PEMANFAATAN MEDIA INTERNAL SEBAGAI SARANA INFORMASI DAN MEMBINA HUBUNGAN HARMONIS ANTAR PEGAWAI PADA DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI LAMPUNG

ABSTRAK
PEMANFAATAN MEDIA INTERNAL SEBAGAI SARANA INFORMASI
DAN MEMBINA HUBUNGAN HARMONIS ANTAR PEGAWAI PADA
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
PROVINSI LAMPUNG

Oleh

Ibnul Khair

Media internal merupakan salah satu sarana komunikasi yang dapat
digunakan untuk menyampaikan berbagai informasi dari suatu organisasi kepada
khalayak khususnya khalayak internal didalam sebuah organisasi. Media internal
pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dapat
dikatakan sebagai salah satu sarana yang dapat digunakan selain sebagai informasi
juga untuk menciptakan saling pengertian dan membentuk kesadaran dari semua
pihak dalam rangka membina hubungan harmonis didalam organisasi tersebut.
Sesuai latar belakang pemikiran, maka tujuan dari penulisan ini adalah
untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan media internal yang ada pada kantor
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung sebagai sarana
informasi dan membina hubungan harmonis antar pegawai. Metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode yang
memaparkan keadaan dan situasi yang ada pada kantor Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dalam memanfaatkan media internal dan
untuk mengetahui faktor pendukung serta faktor penghambatnya. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara tatap
muka secara langsung dengan Ketua Kelompok Jabatan Fungsional dan Kabid
Sarana Prasarana. Kemudian melakukan observasi terhadap media internal yang
ada pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung. Serta
teknik pengumpulan data dokumentasi mengumpulkan data dan kepustakaan yaitu
mencatat dokumen atau buku yang berisikan gambaran umum organisasi kantor
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.

Hasil penulisan dan pembahasan menyimpulkan bahwa media internal
yang digunakan sebagai sarana informasi dan membina hubungan harmonis antar
pegawai pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung
adalah media papan pengumuman, brosur, jurnal internal dan acara kekeluargaan.
Namun media tersebut secara umum belum optimal digunakan sebagai media
internal untuk membina hubungan harmonis antar pegawai melainkan lebih pada
sebagai media informasi. Media tersebut baru digunakan sebatas untuk
menyebarluaskan informasi terkait dengan program dan kegiatan Dinas

Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, belum dimanfaatkan
sebagai media yang menumbuhkan kedekatan hubungan, rasa memilki, dan
goodwill dikalangan publik internal.
Pemanfaatan media internal pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Provinsi Lampung didukung oleh suasana dan keadaan lingkungan yang
kondusif dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Sedangkan faktor
penghambatnya adalah minimnya pengalaman serta keahlian dalam bidang
jurnalis seperti membuat artikel, berita, dan lain sebagainya yang dijadikan
sebagai sarana informasi sekaligus sebagai upaya untuk membina hubungan
harmonis antar pegawai.
Pemanfaatan media internal sebagai sarana informasi dan membina
hubungan harmonis antar pegawai pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Provinsi Lampung hendaknya ditingkatkan lagi, hal ini dilakukan dengan
diperbanyak lagi media-media internal yang mendukung hubungan komunikasi
para pegawai. Selain itu perlu ditambah lagi pemahaman dan wawasan dibidang
jurnalis, pengelolaan, dan pemanfaatan media internal agar lebih optimal, bukan
hanya sebagai media penyebarluas informasi tetapi juga media yang dapat
membina hubungan harmonis dalam organisasi.

PEMANFAATAN MEDIA INTERNAL SEBAGAI SARANA INFORMASI

DAN MEMBINA HUBUNGAN HARMONIS ANTAR PEGAWAI PADA
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN PROVINSI
LAMPUNG

Oleh
Ibnul Khair

Tugas Akhir
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai
AHLI MADYA (A.Md)
Pada
Program Diploma 3 Hubungan Masyarakat
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013

PEMANFAATAN MEDIA INTERNAL SEBAGAI SARANA INFORMASI

DAN MEMBINA HUBUNGAN HARMONIS ANTAR PEGAWAI PADA
DINAS PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
PROVINSI LAMPUNG

( Tugas Akhir )

Oleh
Ibnul Khair

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2013

DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN

HALAMAN PENGESAHAN
RIWAYAT HIDUP
MOTTO
PERSEMBAHAN
SANWACANA
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2.

Rumusan Masalah ................................................................................... 5

1.3.


Tujuan dan Kegunaan Penulisan ............................................................. 5

1.4.

Tujuan Penulisan ..................................................................................... 5

1.5.

Kegunaan Penulisan ................................................................................ 5

1.6.

Metode Penulisan .................................................................................... 6

1.7.

Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 6

BAB II


TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Definisi Humas ....................................................................................... 9

2.2

Tujuan dan Fungsi Humas ...................................................................... 10
2.2.1 Ruang lingkup Humas ................................................................. 11

2.3

Fungsi Humas Internal ............................................................................ 14

2.4

Definisi Media Komunikasi .................................................................... 15
2.4.1 Media Komunikasi Internal ......................................................... 16


2.5

Manfaat Media internal ........................................................................... 22

2.6

Pengertian Komunikasi ........................................................................... 22
2.6.1

Komunikasi Efektif ..................................................................... 23

2.6.2

Hambatan Komunikasi Efektif .................................................... 24

2.7

Humas Dalam Komunikasi Internal ....................................................... 25

2.8


Pengertian Organisasi.............................................................................. 26

2.9

Peran Humas Dalam Membangun Hubungan Yang Harmonis Dalam
Organisasi ................................................................................................ 27

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1

Gambaran Umum Tentang Organisasi .................................................... 29

3.2

Tugas Pokok dan Fungsi ......................................................................... 29


3.3

Visi dan Misi ........................................................................................... 30

3.4

3.3.1

Visi .............................................................................................. 30

3.3.2

Misi .............................................................................................. 30

Unit Pelaksanaan Teknis ......................................................................... 31
3.4.1

Kepala Dinas ............................................................................... 32

3.4.2


Wakil Kepala Dinas .................................................................... 33

3.4.3

Bagian Tata Usaha ...................................................................... 34

3.4.4

Sub Dinas Bina Program ............................................................. 35

3.4.5

Sub Dinas Bina Produksi dan Pengembangan Ternak ................ 35

3.4.6

Sub Dinas Bina Kesehatan Hewan dan Masyarakat
Veteriner ...................................................................................... 36

3.4.7

Sub Dinas Bina Usaha Peternakan .............................................. 37

3.4.8

Kelompok Jabatan Fungsional .................................................... 38

3.4.9

Lokasi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi
Lampung. .................................................................................... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1

Hasil Penelitian ....................................................................................... 40

4.2

Jenis Media Internal Pada Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Provinsi Lampung ....................................................................... 42

4.3

Pemanfaatan Media Internal Dalam Membangun Hubungan
Harmonis Antar Pegawai ........................................................................ 55
4.3.1

Papan Pengumuman .................................................................... 56

4.3.2

Acara Kekeluargaan .................................................................... 59

4.4

Pembahasan ............................................................................................. 63

4.5

Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat ............................................ 68
4.5.1

Faktor Pendukung ........................................................................ 68

4.5.2

Faktor Penghambat ...................................................................... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1

Kesimpulan.............................................................................................. 71

5.2

Saran ........................................................................................................ 72

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

MOTO

“Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan
dan hanya kepada Tuhanmu lah, hendaknya kamu
berharap”
(QS.Al-Insyirah:628)

Jangan bimbang dalam menghadapi macam-macam
penderitaan, karena makin dekat cita-cita kita
tercapai makin berat penderitaan yang harus kita
alami
(Jendral Soedirman)

Semangat adalah modal utama untuk membuktikan
bahwa kita mampu untuk berkembang lebih baik lagi
(Ibnu)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur Alhamdulillahirobbil alamin pada Allah SWT,
Ku persembahkan karyaku ini untuk :

“ Kedua Orang Tuaku, telah memberikan yang terbaik untukku, membesarkanku dan
memdidiku sejak kecil hingga dewasa, selalu memberikan kasih sayang yang tak terhingga,
telah memberikan motivasi kepadaku untuk tetap bersemangat dalam mengapai cita-citaku
dan impianku “
“Adik-adikku tersayang, jadilah anak yang berguna dan menjadi kebanggaan untuk kedua
orang tua serta bahagiakanlah mereka”
“Sahabat, teman, dan seseorang yang menyayangiku, yang selalu memberikan bantuan,
semangat, motivasi serta mendoakan atas keberhasilanku”
“Dan untuk semua orang yang telah membantuku dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini”
“Alamamaterku tercinta”

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 9 November 1992 di Tanjung
Karang, Bandar Lampung, anak pertama dari tiga bersaudara dari
pasangan Bapak Siswadi dan Ibu Parsih Sugeng Rahayu.
Untuk pertama kali penulis menempuh pendidikan Taman Kanak-kanak Kartini II
Bandar Lampung dan diselesaikan pada tahun 1998. Kemudian penulis
melanjutkan pendidikan di sekolah Madrasah Ibtidaiyah Masyariqul Anwar dan
selesai pada tahun 2004. Melanjutkan pendidikan di sekolah Madrasah
Tsanawiyah Masyariqul Anwar dan berhasil tamat pada tahun 2007. Masuk
ketahap selanjutnya, penulis melanjutkan pendidikan di sekolah Madrasah Aliyah
Negri 2 Bandar Lampung dan tamat pada tahun 2010.
Pada tahun 2010, penulis mendaftar sebagai Mahasiswa Diploma III Hubungan
Masyarakat, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Lampung dan
penulis pernah menjabat sebagai Ketua Umum HMD Hubungan Masyarakat
periode 2011/2012.

SANWACANA

Assalamualaikum.wr.wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Pemenfaatan Media Internal
Sebagai Sarana Informasi dan Membangun Hubungan Harmonis Antar Pegawai
Pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung” ini dibuat
sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Hubungan
Masyarakat di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dan
bimbingan serta sumbangan pemikiran dari berbagai pihak, untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Drs. H. Agus Hadiawan, M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik.
2. Ibu Anna Gustina, S.Sos., M.Si. Selaku Dosen Penguji dan Ketua Jurusan
Diploma III Hubungan Masyarakat Universitas Lampung.
3. Ibu Hesti Oktiani, S.Sos., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir,
yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Wulan Suciska, S.I.Kom, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik,
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

5. Untuk Kepala Dinas dan seluruh staf pada Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, pak dadam, pak hulaimi, pak
bachtiar dan bang feri dll, yang telah memberikan masukan, bantuan,
pengarahan dan membimbing penulis saat melakukan kegiatan magang
pada kantor Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.
6. Untuk kedua orang tuaku, terima kasih atas dukungan, semangat dan doa
yang selalu dipanjatkan kepada Allah untuk penulis.
7. Untuk adik-adikku tersayang Khairun Nisa dan Khairul Amri, kalian
adalah penghibur dan penyemangat untukku disaat waktu senggangku.
8. Untuk Ry, telah menemani, membantu dan memberikan motivasi serta
semangat kepada penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini,
9. Untuk guruku Ust. Ahya al-anshori yang telah mendidikku tentang ilmu
agama islam dan telah memberikan motivasi serta doa kepada penulis
untuk tetap bersemangat dalam menjalankan kehidupan.
10. Untuk Group Marawis dan Majelis ku tercinta ARROHIMAH yang telah
menjadi tempat untuk bernaung mendalami tentang ilmu agama,
memberikan pengetahuan dalam bersholawat dan berdakwah melalui
media alat musik tradisional.
11. Sohib-sohibku, parman, nas, adit ndut, usup, koheng, koden, rohili, dan
lainnya , terimakasih atas kebersamaannya. tanamkan arti sebuah kawan
yang sesungguhnya.
12. Teman-teman seperjuangan Humas Fisip 2010, chandra, tejo, putra, epen,
yuda, adi, bili, ableh, oka, agung mbah, agung ama, kyai, Club Risna dkk
dan Gankster CTAB serta kawan-kawanku Humas lainnya, terimakasih

13. Semua orang yang telah membantu dan mengantar penulis hingga titik
terang awal kesuksesan ini, yang tidak dapat disebutkan namanya saru
persatu. Terimakasih banyak.
14. Untuk adik-adik Humas Fisip Unila, bersemangatlah dalam menuntut
ilmu, pengalaman tidak datang dua kali dan tak selamanya sama.
15. Almamaterku tercinta.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih terdapat banyak kekurangan.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik untuk kebaikan penulis di masa
yang akan dating. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat menambah
wawasan dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamualaikum.wr.wb

Bandar Lampung, November 2013
Penulis

Ibnul Khair

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar belakang

Media komunikasi adalah semua sarana yang dipergunakan untuk memproduksi,
mereproduksi, mendistribusikan atau menyebarkan dan menyampaikan informasi.
Media komunikasi sangat berperan dalam kehidupan masyarakat atau kelompok.
Di dalam kelompok perusahaan / instansi terdapat kecenderungan bahwa instansi
terutamanya pada instansi - instansi besar dan jumlah pegawai yang besar pula
membangun komunikasi internal melalui penerbitan media internal perusahaan.
Media internal itu sendiri adalah publikasi menggunakan media yang secara
khusus dibuat oleh organisasi / instansi untuk kalangan lingkungan dalam
(internal). Kecenderungan ini didorong oleh semakin maraknya kajian mengenai
pentingnya komunikasi di dalam organisasi, untuk menunjang pencapaiaan misi
dan sasaran organisasi atau perusahaan tersebut.
Media internal dalam suatu institusi atau perusahaan mempunyai peran yang amat
penting sebagai salah satu sarana untuk mengkomunikasikan hal – hal yang
berkaitan dengan institusi dan organisasi yang bersangkutan, memupuk saling
pengertian dan dan menciptakan kebutuhan akan informasi yang selama ini

2
dibutuhkan oleh para anggota perusahaan atau organisasi. Media internal juga
merupakan sarana yang penting dalam kegiatan Humas dalam rangka memelihara
dan membina hubungan baik dan harmonis antara pimpinan organisasi dengan
publik intern maupun ekstern. Seperti halnya Fungsi Humas, yaitu sebagai
jembatan penghubung untuk pencapaian suatu hubungan yang baik, seperti yang
diungkapkan oleh Edwin Enemy , yang menyebutkan fungsi Humas sebagai
upaya yang terencana dari sebuah perusahaan atau organisasi untuk menciptakan
hubungan – hubungan yang saling bermanfaat bagi publiknya (Rahmadi,1992:21).
Sebuah media internal bila dikelola dan dimanfaatkan dengan baik, maka dapat
menjadi

sebuah

catatan

penting

yang

terkait

sejarah

hidup

suatu

organisasi/instansi.Publik akan mengetahui dan memahami sejarah perkembangan
sebuah organisasi/instansi dari media yang diterbitkan secara rutin dan konsisten.
Media internalpun akan menjadi dokumen yang bernilai yang terkait dengan citra
sebuah organisasi/instansi. Pada sisi lain, media internal tidak diproduksi untuk
tujuan komersial, katakan untuk pendulang profit, walaupun tanpa dipungkiri bila
pengelolaan dan pemanfaatannya dilakukan secara baik, media internal itu akan
menjadi sebuah profit centre sejalan dengan kebijakan organisasi itu.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung merupakan organisasi
pemerintahan yang mempunyai tugas menyelenggarakan sebagian urusan
pemerintahan provinsi dibidang peternakan dan kesehatan hewan. Untuk
mewujudkan itu semua sebuah organisasi harus memiliki sumber daya manusia
yang dapat diandalkan dan mampu berperan dalam membangun organisasi yang
berkembang

di

bidangnya.

Seiring

dengan

perubahan-perubahan

yang

berkembang kemudian berpengaruh pula pada kinerja para karwayan/pegawai

3
sehingga mengakibatkan kelambatan dalam memproses hasil kerja, kesalah
pahaman dalam mendapatkan informasi, kedisiplinan yang menurun, dan
persoalan-persoalan dapat menghambat pekerjaan pegawai sehingga dalam
pencapain tujuan instansi pemerintah tidak maksimal. hal tersebut didapatkan
pada saat penulis melakukan kegiatan magang pada tanggal 9 januari 2013 di
Dinas Peternakan dan Kesehatan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.
Pemanfaatan Media internal pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Lampung membantu pegawai menyalurkan informasi, saran dan kritik
yang sehat dengan tujuan memotivasi pegawai untuk bekerja lebih efektif dan
membangun hubungan yang harmonis antar sesama pegawai. Dapat dinyatakan
bahwa adanya media internal merupakan sarana yang tepat untuk menciptakan
pengertian diantara pegawai serta pimpinan dan pegawai agar dapat bekerja lebih
produktif, sehingga terciptanya pekerjaan yang lebih efektif. Untuk tercapainya
tujuan tersebut pegawai sebagai sumber daya manusia merupakan faktor utama
yang menggerakkan kegiatan didalam instansi pemerintah.
Dengan adanya komunikasi yang baik dan proses menciptakan suatu organisasi
yang kondusif, sangat berpengaruh terhadap kinerja anggota organisasi maupun
efektifitas organisasi itu sendiri. Hal tersebut tercermin dengan adanya perilaku
anggota organisasi yang memiliki komitmen kuat terhadap organisasi, hubungan
yang harmonis diantara setiap anggota organisasi, motivasi dan etos kerja yang
tinggi. Semua itu akan terwujud dengan baik manakala pihak humas memiliki
kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan media internal, dan yang
tentunya didukung pula oleh komitmen pimpinan organisasi/instansi.

4
Praktisi humas diharapkan menjadi “mata” dan “telinga”, serta “tangan kanan”
bagi top menejemen dari organisasi/lembaga, yang ruang lingkup tugasnya antara
lain meliputi aktivitas :
a. Membina hubungan ke dalam (publik internal)
Yang di maksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian
dari unit/badan atau organisasi itu sendiri dan mampu mengidentifikasi
hal-hal yang menimbulkan gambaran negatif di dalam masyarakat,
sebelum kebijakan itu dijalankan oleh organisasi.
b. Membina hubungan ke luar (publik eksternal)
Yang

dimaksud

dengan

publik

eksternal

adalah

publik

umum

(masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran yang positif
publik terhadap lembaga yang diwakilinya (Rosady Ruslan, 1998:2).
Maka menjelaskan bahwa media internal pada kantor Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Lampung yang dimanfaatkan antar lain adalah papan
pengumuman, jurnal internal, brosur dan acara kekeluargaan. Namun namun
media internal yang lebih berperan dalam membina hubungan harmonis antar
pegawai adalah media papan pengumuman dan acara kekeluargaan yang sifatnya
formal dan nonformal. Media yang lainnya dimanfaatkan sebagai sarana informasi
seperti media jurnal internal dan brosur.
Dari uraian di atas permasalahan yang akan di bahas adalah “Bagaimanakah
Memanfaatkan Media Internal Sebagai Sarana Informasi dan Membina Hubungan
Yang Harmonis Antar Pegawai Pada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Lampung”.

5
1.2

Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah yang di kemukakan di atas, penulis meneliti tentang :
Bagaimana pemanfaatan media internal sebagai sarana informasi dan
membina yang harmonis antar pegawai Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Provinsi Lampung ?

1.3

Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1.3.1

Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penulisan tugas
akhir ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana memanfaatkan media internal sebagai
media informasi dan membina hubungan harmonis antar pegawai
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung
b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat
pemanfaatan media internal pada Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Provinsi Lampung.

1.3.2

Kegunaan Penulisan
Kegunaan penulisan dari tugas akhir ini adalah :
1. Secara Akademis
Penulisan ini dapat memberikan pengembangan wawasan dan
pengetahuan tentang media komunikasi, terutama yang berhubungan
dengan pemanfaatan media internal dalam sebuah organisasi/instansi
pemerintah sebagai sarana informasi dan untuk membina hubungan
harmonis antar pegawai yang ada didalamnya.

6
2. Secara Praktis
a. Sebagai sumbangan pemikiran bagi Dinas Peternakan dan
Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, dalam meningkatkan
pelayanan informasi dengan media internal.
b. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dan memberikan
sumbangan pemikiran bagi penulis selanjutnya, terutama yang
berhubungan dengan pengelolaan media internal.

1.4

Metode Penulisan

Metode yang di gunakan dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan
metode deskriptif yaitu metode penulisan yang memaparkan keadaan di Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.
1.5

Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penulisan ini, di peroleh penulis selama melaksanakan magang pada
Dinas peternakan dan kesehatan Hewan Provinsi Lampung, pengumpulan data di
lakukan dengan :
1. Observasi
Metode ini digunakan untuk mengamati keadaan pada Dinas Peternakan
dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung secara langsung dilapangan,
pengamatan ini di lakukan pada saat melakukan kegiatan magang pada
tanggal 9 Januari 2013 sampai dengan 15 Februari 2013. Selanjutnya
untuk memperbanyak pengumpulan data pengamatan dilakukan dengan
mengikuti kegiatan rapat pada tanggal 5 Maret 2013 di Dinas Peternakan

7
dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung.yang menjelaskan tentang
kinerja para pegawai dan program kerja untuk selanjutnya dalam
mewujudkan kebijakan-kebijan yang telah ditetapkan oleh pemerintah
pusat yang diserahkan pada setiap organisasi pemerintah sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya
2. Wawancara
Yaitu mengadakan tatap muka dan tanya jawab langsung dengan Kasubag
Tata Usaha yaitu ibu Yulia Heriyanti, SH, staf Kabid data dan informasi
ibu Ir. Tri Sanarti EDP, staf bagian fungsional Bapak Ir. Dadam Abdul
Syukur, Bapak Daryanto Septiazi, dan Bapak Ir. Uccu Samsuri
Abdurrahman sebagai Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Provinsi
Lampung, serta membuat pertanyaan dan mengajukan pertanyaan tersebut
secara sistematis tentang perkembangan media internal sebagai sarana
informasi dan hubungan komunikasi untuk membina hubungan harmonis
antar pegawai.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu dengan menghimpun dan menganalisis
dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis seperti laporan tahunan tentang
kegiatan “Gardu Peternakan” , gambar-gambar berupa foto-foto kegiatan
rutin seperti rapat koordinasi, kegiatan acara kekeluargaan yang sifatnya
formal dan nonformal. Selain itu metode dokumentasi ini menganalisis
data yang disimpan pada media elektronik berupa data yang di Upload
pada website, resmi milik Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan
Provinsi Lampung.

8
4. Studi kepustakaan
Metode ini di gunakan untuk mencatat dokumen atau buku yang berisikan
sejarah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung dan
juga mengumpulkan data yang berasal dari bahan-bahan tertulis yang
mencakup buku-buku yang di anggap penting dan berhubungan dengan
pokok permasalahan. Cara yang di lakukan adalah dengan mengutip dan
mempelajari data yang berhubungan dengan permasalahan.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Humas

Menurut Scott M. Cutlip dalam Ruslan (2010:25) public relations adalah fungsi
manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan tata
cara organisasi demi kepentingan publiknya, serta merencanakan suatu program
kegiatan dan komunikasi untuk memperoleh pengertian dan dukungan publiknya.

Pada dasarnya, humas merupakan bidang atau fungsi tertentu yang diperlukan
oleh setiap organisasi, baik itu organisasi yang bersifat komersial (perusahaan)
maupun organisasi yang non komersial. Kebutuhan akan kehadirannya tidak bisa
dicegah, terlepas dari kita menyukainya atau tidak, karena humas merupakan
salah satu yang menentukan kelangsungan suatu organisasi secara positif. (dikutip
TA Wenti Yuni, M.linggar, Anggoro 2002:12)

Humas merupakan mediator yang berada antara pimpinan organisasi dengan
publiknya, baik dalam upaya membina hubungan masyarakat internal maupun
eksternal. Sebagai publik, mereka berhak mengetahui rencana kebijaksanaan,
aktivitas, program kerja dan rencana-rencana usaha suatu organisasi/perusahaan

10
berdasarkan keadaan, harapan-harapan, dan sesuai dengan keinginan publik
sasarannya (Rosady, Ruslan, 2005:4)

2.1.1

Tujuan dan Fungsi Humas

Humas perlu dijalankan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mendapatkan :

1. Pengertian Publik
2. Kepercayaan Publik
3. Bantuan Publik
4. Kerja Sama dengan Publik

Dengan begitu humas akan berperan dalam suatu organisasi menurut (Dr. Ing.
Wursanto, 1997:160)

Tujuan humas dapat berhasil bila mempunyai fungsi :
1.

Memelihara komunikasi yang baik, tanpa mengadakan komunikasi humas
tidak dapat berjalan.

2.

Mengabdi kepentingan umum, yang dimaksud kepentingan umum adalah
kepentingan masyarakat, yaitu masyarakat yang dihadapi dalam hubungan
masyarakat.

3.

Pengembangan moral dan tingkah laku. Hubungan tidak hanya dilakukan
dengan kata-kata atau kalimat-kalimat tetapi juga mempergunakan sikap
dan tingkah laku yang harus mencerminkan moral yang baik juga.

4.

Pembinaan masyarakat baik masyarakat internal maupun masyarakat
eksternal. Pembinaan berarti memberikan pengertian sehingga masyarakat
itu memberi dukungan kepada organisasi.

11
5.

Mengembangkan dan pembinaan pegawai. Hubungan diluar organisasi
(dengan masyarakat eksternal) dapat berjalan dengan baik apabila
hubungan internal dalam organisasi dapat berjalan serasi maka untuk
menciptakan dan membina hubungan yang serasi antar pegawai perlu
adanya pembinaan para pegawai yang dilaksanakan secara terus menerus
(Drs. Ing. Wursanto,1997:160-161).

2.1.2

Ruang Lingkup Humas

Menurut Jefkins (2003:80) khalayak (public) adalah kelompok atau orang-orang
yang berkomunikasi dengan suatu organisasi, baik secara internal maupun
eksternal.

Adapun ruang lingkup tugas humas dalam sebuah organisasi atau lembaga antara
lain meliputi aktivitas sebagai berikut :
1. Membina Hubungan Keluar (Publik Eksternal)
Ruslan (2010:23) menjelaskan yang dimaksud publik eksternal adalah publik
umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik
yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya.
Widjaja (2010:73-74) memberikan pendapat bahwa Hubungan Masyarakat
Keluar (Humas Eksternal) turut menentukan keberhasilan kegiatan hubungan
masyarakat suatu badan atau lembaga.
Berdasarkan macam-macam khalayak ini dikenal sebagai :
a. Press Relations
Mengatur dan memelihara hubungan dengan pers umumnya dengan mass
media seperti pers, radio, film dan televisi yang utama adalah pers.

12
b. Government Relations
Mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah
pusat maupun daerah. Lembaga atau instansi resmi yang berhubungan
dengan kegiatan perusahaan.
c. Community Relations
Mengatur dan memelihara hubungan dengan masyarakat setempat.
d. Supplier Relations
Mengatur dan memelihara hubungan dengan para levaransir (pemborong),
kontraktor agar segala kebutuhan perusahaan dapat diterima secara teratur
serta dengan harga dan syarat-syarat yang wajar.
e. Customer Relations
Mengatur dan memelihara hubungan dengan para langganan, sehingga
hubungan itu selalu dalam situasi bahwa langgananlah yang sangat
membutuhkan perusahaan, bukan sebaliknya.

2. Membina hubungan ke dalam (publik internal)
Menurut Ruslan (2010:23) yang dimaksud dengan publik internal adalah
“publik yang menjadi bagian dari unit/badan/perusahaan atau organisasi itu
sendiri”.
Widjaja (2010:71-74) menjelaskan tujuan dari pada hubungan masyarakat ke
dalam ialah pada hakikatnya untuk meningkatkan kegairahan bekerja para
karyawan lembaga atau instansi yang bersangkutan. Sebagai garis besar dapat
disimpulkan sebagai berikut, Internal public meliputi :

13
a. Employee Relations
Memelihara hubungan khusus antara manajemen dengan karyawan dalam
kepegawaian secara formal. Misalnya mengenai penempatan, pemindahan,
kenaikan pangkat, pemberhentian, pensiun dan sebagainya.
b. Human Relations
Memelihara hubungan khusus antara sesama warga dalam perusahaan
secara informal, sebagai manusia (secara manusiawi). Pergaulan antara
manusia, bukan sebagai hubungan manusia secara formal.
c. Labour Relations
Memelihara hubungan antara direksi/manajer dengan serikat-serikat buruh
dalam perusahaan serta turut menyelesaikan masalah-masalah yang timbul.
Mengadakan tindakan-tindakan preventif mencegah kesulitan-kesulitan
yang timbul, karenanya turut melancarkan hubungan yang harmonis antara
kedua belah pihak.
d. Stockholder Relations, Industrial Relations
Sesuai dengan sifat dan kebutuhan perusahaan yaitu mengadakan hubungan
dengan para pemegang saham.
Dengan uraian di atas, selain memiliki peran dalam menjalankan kegiatan
employee relations, humas juga memiliki peran untuk menjaga hubungan dengan
publik luar dan juga dengan publik dalam. Dalam hal ini yaitu kegiatan employee
relations dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai.

14
2.2 Fungsi Humas Internal
Humas mempunyai fungsi baik eksternal maupun internal yang dijalankan dalam
sebuah organisasi maupun dalam instansi pemerintahan. Adapun bagian-bagian
fungsi dari humas dalam hubungan internal yaitu :
1. Bagian khusus dari humas yang membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dan juga bermanfaat bagi organisasi untuk mencapai
kesuksesaannya.
2. Publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang
digunakan oleh media karena informasi tersebut mempunyai nilai berita.
3. Advertaising adalah informasi yang ditempatkan di media oleh perusahaan
ataupun sponsor untuk mendapakan ruang serta waktu dalam penempatan
informasi tersebut.
4. Press agentry adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita
untuk menarik perhatian media massa dan mendapatkan perhatian publik.
5. Public affairs adalah bagian khusus dari humas yang membangun\ dan
mempertahankan hubungan dengan pemerintah dan juga komunitas.
6. Lobbying adalah berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan
kepada pihak yang terkait.
7. manajemen isu adalah proses proaktif dalam mengantisipasi,
mengidentifikas, mengevaluasi isu-isu kebijakan publik.
8. hubungan investor adalah merupakan bagian humas dalam perusahaan
korporat yang membangun dan menjaga hubungan bermanfaat dan saling
menguntungkan dengan stakeholder dan pihak lainnya.

15
9. pengembangan adalah bagian khusus humas dalam organisasi nirbala yang
bertugas untuk membangun dan memelihara hubungan dengan donor atau
anggota dengan tujuan mendapatkan dana dan dukungan sukarela (Cutlip,
2000: 11-27).

2.3 Definisi Media Komunikasi
Komunikasi menurut Effendy (1985:12) terjadi jika minimal harus mengandung
kesamaan makna antara 2 pribadi yang terlibat dalam suatu aktivitas, dan manusia
sebagai makhluk sosial mempunyai naluri untuk berhubungan dengan orang lain,
ingin berteman, dan bermasyarakat.
Kehidupan bermasyarakat ini ditandai dengan berkomunikasi dan merupakan
bagian yang hakiki dari kehidupan manusia yang bermasyarakat. Hal ini
ditandandaskan juga oleh Susanto (1982:26) bahwa, kegiatan komunikasi
merupakan bagian dari kehidupan seluruh manusia, yang berarti bahwa kegiatan
komunikasi merupakan suatu proses sosial. Proses ini menggunakan komunikasi
sebagai mekanisme dan perkembangannya berdasarkan perluasan gagasan yang
mempunyai sifat, misalnya ekonomis dan kultural.
Dalam teori komunikasi, filsafat komunikasi praktis dilakukan oleh dan di antara
manusia sehingga muncul proses komunikasi dan pesan yang dikomunikasikan.
Kegiatan untuk penyampaian dan penerimaan pesan itu kadang menimbulkan efek
dan kesempatan untuk umpan balik, sehingga kegiatan komunikasi itu
mengandung beberapa jenis (antara lain intrapersonal, antar personal, komunikasi
massa atau pun komunikasi antar budaya) yang esensial dalam kegiatan

16
komunikasi tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa, ilmu komunikasi termasuk
dalam ilmu sosial seperti yang dituturkan oleh Effendy (1985:8).
Komunikasi yang langsung adalah hubungan antara komunikator dengan
komunikan tanpa perantara berupa media. Sementara komunikasi tidak langsung
adalah komunikasi dengan menggunakan media atau alat perantara, antara lain
tulisan dan gambar atau foto, yang terdapat dalam media cetak.

2.3.1

Media Komunikasi Internal

Variasi perangkat Bantu komunikasi sangatlah besar. Namun pada umumnya,
setiap organisasi hanya menggunakan sebagian kecil dari sekian banyak metode
yang ada. Tentu saja yang dipilih adalah yang paling sesuai. Pemilihan metode
komunikasi sangat dipengaruhi oleh karakteristik organisasi, jumlah dan strata
personel, serta lokasi kerja. Jelas bahwa karakteristik sebuah pasar swalayan
sangat

kompak

atau

terpasu

apabila

dibandingkan

dengan

sebuah

maskapaipalayaran atau perusahaan multinasional.

Berikut ini akan diuraikan secara rinci jangkauan media dan metode komunikasi
yang lazim dipergunakan oleh organisasi seperti yang dikemukakan oleh M.
Linggar Anggoro (2002:211-215) sebagai berikut :

A. Media tulis
1.

Jurnal Internal
Publikasi atau terbitan yang didistribusikan kepada para anggota ataupun
khalayak

pendukung

dari

suatu

organisasi

seperti

institute-institut

professional, niversitas, komunitas profesi tertentu, serikat buruh dan yayasan

17
amal, lazim disebut sebagai jurnal internal semi eksternal. Meskipun mereka
bukan orang dalam, mereka lebih dekat kepada organisasi daripada para
pemakai jasa (konsumen), pedagang, pemegang saham atau para pecipta
pendapat umum yang sepenuhnya merupakan pihak-pihak eksternal.

Disini, istilah jurnal diartikan secara luas yakni sebagai bahan cetakan yang
diterbitkan secara teratur. Adapun bentuk-bentuknya yang konkret cukup
bervariasi, antara lain Koran, majalah, newsletter dan majalah dinding.
Selama beberapa tahun terakhir ini telah bermunculan beberapa bentuk jurnal
internal yang baru yang tentunya memberi sejumlah dimensi baru atas
hubungan antara pihak manajemen dan para karyawan perusahaan pada
umumnya. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut ini:

a. Jurnal audio: Berita dapat direkam pada sebuah pita kaset yang bisa
diputar ulang kapan saja oleh semua orang, baik itu dikantor, di tengah
perjalanan, maupun di rumah.
b. Jurnal video: suatu peristiwa atau kejadian juga dapat direkam melalui
kamera video.

Adapun keunggulannya adalah lebih jelas

alam

menggambarkan situasi sehingga apa yang hendak ditampilkan lebih
mudah untuk dipahami.
c. Video perusahaan: ini merupakan perkembangan lebih jauh dari jurnal
video yang berupa jaringan komunikasi televisi di perusahaan yang
ditranmisikan melalui satelit ke berbagai cabangdan unti perusahaan.
Koran elektronik: suatu aringan kominikasi melalui computer, dimana
komputer induk disambungkan dengan sujumlah komputer pribadi.

18
2. Papan pengumuman
Papan pengumuman standar dapat ditempatkan di beerapa lokasi yang
ramai. Agar segenap pegawai dapat memperoleh informasi yang sama
dalam waktu yang bersamaan. Wujudnya bisa berupa poster yang bisa
setiap saat diganti sampai dengan papan permanent.
3. Literatur pengenalan/informasi
Adalah berbagai macam naskah, materi atau buklet yang berisikan riwayat
singkat perusahaan, berbagai kegiatan pokoknya, cara kerjanya, fungsifungsi yang dijalankan perusahaan lengkap dengan bagan-bagannya,
struktur manajemen dan aneka hal yang penting lainnya yang harus
diketahui oleh para pegawai baru.
4. Brosur
Adalah selebaran yang berisi keterangan singkat namun lengkap tentang
profile suatu organisasi atau bahan informasi tertulis.

B. Media lisan

1.

Insentif bicara
Adalah metode untuk memperoleh umpan balik dari para pegawai perusahaan
dengan membuka nomor telepon khusus sehingga setiap pegawai dapat
menghubungi pimpinan perusahaan atau lembaga pendidikan secara langsung
tanpa harus menempuh lika liku birokrasi perkantoran.

19
2.

Siaran umum
Suatu media untuk menyampaikan pesan-pesan pihak manajemen kepada
segenap pegawainya dengan menggunakan sejumlah pengeras suara dan
instalasi-instalasi sentral yang dilakukan secara fleksibel.

3.

Obrolan langsung
Salah satu cara yang paling efektif untuk memperlihatkan sikap terbuka pihak
manajemen dengan melakukan pembicaraan tatap muka secara pribadi dan
langsung. Kelebihan media ini adalah pegawai atau bawahan dapat
mengajkan komentar, pertanyaan dan menyatakan pendapatatau isi hatinya
secara langsung.

4.

Presentasi video / slide
Perangkat audio visual dapat digunakan untuk berbagai tujuan mulai dari
mendidik para pegawai baru, menjelaskan standar keamanan kerja,
menguraikan kemajuan yang telah dicapai perusahaan, memaparkan laporan
dan pembukuan tahunan, mengadakan rekrutmen, mendemonstrasikan
kegunaan produk-produk baru dan lain-lain. (M. Linggar Anggoro (2002:215218)

C. Media elektronik
1.

Kaset video dan CCTV (close circuit television)
Media modern ini menghadirkan komunikasi tatap muka secara artificial
(seolah-olah yang ditonton dapat saling terkomunikasi secara langsung) yang
berpotensi besar untuk menumbuhkan pemahaman yang lebih baik antara
pihak manajemen terhadap pegawai.

20
2.

Stasiun radio sendiri
Media untuk menghubungkan antara atasan dan bawahan dengan memasang
sejumlah pengeras suara diatas tiap mesin yang mampu menyiarkan programprogram radio yang dibuat sendiri oleh tiap perusahaan. Dimana programnya
diusahakan semenarik mungkin, yang isinya berupa berita-berita internal
perusahaan, laporan dan kometar terhadap suatu perstiwa olah raga,
permintaan lagu, dan penyampaian pesan-pesan pribadi dari seorang pegawai
kepada rekannya

3.

Jaringan telepon internal
Jaringan telepon adalah media yang digunakan untuk menyampaikan gagasan
pegawai mengenai berbagai hal melalui telepon.(M. Linggar Anggoro
(2002:218-220)

D. Forum atau kegiatan
1.

Inspeksi pimpinan
Adalah salah satu cara yang digunakan untuk menggalang kedekatan dan
hubungan baik antara pimpinan dengan para pegawainya yang tidak berada di
kantor pusat melalui kunjungan-kunjungan para pimpinan perusahaan
tersebut ke masing-masing cabang perusahaan.

2.

Konfrensi staf dan rapat dinas
Media untuk menggalang kebersamaan dan keakraban sekaligus menciptakan
hubungan baik antara pihak manajemen dengan para pegawai melalui
pertemuan-pertemuan dinas yang melibatkan para staf dan pegawai yang
diselenggarakan baik di markas besar maupun di kantor-kantor cabang dan
juga konferensi tingkat nasional.

21
3.

Dewan pekerja
Salah satu metode dalam membina hubungan baik antara pimpinan dan
bawahan melalui pembentukan dewan pekerja (dilengkapi dengan sejumlah
komite spesifik) yang memiliki akses pengaruh ke pihak manajemen

4.

Tur staf
Suatu metode untuk mengupayakan para staf tidak terisolasi dalam unitunitnya sendiri melalui program kunjungan timbal balik diantara staf.
Sehingga para pegawai dari setiap bagian diberi kesempatan untuk menengok
rekan-rekannya di unit yang lain.

5.

Acara kekeluargaan
Suatu metode untuk merekatkan hubungan baik antara pihak manajemen
dengan pegawainya melalui berbagai kegiatan dan acara tak resmi seperti
pesta perusahaan, makan malam, piknik, dll yang menyertakan anggota
keluarga dan lingkungan terdekat.

6.

Pameran dan peragaan
Metode ini dimanfaatkan untuk mendemostrasikan dalam menjelaskan
sejarah atau suatu kebijakan perusahaan, bidang-bidang yang digeluti dan tata
cara pelaksanaannya.

7.

Klub social
Terkhusus pada organisasi atau perusahaan yang telah mapan biasanya
terdapat klub social atau olah raga yang dilengkapi dengan fasilitas. Media ini
berguna untuk mempererat hubungan antara pihak manajemen dengan para
pegawai (M. Linggar Anggoro (2002:220-224)

22
2.4 Manfaat Media Internal
Media internal adalah publikasi menggunakan media yang secara khusus dibuat
oleh organisasi untuk kalangan lingkungan dalam (internal) sebuah perusahaan
atau instansi pemerintah. Media ini biasanya memiliki format sebagai majalah
internal, tabloid, brosur, papan pengumuman, jurnal internal, dan lainnya.
Bentuk yang digunakan untuk media internal tergantung dari besar kecilnya
organisasi dan anggaran yang tersedia. Manfaat media internal meliputi :
a. Sebagai media penyebarluasan informasi tentang oprasional perusahaan,
mensosialisasikan kebijakan perusahaan dan pengangkat isu umum
masalah-masalah perusahaan.
b. Saat dimanfaatkan dengan baik, media internal mampu mendekatkan
karyawan dan perusahaan. Pengukuran keberhasilan media internal adalah
saat karyawan merasa menjadi bagian dari organisasi melalui media
internal.
c. Dapat membantu saling pengertian antar karyawan.
d. Menanamkan budaya organisasi, mempertahankan dan mensosialisasikan
perubahan. (Ruslan 2005:04)

2.5 Pengertian Komunikasi
Dalam garis besarnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian
informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi akan
dapat berhasil apabila sekiranya timbul saling pengertian, yaitu jika kedua belah
pihak dapat memahaminya. (Widjaja, 2000: 15).

23
Komunikasi merupakan penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang
kepada orang lain.komunikasi akan berhasil jika adanya pengertian serta kedua
belah pihak saling memahaminya. Dimana dapat disimpulkan bahwa komunikasi
sangat penting sama halnya dengan bernafas. Tanpa komunikasi tidak ada
hubungan dan kesepian dalam menjalani aktivitas. Kualitas komunikasi
menentukan keharmonisasian hubungan dengan sesama individu. Adapun bentuk
dari komunikasi dalam (Effendy, 2004:7).
Komunikasi menjadi salah satu hal terpenting dalam proses apapun, maka dalam
harmonisasi hubungan ini terbentuk dalam komunikasi antarpribadi dan
komunikasi kelompok. Hal ini membutuhkan proses di dalamnya, adapun proses
komunikasi menurut Onong terbagi atas dua tahap, yakni secara primer dan secara
sekunder. (Effendy: 2004:11).
2.5.1 Komunikasi Efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan
perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi. Tujuan komunikasi
efektif adalah memberi kemudahan dalam memahami pesan yang disampaikan
antara pemberi dan penerima sehingga bahasa lebih jelas, lengkap, pengiriman
dan umpan balik seimbang, dan melatih menggunakan bahasa non verbal secara
baik. Ada beberapa pendapat para ahli mengenai komunikasi efektif, antara lain :
1.

Menurut Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi (2008:13)
menyebutkan, komunikasi yang efektif ditandai dengan adanya pengertian,
dapat menimbulkan kesenangan, mempengaruhi sikap, meningkatkan
hubungan sosial yang baik, dan pada akhirnya menimbulkan suatu tidakan.

24
2.

Johnson, Sutton dan Harris (2001: 81) menunjukkan cara-cara agar
komunikasi efektif dapat dicapai. Menurut mereka, komunikasi efektif dapat
terjadi melalui atau dengan didukung oleh aktivitas role-playing, diskusi,
aktivitas kelompok kecil dan materi-materi pengajaran yang relevan. Hal
yang dapat dimengerti di sini adalah bahwa suatu proses komunikasi
membutuhkan aktivitas, cara dan sarana lain agar bisa berlangsung dan
mencapai hasil yang efektif.

2.5.2 Hambatan Komunikasi Efektif
Hambatan utama dari komunikasi efektif adalah menilai sumber, masalah
penyaringan, tekanan waktu, mendengar secara selektif, masalah bahasa, bahasa
kelompok, perbedaan kerangka acuan, dan belum komunikasi yang berlebihan.
Antara lain :
1. Menilai Sumber
Menilai Sumber adalah pernafasan atau pemberian makna terhadap suatu
pesan yang dipengaruhi oleh orang yang mengirim (komunikator) pesan
tersebut.
2. Penyaringan
Penyaringan berkaitan dengan manipulasi informasi, khususnya informasi
yang negatif.
3. Tekanan waktu
Keterbatasan waktu merupakan fenomena yang terjadi dalam setiap aspek
Kehidupan dan tekanan waktu menciptakan masalah penting dalam proses
komunikasi.

25
4. Mendengarkan secara selektif
Mendengarkan permaslahan secara selektif merupakan bagian dari
permaslahan besar selektif, dimana orang cenderung hanya mendengarkan
bagian tertentu dari informasi dan mengabaikan yang lain karena berbagai
alasan.
5. Masalah Bahasa
Komunikasi merupakan suatu proses simbolis yang sebagian besar
tergantung pada kata-kata yang dimaksudkan mengandung arti tertentu.
6. Bahasa Kelompok
Pada pergaulan kelompok-kelompok profesional mengembangkan istilahistilah teknis yang hanya dimengerti oleh kelompoknya sendiri.
7. Perbedaan kerangka acuan
Komunikasi yang efektif memerlukan adanya proses penyandian dan
penguraian berdasarkan pada pengalaman yang sama.
8. Beban Komunikasi berlebihan
Jika penerima mendapatkan informasi lebih dari yang mungkin dapat
mereka tangani maka mereka akan mengalami beban komunikasi yang
berlebihan. (Sopiah, 2008:150-152).

2.6 Humas Dalam Komunikasi Internal
Humas sangatlah berperan dalam suatu komunikasi internal yaitu komunikasi
yang mencakup bagian dalam dari sebuah organisasi/perusahaan. Begitu pula
humas dalam komunikasi internal menurut Gondokusumo, (1980:63), yaitu :

26
a. Humas sebagai pemelihara citra positif antara pihak internal dan eksternal
dengan perusahaanm harus bisa membina hubungan yang harmonis
sehingga tidak terdapat kesalahpahaman mengenai perusahaan yang
bersangkutan.
b. Humas sebagai pemelihara hubungan antara pimpinan dengan pihak
internal perusahaan, harus bisa menjadi perantara antara opini, pendapat,
maupun inspirasi yang di utarakan oleh pegawainya untuk disampaikan
kepada pimpinan dan menejemen perusahaan. Hal tersebut dilakukan oleh
pihak humas melalui komunikasi internal.

2.7 Pengertian Organisasi
Secara umum Pengertian Organisasi adalah wadah berkumpulnya sekelompok
orang yang memiliki tujuan bersama, kemudian mengorganisasikan diri dengan
bekerja bersama-sama.
Menurut (James L. Gibson, 1986) Pengertian Organisasijuga bisa diartikan
sebagai wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang
sebelumnyaBelum dapat dicapai oleh individu.
Pada dasarnya orang tidak bisa hidup sendiri. Sebagian besar tujuannya dapat
terpenuhi apabila ada interaksi sosial dengan orang lain. Sebagai mahluk sosial,
manusia tidak bisa hidup sendiri karena manusia memiliki kebutuhan terhadap
manusia lainnya. Karena itulah biasanya manusia berkumpul dan membentuk
kelompok, yang disebut dengan organisasi. Karang Taruna, perusahaan, kerajaan,
negara, adalah bentuk-bentuk dari organisasi. Bahkan sebuah organisasi kejahatan

27
pun pada dasarnya juga adalah sebuah organisasi, dimana mereka bergabung dan
berkumpul karena memiliki tujuan dan kepentingan yang sama
Banyak motivasi yang mendorong seseorang masuk dalam sebuah organisasi.
Diantara beberapa motivasi atau tujuan seseorang bergabung ke dalam suatu
kelompok organisasi adalah :

1.

Kelompok atau organisasi sering dipakai untuk memecahkan masalahmasalah.

2.

Mencegah kesepian dan kerenggangan

3.

Kelompok dapat memberikan bantuan pada saat kesusahan / menjumpai
masalah

4.

Kelompok dapat memberikan tujuan dan nilai hidup yang lebih baik,
perilaku, dan kesetaraan kelompok

5.

Kelompok

sosial,

kerja

dan

bermacam-macam

kelompk

lainnya

memberikan prestige, status dan pengakuan.
2.8 Peran Humas Dalam Membangun Hubungan Yang Harmonis Dalam
Organisasi
Menurut kamus besar bahasa indonesia, harmonis berarti selaras atau serasi,
sehingga hubungan harmonis berarti keadaan yang berhubungan dengan
keserasian atau keselarasan (Depdikbud RI, 1997:751).

Menurut

Djaja

(1985:25)

pengertian

hubungan

yang

harmonis

membicarakan masalah bentuk kegiatan menejemen mencakup kepada arti :

dalam

28
a. Publik menejemen harus mampu menciptakan kerjasama di antata public
yang mempunyai kepentingan.
b. Pihak menejemen harus dapat menumbuhkan saling pengertian di antara
public yang berkepentingan .
c. Pihak menejemen harus dapat menciptakan tumbuhnya rasa kepuasan
bersama diantara public yang berkepentingan

Humas menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua
organisasi (non-profit-komersial, public-privat, pemerintah – swasta). Artinya
humas jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda dan
telah lebih awal. Tujuan PR untuk mengembangkan pengertian dan kemauan baik
(goodwill) publiknya serta un