Kesimpulan EVALUASI DAMPAK KEGIATAN WISATA PESISIR TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT DI PULAU NUSA PENIDA.

BAB VI PENUTUP

6.1. Kesimpulan

Kegiatan Pariwisata yang ada di Pulau Nusa Penida di dasarkan atas pemanfaatan potensi pariwisata yang ada di dalamnya. Secara umum kegiatan wisata yang ada di wilayah ini dibedakan atas dua macam yaitu kegiatan wisata pesisir dan kegiatan wisata bahari. Pemanfaatan potensi alam laut dan pantai menjadi ujung tombak kegiatan pariwisata di daerah ini. Dalam pemanfaatan potensi wisata dan pengembangan kegiatan pariwisata, telah dilakukan serangkaian pemaketan produk wisata baik sebagai paket produk wisata berbasis kegiatan alam, berbasis site lokasi alam atau kegiatan wisata berbasis budaya baik berupa lokasi site atau kegiatan. Penelitian ini memfokuskan pada bagaimana kegiatan pariwisata yang ada, yang terdiri atas unsur 4A Atraksi, Aksesbilitas, Amenitas dan Ancillary dapat memberikan kontribusi yang cukup kepada ekonomi masyarakat mencakup 6 enam kebutuhan pokok dari A Maslow. Konsepsi umum yang terjadi diperoleh bahwa kegiatan pariwisata berpengaruh signifikan terhadap kwalitas ekonomi masyarakat. Partisipasi masyarakat dan pemerintah yang sinergis, akan merumuskan suatu bentuk kerjasama yang memperkuatmelindungi budaya maupun lingkungan itu sendiri dari pengaruh budaya lain yang merugikan. Ada beberapa hal yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dengan pemerintah yaitu: a. Sikap masyarakat terhadap destinasi pariwisata b. Kepuasan penduduk terhadap pengelolaan pariwisata c. Sikap penduduk terhadap peran serta pemerintah d. Partisipasi penduduk terhadap pengembangan destinasi pariwisata Sangat banyak seni budaya yang dapat digali dan sumber-sumber lokal menjadi potensi yang mampu membangkitkan potensi pada sektor ekonomi pariwisata dari berbagai pengaruh yang merintangi jalan berkembangnya sektor ini. Beberapa faktor yang menentukan dari pariwisata kerakyatan yang menjadikannya berpotensi untuk dijadikan daya tarik wisata, bisa ditinjau dari sudut ekonomi, sosial, budaya, dan ekologi: a. Bernilai ekonomis bagi wisatawan produk unik dan harga yang murah b. Pengembangan pariwisata berbasis kemasyarakatankeunikan sosial c. Pengembangan budaya lokal mengangkat budaya khas suatu daerah d. Kelestarian alam menyajikan keindahan desa atau alam Dalam konferensi internasioanal WTO tahun 2006, dijelaskan beberapa langkah- langkah perlindungan yang dicantumkan dalam artikel tersebut, dapat diperoleh faktor- faktor yang mendukung perlindungan terhadap budaya lokal, yaitu: a. Melakukan peninjauan untuk memperoleh informasi situasi b. Melakukan kontrol pada pengembangan warisan lokal c. Pengembangan rencana dan kebijakan dari pemerintah d. Mendukung aksi masyarakat dan pemerintah dalam pengembangan budaya lokal. Perkembangan kegiatan pariwisata yang berdampak pada peningkatan kegiatan ekonomi masyarakat berdampak signifikan terhadap peningkatan pemenuhan kebutuhan masyarakat. Maslow berpendapat bahwa kebutuhan yang diinginkan seseorang itu berjenjang. Artinya, jika kebutuhan pertama yaitu kebutuhan fisiologi telah terpenuhi maka kebutuhan tingkat kedua yaitu kebutuhan keamanan dan keselamatan akan muncul menjadi yang utama. Selanjutnya jika kebutuhan tingkat kedua telah terpenuhi maka kebutuhan tingkat ketiga yaitu kebutuhan sosial akan muncul menjadi kebutuhan utama dan seterusnya sampai tingkat kebutuhan kelima yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri. Terkait dengan penerapan teori maslow dalam hubungannya dengan dampak kegiatan wisata pesisir di Nusa Penida, pemenuhan kebutuhan tertinggi ternyata berada pada rasa kebanggaan dari responden dengan bekerja di sektor pariwisata 77 kemudian diikuti oleh rasa hormat, kebutuhan rasa aman, kebutuhan fisik dan kebutuhan dalam kehidupan bermasyarakat. Kebutuhan rasa kebanggan menjadi faktor tertinggi diakibatkan bahwa dengan bekerja di sektor pariwisata masyarakat memperoleh status yang berbeda bahwa mereka dianggap orang yang memiliki wawasan yang luas, kemampuan komunikasi yang baik dan adanya perasaan yakin bahwa dengan bekerja di sektor pariwisata akan memiliki masa depan yang lebih baik. Tingginya rasa kebanggaan ini juga di dukung dengan tingkat pendidikan mayoritas responden masih ditingkat SMASMK dan status belum menikah masih cenderung tinggi sehingga kebutuhan rasa bangga dalam upaya memperlihatkan aktualisasi diri menjadi hal utama.Konsep dasar yang digunakan dalam analosgi ini adalah bahwa bagaimana kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi sebagai sebuah tolak ukur dari tingkat ekonomi masyarakat. Abraham Maslow adalah ahli jiwa psikologis mengembangkan teori motivasi yang di kenal dengan hirarki daripada kebutuhan The hierarchy of needs. Ia melihat kebutuhan manusia itu di atur dalam bentuk yang bertingkat-tingkat hirarki, yaitu dimulai dari kebutuhan yang rendah sampai kepada kebutuhan tertinggi. Apabila kebutuhan yang rendah telah terpenuhi, maka menyusul kebutuhan lain yang lebih tinggi tingkatannya. Kebutuhan pokok manusia menurut A Maslow sesuai dengan tingkat-tingkatannya hirarki yang penting adalah sebagai berikut. a. Kebutuhan fisik Physiological need, yaitu kebutuhan pokok untuk memelihara kelangsungan hidupnya, seperti sandang, pangan, dan papan. b. Kebutuhan memperoleh keamanan atau keselamatan security or safety need, yaitu c. Kebutuhan yang bebas dari bahaya, ketakutan, ancaman kehilangan pekerjaan, miliknya, pakaian atau perumahan. d. Kebutuhan bermasyarakat social need, atau kebutuhan untuk menerimabekerjasama dalam kelompok affiliation or acceptance need, yaitu kebutuhan untuk berkelompok dan bermasyarakat. Manusia suka berkelompok bersama-sama untuk maksud-maksud kehidupan yang beraneka ragam. Mereka memerlukan bergaul, termasuk didalamnya untuk menerima dan diterima menjadi anggota kelompok, untuk menyintai dan dicintai. e. Kebutuhan untuk memperoleh kehormatan Esteem need, yaitu kebutuhan memperoleh riputasikemasyuran, terhormat dan di hormati. Mereka membutuhkan pujian, penghargaan dan pengakuan atas kedudukannya status. f. Kebutuhan untuk memperoleh kebanggaan Self actualization need, yaitu kebutuhan untuk membuktikan dirinya sebagai seorang yang mampu mengembangkan potensi bakatnya, sehingga mempunyai prestasi yang dapat di banggakan. Menurut Maslow kebutuhan yang terakhir ini adalah kebutuhan manusia yang tertinggi menurut hirakhi.

6.2. Rekomendasi