme coping terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti


(28)

6

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui efektifitas dukungan emosional dan mekanisme coping terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Tingkat depresi sebelum dilakukan intervensi support emosional dan mekanisme

coping.

b. Tingkat depresi sesudah dilakukan intervensi support emotional dan mekanisme

coping.

c. Efektifitas support emotional dan mekanisme coping terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang 1. Dapat digunakan sebagai acuan atau bahan pertimbangan dalam program

penanganan kasus depresi khususnya pada lansia.

2. Sebagai data masukan untuk pengembangan pelayanan kesehatan jiwa-gerontik dalam upaya pembinaan serta peningkatan kesehatan lansia. 3. Memberikan masukan intervensi dalam meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan jiwa-gerontik ditingkat pelayanan kesehatanjiwa-gerontik dan masyarakat.


(29)

7

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

1. Sebagai dokumentasi serta informasi dalam rangka pengembangan pengetahuan mahasiswa mengenai efektifitas support emosianal dan mekanisme coping khususnya pada lansia.

2. Mengembangkan asuhan keperawatan jiwa dan gerontik dengan menggunakan metode baru.

3. Memberikan masukan untuk meneingkatkan peran dan fungsi perawat jiwa gerontik khususnya dalam upaya intervensi keperawatan jiwa geriatric ditingkat pelayanan kesehatan jiwa-geriatric dan masyarakat. 4. Mampu memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif baik

disarana kesehatan dan masyarakat.

5. Dapat mengembangkan sistem pelayanan untuk kemandirian penderita dengan memberdayakan lansia sehingga diharapkan lansia tersebut menjadi lansia yang produktif dengan memanfaatkan lahan yang ada disekitar.

6. Dapat menambah refrensi akademik dan pengembangan penelitian dibidang keperawatan khisusnya di keperawatan jiwa-gerontik dalam penanganan depresi.

1.4.3 Bagi Peneliti

1. Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khusunya dalam bidang penelitian dan untuk mengamplikasikan ilmu keperawatan atau mata kuliah tentang keperawatan gerontik.

2. Menerapkan pengetahuan tentang mata kuliah yang sudah ditempa untuk memperoleh informasi dan memberikan pengetahuan bagi lansia.


(30)

8

3. Sebagai pengalaman awal dalam melakukan riset keperawatan yang dapat memberikan manfaat di masa yang akan datang.

4. Untuk mengetahui tingkat efektifitas support emosional dan mekanisme koping terhadap tingkat depresi lansia pada pasien Panti Tresna Werdha Pangesti Lawang sehingga dapat digunakan sebagai bahan penyuluhan untuk menumbuhkan atau meningkatkan mekanisme coping yang positif bagi lansia yang mengalami depresi.

1.4.4 Bagi Peneliti Lain

Sebagai alat untuk melanjutkan penelitian yang lain secara berkesinambungan terhadap permasalahan yang terjadi pada lansia.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Lazarus (2005) Hubungan antara perilaku coping dengan depresi pada lanjut usia di Panti Wredha di Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan antara perilaku coping dan depresi pada lansia. Manfaat yang diharapkan dengan diketahuinya hubungan antara perilaku coping dengan depresi pada lansia ini ialah dapat dilakukannya prevensi depresi secara tepat dengan meningkatkan perilaku coping pada orang-orang yang akan memasuki masa lansia. Metodanya: sampel adalah 38 lansia yang tinggal di Panti Wreda "Abiyoso" Yogyakarta. Analisis data menggunakan Korelasi ProductMoment dari

Pearson. Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara perilaku

coping dengan depresi, makin tinggi tingkat perilaku coping makin rendah

tingkat depresi. Makin baik perilaku coping makin kecil kemungkinan mengalami depresi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sekarang yaitu pada obyek atau lokasi penelitian yang dilakukan serta pada penelitian ini


(31)

9

ditekankan pada efektifitas pemberian suport emosional dan mekanisme

coping terhadap tingkat depresi.

2. Marwiati (2010), Hubungan mekanisme coping dengan terjadinya depresi pada lansia di Panti Wredha Tresna Wherda Wening Wardoyo ungaran kabupaten Semarang, menggunakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan

cross sectional dan responden sebayak 46 orang. Hasil uji univariat didapatkan

gambaran mekanisme koping adaptif (69,6%) lebih besar dari pada mekanisme coping maladaptif (30,4 %) gambaran terjadinya depresi (56,5 %) lebih besar dibandingkan non depresi (43,5 %). Uji bivariat menggunakan chi

square didapatkan bahwa ada hubungan antara mekanisme koping terhadap

depresi lansia. Perbedaan dengan penelitian sekarang yaitu obyek atau lokasi penelitian dan penelitian sekarang lebih ditekankan pada tingkat efektifitas pemberian suport emosional dan mekanisme coping.

3. Mala (2005), penelitian ini mencoba membuktikan apakah Terapi Lingkungan Plant Therapy Efektif terhadap depresi pada lansia. Desain yang digunakan adalah Pre Experiment dengan metode pengambilan data pre dan pos test one

group, dilakukan dua kali yaitu pengamatan dan wawancara sebelum terapi dan

wawancara dilakukan lagi setelah terapi, tanmpa kelompok kontrol. Variable bebasnya adalah Terapi Lingkungan Plant Therapy sedangkan variable terikatnya adalah Depresi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling, dengan jumlah sampel subyek 20 orang pada sampel berpasangan.

Analisis data dilakukan dengan uji statistic chi aquare tanpa ada perlakuan pada control. Hasil penelitian analisis menunjukkan bahwa Terapi Lingkungan Plant Therapy secara bermakna tidak efektif terhadap tingkat depresi. Pada Test Terapi didapatkan nilai X2 hitung = 0,8 X2 tabel = 3,841 nilai yang


(32)

10

didapat X2 hitung < X2 tabel (0,05) maka H0 diterima. Perbedaan penelitian

ini dengan penelitian sekarang yaitu pada obyek atau lokasi penelitian dan variabel yang digunakan terkait dengan depresi lansia.


(1)

di lingkungan panti, kurang dapat melaksanakan peran yang diinginkannya, kemudian adanya tuntutan dari lingkungan panti untuk berperan sebagai orang yang mandiri tanpa bantuan keluarga seiring dengan menurunnya kemampuan jasmani, dan sering pula terjadi pertengkaran antara lansia yang tinggal di panti . Dan berdasarkan peryataan dari suster Leli di nyatakan bahwa angka kejadian depresi pada lansia di Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang mencapai 80%.

Penelitian Probosuseno (2007), tentang hubungan mekanisme coping dengan terjadinya depresi pada lansia di Panti Wredha Tresna Wherda Wening Wardoyo Ungaran Kabupaten Semarang, didapatkan gambaran mekanisme coping adaptif (69,6%) lebih besar dari pada mekanisme coping maladaptif (30,4 %) gambaran terjadinya depresi (56,5 %) lebih besar dibandingkan non depresi (43,5 %). Didapatkan bahwa ada hubungan antara mekanisme coping terhadap depresi lansia.

Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang efektivitas support emosional dan mekanisme coping terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Tresna Werda Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uruaian latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut : Bagaimana efektifitas support emosional dan mekanisme coping terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Tresna Werda Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang ?


(2)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan penelitian secara umum adalah untuk mengetahui efektifitas dukungan emosional dan mekanisme coping terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui :

a. Tingkat depresi sebelum dilakukan intervensi support emosional dan mekanisme coping.

b. Tingkat depresi sesudah dilakukan intervensi support emotional dan mekanisme coping.

c. Efektifitas support emotional dan mekanisme coping terhadap tingkat depresi pada lansia di Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Panti Tresna Werdha Pangesti Kecamatan Lawang Kabupaten Malang 1. Dapat digunakan sebagai acuan atau bahan pertimbangan dalam program

penanganan kasus depresi khususnya pada lansia.

2. Sebagai data masukan untuk pengembangan pelayanan kesehatan jiwa-gerontik dalam upaya pembinaan serta peningkatan kesehatan lansia. 3. Memberikan masukan intervensi dalam meningkatkan mutu pelayanan

kesehatan jiwa-gerontik ditingkat pelayanan kesehatanjiwa-gerontik dan masyarakat.


(3)

1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

1. Sebagai dokumentasi serta informasi dalam rangka pengembangan pengetahuan mahasiswa mengenai efektifitas support emosianal dan mekanisme coping khususnya pada lansia.

2. Mengembangkan asuhan keperawatan jiwa dan gerontik dengan menggunakan metode baru.

3. Memberikan masukan untuk meneingkatkan peran dan fungsi perawat jiwa gerontik khususnya dalam upaya intervensi keperawatan jiwa geriatric ditingkat pelayanan kesehatan jiwa-geriatric dan masyarakat. 4. Mampu memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif baik

disarana kesehatan dan masyarakat.

5. Dapat mengembangkan sistem pelayanan untuk kemandirian penderita dengan memberdayakan lansia sehingga diharapkan lansia tersebut menjadi lansia yang produktif dengan memanfaatkan lahan yang ada disekitar.

6. Dapat menambah refrensi akademik dan pengembangan penelitian dibidang keperawatan khisusnya di keperawatan jiwa-gerontik dalam penanganan depresi.

1.4.3 Bagi Peneliti

1. Sebagai pengalaman proses belajar mengajar khusunya dalam bidang penelitian dan untuk mengamplikasikan ilmu keperawatan atau mata kuliah tentang keperawatan gerontik.

2. Menerapkan pengetahuan tentang mata kuliah yang sudah ditempa untuk memperoleh informasi dan memberikan pengetahuan bagi lansia.


(4)

3. Sebagai pengalaman awal dalam melakukan riset keperawatan yang dapat memberikan manfaat di masa yang akan datang.

4. Untuk mengetahui tingkat efektifitas support emosional dan mekanisme koping terhadap tingkat depresi lansia pada pasien Panti Tresna Werdha Pangesti Lawang sehingga dapat digunakan sebagai bahan penyuluhan untuk menumbuhkan atau meningkatkan mekanisme coping yang positif bagi lansia yang mengalami depresi.

1.4.4 Bagi Peneliti Lain

Sebagai alat untuk melanjutkan penelitian yang lain secara berkesinambungan terhadap permasalahan yang terjadi pada lansia.

1.5 Keaslian Penelitian

1. Lazarus (2005) Hubungan antara perilaku coping dengan depresi pada lanjut usia di Panti Wredha di Yogyakarta. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui adanya hubungan antara perilaku coping dan depresi pada lansia. Manfaat yang diharapkan dengan diketahuinya hubungan antara perilaku coping dengan depresi pada lansia ini ialah dapat dilakukannya prevensi depresi secara tepat dengan meningkatkan perilaku coping pada orang-orang yang akan memasuki masa lansia. Metodanya: sampel adalah 38 lansia yang tinggal di Panti Wreda "Abiyoso" Yogyakarta. Analisis data menggunakan Korelasi Product Moment dari Pearson. Hasil dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara perilaku coping dengan depresi, makin tinggi tingkat perilaku coping makin rendah tingkat depresi. Makin baik perilaku coping makin kecil kemungkinan mengalami depresi. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sekarang yaitu pada obyek atau lokasi penelitian yang dilakukan serta pada penelitian ini


(5)

ditekankan pada efektifitas pemberian suport emosional dan mekanisme coping terhadap tingkat depresi.

2. Marwiati (2010), Hubungan mekanisme coping dengan terjadinya depresi pada lansia di Panti Wredha Tresna Wherda Wening Wardoyo ungaran kabupaten Semarang, menggunakan penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dan responden sebayak 46 orang. Hasil uji univariat didapatkan gambaran mekanisme koping adaptif (69,6%) lebih besar dari pada mekanisme coping maladaptif (30,4 %) gambaran terjadinya depresi (56,5 %) lebih besar dibandingkan non depresi (43,5 %). Uji bivariat menggunakan chi square didapatkan bahwa ada hubungan antara mekanisme koping terhadap depresi lansia. Perbedaan dengan penelitian sekarang yaitu obyek atau lokasi penelitian dan penelitian sekarang lebih ditekankan pada tingkat efektifitas pemberian suport emosional dan mekanisme coping.

3. Mala (2005), penelitian ini mencoba membuktikan apakah Terapi Lingkungan Plant Therapy Efektif terhadap depresi pada lansia. Desain yang digunakan adalah Pre Experiment dengan metode pengambilan data pre dan pos test one group, dilakukan dua kali yaitu pengamatan dan wawancara sebelum terapi dan wawancara dilakukan lagi setelah terapi, tanmpa kelompok kontrol. Variable bebasnya adalah Terapi Lingkungan Plant Therapy sedangkan variable terikatnya adalah Depresi. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, dengan jumlah sampel subyek 20 orang pada sampel berpasangan. Analisis data dilakukan dengan uji statistic chi aquare tanpa ada perlakuan pada control. Hasil penelitian analisis menunjukkan bahwa Terapi Lingkungan Plant Therapy secara bermakna tidak efektif terhadap tingkat depresi. Pada Test Terapi didapatkan nilai X2 hitung = 0,8 X2 tabel = 3,841 nilai yang


(6)

didapat X2 hitung < X2 tabel (0,05) maka H0 diterima. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sekarang yaitu pada obyek atau lokasi penelitian dan variabel yang digunakan terkait dengan depresi lansia.


Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT EKSPRESI EMOSI KELUARGA DENGAN KEKAMBUHAN PENDERITA SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA DR. RADJIMAN WEDIODININGRAT LAWANG

0 5 39

Hubungan antara Tingkat Ekspresi Emosi Keluarga dengan Kekambuhan Penderita Skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang; Tika Yulia E.W., 062310101048

1 17 39

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG SKIZOFRENIA PADA KELUARGA PENDERITA SKIZOFRENIA DENGAN KUALITAS HIDUP PENDERITA SKIZOFRENIA

0 2 59

HUBUNGAN ANTARA KETAATAN BEROBAT DENGAN KEKAMBUHAN PASIEN SKIZOFRENIA Hubungan Antara Ketaatan Berobat dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia Di Rumah Sakit Grhasia.

0 5 14

Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Kekambuhan Pasien Skizofrenia di RUmah Sakit Ghrasia Yogyakarta | Sulistyowati | Jurnal Ilmu Keperawatan 10525 19883 1 PB

0 0 5

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEBERFUNGSIAN SOSIAL PADA PASIEN SKIZOFRENIA PASCA PERAWATAN DI RUMAH SAKIT - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 27

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DIY NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Grhasia

0 0 15

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DENGAN TINGKAT KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DIY NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Kepatuhan Minum Obat dengan Tingkat Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Gr

0 0 16

HUBUNGAN POSITIVE BELIEF DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI POLIKLINIK RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA DIY NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Positive Belief dengan Frekuensi Kekambuhan pada Pasien Skizofrenia di Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Grhasia

0 0 18

HUBUNGAN STATUS PERKAWINAN DENGAN FREKUENSI KEKAMBUHAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA SLEMAN YOGYAKARTA

0 1 12