Apk modul 3 p45

4. HASIL

  Rekapitulasi dan hasil perhitungan yang diperoleh dari percobaan pengukuran beban kerja fisiologis adalah sebagai berikut :

4.1. Rekapitulasi Data Operator Bagian ini berisikan data yang diperoleh dalam percobaan pengukuran beban kerja fisiologis.

  Tabel 1. Data Jumlah Kalori dan Kecepatan Operator Aktivitas Berlari Menggunakan Treadmill

  = 152,284 Tabel 2. Data Denyut Nadi Istirahat Operator Aktivitas Berlari Menggunakan Treadmill

  Rekapitulasi data denyut nadi operator dan suhu tubuh operator aktivitas berlari menggunakan treadmill adalah sebagai berikut :

  

4.1.2 Rekapitulasi Data Denyut Nadi Operator dan Suhu Tubuh Operator Aktivitas

Mengayuh Sepeda Statis

  = 109,89

  10 5,46 x 60

  =

  10 (waktu 10 denyut nadi) x 60

  Perhitungan: Denyut nadi / menit =

  10 3,94 x 60

  Perhitungan: Denyut nadi / menit =

  

4.1.1 Rekapitulasi Data Denyut Nadi Operator dan Suhu Tubuh Operator Aktivitas

Berlari Menggunakan Treadmill

  10 (waktu 10 denyut nadi) x 60

  (lanjutan) Perhitungan: Denyut nadi / menit =

  = 152,284 Tabel 1. Data Jumlah Kalori dan Kecepatan Operator Aktivitas Berlari Menggunakan Treadmill

  10 3,94 x 60

  =

  10 (waktu 10 denyut nadi) x 60

  = Rekapitulasi data denyut nadi operator dan suhu tubuh operator aktivitas mengayuh sepeda statis adalah sebagai berikut : Tabel 3. Data Jumlah Kalori dan Kecepatan Operator Aktivitas Mengayuh Sepeda Statis

  Perhitungan: Denyut nadi / menit =

  10 (waktu 10 denyut nadi) x 60

  =

  10 4,63 x 60

  = 129,751 Tabel 3. Data Jumlah Kalori dan Kecepatan Operator Aktivitas Mengayuh Sepeda Statis (Lanjutan)

  Perhitungan: Denyut nadi / menit =

  10 (waktu 10 denyut nadi) x 60

  =

  10 4,63 x 60

  = 129,751 Tabel 4. Data Denyut Nadi Istirahat Operator Aktivitas Mengayuh Sepeda Statis

  Perhitungan: Denyut nadi / menit =

  10 (waktu 10 denyut nadi) x 60

  =

  10 6,16 x 60 = 97,40

  

4.1.3 Rekapitulasi Data Denyut Nadi Operator dan Suhu Tubuh Operator Aktivitas

Bersepeda

  Rekapitulasi data denyut nadi operator dan suhu tubuh operator aktivitas bersepeda adalah sebagai berikut : Tabel 5. Data Jumlah Kalori dan Kecepatan Operator Aktivitas Bersepeda

  Perhitungan:

  10 Denyut nadi / menit = x 60 (waktu 10 denyut nadi)

  10

  = x 60 = 130,719

  4,59

  Tabel 5. Data Jumlah Kalori dan Kecepatan Operator Aktivitas Bersepeda (Lanjutan) Perhitungan:

  10 Denyut nadi / menit = x 60 (waktu 10 denyut nadi)

  10

  = = 130,719

  x 60 4,59

  Tabel 6. Data Denyut Nadi Istirahat Operator Aktivitas Bersepeda Perhitungan:

  10 Denyut nadi / menit = x 60 (waktu 10 denyut nadi)

  10

  = = 92,31

  x 60 6,50

4.2. Pengolahan data

  Bagian ini berisikan hasil perhitungan data yang diperoleh dalam percobaan pengukuran beban kerja fisiologis. Rumus :

  10 x 60

  Denyut nadi/menit = ((8.051751-347,095241)/x) ( waktu 10 denyut nadi) y = e x = denyut nadi/menit y = tingkat energi (kilokalori/menit)

  4.2.1 . Perhitungan Konsumsi Energi

  4.2.1.1 Perhitungan Konsumsi energi Aktivitas Berlari Menggunakan Treadmill

  Perhitungan konsumsi energi aktivitas berlari menggunakan treadmill adalah sebagai berikut : Tabel 7. Hasil Konversi Denyut Nadi Aktivitas Berlari Menggunakan Treadmill

  ((8.051751-347,095241)/x)

  y = e ((8.051751-347,095241)/152,284) = 2,781 = 0,108

  ( 8,051751 -347,905241 ) 160,858 e

  Berat beban kerja (kilokalori/jam) = y x 60 menit x berat badan = 0,108 x 60 x 52 = 336,781 kilokalori/jam

  Tabel 8. Hasil Konversi Denyut Nadi Istirahat Aktivitas Berlari Menggunakan ((8.051751-347,095241)/x) Treadmill y = e ((8.051751-347,095241)/109,890)

  = 2,781 = 0,046

  ( 8,051751 -347,905241 ) 160,858 e

  Berat beban kerja (kilokalori/jam) = y x 60 menit x berat badan = 0,046 x 60 x 52 = 142,781 kilokalori/jam

  KE = Et – Ei = 0,108 – 0,046 = 0,062 kilokalori/jam

  4.2.1.2 Perhitungan Konsumsi energi Aktivitas Mengayuh Sepeda Statis Perhitungan konsumsi energi aktivitas mengayuh sepeda statis adalah sebagai berikut :

  Tabel 9. Hasil Konversi Denyut Nadi Aktivitas Mengayuh Sepeda Statis ((8.051751-347,095241)/x) y = e ((8.051751-347,095241)/129,590) = 2,781 = 0,073

  ( 8,051751 -347,905241 ) 160,858 e

  Berat beban kerja (kilokalori/jam) = y x 60 menit x berat badan = 0,073 x 60 x 59 = 258,751 kilokalori/jam

  Tabel 10. Hasil Konversi Denyut Nadi Istirahat Aktivitas Mengayuh Sepeda Statis ((8.051751-347,095241)/x) y = e ((8.051751-347,095241)/97,40) = 2,781 = 0,031

  ( 8,051751 -347,905241 ) 160,858 e

  Berat beban kerja (kilokalori/jam) = y x 60 menit x berat badan = 0,031 x 60 x 59 = 109,005 kilokalori/jam

  KE = Et – Ei = 0,073 – 0,031 = 0,042 kilokalori/jam

  Perhitungan konsumsi energi aktivitas bersepeda adalah sebagai berikut : Tabel 11. Hasil Konversi Denyut Nadi Aktivitas Bersepeda ((8.051751-347,095241)/x) y = e ((8.051751-347,095241)/130,719)

  = 2,781 = 0,075

  ( 8,051751 -347,905241 ) 160,858 e

  Berat beban kerja (kilokalori/jam) = y x 60 menit x berat badan = 0,075 x 60 x 43 = 192,892 kilokalori/jam

  Tabel 12. Hasil Konversi Denyut Nadi Istirahat Aktivitas Bersepeda ((8.051751-347,095241)/x) y = e ((8.051751-347,095241)/92,31) = 2,781 = 0,025

  ( 8,051751 -347,905241 ) 160,858 e

  Berat beban kerja (kilokalori/jam) = y x 60 menit x berat badan = 0,025 x 60 x 43 = 65,559 kilokalori/jam

  KE = Et – Ei =0,075– 0,025 = 0,049 kilokalori/jam 4.2.2 . Perhitungan %CVL

  Perhitungan % CVL dilakukan terhadap ketiga aktivitas yang dilakukan oleh operator, yakni berlari menggunakan treadmill, mengayuh sepeda statis dan bersepeda.

  4.2.2.1 Perhitungan %CVL Aktivitas Berlari Menggunakan Treadmill

  Perhitungan %CVL aktivitas berlari menggunakan treadmill adalah sebagai berikut : Tabel 13. Denyut Nadi Kerja Aktivitas Berlari Menggunakan Treadmill Tabel 14. Denyut Nadi Istirahat Aktivitas Berlari Menggunakan Treadmill

  Contoh perhitungan Denyut nadi maksimum = 200 – usia

  = 200 – 19 = 181

  100 x (DNK-DNI) % CVL = DNMaks-DNI 100 x ( 152,284 – 109,890 )

  =

  181 – 109,890

  = 59,618 %

  4.2.2.2 Perhitungan %CVL Aktivitas Mengayuh Sepeda Statis

  Tabel 15. Denyut Nadi Kerja Aktivitas Mengayuh Sepeda Statis Tabel 16. Denyut Nadi Istirahat Aktivitas Mengayuh Sepeda Statis

  Contoh perhitungan Denyut nadi maksimum = 220 – usia

  = 220 – 19 = 201

  100 x (DNK-DNI) % CVL = DNMaks-DNI 100 x (129,590 – 97,403 )

  =

  201 – 97,403

  = 31,069 %

  4.2.2.3 Perhitungan %CVL Aktivitas Bersepeda Perhitungan %CVL aktivitas bersepeda adalah sebagai berikut :

  Tabel 17. Denyut Nadi Kerja Aktivitas Bersepeda Tabel 18. Denyut Nadi Istirahat Aktivitas Berseda

  Contoh perhitungan Denyut nadi maksimum = 200 – usia

  = 200 – 18 = 182

  100 x (DNK-DNI) % CVL = DNMaks-DNI 100 x (130,719 – 92,308 )

  =

  182 – 92,308

  = 42,826 %

5. Pembahasan

  Hasil pengukuran denyut nadi kerja dan denyut nadi istirahat yang telah dilakukan terhadap operator, dapat diketahui bahwa jumlah denyut nadi kerja operator lebih tinggi daripada jumlah denyut nadi istirahat. Hal ini menunjukkan bahwa operator berada dalam keadaan normal, sebabdenyut nadi kerja orang yang normal lebih banyak jumlahnya daripada denyut nadi istirahatnya. Ini terjadi karena pada saat bekerja, tubuh melakukan kegiatan yang lebih banyak sehingga denyut jantung menjadi lebih cepat karena turut bekerja ekstra daripada keadaan biasa (normal/istirahat).

  Jumlah denyut nadi antara operator yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Hal ini karena pekerjaan yang dilakukan oleh operator berbeda-beda, selain itu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal yang mempengaruhi adalah kondisi lingkungan, sedangkan faktor internal yang mempengaruhi adalah kondisi tubuh masing-masing operator dan faktor-faktor somatis seperti usia dan jenis kelamin.

  Sama seperti denyut nadi, suhu tubuh yang diukur adalah saat istirahat dan bekerja. Dalam keadaan normal, suhu tubuh setelah melakukan pekerjaan mengalami peningkatan daripada saat sebelum melakukan pekerjaan.Hal ini terjadi karena tubuh mengalami pembakaran lebih cepat pada saat melakukan pekerjaan sehingga menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Namun, dari hasil yang telah didapatkan, ada suhu tubuh operator yang tidak berubah bahkan cendrung turun. Hal seperti ini bisa saja terjadi karena ketika melakukan kegiatan, operator mendapatkan pengaruh dari lingkungan di sekitarnya, seperti pada saat melakukan kegiatan berlari diatas treadmill, operator berada di dalam ruangan yang kipas anginnya hidup, operator mengayuh sepeda statis berada di ruangan ber-AC dan operator bersepeda melakukan kegiatannya di ruangan terbuka.Hal ini tentu saja mempengaruhi suhu tubuh yang diukur, sebab pengukuran dilakukan menggunakan termometer yang diletakkan diantara lipatan tangan bagian atas dengan bagian bawah. Pengaruh lingkungan tadi menyebabkan keringat yang keluar menjadi dingin, sehingga suhu yang terukur tidak berubah bahkan cendrung turun.Pengukuran suhu tubuh seperti ini menghasilkan data yang kurang tepat karena suhu tubuh yang diukur bukanlah suhu tubuh bagian dalam, namun hanya bagian luar dan banyak faktor luar yang mempengaruhinya.

  Beban kerja ketika berlari diatas treadmill terasa lebih berat dibandingkan yang lainnya karena kegiatan ini dilakukan paling lama dan hanya statis. Kegiatan yang statis lebih cepat menimbulkan rasa lelah karena pada otot yang melakukan pekerjaan statis, terjadi penumpukan asam laktat yang lebih cepat sehingga rasa lelah lebih cepat munculnya.Kelelahan juga merupakan salah satu parameter beban kerja. Jika kelelahan lebih cepat dirasakan, berarti beban kerja fisiologis cukup berat. Jika dalam suatu pekerjaan terjadi hal ini, maka perlu ditinjau kembali sistem kerjanya untuk dilakukan perbaikan.

  Konsumsi energi yamg terbesar di antara ketiga kegiatan adalah pada saat melakukan kegiatan berlari diatas treadmill. Hal ini karena energi yang digunakan pada saat melakukan pekerjaan ini memiliki selisih yang besar dengan energi yang digunakan pada saat istirahat. Hal ini yang menyebabkan operator mengayuh sepeda statis mengalami kelelahan yang lebih cepat daripada operator bersepeda dan operator mengayuh sepeda statis.

  Nilai % CVL terbesar dimiliki oleh operator berlari diatas treadmill, sedangkan yang terkecil dimiliki oleh operator mengayuh sepeda statis.Hal ini dipengaruhi oleh selisih denyut nadi para operator yang melakukan kegiatan. Nilai % CVL ketiga operator memang tidak terlalu tinggi, namun perlu adanya peninjauan kembali mengenai sistem kerja jika terjadi hal seperti ini. Beban yang ditanggung oleh ketiga operator tidaklah sama sehingga pembagian kerjanya tidak merata. Hal ini tidak bagus diterapkan dalam suatu sistem kerja.Seharusnya, jika ada beban yang lebih berat pada suatu stasiun kerja, operator yang bekerja disana harus ditambah agar beban kerja yang diterimanya tidak terlalu berat dan merata.